Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PEKERJAAN:

MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

KABUPATEN PESISIR SELATAN (PAKET III)


SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN
PROVINSI SUMATERA BARAT

TAHUN ANGGARAN 2019


I. LATAR BELAKANG

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan pasal 28 H


Amandemen UUD 1945, bahwa rumah merupakan salah satu hak dasar rakyat, dan oleh
karena itu setiap warga negara berhak untuk mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan
hidup yang baik dan sehat. Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam
meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai pencerminan
diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak, karakter dan
kepribadian bangsa.

Saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih belum terealisir
sepenuhnya sebagai akibat dari pertambahan penduduk setiap tahunnya tidak diimbangi
dengan ketersediaan perumahan. Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan papan dan pertumbuhan kebutuhan rumah baru rata-rata 800.000 unit
per tahun, menyebabkan backlog di bidang perumahan terus mengalami peningkatan dari 5,8
juta unit pada tahun 2004 menjadi 7,4 juta unit pada akhir tahun 2009.

Sehubungan dengan peningkatan backlog tersebut diatas, Kementerian Pekerjaan


Umum Dan Perumahan Rakyat mempunyai sasaran khusus dalam bidang rumah susun sesuai
dengan Rencana Strategis tahun 2010-2014, yaitu terlaksananya fasilitasi dan stimulasi
pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) sebanyak 63.180 unit dan
terlaksananya fasilitasi pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami) oleh swasta
sebanyak 150.000 unit.

Dalam pelaksanaan pembangunan Rusunawa, diharapkan mendapatkan suatu hasil


pembangunan Rumah Susun yang sesuai dengan tujuannya baik dari segi mutu dan waktu.
Mengingat banyaknya jumlah Rusunawa disamping kompleksitas permasalahan baik teknis
maupun administrasi yang akan dibangun pada tahun 2015, maka diperlukan suatu kegiatan
Pengawasan Pembangunan yang bertujuan untuk membantu Satuan Kerja Penyediaan
Perumahan dalam hal pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan
kualitas), dan tertib administrasi di dalam pembangunan bangunan Rusunawa, mulai dari
tahap persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi sampai pada tahap akhir
pelaksanaan konstruksi dimana bangunan Rusunawa siap untuk diserah terimakan untuk
selanjutnya dimanfaatkan serta dikelola dengan baik.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


KAK Pengawasan Pembangunan dimaksudkan sebagai pedoman penugasan yang
harus diikuti untuk pengawasan rumah susun mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaannya;
dengan tujuan untuk mendapatkan proses pembangunan Rusunawa beserta prasarananya yang
efisien (laik fungsi dan terjangkau), efektif (disain rumah yang sudah mempertimbangkan
budaya dan pola hidup calon penghuni), dan berkelanjutan (menjadi contoh yang baik bagi
lingkungan, kawasan dan kotanya). Selain itu pula dimaksudkan untuk melaksanakan
pengawasan teknik terhadap pelaksanaan pembangunan Rumah Susun agar mutu
pembangunan rumah susun yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan,
dan tepat waktu pelaksanaannya.

III. SASARAN

Sasaran dari Pekerjaan Pengawasan Pembangunan

1. Terarahnya pelaksanaan program pembangunan Rumah susun mahasiswa

2. Terlaksananya pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembangunan


perumahan rakyat sejak tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap pelelangan,
tahap pelaksanaan hingga tahap pemanfaatan.

3. Terkendalikannya proses perencanaan konstruksi dan pelaksanaan konstruksi


Rusunawa secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan secara tertib.

4. Terdokumentasikan dan terinformasikan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari


kegiatan perencanaan (pra konstruksi), saat konstruksi dan sampai pada tahap pasca
konstruksi serta kesiapan pemanfaatannya.

Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan, perencanaan,


pelaksanaan fisik sampai pada pelaksanaan konstruksi selesai dan siap untuk dimanfaatkan
serta dikelola

IV. PENGGUNA JASA

Pengguna Jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Susun dan
Rumah Khusus SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.

V. SUMBER PENDANAAN

Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini maksimal Rp. 415.000.000 (Empat Ratus Lima
Belas Juta) termasuk pajak-pajak yang berlaku, bersumber dari APBN Tahun 2019 pada
DIPA Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2019
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.

VI. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN

1. LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Pengawasan Pembangunan meliputi pengendalian waktu, biaya,


pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di dalam
pembangunan bangunan Rusunawa, mulai dari tahap persiapan, perencanaan
sampai dengan tahapan pelaksanaan konstruksi selesai, pemeliharaan dan siap
untuk pemanfaatannya. Kegiatan pengawasan pembangunan meliputi:

a. Tahap Persiapan

1). Meneliti dokumen perencanaan beserta perubahannya dan dokumen


pelaksanaan, menyusun program pelaksanaan pekerjaan bersama konsultan
perencana, dan ikut memberikan penjelasan pekerjaan kepada penyedia jasa

2). Membantu Pengguna Jasa dalam mempersiapkan kontrak perjanjian kerja


dengan para kontraktor. Berperan sebagai kepanjangan tangan Struktural
dari Pejabat Pembuat Komitmen dalam melakukan koordinasi dan
pendekatan dengan berbagai pihak terkait.

3). Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan dan


pelaksanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat
laporan kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.

4). Melakukan koordinasi dengan konsultan-konsultan yang terlibat, membuat


usulan kepada Pemilik Proyek atau Perencana mengenai penyesuaian yang
perlu pada desain yang mungkin lebih baik secara teknis serta dapat
menekan biaya maupun memperpendek masa pelaksanaan dengan mutu
yang tetap dapat dipertahankan.

5). Melakukan pengumpulan data lapangan/survey lapangan untuk


mendapatkan data-data :

- Data aspek legalitas lahan (copy sertifikat kepemilikan, dan


masterplan setempat).

- Informasi Rencana tata ruang wilayah.

b. Tahap Pra Pelaksanaan


1). Membantu Pengguna Jasa dalam menyiapkan dan menyusun surat
perjanjian kerja/Kontrak.

c. Tahap Pelaksanaan (Construction)

1). Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan fisik yang diajukan oleh pelaksana


konstruksi, yang meliputi program pencapaian sasaran konstruksi,
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan,
bahan bangunan, quality assurance, dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3).

2). Mengendalikan program pelaksanan fisik yang meliputi program


pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian kualitas dan kuantitas hasil konstruksi, dan pengendalian tertib
administrasi.

3). Melakukan kordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan


konstruksi fisik dan non fisik.

4). Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan untuk setiap
lokasi dengan menggunakan dasar- dasar teori manajemen proyek dan
konstruksi termasuk penggunaan teknik rekayasa nilai (value engineering),
yang terdiri atas:

i. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan


konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan
di lapangan.

ii. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,


serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi,
serta memonitor dan mengevaluasi laporan konsultan pengawas
tiap lokasi pembangunan.

iii. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi dari segi


kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik di tiap
lokasi pembangunan.

iv. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan


persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

v. Melakukan pengawasan secara berkala ke tiap lokasi pembangunan.


(Untuk Core Team)
vi. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi secara berkala di pusat.
vii. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawings) yang
diajukan oleh Kontraktor.

viii. Meneliti gambar-gambar hasil pelaksanaan pembangunan (As Built


Drawings) sebelum serah terima pekerjaan selesai (PHO).

ix. Membantu menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk pelaksanaan


PHO maupun FHO.

x. Bersama dengan Konsultan Perencana dan kontraktor menyusun


petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung

5). menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.

d. Pengawasan

Lingkup kegiatan pengawasan pembangunan fisik rumah susun, adalah:

1. Melakukan persiapan dalam rangka kegiatan secara keseluruhan, termasuk


mobilisasi Tenaga Inti, Tenaga pengawas dan Pendukungnya.

2. Mengevaluasi rencana kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun


oleh Kontraktor yang meliputi rencana pencapaian sasaran konstruksi,
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan,
bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance / Quality
Control, serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

3. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi pengendalian


sumber daya, biaya, waktu, sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), hasil
konstruksi, kesehatan dan keselamatan kerja.

4. Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis dan menajerial yang


timbul, usulan koreksi rencana dan Tindakan Turun Tangan (T3), serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.

5. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan


konstruksi fisik, antara lain : Pemerintah Daerah, Pihak penerima manfaat,
Konsultan Perencana, Kontraktor Pelaksana, dan pihak-pihak yang terkait
lainnya.

6. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:


a) Memeriksa dan mempelajari Dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

b) Memeriksa dan mengarahkan shop drawing yang dibuat oleh


kontraktor.

c) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta


mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

d) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,


kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

e) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan


persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

f) Menyelenggarakan rapat-rapat mingguan lapangan secara berkala,


memeriksa dan mendokumentasikan Laporan Harian, Mingguan dan
Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-¬rapat
lapangan, Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Kontraktor.

g) Menyusun Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan kemajuan


pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan
Serah Terima Pertama dan Kedua pekerjaan konstruksi.

h) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan


(As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.

i) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, dan


mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

j) Menyusun laporan akhir pekerjaan Pengawasan secara keseluruhan.

2. LOKASI KEGIATAN

Rencana lokasi kegiatan Manajemen Konstruksi tersebar di 1 (Satu) lokasi


yang tersebar di Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut:

NO Pekerjaan Lokasi Tower

Manajemen Konstruksi
1 Pembagunan Rumah Susun Sumatera Barat 1

Kabupaten Pesisir Selatan (Paket


III)

VII. METODOLOGI

Metodologi pelaksanaan kegiatan Manajemen Konstruksi, terdiri dari :

Melakukan Survey Lapangan di masing-masing lokasi;

Mengkaji terhadap desain prototype rusunawa sebagai acuan dasar dari


perancangan teknis yang dituju;

mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan dan


pelaksanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan
kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.

Membentuk Organisasi dari berbagai tugas yang dibagi atas Team Leader dan
tim penunjang dilapangan dengan tugas antara lain:

Team Leader :

a. Sebagai penanggung jawab keseluruhan pekerjaan dan organisator seluruh


pelaksana.

b. Mengawasi dan memonitor bahwa pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan


jadwal dan spesifikasi mutu.

c. Mengendalikan dan memberikan arahan kepada Core Team dalam


melaksanakan pengawasan termasuk penerapan format-format standar baik
administrasi maupun teknis.

d. Membantu Pengguna Jasa dalam hal administrasi, teknis, dan Kontrak yang
kemungkinan timbul selama pelaksanaan pembangunan fisik.

e. Melaksanakan rapat berkala dan menyiapkan bahan serta mengkoordinasi


tindak lanjut yang diperlukan.

f. Mengkonsolidasi laporan – laporan yang diperlukan.

g. Melakukan kunjungan lapangan.

h. Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa.

i. Melakukan approval kurva-s.

g. Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa.


Tim Inti (Core Team) :

a. Membuat Network Planning.

b. Menyelesaikan masalah yang tidak terselesaikan di lapangan.

c. Apabila diperlukan dapat melakukan perubahan desain yang sesuai dengan


kaidah – kaidah teknis.

d. Mengendalikan dan memberikan arahan kepada Tim Lapangan (Field Team)


dalam melaksanakan pengawasan termasuk penerapan format-format
standar baik administrasi maupun teknis.

e. Membantu Pengguna Jasa dalam hal administrasi, teknis, dan Kontrak yang
kemungkinan timbul selama pelaksanaan pembangunan fisik.

f. Melakukan peninjauan secara berkala.

g. Melakukan pengecekan terhadap prestasi di lapangan

h. Mengevaluasi hasil perhitungan perubahan yang terjadi

i. Menyiapkan laporan mingguan, bulanan dan akhir kepada penyedia jasa.

Tim lapangan (Field Team)

a. Melakukan rekapitulasi terhadap progress.

b. Melaksanakan pengawasan terhadap spesifikasi teknis yang disyaratkan.

c. Melaksanakan pengawasan terhadap waktu.

d. Melaksanakan approval (persetujuan) material.

e. Melaksanakan approval (persetujuan) semua pekerjaan.

f. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan.

g. Melaporkan hasil pembangunan kepada core team.

h. Koordinasi dengan dinas/pihak yang terkait.

i. Persetujuan terhadap prestasi dilapangan.

j. Menghitung perubahan yang terjadi apabila diperlukan.

k. Mengevaluasi hasil perhitungan perubahan yang terjadi

l. Bersama pihak user dan penyedia jasa melakukan uitzet bangunan.


m. Menyelesaikan masalah di lapangan, dan melaporkan ke Tim Inti (Core
Team) jika tidak terselesaikan di lapangan.

n. Mengkaji Dokumen Kontrak pekerjaan Pelaksana di masing-masing lokasi


sebagai acuan dasar dari pengawasan;

o. Memberi masukan demi terjaminnya mutu dan tepat waktu pelaksanaan.

p. Memeriksa segala sesuatu yang disampaikan oleh Kontraktor berkaitan


dengan pelaksanaan pembangunan.

q. Merekam/mendokumentasikan dan melaporkan segala aktifitas di lapangan


kepada Pengguna Jasa secara berkala atau sewaktu-waktu.

r. Hadir setiap hari selama masa pelaksanaan pekerjaan di masing-masing


lokasi

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pengawasan Pembangunan ini adalah 6 (Enam)


bulan terhitung mulai kontrak kerja ditandatangani.

IX. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. Konsultan manajemen konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan Undang – Undang No. 02/2017
tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pelaksanaannya, serta kode tata laku profesi
yang berlaku.

B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:

1. Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya


anggaran/waktu yang telah ditetapkan.

2. Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang tersedia/ditetapkan.

3. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/peraturan yang berlaku sehingga


proyek mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin, serta memenuhi
syarat teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.

4. Tertib administrasi pembangunan, dari aspek perizinan, pelaporan, dan


dokumentasi.

X. HASIL YANG DIHARAPKAN (KELUARAN)


Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai
kebutuhan proyek. Kelancaran proyek yang berhubungan dengan Manajemen Konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggungjawab Konsultan Manajemen Konstruksi. Selain hal tersebut
hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pembangunan Rusunawa adalah :

1. Tersedianya Time Schedule lengkap dengan Curva “S” sebagai pedoman dalam
menilai kemajuan pelaksanaan proyek, time schedulle dibuat dengan menggunakan
komputer sehingga jalur kritis dalam pelaksanaan pembangunan dapat terlihat.

2. Konsultan MK diwajibkan memberikan Standar Prosedur Pengawasan Pelaksanaan


Fisik di lapangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pada tahapan persiapan
pelaksanaan pembangunan atau pada saat sebelum melakukan pengawasan
pekerjaan di lapangan (intergrated site supervision).

3. Terawasinya pelaksanaan pembangunan konstruksi yang dilaksanakan oleh


Penyedia Barang/Jasa dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian prestasi
pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan proyek.

4. Terawasinya pelaksanaan pembangunan konstruksi beserta hasil kerjanya dan


terkendalinya waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal dan biaya pembangunan
sebagaimana tertera dalam kontrak.

5. Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian


pekerjaan di lapangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, sehingga dapat
terpecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan
konstruksi.

6. Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Penyedia


Barang/Jasa dalam Buku Harian Lapangan (BHL) oleh Pengawas.

7. Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan sebelum serah terima


pertama dan mengawasi perbaikannya selama masa pemeliharaan.

8. Membantu pengelola proyek dalam menyusun dokumen untuk kelengkapan


pendaftaran gedung sebagai gedung negara :

i) Foto copy DIPA (pembiayaan)

ii) Foto copy sertifikat atau bukti pemilikan hak atas tanah.

iii) Kontrak / Surat Perjanjian Pelaksanaan Kontraktoran,beserta Addendum-nya


iv) Berita Acara Serah Terima I.
v) Gambar situasi dan gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As-Built Drawings) disertai gambar legger.

vi) Salinan atau foto copy Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemda
Setempat

Sedangkan Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan adalah:

a. TersedianyaTime Schedule dalam bentuk Bar Chart dan Network Planning (NWP).

Time ScheduleBar Chart dilengkapi dengan Curva “S”, sedangkan NWP dilengkapi
dengan Jalur Kritis.

b. Tersedianya Standard Prosedur pengawasan pelaksanaan fisik di lapangan, sebelum


melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan (intergrated / site supervision).

c. Terjaminnya hasil pelaksanaan pembangunan rumah susun yang dilaksanakan oleh


Kontraktor baik dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian prestasi pekerjaan
sesuai jadwal pelaksanaan Kegiatan dan biaya pembangunan

d. Terkendalinya waktu pelaksanaan pembangunan rumah susun sesuai jadwal dan


biaya pembangunan sebagaimana tertera dalam kontrak.

e. Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan pembangunan rumah


susun setiap harinya beserta hambatan-hambatan yang timbul.

f. Tersusunnya laporan mingguan dan bulanan oleh Konsultan Supervisi mengenai


kemajuan dan lainnya sehubungan dengan pembangunan.

g. Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian


pekerjaan di lapangan kepada PPK, dan koordinasi dengan konsultan perencana
jika diperlukan.

h. Tersedianya gambar sesuai lapangan (As built drawing)

i. Terperiksa dan tertandatanganinya Berita Acara Bobot pekerjaan yang diajukan


oleh Kontraktor sesuai prestasi pekerjaan yang telah dicapai.

j. Terselenggaranya rapat-rapat Koordinasi teknis dilokasi Kegiatan secara berkala


(mingguan) dan insidentil sesuai kebutuhan, dengan hasil keputusan rapat tercatat
dalam Berita Acara Rapat.

k. Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Kontraktor dalam


Buku HarianLapangan (BHL) oleh Pengawas.
I. Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan saat akan dilakukan
SerahTerima Pekerjaan Pertama.

m. Laporan kronologis pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun.

XI. ASAS

Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya konsultan manajemen


konstruksi hendaknya memperhatikan asas – asas sebagai berikut:

1. Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang bagaimana


kontraktor menjalankan tugasnya.

2. Preventif, dalam arti bahwa pengawasan dilaksanakan untuk mencegah timbulnya


penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan rencana.

3. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa pengawasan hanya
ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.

4. Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi.

5. Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan.

6. Pengawasan harus lebih bersifat membimbing.

XII. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

Tim Inti (Core Team):

1. Ketua Tim (Team Leader)

1 (satu) orang Ketua Tim disyaratkan seorang Magister Teknik Sipil Strata Dua
(S2) jurusan Teknik Sipil Manajemen Konstruksi lulusan perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang telah disamakan. berpengalaman 10 tahun dalam perencanaan dan
pengawasan pekerjaan bangunan gedung bertingkat (5 lantai) dibuktikan dengan
referensi kerja dari instansi terkait dan bercap basah. Ketua Tim ini harus
mempunyai SKA Ahli Madya Manajemen Konstruksi dengan kode subklasifikasi
601 dan SKA Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung dengan kode subklasifikasi
201, diwajibkan untuk hadir setiap hari di kantor SNVT Penyediaan Perumahan.

2. Tenaga Ahli Arsitektur

1 (satu) orang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu atau
Diploma Empat (S1/D4) jurusan Arsitektur lulusan perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan dan
pengawasan di bidang arsitektur gedung bertingkat (8 lantai) sekurang- kurangnya 6
(enam) tahun dibuktikan dengan referensi kerja dari instansi terkait dan bercap
basah. Tenaga Ahli ini harus mempunyai Sertifikat Keahlian Madya.

3. Tenaga Ahli Struktur

1 (satu) orang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu atau
Diploma Empat (S1/D4) jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan dan
pengawasan di bidang sipil gedung bertingkat (5 lantai) sekurang-kurangnya 6
(enam) tahun dibuktikan dengan referensi kerja dari instansi terkait dan bercap
basah. Tenaga Ahli ini harus mempunyai Sertifikat Keahlian Madya Teknik
Bangunan Gedung.

4. Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal

1 (satu) orang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu atau
Diploma Empat (S1/D4) jurusan Teknik Mesin atau Teknik Elektro lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang disamakan. Berpengalaman
melaksanakan pekerjaan perencanaan dan pengawasan di bidang mekanikal dan
elektrikal gedung bertingkat (5 lantai) sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tenaga
Ahli ini harus mempunyai Sertifikat Keahlian Teknik Tenaga Listrik Madya.

5. Tenaga Ahli Kuantitas dan Biaya

1 (satu) orang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu atau
Diploma Empat (S1/D4) jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan dan
pengawasan di bidang kuantitas dan biaya gedung bertingkat (5 lantai) sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dibuktikan dengan referensi kerja dari instansi terkait
dan bercap basah. Tenaga Ahli ini harus mempunyai Sertifikat Keahlian Teknik
Bangunan Gedung Madya.

6. Tenaga Ahli K3

1 (satu) orang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu atau
Diploma Empat (S1/D4) jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan dan
pengawasan di bidang K3 Konstruksi sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tenaga
Ahli ini harus mempunyai Sertifikat Keahlian K3
Tenaga Ahli tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya dibantu oleh Tenaga
Penunjang, yaitu :

1. Pengawas Lapangan Arsitektur

1 (Satu) orang Pengawas Lapangan Arsitektur yang disyaratkan adalah Sarjana


Strata Satu atau Diploma Empat (S1/D4) jurusan Arsitektur lulusan perguruan
Tinggi Negeri atau Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan
pekerjaan Pengawasan di bidang arsitektur gedung sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun dibuktikan dengan referensi kerja dari instansi terkait dan bercap basah.

2. Pengawasan Lapangan Struktur / Sipil

1 (Satu) orang Pengawas Lapangan yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu
atau Diploma Empat (S1/D4) jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang disamakan memiliki SKA Muda. Berpengalaman melaksanakan
pekerjaan Pengawasan di bidang sipil gedung sekurang-kurangnya 4 (Empat) tahun
dibuktikan dengan referensi kerja dari instansi terkait dan bercap basah.

3. Pengawasan Lapangan Mekanikal dan Elektrikal

1 (Satu) orang Pengawas Lapangan yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu
atau Diploma Empat (S1/D4) jurusan Teknik Mesin atau Teknik Elektro lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang disamakan dan memiliki SKA Muda
dibidang Mekanikal dan elektrikal. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan
perancangan di bidang mekanikal dan elektrikal gedung sekurang-kurangnya 4
(Empat) tahun dibuktikan dengan referensi kerja dari instansi terkait dan bercap
basah.

XIII. PELAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:

a. Laporan Pendahuluan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender


sejak tanggal dimulainya pelaksanaan konstruksi, sebanyak 5 (lima) buku
laporan, termasuk 1 (satu) asli, dan akan dibahas dalam Tim Teknis

b. Laporan Mingguan, berisi :


1) Kegiatan pelaksanaan di lapangan meliputi progres pekerjaan dari segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume dan realisasi fisik serta permasalahan dari
hasil rapat lapangan, rapat koordinasi.

2) Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar untuk


pelaksanaan (shop drawing).

3) Evaluasi hasil pengukuran ulang kontraktor terhadap dokumen pelelangan.

4) Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan.

5) Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) minggu.

Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya awal minggu sebanyak 5 (lima) set.

c. Laporan Bulanan, berisi :

1) Kegiatan pelaksanaan di lapangan meliputi progres pekerjaan dari segi kualitas,


kuantitas dan laju pencapaian volume realisasi fisik serta permasalahan dari
hasil rapat lapangan, rapat koordinasi.

2) Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar untuk


pelaksanaan (shop drawing).

3) Evaluasi untuk setiap hasil test yang dilakukan, misalnya test kekuatan beton.

4) Evaluasi hasil pengukuran ulang kontraktor terhadap dokumen pelelangan.

5) Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan.

6) Perubahan-perubahan spesifikasi teknis yang terjadi akibat kondisi lapangan

7) Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) bulan terakhir.

Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya tanggal 5 setiap bulan sebanyak


sebanyak 5 (Lima) set.

d. Laporan Akhir, berisi :

1). Rangkuman kegiatan pelaksanaan kegiatan di lapangan, berupa rangkuman dari


laporan bulanan.

2). Berita Acara kemajuan pekerjaan pelaksanaan untuk lampiran penagihan


kontraktor.

3). Berita Acara Serah Terima Pertama

4). Menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan Perumahan Rumah Susun.


5). Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan yang menggambarkan kondisi 0%, 25%,
50%, 75% dan 100%.

Laporan Akhir ini dilengkapi dengan Executive Summary.

Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan sejak dilakukannya


Serah Terima Pertama pelaksanaan, sebanyak 4 (Empat) set dan 1 unit hardisk 1
tera yang berisi seluruh laporan termasuk summary report.

e. Dokumentasi

Dokumentasi detail foto dan vidio per lantai untuk masing – masing lokasi.

XIV. KETENTUAN LAIN

a. Konsultan wajib menunjuk seorang wakil yang dapat dihubungi setiap saat dan
dapat bertindak atas nama konsultan

b. Dalam hal terjadi keraguan atas masalah teknis direksi akan menentukan arahan
yang wajib ditaati oleh konsultan

c. Segala peralatan disediakan oleh Konsultan.

d. Hal lain yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan diatur
kemudian oleh Pemberi Pekerjaan dan dituangkan dalam Berita Acara

XV. PENUTUP

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan sepenuhnya bertanggung jawab kepada


Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Rumah Susun dan Rumah Khusus SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat.

Padang, Desember 2018


Pejabat Pembuat Komitmen
Rumah Susun dan Rumah Khusus
Ir. ALEX RIZAL, MM
NIP. 19620809 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai