UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
LEMBAR PENGESAHAN V
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN KESADAHAN PADA SAMPEL AIR SUMUR GALI
DI JALAN SAHABAT 1
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Laporan ini berisi uraian tentang hasil kegiatan praktikum yang dilakukan
ini belum sesuai dengan harapan berbagai pihak, karena potensi yang penyusun
miliki masih sangat terbatas oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan
A.Muh.Arfah Saputra.S
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk hidup
di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik
tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam sel
tumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkandung lebih
dari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di
dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara
langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena 97% dari sumber
air tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang dalam keadaan
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan
terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa
dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
1
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air.
unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya biasa disebut kesadahan air.
Kesadahan dalam air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah
tangga maupun untuk penggunaan industri. Bagi air rumah tangga tingkat
kesadahan yang tinggi mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak karena sabun
jadi kurang efektif akibat salah satu bagian dari molekul sabun diikat oleh unsur
Ca atau Mg. Bagi air industri unsur Ca dapat menyebabkan kerak pada dinding
adanya masalah ini, persyaratan kesadahan pada air industri sangat diperhatikan.
Pada umumnya jumlah kesadahan dalam air industri harus nol, berarti unsur Ca+
dan Mg+ dihilangkan sama sekali. Masalah air sadah banyak ditemukan di daerah
Oleh karena itu, pada percobaan ini akan dilakukan pemeriksaan tingkat
kesadahan pada air sumur gali untuk mengetahui layak atau tidaknya untuk
digunakan.
2
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui uji kesadahan kadar kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
C. Prinsip Percobaan
1. Gelas ukur dan labu Erlenmeyer harus dibersihkan dengan air smpel.
2. Labu erlemeyer harus terus dihomogenkan saat pemberian EDTA agar tidak
dihomogenkan.
4. Melihat batas bawah untuk mengetahui hasil perhitungan (hasil titrasi) pada
pipet buret.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi kalau
kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih pada air yang
disebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang yang
banya mengandung sadah air tanah khususnya air tanah dalam. Air sadah dapat
menyebabkan sabun sukar berbuih, hal ini diakibatkan oleh kandungan natrium
stearat (C17H35COONa) dalam sabun yang beraksi dengan ion-ion Mg2+ dan Ca2+
Karena sabun diendapkan, maka busa sabun baru akan terbentuk bila semua
ion-ion magnesium dan kalsium telah terendapkan. Ini berarti untuk mencuci
a. Kesadahan sementara
Adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+ yang
berikatan dengan ion karbonat dan bikarbonat. Air sadah sementara dapat
terjadi secara alami ketika air hujan melarutkan sedikit karbon dioksida udara,
4
sehingga air hujan itu mengandung asam karbonat. Kaika air hujan ini
b. Kesadahan tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca2+ dan
Mg2+ yang berikatan dengan ion Cl-, SO42-, NO3-, contohnya CaCl2, MgSO4.
proses permutit (yang juga dapat dipakai untuk air sadah sementara) (Kusuma,
2007).
Dalam penyediaan air pada laboratorium kimia yang bebas dari unsur
kalsium, magnesium dan klorida cukup sulit. Unsur tersebut sulit dihilangkan,
perlu suatu proses gabungan antara destilasi dan demineralisasi (penukar ion)
merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi ikan. Tidak
semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap
jenis ikan memerlukan prasarat nilai kesadahan pada selang tertentu untuk
5
hidupnya. Disamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting
2006).
Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu: kesadahan umum
atau KH). Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe kesadahan
yang lain yaitu yang disebut sebagai kesadahan total atau total hardness.
(Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula
mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan
satuan ppm (part per million/ satu persejuta bagian) kalsium karbonat (CaCO3),
Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida)
per liter air. Di Amerika, kesadahan pada umumnya menggunakan satuan ppm
CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai
17.8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2,8
6
menggunakan satuan CaCO3. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa
dipakai:
Prinsipnya:
Air (sampel) dititrasi dengan EDTA pada PH=10 + 0,1 indikator yang dipakai
EBT (Eriochrom Black T). Untuk membuat suasana basa tersebut, (pada PH= +
0,1 ditambah larutan buffer /buffer ammonia). Jadi, jika sampel (air/larutan,
ditambah EBT (biru) pada PH = + 0,1 larutan ,menjadi merah tua. Jika EDTA
larutan kompleks.
Setelah penambahan EDTA cukup, maka larutan akan beubah warna merah
7
Reaksi
sebagai berikut :
(BA.Mg/BM.CaCo3) x 1mg/l
„kekerasan‟ air. Ini sebetulnya adalah jumlah kandungan mineral dalam air. Air
murni adalah bebas dari kandungan mineral. Tapi tubuh kita sebenarnya juga
butuh mineral, yang bisa diperoleh dari makanan atau air yang kita minum. Jadi
mungkin kandungan mineral sampai batas tertentu justru dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan mineral yang berlebih tolok ukurnya bisa kita lihat bila kita memasak
air dalam teko, pada dasar teko terkadang didapati semacam endapan putih keras
mengkristal dengan mudah pada panas tertentu. Bila kita selalu mengkonsumsi air
8
dengan kandungan mineral berlebih, mineralmineral sisa dari kelebihan yang
dibutuhkan tubuh kita akan menggumpal di ginjal yang sering kita sebut dengan
batu ginjal. Makanya kemudian terkadang orang memilih meminum air dengan
Dampak dari kesadahan air yang kurang dan yang berlebih sumber adalah air
jika tidak mengandung kapur akan memberikan rasa yang lunak atau hambar
kandungan kapur dalam air juga akan memberikan efek atau dampak yang tidak
baik. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui dampak apa saja yang dapat
ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi.
menjadi 5 tingkatan yaitu: sangat lunak, lunak, agak sadah, sadah, dan sangat
sadah. Air lunak atau air yang tidak mengandung kapur mempunyai
tertentu seperti tembaga, seng. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur
yang banyak atau sadah mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa
lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabun yang tinggi (Bakti, 1995).
9
Apabila kandungan CaCO3 atau MgCO3 dalam air itu melewati batas 10o D
2. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam.
10
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Alat
2. Bahan
d. Larutan NaOH 1 N 2 ml
11
2. Tempat : Jalan Sahabat 1.
C. Prosedur Kerja
a. Wadah air disediakan dengan ukuran mampu menampung lebih dari 100
ml.
d. Labu erlemeyer diletakkan dibawah pipet buret yang telah dipasang pada
statip.
12
f. Saat EDTA menetes pertama kali, labu erlemeyer harus dihomogenkan
hingga terjadi perubahan warna dari warna merah muda menjadi ungu.
3. Pemeriksaan total
d. Labu erlemeyer diletakkan dibawah pipet buret yang telah dipasang pada
statip.
goyangkan hingga terjadi perubahan warna dari warna merah tua menjadi
biru tua.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil percobaan yang dilakukan pada sampel air sumur gali didapatkan
Tabel
Hasil Pemeriksaan
= 33,37 mg/l
= 20 × 10 × 0,97 × 0,56
= 108,64 mg/l
14
3. Pemeriksaan Magnesium (Mg++)
(BA.Mg/BM.CaCo3) x 1mg/l
B. Pembahasan
jumlah titrasi sebanyak 4,3 ml untuk mengalami perubahan warna dari warna
merah muda menjadi ungu setelah dititrasi dengan EDTA. Sedangkan pada uji
Pada percobaan ini, kesadahan dilakukan pada kadar kalsium, dan kesadahan
total. Larutan sampel yang dititrasi dengan EDTA mengalami perubahan warna
dari merah muda menjadi warna ungu dan dari merah tua menjadi biru tua. Hal
itulah yang menjadi bukti bahwa terdapat kesadahan di dalam sampel air yang
digunakan.
menurut Permenkes RI Nomor 416 Tahun 1990. Dimana tingkat kesadahan total
air sumur gali tersebut sebesar 108,64 mg/l. Sementara diketahui bahwa
persyaratan air bersih menurut Permenkes RI Nomor 416 Tahun 1990 untuk
15
kesadahan yaitu sebesar 500 mg/l. Dengan demikian, sampel air sumur gali yang
diteliti dari segi parameter fisik yaitu kesadahan masih memenuhi syarat.
Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka
1. Menimbulkan kerak.
4. Pemborosan sabun
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampel yang kami teliti merupakan air sumur gali di Jalan Sahabat 2
Kalsium (Ca) sebesar 33,37 mg/l, Kesadahan total sebesar 108,64 mg/l dan Kadar
Magnesium (Mg) sebesar 27,36mg/l. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa air yang telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan standar kualitas yang
ditetapkan Permenkes RI Nomor 416 Tahun 1990 yaitu 500 mg/l CaCO3.
B. Saran
kesadahan total pada sumur gali yang menjadi bahan baku utama air minum.
17
3. Kepada pihak konsumen agar lebih berhati-hati dalam memilih air minum
DAFTAR PUSTAKA
Amrih, P. 2005. Dua Jam Anda tahu Cara Memastikan Air yang Anda Minum bukan
Sumber Penyakit ! [online] http://www.pitoyo.com/ebookgratis/Air-Minum-anda-
free.pdf Diakses tanggal 23 April 2011
Daud, Anwar dkk. 2010. Buku Praktikum Kesehatan Lingkungan. Bagian Kesehatan
Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.
Ilhad. 2008. Makalah kimia lingkungan. [Online]. http://ilhadblogspot.com. Diakses pada tanggal 24
April 2011
Ristiati, Ni Putu. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Coliform Pada Depo Air Minum
Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 :
64 – 73
18