Mm dokter keluarga
1.1. Terminologi
a. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer
yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan
pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. (The
American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney, 1981)
b. Tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan
primer guna menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang
jenis penyakit, usia, dan jenis kelamin yang dapat dilakukan sedini dan sedapat mungkin,
secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta
kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya. (PDKI (Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia))
2. Australia
Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Australia telah dimulai
sejak tahun 1958, yakni dengan didirikannya The College of General Practice yang pada
waktu itu aktif menyelenggarakan program pendidikan kedokteran berkelanjutan berikut
ujiannya yang telah dimulai sejak tahun 1960. Kegiatan ini secara resmi diakui pada tahun
1973, yakni dengan mulai diselenggarakannya Family Medicine Program oleh pemerintah
federal.
3. Filipina
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Filipina telah dimulai
sejak tahun 1960 tetapi secara melembaga baru dikenal sejak tahun 1972, yakni dengan
didirikannya The Philipine Academy of Family Physicians. Organisasi ini aktif
menyelenggarakan pendidikan dokter keluarga, yang lulusan angkatan pertamanya dilantik
tahun 1975.
4. Singapura
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Singapura telah dimulai
sejak tahun 1971, dan sejak tahun 1972 aktif menyelenggarakan program pendidikan.
Sayang sekali sampai saat ini program tersebut belum mendapat pengakuan resmi dari
pemerintah.
9. Tindakan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis yang rasional pada
pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan demi kepentingan pasien.
10. Pengobatan rasional
Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya dengan rasional, berdasarkan
tanda bukti (evidence based) yang sahih dan terkini, demi kepentingan pasien.
11. Pembinaan keluarga
Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik, bila adanya
partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkan pembinaan keluarga, termasuk konseling
keluarga.
4. Administrator klinik
Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah mengikuti pelatihan
untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga banyak macamnya. Secara umum
dapat dibedakan atas tiga macam :
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
a. Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya
pelayanan rawat jalan saja. Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga
tersebut tidak melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau
pelayanan rawat inap di rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan
diharuskan datang ke tempat praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien tersebut
memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit.
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.
a. Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga mencakup
pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah.
Pelayanan bentuk ini lazimnya dilaksanakan oleh dokter keluarga yang tidak mempunyai
akses dengan rumah sakit.
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah, serta
pelayanan rawat inap di rumah sakit.
a. Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga telah
mencakup pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah, serta
perawatan rawat inap di rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya diselenggarakan oleh
dokter keluarga yang telah berhasil menjalin kerja sama dengan rumah sakit terdekat dan
rumah sakit tersebut memberi kesempatan kepada dokter keluarga untuk merawat sendiri
pasiennya di rumah sakit.
Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), standar pelayanan dokter keluarga
meliputi:
1. Standar pelayanan paripurna
Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan dan peningkatan
kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability
limitation), dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperlihatkan kemampuan
sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran
Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang tepat terhadap pasien
dan keluarganya
Kuratif medik
Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat
pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, atau perujukan
Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganya
Setelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial
Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan kondisi sosial pasien
dan keluarganya