ISBN: 978-602-8475-96-9
PENGANTAR
vii
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
DAFTAR ISI
PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Tujuan Penyusunan Renstra 4
II. KONDISI UMUM 7
2.1. Organisasi 9
2.2. Sumberdaya 11
2.3. Tata Kelola 24
2.4. Kinerja Puslitbangnak Tahun 2010–2014 26
III. POTENSI, TANTANGAN DAN IMPLIKASI 33
3.1. Potensi 35
3.2. Tantangan 38
3.3. Implikasi 39
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 41
4.1. Visi 43
4.2. Misi 43
4.3. Tujuan 43
4.4. Tata Nilai 44
4.5. Sasaran Strategis 44
4.6. Indikator Kinerja Utama 45
V. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 47
5.1. Arah Kebijakan dan Strategi Penelitian dan 49
Pengembangan Peternakan dan Veteriner
5.2. Strategi Penelitian dan Pengembangan 50
Peternakan dan Veteriner
5.3. Strategi Manajemen Pendanaan 51
5.4. Strategi Pengembangan SDM 53
5.5. Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana 54
Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan
Veteriner
VI. PROGRAM DAN KEGIATAN 57
6.1. Program Penelitian dan Pengembangan 59
Peternakan dan Veteriner
ix
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
x
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
DAFTAR TABEL
xi
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
DAFTAR GAMBAR
xii
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
BAB I. PENDAHULUAN
3
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
4
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
5
BAB II
KONDISI UMUM
1
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
2.1. Organisasi
Puslitbangnak merupakan salah satu unit eselon II di bawah
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian berdasarkan
Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Puslitbangnak mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan
program, penelitian dan pengembangan peternakan, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Puslitbangnak menyelenggarakan
fungsi: (1) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan peternakan;
(2) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian dan
pengembangan peternakan; (3) pelaksanaan penelitian dan
pengembangan peternakan; dan (4) pelaksanaan urusan tata usaha
Puslitbangnak.
Struktur organisasi Puslitbangnak disusun berdasarkan
pendekatan komoditas, bidang masalah. Puslitbangnak sebagai
lembaga penelitian perancang teknologi peternakan dan veteriner dan
merupakan lembaga penelitian bersifat nasional mempunyai peran
strategis dalam mendukung pembangunan peternakan di Indonesia.
Didalam menjalankan peran strategis Puslitbangnak didukung oleh 4
(empat) UK/UPT beserta mandatnya yaitu: (1) Balai Besar Penelitian
Veteriner (BB Litvet) bertugas melaksanakan penelitian veteriner; (2)
Balai Penelitian Ternak (Balitnak) bertugas melaksanakan penelitian
ternak unggas, sapi perah dan dwiguna, kerbau, domba, kambing
perah serta aneka ternak mencakup aspek pemuliaan, reproduksi,
nutrisi, bioteknologi dan agribisnis; (3) Loka Penelitian Sapi Potong
(Lolit Sapi) bertugas melaksanakan penelitian sapi potong dari
berbagai aspek guna menunjang peningkatan produksi; dan (4) Loka
Penelitian Kambing Potong (Lolit Kambing) bertugas melaksanakan
penelitian kambing potong dari berbagai aspek guna menunjang
peningkatan produksi. Struktur organisasi Puslitbangnak
selengkapnya disajikan dalam Gambar 1.
3
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Sub Sub Sub Bidang Sub Bidang Sub Bagian Sub Bagian Loka Loka
Bidang Bidang Kerjasama Pendaya Keuangan Kepegawaian Penelitian Penelitian
Program Evaluasi Penelitian gunaan Hasil dan dan Rumah Sapi Kambing
Penelitian Perlengkapan tangga Potong Potong
4
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
2.2. Sumberdaya
2.2.1. Sumberdaya Manusia (SDM)
Lingkup Puslitbangnak memiliki 4 UPT dengan jumlah pegawai
yang tercatat pada bulan Desember 2014 sebesar 667 personil
meliputi 300 tenaga fungsional dalam berbagai rumpun (45%) dan
sisanya sebanyak 367 orang sebagai tenaga non fungsional/staf
umum (55%). Sesuai dengan peran dan fungsinya, proporsi umum
tenaga fungsional sebesar 45% tersebut masih jauh dari kondisi ideal
yang diharapkan, yaitu minimal 60%.
Demikian juga dari segi jenjang pendidikan, komposisi SDM
lingkup Puslitbangnak terdiri dari 667 pegawai (69%) berpendidikan
di bawah S1; 76 pegawai (11%) berpendidikan S1; 75 pegawai (11%)
berpendidikan S2 dan 62 pegawai (9%) berpendidikan S3.
Perkembangan SDM lingkup Puslitbangnak berdasarkan jenjang
pendidikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 disajikan
dalam Tabel 1 dan perkembangan SDM berdasarkan jabatan
fungsional menurut rumpunnya disajikan dalam Tabel 2.
Data Tabel 1 memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu 2010-
2014 jumlah pegawai lingkup Puslitbangnak cenderung menurun.
Selaras dengan penurunan tenaga fungsional peneliti karena
memasuki usia pensiun.
Tabel 1. Perkembangan SDM Lingkup Puslitbangnak Berdasarkan
Jenjang Pendidikan Tahun 2010–2014
Tahun
No Jenjang Pendidikan
2010 2011 2012 2013 2014*
1 S3 57 59 65 65 62
2 S2 86 83 77 75 75
3 S1 80 80 79 77 76
4 <S1 527 518 490 495 454
Jumlah 750 740 711 676 667
*) Desember 2014
5
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Rumpun Fungsional
2010 2011 2012 2013 2014*
1 Peneliti 143 145 145 147 144
2 Teknisi Litkayasa 126 123 113 119 127
3 Pustakawan 6 6 6 8 9
4 Pranata Komputer 0 0 0 0 0
5 Statistisi 0 0 0 0 0
6 Perencana 0 0 0 0 0
7 Analis Kepegawaian 1 1 0 1 1
8 Pranata Humas 3 1 2 2 4
9 Arsiparis 1 0 3 3 5
10 Fungsional Umum 406 404 384 390 367
11 Calon Fungsional 64 60 58 6 10
Tertentu
Jumlah 750 740 711 676 667
6
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Kode
No Bidang Kepakaran Jumlah
Kepakaran
1 Budidaya Tanaman 080202 3
2 Pakan dan Nutrisi Ternak 080302 35
3 Budidaya Ternak 080303 9
4 Fisiologi dan Reproduksi Ternak 080304 14
5 Pemuliaan dan Genetika Ternak 080305 23
6 Manajemen Peternakan 080306 0
7 Parasitologi dan Mikrobiologi 080401 0
8 Bakteriologi 080402 9
9 Virologi 080403 10
10 Patologi dan Toksikologi 080404 14
11 Parasitologi dan Mikologi 080405 9
12 Sosial Ekonomi Pertanian 080500 0
13 Ekonomi Pertanian 080502 5
14 Sistem Usaha Pertanian 080503 9
15 Kebijakan Pertanian 080501 3
16 Bioteknologi Pertanian 080605 1
17 Teknologi Pertanian dan Mekanisasi
080606 0
Pertanian
TOTAL 144
7
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Tahun
No UK/UPT Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
1 Puslitbangnak 0 4 3 5 2 14
2 BB-Litvet 2 11 16 23 15 67
3 Balitnak 2 22 25 21 28 98
4 Lolit Sapi 0 1 1 6 4 12
5 Lolit Kambing 0 4 1 5 2 12
Jumlah 4 42 46 60 51 203
Tahun
No Program
2009 2010 2011 2012 2013 2014*
Dalam Negeri
1 S3 7 8 6 4 6 7
2 S2 6 4 6 5 7 6
3 S2 0 1 1 0 0 0
4 D3 0 0 0 0 0 0
Luar Negeri
5 S3 0 1 1 0 2 0
6 S2 0 0 0 0 2 0
Jumlah 13 14 14 9 17 13
*) Desember 2014
8
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
9
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Kebun Percobaan
Kebun Percobaan (KP) di UK/UPT lingkup Puslitbangnak
berperan penting dalam pelaksanaan tupoksinya masing-masing. KP
juga dituntut dapat menghasilkan data dan informasi hasil penelitian
dan pengembangan peternakan dan veteriner yang sahih
sebagaimana yang dikeluarkan laboratorium, namun lebih mengarah
pada mengakomodasi pengaruh lingkungan. Distribusi lahan di
lingkup Puslitbangnak disajikan dalam Tabel 7.
10
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Luas (Ha)
Lahan Luas
No Emplase- Penggu- Status Sertifikat
Kantor/KP (Ha)
men naan
I Bbalitvet
1. BB Litvet 7,54 1,30 6,24 Sertifikat hak pakai BB
Litvet No. 14 Tahun
1981
2. Cimanglid 20,98 0,30 20,68 Sertifikat hak pakai BB
Litvet
No. 2 Tahun 1982
No. 3 Tahun 1982
No. 4 Tahun 1982
No. 5 Tahun 2001
II Balitnak
1. Ciawi 23,00 19,00 4,00 Sertifikat hak pakai
Balitnak
No. 2 Tahun 1981
2. Bogor 10,60 2,00 8,60 Sertifikat hak pakai
Balitnak
No.6 Tahun 1983
3. Cilember 1,11 0,02 1,09 Sertifikat hak pakai
Balitnak
No.1 Tahun 1980
4. Pasir Jambu 10,48 0,15 10,33 Sertifikat hak pakai
Balitnak
No. 9053675 dan No.
9053676 Tahun 1983
5. Cicadas 5,88 1,86 4,02 Sertifikat hak pakai
Balitnak
No. 2 Tahun 1985
6. Paseh, 38,00 - 38,00 Sertifikat hak pakai
Subang Balitnak
No. 8266324 Tahun
1985
III Lolit Sapi
1. Ranu 8,67 0,98 7,69 Sertifikat hak pakai
Klindungan Lolit Sapi
No. 1 Tahun 1985
No. 2 Tahun 1985
No. 3 Tahun 1985
No. 4 Tahun 1985
11
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Luas (Ha)
Lahan Luas
No Emplase- Penggu- Status Sertifikat
Kantor/KP (Ha)
men naan
2. Sumber 4,80 0,15 4,65 Sertifikat hak pakai
Agung Lolit Sapi
No. 3 Tahun 1985
3. Gratitunon 10,00 0,16 9,84 Sertifikat hak pakai
Lolit Sapi
No. 1 Tahun 1985
IV Lolit Kambing
1. Sei Putih 48,80 2 46,80 Sertifikat hak pakai
Lolit Kambing
No.1, BE. 200248
Daftar Isian 307
No.22102/2009
Daftar Isian 208
No.12808/2009.
02.04.19.15.4.00001
Tgl.17-06-2009
Jumlah 189,86 27,92 161,94
12
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
13
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Perpustakaan Digital
Perpustakaan memiliki fungsi sebagai pemberi akses,
penyimpan, pelestari dan sekaligus sebagai yang juga menghasilkan
informasi bagi institusi. Selain itu juga merupakan bagian penting bagi
proses diseminasi dan sumber informasi bagi lembaga lain ( public).
Saat ini keberadaan perpustakaan digital semakin penting dalam
pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Ketersediaan koleksi
14
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
15
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
2.2.3. Anggaran
Sesuai dengan reformasi dalam bidang pengelolaan Keuangan
Negara, sistem penganggaran Puslitbangnak mengikuti Undang-
Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara khususnya,
yaitu penerapan pendekatan penganggaran terpadu ( unified budget),
kerangka pengeluaran jangka menengah (mediun term expenditure
framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based
budget).
Pengelolaan dan pemanfaatan alokasi anggaran dalam rangka
mendukung program dan kegiatan Puslitbangnak dapat diklasifikasi
dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang dan modal.
Alokasi anggaran dan penggunaannya terdiri dari belanja pegawai
untuk membiayai kebutuhan gaji, tunjangan, uang makan, honor,
lembur dan tunjangan kompensasi kerja dalam rangka pelaksanaan
kegiatan tugas pokok. Belanja barang difokuskan untuk membiayai
program dan kegiatan utama Litbang Pertanian yaitu untuk
mendukung operasional barang dan jasa yang habis pakai dalam
operasional kegiatan penelitian/pengkajian/perekayasaan, diseminasi,
manajemen dan pemeliharaan alat maupun sarana prasarana, serta
kegiatan kerjasama penelitian/diseminasi yang berasal dari hibah luar
negeri.
Sedangkan Belanja Modal dimanfaatkan untuk membiayai
kegiatan pemeliharaan aset dan pengadaan modal litbang seperti
pembangunan/renovasi gedung kantor, laboratorium dan revitalisasi
kebun percobaan, pengadaan perlengkapan/fasilitas sarana gedung
kantor, pengadaan alat laboratorium, kebun percobaan, dan sarana
pendukungnya, jurnal dan buku-buku ilmiah serta kegiatan
pengadaan modal non fisik lainnya untuk mendukung peningkatan
kapasitas litbang peternakan seperti terlihat dalam Tabel 8.
16
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
17
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
18
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
19
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
20
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
3. Itik PMp
Itik PMp merupakan galur sintetis yang berasal dari kombinasi
itik Peking dan itik Mojosari putih, dan telah mengalami seleksi selama
5 generasi, bobot potong umur 10 minggu mencapai 2,2 kg. Jika
dikawinkan dengan entog jantan dapat menghasilkan itik Serati
dengan bobot potong 10 minggu seberat 3,2 kg. Sampai tahun 2014
sudah menghasilkan lima generasi (F5), sehingga sudah siap
didaftarkan ke KP3RGT untuk dilepas sebagai galur baru ternak pada
tahun 2015.
4. Domba Komposit Sumatera
Domba Komposit Sumatera merupakan silangan 3 rumpun
domba yaitu Domba Lokal Sumatera ekor tipis (50%), Domba
21
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
6. Kambing Boerka
Kambing Boerka merupakan hasil persilangan dari Kambing
Boer (50%) dan kambing Kacang (50%) dengan bobot tubuh yang
lebih besar (dari lahir sampai umur 365 hari sebesar 29.27 sampai
76.28%) dibanding kambing lokal dan potensial untuk dikembangkan
di Indonesia. Kambing Boerka telah disebarkan di 9 propinsi di
Indonesia yaitu NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Kaltim, Kalbar, Sulut,
Sultra dan Jatim.
7. Bibit Unggul Sapi PO
Bibit unggul Sapi PO merupakan pemurnian bangsa Sapi PO
yang dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong. Bibit unggul yang
dihasilkan berupa pejantan unggul maupun bibit induk unggul.
Selama tahun 2010-2014 Balitbangtan telah mendiseminasikan
pejantan/induk betina unggul ke 10 propinsi yaitu Jabar, Jateng,
Jatim, Sumbar, Jambi, Riau, Sumut, Kaltim, Kalsel dan Sulteng.
22
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
23
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
24
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
25
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
26
BAB III
POTENSI, TANTANGAN DAN IMPLIKASI
27
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
3.1. Potensi
Sebagai negara dengan jumlah penduduk nomer empat di
dunia maka Indonesia merupakan pasar produk peternakan yang
sangat besar, sehingga harus dimanfaatkan untuk mengembangkan
peternakan-bioindustri bagi kesejahteraan peternak. Sumberdaya
lokal harus dimanfaatkan secara maksimal. Biomassa yang berlimpah
harus diolah menjadi bahan yang bermanfaat seperti pakan dan
energi. Pengembangan teknologi pengolahan biomassa menjadi
keharusan untuk dilakukan.
3.1.1. Potensi Pasar Daging Sapi, Partisipasi Konsumsi dan
Diversifikasi
Kebijakan diperlukan agar tidak terjadi "dead weight loss"
yaitu inefisiensi yang diakibatkan oleh alokasi sumberdaya yang tidak
efisien. Daging sapi/kerbau masih merupakan barang mewah, bersifat
high income elastic, yang hanya direspon oleh golongan
berpendapatan menengah-atas dan belum menjadi pangan
kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terjadi
substitusi antara daging sapi dan daging ayam, yang ditunjukkan oleh
29
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
besaran elastisitas harga silang yang positif. Bila harga daging sapi
naik, akan diikuti oleh kenaikan konsumsi daging ayam.
Data Susenas periode 2002, 2005, 2008, dan 2011
menunjukkan bahwa angka partisipasi konsumsi daging sapi/kerbau
berturut-turut 26%, 22%, 16% dan 16%, artinya tidak seluruh
penduduk mengkonsumsi daging sapi/kerbau. Secara alamiah sudah
terjadi diversifikasi pangan hewani daging asal ternak. Untuk
beberapa kota besar tingkat konsumsi perkapita berbasis partisipasi
konsumsi bahkan lebih tinggi dan sudah melebihi angka konsumsi
negara-negara tetangga. Telur dan daging ayam ras merupakan
sumber protein hewani paling murah.
Indonesia pernah tercatat sebagai negara net exporter untuk
sapi potong sampai dengan tahun 1970an. Populasi sapi/kerbau yang
dipelihara oleh peternak tradisional sebesar 98%, hanya sebesar 2%
saja yang dioperasikan sebagai usaha komersial. Peternak berjumlah
sekitar 6-7 juta KK dengan skala kepemilikan 1-3 ekor/KK. Peternak
memelihara sapi untuk mengisi waktu senggang, akumulasi asset,
tabungan, asuransi dan status sosial. Inovasi dalam bentuk rekayasa
kelembagaan pasar ternak sapi/kerbau telah memberikan harapan
sehingga mampu mendorong offtake yang lebih baik melalui
pemanfaatan kapasitas genetik ternak yang memberikan respon
positif atas rangsangan harga berbasis kualitas ternak yang dijual
secara lelang.
3.1.2. Sumber Daya Genetik (SDG) Ternak lain
Populasi ternak kerbau semakin menurun, dan ada
kecenderungan menuju kepunahan. Jumlah sapi perah tidak banyak
berubah, ada kekhawatiran terjadi pemotongan sapi betina produktif.
Kambing dan domba sangat potensial untuk dikembangkan dengan
harga semakin mahal, sementara pasokan di pasar semakin terbatas
dan permintaan terus meningkat untuk hotel, restoran dan kafe
(HOREKA), serta aqiqah dan qurban. Permintaan unggas lokal terus
meningkat dan merupakan komplemen dengan ayam ras. Aneka
ternak berupa kelinci, babi, rusa, dan lain-lain memerlukan perhatian
30
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
31
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
3.2. Tantangan
32
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
3.3. Implikasi
Pada kenyataannya permintaan produk peternakan
meningkat, walaupun partisipasi konsumsi daging sapi yang rendah
sejak tahun 2008-2011 dan cenderung menurun, maka diperlukan
komitmen meningkatkan produksi protein hewani yang lebih murah.
Daging unggas dan telur dapat mensubtitusi protein hewani yang
berasal dari daging sapi, sehingga perlu ditingkatkan produktivitasnya.
Implikasinya bagi Puslitbangnak adalah merakit teknologi untuk
peningkatan produktivitas ternak mulai dari penciptaan galur unggul
ternak adaptif terhadap dinamika perubahan iklim, teknologi pakan
murah berbasis sumber daya lokal, serta teknologi veteriner untuk
penanggulangan penyakit dan meningkatkan keamanan pangan.
Dalam rangka mendukung diversifikasi protein hewani yang
lebih murah, maka produktivitas ternak ruminansia kecil misalnya
kambing dan domba serta aneka ternak perlu ditingkatkan. Program
penelitian tentang peningkatan produktivitas terkait galur unggul,
pakan adaptif dan veteriner harus dibuat lebih fokus dan
berkesinambungan.
Adanya kecenderungan preferensi terhadap unggas lokal
yang meningkat untuk menggantikan ayam ras, maka Puslitbangnak
harus terus berupaya menciptakan galur unggul unggas lokal baik
untuk produksi telur maupun daging. Hal ini juga dalam rangka
mengurangi ketergantungan terhadap GPS ayam ras yang selalu
impor. Galur unggul unggas lokal yang yang dibutuhkan adalah yang
dapat beradaptasi terhadap dinamika perubahan iklim dengan pakan
berbasis sumber daya lokal.
Dari potensi dan tantangan yang ada di atas maka
Puslitbangnak harus merakit semua inovasi untuk peningkatan
produktivitas ternak ruminansia, non ruminansia, dan aneka ternak
serta dukungan teknologi veteriner.
33
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
35
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
37
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
38
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
39
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
40
BAB V
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
41
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
43
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
44
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
45
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
46
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
47
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
48
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
49
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
50
BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN
51
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
53
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
54
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
55
PENUTUP
57
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
PENUTUP
59
LAMPIRAN
61
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Lampiran 1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Target Puslitbangnak 2015 – 2019
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
62
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
63
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
64
Rencana Strategis Puslitbangnak Tahun 2015 – 2019
peternakan dan
veteriner
4 Dukungan Penelitian dan 103.264 114.575 127.061 140.842 156.050 641.793
Pengembangan Peternakan
65