Anda di halaman 1dari 2

Fakultas : FST/Fakultas Sains dan Teknologi

Kode/Nama MK : PANG4223/ Metabolisme Zat Gizi Pangan


Tugas :2

Jawaban :
1.a. Berdasarkan sifat lemak yang tampak, yaitu lemak hasil ekstraksi sampel A berbentuk
padat setelah di simpan semalam pada laboratorium yang bersuhu relatif rendah, sedangkan
hasil ekstraksi sampel B masih berbentuk cair. Sampel yang lebih banyak mengandung
PUFA adalah Sampel B. Karena PUFA memiliki 2 atau lebih ikatan rangkap, sehingga
ikatannya lebih kuat. Ketika di simpan pada suhu yang relatif rendah, dapat mempertahankan
wujud cairnya. Sedangkan MUFA terdiri dari 1 ikatan rangkap saja, sehingga ikatannya lebih
lemah dibandingkan dengan PUFA. Oleh karena itu sampel yang banyak mengandung
MUFA akan berubah wujud menjadi lebih padat ketika disimpan pada suhu yang relatif
rendah.
1.b. Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), adalah istilah yang mengacu pada jenis asam
lemak tak jenuh yang mengandung dua atau lebih atom karbon ikatan rangkap dalam rantai
asam lemak. Karenanya, lebih dari satu pasang atom hidrogen hilang dalam PUFA.Namun
karena PUFA adalah asam lemak tak jenuh, mereka adalah lemak bermanfaat yang mirip
dengan MUFA. PUFA juga merupakan lemak potensial yang mengurangi kolesterol darah
sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan stroke. PUFA adalah cairan pada
suhu kamar.
1.c. Asam lemak omega-3, asam lemak omega-6 adalah contoh PUFA.
1.d. PUFA ditemukan dalam minyak nabati seperti jagung, wijen, bunga matahari, safflower
dan kedelai, pada ikan berlemak, dll.

2. Seorang Wanita Remaja, Usia 14 Tahun. Berat badan 45 Kg. Selama seminggu
mengkonsumsi air 1200 ml/ hari.
a. Kebutuhan air minum dalam kondisi normal dapat dihitung dengan rumus per kilogram
berat badan dikali 30 ml, hasilnya jumlah cc air yang dibutuhkan. Sehingga kebutuhan wanita
remaja tersebut adalah 45 Kg x 30 ml = 1350 ml.
b. Jika dibandingkan dengan jumlah air yang wanita remaja tersebut konsumsi per hari nya,
wanita remaja tersebut tidak berpotensi mengalami dehidrasi.
c. Gejala yang timbul jika wanita remaja tersebut mengalami dehidrasi adalah rasa haus yang
berlebihan dan perubahan warna urine menjadi kuning pekat dan gelap. Tanda ini sebenarnya
adalah upaya yang dilakukan oleh tubuh untuk meningkatkan konsumsi cairan sekaligus
mengurangi pembuangan cairan yang lebih banyak lagi dari dalam. Bergantung pada
sebanyak apa cairan yang hilang dari tubuh, gejala dehidrasi dikelompokkan menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Dehidrasi Ringan-Sedang
Saat mengalami dehidrasi yang berada pada tahapan ringan hingga sedang, seseorang
bisa mengalami gejala berupa:
 Rasa haus.
 Urine yang berwarna kuning gelap atau pekat.
 Frekuensi dan volume buang air kecil mengalami penurunan.
 Mulut terasa kering dan lengket.
 Menjadi lebih mudah mengantuk dan mudah lelah.
 Sering sakit kepala dan kesulitan berkonsentrasi.
 Mengalami kram otot.
 Tubuh demam.
 Sulit buang air besar atau sembelit.
2. Dehidrasi Berat
Sementara itu, seseorang yang telah mengalami dehidrasi berat akan menunjukkan
gejala sebagai berikut:
 Merasa sangat kehausan.
 Jantung berdebar tak beraturan.
 Mengalami penurunan tekanan darah.
 Napas menjadi lebih cepat.
 Mata terlihat cekung.
 Kulit menjadi lebih kering dan kehilangan elastisitasnya.
 Urine berwarna lebih gelap lagi, bahkan bisa tidak buang air kecil sama sekali.
 Sakit kepala yang hebat.
 Lebih sering mengantuk.
 Terlihat linglung dan menjadi mudah marah.
 Pingsan atau mengalami penurunan kesadaran.
 Kejang.

d. Orang dapat kehilangan air saat muntah, buang air kecil, berkeringat, dan diare. Selain itu,
aktivitas fisik, cuaca, dan makanan bisa memengaruhi seberapa parah dehidrasi yang terjadi.
Dehidrasi terjadi saat asupan cairan tubuh tidak terpenuhi atau cairan yang keluar tubuh lebih
banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk.

Anda mungkin juga menyukai