BAB I
PENDAHULUAN
hampir satu juta anak Indonesia tidak mendapatkan imunisasi sama sekali atau
tidak lengkap status imunisasinya. Cakupan imunisasi di wilayah Asia
Tenggara baru mencapai 52%. Cakupan imunisasi anak di negara negara
anggota WHO (World Health Organization) telah mencapai 90%, diperkirakan
86% dari bayi di seluruh dunia telah mendapat imunisasi dan masih terdapat
19,3% juta bayi dan anak – anak belum sepenuhnya mendapatkan vaksinasi
dan tetap beresiko terkena penyakit (WHO Global Immunization Data, 2011).
Status kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada anak di provinsi Banten pada
tahun 2013 sebanyak 45,8%, dengan jenis imunisasi 76,9% HB-O, 83,6%
BCG, 63,3% DPT-HB3, 64,0 % Polio 4, dan 66,7% campak. Dengan nilai rata
kelengkapan imunisasi di Indonesia adalah 59,2% (Riskesdes, 2013). Cakupan
imunisasi sampai sekarang masih belum 100% hal ini disebabkan karena ibu
yang belum mengetahui tentang imunisasi dasar terutama pada jadwal
imunisasi, salah faham mengenai kontra indikasi dan kerisauan tentang efek
samping sehingga menyebabkan banyak anak-anak yang tidak diberikan
imunisasi (Marimbi, 2010).
4
Melalui momen Pekan Imunisasi Dunia yang dilaksanakan pada akhir April
setiap tahunnya, Ibu Menteri Kesehatan RI melalui surat edarannya
menghimbau kepada seluruh Gubernur agar melakukan upaya pendekatan
keluarga dalam meningkatkan kesadaran para orang tua dan masyarakat untuk
melengkapi status imunisasi anaknya, melakukan sosialisasi dalam rangka
menyikapi isu-isu negatif tentang imunisasi, melakukan identifikasi
permasalahan program imunisasi dan menetapkan langkah untuk
mengatasinya, memperkuat kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta,
serta memperkuat dukungan pemerintah daerah, DPRD, partai politik,
organisasi keagamaan maupun organisasi kemasyarakatan.
Ibu adalah orang yang berperan besar dalam merawat anak dan dalam
pengambilan keputusan di rumah tangga untuk kelengkapan imunisasi anak.
Wanita yang mempunyai motivasi dan kepercayaan diri dapat berperan dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan sumber daya di rumah
tangga. Ibu yang punya motivasi agar anak hidup sehat, meningkatkan akses
dalam perawatan dan kesehatan anak-anaknya, khusunya pelayanan imunisasi.
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena pada
umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada orang tua
khusunya ibu. Walaupun imunisasi sudah diberikan gratis oleh pemerintah,
namun masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Berdasarkan survey awal peneliti diketahui bahwa ibu yang memiliki balita
yang berobat ke Mayapada Hospital Tangerang pada bulan Juni 2017 adalah
sebanyak 311 orang. Berdasarkan buku KIA terdapat 15 orang ibu tidak
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini yaitu “ Adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak
di Poli Ibu dan Anak Mayapada Hospital Tangerang “?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Iminisasi
Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak i Poli Ibu dan Anak
Mayapada Hospital Tangerang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden terdiri atas usia, pendidikan,
pekerjaan dan informasi.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan responden di poli ibu dan anak
Mayapada Hospital Tangerang.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Imunisasi
a. Pengertian Imunisasi
b. Tujuan Imunisasi
c. Manfaat Imunisasi
1). Untuk anak yaitu mencegah penderita yang disebabkan oleh penyakit
dan kemungkinan cacat atau kematian.
2). Untuk keluarga yaitu menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit dan mendorong pembentukan keluarga
9
apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-
kanak yang nyaman.
3). Untuk negara yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal utuk melanjutkan pembanguna negara.
d. Jenis-Jenis Imunisasi
1). Hepatitis B
2). BCG
5). Polio
6). Campak
Hepatitis B 1 2 3 4
Polio 0 1 2 3
BCG 1 kali
DTP 1 2 3
Hib 1 2 3
Campak 1
(Sumber : IDAI, 2017)
Keterangan:
B : Behaviour
F : Fungsi
Pf : Predisposisi Factor
RF: Reinforcing
2. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Dalam kamus besar bahasa indonesia (2011) pengetahuan adalah sesuatu
yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini
dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar
berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya.
1). Pendidikan
2). Informasi
Informasi adalah suatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Berkembangnya
teknologi akan menyedikan bermacam-macam media masa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sehingga
sarana komunikasi , berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini seseorang, adanya informasi baru mengenai suatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan
terhadap hal tersebut.
17
3). Pekerjaan
5). Lingkungan
6). Pengalaman
menlar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
bidang kerja.
7). Usia
d. Pengukuran Pengetahuan
3. Penelitian Terkait
a. Penelitian terkait yang dilakukan oleh Jannah tahun 2009 dengan judul
“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi Dasar Pada
Beliata Usia 12-23 Bulan Diwilayah Kerja Puskesmas Padarincang
Kabupaten Serang Tahun 2009”. skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2009, jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross cestional. Sampel
pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 12-23 bulan
sebanyak 282 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Untuk
mengetahui adanya hubungan antara variabel digunakan uji statistik Chi
Square dan correlation regresi logistic. Dari hasil uji statistik didapatkan
nilai (value= 0,004, 0,001, 0,038, 0,039) sehingga dapat disebutkan ada
hubungan antara pengetahuan ibu, pendidikan ibu, sikap ibu dan dukungan
keluarga denga status imunisasi dasar. Sedangkan tidak terdapat hubungan
antarta pekerjaaan ibu, jarak kepelayanan imunisasi, sikap kader posyandu
dan sikap petugas kesehatan (Value = 0,0778, 0,705, 1, 0,645) dengan
status imunisasi dasar.
20
c. Penelitan yang dilakukan oleh Triana 2016 dengan judul “Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi
Tahun 2015”. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi pemberian imunisas dasar lengkap. Desain penelitian ini
adalah crossectional yang dilaksanakan di kecamatan Kuranji. Sampel
penelitian 80 orang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data secara
univariat, bivariat, dan multivariat hasil analisis univariat diperoleh
47,50% responden memiliki satatus imunisasi tidak lengkap,
berpendidikan rendah 5%, bekerja 30% berpengetahuan rendah 48,75%,
sikap negatif 50%, pelayayan kesehatan kurang 10%, hambatan 18, 75%,
dan motivasi kurang 40%, hasil analisis bivariat diperoleh p-value
pengetahuan (0,007), sikap (0,014), motivasi (0,001), informasi (0,04),
pendidikan (0,43), pekerjaan (0,66), pelayayan kesehatan (0.47) dan
hambatan (0.43) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
pemberian imunisasi. Hasil analisis multivariat diperoleh p-value variabel
motivasi= 0,0001. Pengetahuan, sikap dan motivasi orang tua serta
informasi tentang imunisasi merupakan faktor yang mempengaruhi
kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi.
21
B. Kerangka Teori
Mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dipaparkan, kerangka teori dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan
2. Informasi
3. Pekerjaan
4. Sosial, budaya, ekonomi
5. Lingkungan
6. Pengalaman
7. Usia
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilakukan ( Notoatmodjo, 2012).
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
pengertian tertentu.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu :
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel bebas, sebab dan mempengaruhi
variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar.
2. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kelengkapan imunisasi dasar.
Maka untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak Di Poli Ibu Dan Anak
Mayapada Hospital dapat digambarkan pada suatu kerangka konsep seperti pada
gambar berikut ini :
23
Keterangan:
: Tidak diteliti
: Diteliti
B. Hipotesis :
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya
hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara kedua variabel, yakni
variabel independen dan dependen (Notoatmodjo, 2012).
Hi: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak di Poli Ibu dan Anak
Mayapada Hospital Tangerang.
24
Ho: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak di Poli Ibu dan Anak
Mayapada Hospital Tangerang.
C. Definisi Operasional :
Definisi Operasional adalah uraian mengenai batasan variabel yang dimaksud,
atau mengenai apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2012). Sedangkan Swarjana (2012) mengatakan, definisi operasional penelitian
adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep teori namun bersifat
operasional agar variabel tersebut dapat diukur atau dapat diuji baik oleh peneliti
maupun peneliti lain. Dan menurut Nursalam (2013) definisi operasional
merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang
didefinisikan tersebut.
Hepatitis B
3x, DPT 3x,
Hib 3x, Polio
4x, campak
1x sebelum
bayi berusia
1 tahun)
Variabel independen
Tingkat Tingkat Mengisi Kuesioner 1. Baik = jika Ordinal
Pengetahua pengetahuan kuesioner mengenai persentase
n ibu tentang pengetahu jawaban
imunisasi an benar 76%-
dasar imunisasi 100%;
lengkap dasar 2. Cukup, jika
meliputi dengan 30 persentase
definisi, soal jawaban
tujuan, sesuai benar 51%-
manfaat, dengan 75%
kelengkapan, petunjuk, 3. Kurang, jika
dan tempaat mengguna persentase
pelayanan kan skala jawaban
imunisasi Gutman : benar ≤50%
1. Benar (Nursalam, 2008)
2. Salah
(Siregar,
2013)
27
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 1-5
tahun dengan rata-rata kunjungan selama 3 bulan terakhir yaitu 631 orang
yang berkunjung ke poli ibu dan anak Mayapada Hospital Tangerang.
28
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2016). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun
yang berkunjung ke poli ibu dan anak Mayapada Hospital Tangerang.
a. Kriteria Sampel
Dalam penelitian keperawatan, membuat kriteria sampel berdasarkan pada
kriteria inklusi dan eklusi (Hidayat, 2008). Sampel penelitian responden
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut :
1). Kriteria Inklusi
Merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pada penelitian ini
yang menjadi kriteria inklusi adalah :
a). Ibu yang membawa anak 1-5 tahun ke poli ibu dan anak mayapada
Hospital Tangerang.
b). Bersedia menjadi responden.
c). Respoden yang waktu penelitian berada di tempat penelitian.
d). Responden memiliki buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
2). Kriteria eksklusi
Merupakan kriteris dimana objek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
a). Saat penelitian tidak berada di poli ibu dan anak Mayapada Hospital
Tangerang.
b). Responden tidak dapat diwakilkan oleh orang lain.
b. Teknik Pengambilan Sample
Teknik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan sampel
(Arikunto, 2010).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Sampling yaitu suatu teknik penetapan sample dengan cara
memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
29
Rumus Slovin:
𝑁
𝑛=
(1 + 𝑁(𝑑 2 ))
Keterangan:
n : Jumlah Sampel.
N: Jumlah Populasi.
d: Tingkat signifikansi (5%, 10%).
631
𝑛=
(1 + 631(0,12 ))
631
=
1 + 6,31
631
=
7,3
= 86
86 + 10% = 94,6 = 95
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 86
sampel di tambah 10% menjadi 95 sampel.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di poli ibu dan anak Mayapada Hospital
Tangerang. Rumah Sakit ini tepat untuk dijadikan penelitian karena wilayah nya
yang strategis. Selain itu masih ada ibu yang tidak melengkapi status imunisasi
dasar pada anaknya dan belum ada peneliatan tentang imunisasi, sehingga
memudahkan peneliti dalam pelaksanaan penelitian dan peneliti tertarik untuk
meneliti serta memilih sampel di Mayapada Hospital Tangerang.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Mayapada Hospital Tangerang terdiri dari waktu
persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan yang dilaksanakan pada bulan
November-Desember 2017. Sedangkan penelitian akan dilaksanakan pada bulan
Desember 2017.
30
E. Etika Penelitian
Penelitian ini melibatkan objek manusia maka tidak boleh bertentangan dengan
etika agar responden dapar terlindungi, untuk itu perlu adanya ijin dari tempat
penelitian, dan rekomendasi dari Ketua STIKES Pertamedika Jakarta. Setelah
mendapatkan persetujuan penelitian dapat dilakukan. Menurut Hidayat (2010),
etika yang diperhatikan adalah sebagai berikut :
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan buku
KIA. Kuesioner adalah alat ukur yang terstruktur, dimana dalam penelitian
ini untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar.
Kuesioner pada penelitian ini berupa pertanyaan tertutup dimana responden
hanya memilih jawaban yang telah disediakan. Kuesioner terdiri dari 30 soal
dengan menggunakan skala Gutman (Benar/Salah). Buku KIA adalah buku
kesehatan Ibu dan Anak, dimana dalam penelitian ini untuk mengetahui
kelengkapan imunisasi dasar.
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010). Dalam
penelitian ini, untuk mengetahui validitas instrumen menggunakan rumus
Pearson Product Moment serta taraf kesalahan yang digunakan 5%.
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 }{𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y.
∑𝑥𝑦 : Jumlah perkalian X dan Y.
𝑋 : Nilai hasil uji coba hasil per item.
32
𝐾 ∑𝑆𝑖2
𝑟11 = 𝐾−1 {− }
𝑆𝑖2
Dimana:
K : Banyaknya butir pertanyaan atau benyaknya soal.
∑𝑆𝑖2 : Jumlah Varians butir.
𝑆𝑖2 : Varian total.
Keputusan Uji :
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan prose
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2013).
1. Prosedur Administratif
a. Setelah proposal disetujui oleh pembimbing, maka dilanjutkan dengan
pengajuan surat izin penelitian ke pihak STIKes PERTAMEDIKA untuk
melakukan penelitian dan pengambilan data.
b. Setelah surat permohonan penelitian dikeluarkan oleh ketua STIKes
PERTAMEDIKA, peneliti mengajukan surat tersebut ke Mayapada
Hospital Tangerang.
c. Setelah surat izin penelitian telah dikeluarkan dari Mayapada Hospital
Tangerang akan digunakan peneliti untuk melakukan pengambilan data
penelitian.
2. Prosedur teknis
a. Mengidentifikasi ibu apakah memiliki anak usia 1-5 tahun.
b. Setelah responden didapatkan, peneliti memperkenalkan diri kepada
responden kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.
c. Peneliti didampingi oleh perawat poli ibu dan anak.
d. Peneliti memberikan lembar permohonan untuk menjadi responden,
setelah responden membaca lembar permohonan menjadi responden,
responden diberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden dan
ditanda tangani.
e. Peneliti membagikan lembar kuesioner kepada responden dan menjelaskan
cara pengisian kuesioner.
f. Responden mengisi lembar kuesioner
g. Responden diberi waktu untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan
lengkap.
h. Peneliti melihat buku KIA yang dimiliki olah responden.
34
Menurut Hastono (2007), langkah terakhir dari suatu penelitin adalah adalah
melakukan analisa data. Anaisa data dilakukan secara bertahap dan dilakukan
melalui proses komputerisasi. Semua observasi yang telah dilakukan dan
selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan langkah sebagai berikut :
1. Editing
2. Coding
3. Entry Data
Entry data adalah kegiatan untk memasukkan data ke dalam alat elektronik
yaitu komputer. Dalam penelitian ini peneliti melakukan secara manual
dengan early method dibantu kalkulator, namun dapat juga dilakukan dengan
program komputer.
4. Cleaning Data
Cleaning data adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry
apakah ada kesalahan atau tidak dengan melihat missing, variasi, dan
konsistensi
1. Analisa Univariat
35
Nilai chi square dikatakan signifikan bila lebih besar daripada nilai chi square
yang diestimasi dalam df (degree of freedom) yang diamati dan memiliki
tingkat signifikansi yang kurang dari 5%. Artinya, keputusan uji kemaknaan
digunakan batas signifikansi 5% (α=0,05)
36
∑(𝑂−𝐸 2
Rumus : 𝑋 2 = 𝐸
df = (k-1)(b-1)
Keterangan :
X2 : Kai kuadrat.
O : Nilai observasi/pengamatan.
E : Nilai ekspektasi/harapan.
df: Derajat bebas (degree of freedom).
k : Jumlah Kolom.
b : Jumlah Baris.
Keputusan Uji :
1) Bila p value < α maka Ho ditolak artinya ada hubungan signifikan.
2) Bila p value > α maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan signifikan.