8.1 Simpulan
Penelitian ini beranjak dari dua konten permasalahan yaitu seni pertunjukan
tradisional dan manajemen pariwisata budaya. Adapun seni pertunjukan yang menjadi
Penelitian ini berusaha mengungkapkan potensi wisata ataupun potensi seni yang
dapat dipertunjukan untuk wisatawan dalam rangka difrensiasi produk wisata dengan
yang disebutkan pada rumusan masalah sebelumnya, maka simpulan dari penelitian
ini adalah:
fungsi dan makna, yang akhirnya menjawab bahwa bentuk tarian ini sangat
yang atraktif dan layak dikembangkan menjadi konsumsi wisata budaya yang
berprospek cerah. Hal lainnya yang mendukung, seperti; adanya sejarah dan
pristiwa yang dikisahkan, adanya makna atau pesan yang tersirat untuk
penikmat dan pelakunya, dan tentunya, dalam seni pertunjukan ini, seluruh
106
107
daya tarik dan Permintaan akan Kalender event (festival) wisata, menjadi suatu
entrepreneurship tourism.
mampu memberikan solusi dari setiap permasalahan yang ada, seperti: strategi
8.2 Saran
tidak menutup kemungkinan akan hilang. Meskipun keluarga dari Pirei Sembiring
Depari akan tetap menjaga keberadaan tembut-tembut, namun jika tidak didukung
oleh masyarakat Karo dan pemerintah, akan sia-sia. Kepada pihak pemerintahan
Kabupaten Karo, agar semakin mendukung pelestarian budaya Karo seperti tembut-
tembut dan aset budaya lainnya misalnya dengan mengikutsertakan aset budaya
nasional. Dengan demikian, masyarakat akan merasa bangga dengan budayanya dan
ikut bersama melestarikannya. Akhir kata yang menjadi kunci dalam pengembangan
pariwisata adalah rasa sensitivitas yang besar dalam memelihara budaya lokal dan
membaca kelemahan produk sebagai peluang pasar yang menjanjikan. Dalam konteks
pembangunan pariwisata Indonesia, hal ini masih sangat lebay untuk difikirkan.
Karena akhirnya akan berhenti pada rasa kesadaran dan kemauan untuk melakukan
Darren Lee Ross dan Conrad Lashley (2009) dalam bukunya Entrepreneurship And