Anda di halaman 1dari 3

GAGAL GINJAL KRONIK

 Pengertian

Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan total/hampir total, hilangnya kemampuan ginjal
untuk mengeluarkan sisa produksi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan air.
Gagal ginjal kronik (GGK)

- suatu keadaan dimana fungsi filtrasi glomekolus dan timbul bila ginjal tidak mampu lagi

mempertahankan lingkungan konsisten dengan kehidupan dan bila kembalinya fungsi tidak

diharapkan.

- Penyakit ginjal kronik adalah penyakit ginjal tahap akhir. Mencakup kehilangan fungsi

nefron profesik dan tidak dapat pulih.

 Etiologi

Menurut penyebabnya penyakit ginjal dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu :

1. penyakit ginjal primer

Disebabakan oleh ginjal itu sendiri, misalnya : Glomekulonefritis

2. Penyakit Ginjal Sekunder

Sebagai akibat penyakit diluar ginjal, misalnya ; DM, dan lain-lain.

Terjadinya gagal ginja kronik akibat dari ;

1. infeksi yang berulang dan nefritis yang memburuk.

2. Obstruksi saluran kemih.

3. Obstruksi pembuluh darah dan akibat diabetes maupun hypertensi yang lama.

4. Scan pada jaringan ginjal sampai trauma langsung dari ginjal.


 Faktor-faktor pemburuk yang harus dideteksi pada GGK yaitu :

a. Infeksi traktus urinarius

b. Obstruksi traktus urinarius.

c. Hypertensi

d. Gangguan Perfusi/aliran darah ginjal

e. Gangguan elektrolit

f. Pemakaian obat-obatan nefrotoksik.

 Manifestasi klinik

Karena pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka
pasien akan memperlihatkan tanda dan gejala keparahan. Tanda dan gejala bergantung pada
bagian dan tingkat kerusakan ginjal kondisi lain yang mendasari dan usia pasien.
Efek uremia terhadap Biokimia
a. Bun meningkat, creatinin meningkat
b. Potassium meningkat kadang-kadang menurun selama periode diuretik.
c. Serum sodium meningkat, jika urine out put sedikit, menurun jika urine output banyak.
d. Serum kalium menurun karena phosphate meningkat.
e. Serum magnesium meningkat pada oliguria, menurun pada diuresis.
f. Serum klorida menurun sampai nausea dan vomiting.
g. Serum phosphate meningkat. Hubungan dengan phosphate sedikit dieksresi ginjal.
g. Serum sulfate meningkat pada uremia.
h. Asidosis – menurun eksresi acid dan keabsorbsi bicarbonat.

 Gangguan Pada Sistem


1. Gastrointestinal.
a. Anoreksia, nausea, dan vomiting.
b. Foeter uremia, stomatitis dan parotitis.
c. Cegukan (Hiccup).
d. Gastritis ekosif, ulkus peptik dan kolitis uremik.
2. Hematologik
a. Anemia normokrom
b. Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia.
c. Gangguan fungsi leokosit.
3. Endokrin
a. Puberitas terlambat
b. Gangguan seksual Libido, Fertilitas dan ereksi menurun pada laki-laki sedangkan pada
perempuan timbul gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampai amenorea.
c. Gangguan toleransi glukosa.
d. Gangguan metabolisme lemak
e. Gangguan metabolisme vitamin D
4. Integumen
a. Kulit berwarna pucat dan kekuning-kuningan.
b. Gatal-gatal dengan eksokoriasi
c. Ekimosis akibat gangguan nematologik
d. Urea frost
5. Saraf dan Otot
a. Restless leg syndrome
b. Burning feet syndrome
c. Ensefalodati metabolik
d. Miopati
6. Sistem Kardivaskuler
a. Hypertensi
b. Nyeri dada dan sesak napas
c. Gangguan irama jantung
d. Edema.
7. Gangguan Sistem lain
a. Tulang : Osteodistrofi Renal
b. Asam basa : asidosis metabolik
c. Elektrolit : hipokalsemia, hiperfosfatemia. Hiperkalemia.

Anda mungkin juga menyukai