1 PB
1 PB
LABA
Eni Wuryani
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of investment opportunity set (IOS), firm
size and capital structure to earnings quality. This research is quantitative method
and uses sample of companies listed on Indonesia Stock Exchange for 2012 untill
2015. Using stratified sampling and simple random sampling methods, total
samples are 297 companies. Investment opportunity set (IOS) is measured by
capital expenditure to book value of assets; firm size is measured by total assets;
capital structure is measured by leverage; and earning quality is measured by
Earnings Response Coefficient. Using multiple linear regression analysis, the
result shows that investment opportunity set (IOS), firm size and capital structure
have no effect on earnings quality.
Keywords: capital structure, earnings quality, firm size, investment opportunity
set (IOS).
PENDAHULUAN
1
penyajian laporan keuangan, hal tersebut dilakukan mengingat pentingnya
atas sumber daya yang dikelola dalam periode tertentu dan juga berguna untuk
Laba dengan kualitas yang baik akan sangat berguna bagi pengguna
laporan keuangan. Laba yang berkualitas menurut Warianto dan Rusiti (2012)
adalah apabila laba dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk
keuangan yaitu relevan dan reliabel. Investor dalam mengambil keputusan untuk
pasar yang secara sengaja atau tidak sengaja dapat mengubah keyakinan dengan
menyampaikan informasi kepada individu lain di pasar. Hal ini penting karena
sinyal yang tepat dapat menyampaikan informasi yang diperlukan yang terkadang
bertumbuh di masa depan dan menghasilkan return yang tinggi dengan melihat
2
Menurut Myers (1977)investment opportunity set memberikan petunjuk
yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada
investment opportunity set yang memengaruhi kualitas laba juga telah diteliti oleh
Setianingsih (2016) dengan hasil yang positif. Penelitian dengan hasil yang
oleh investor adalah modal. Pengertian modal menurut Sari et al., (2013)adalah
sumber daya manusia, metode, mesin dan material yang tergabung dalam elemen
gabungan modal sendiri yang diterima dari pemilik perusahaan ataupun yang
didapat dari pemegang saham dan utang. Beragamnya sumber dana perusahaan
bahwa bunga utang dapat memberikan manfaat terhadap perusahaan karena dapat
mengurangi keuntungan kena pajak, itu dapat terjadi akibat hasil dari utang yang
3
terhadap pembayaran bunga sebagai beban, tetapi tidak dapat mengurangi
laba ditahan, kemudian penerbitan utang baru dan yang terakhir dengan
penerbitan saham baru yang merupakan hasil darikeputusan yang telah ditentukan
utang yang lebih besar maka akan mengakibatkan pemegang saham harus
menanggung risiko yang besar dan akan berdampak pada tingkat return yang
diharapkan yaitu lebih kecil. Hal tersebut akan berdampak dalam menurunnya
peran investor dan dianggap tidak bisa menyeimbangkan pengelolaan dana antara
modal yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan, sehingga akan menurunkan
kualitas laba perusahaan. Hal ini didukung dengan penelitian Tiolemba dan
negatif terhadap kualitas laba. Hasil yang berbeda didapat dari penelitian Moradi
4
terhadap kualitas laba dan penelitian Novianti (2012) yang hasilnya struktur
penjualan yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu, total aset
perusahaan dan total saham beredar. Ukuran perusahaan dijadikan tolok ukur
eksternal. Hal tersebut didukung dengan penelitian Dira dan Astika (2014) yang
Sedangkan hasil penelitian Oktarya et al., (2014) bertolak belakang yaitu ukuran
set (IOS) yang diproksikan dengan capital expenditure to book value asset
5
yang diukur dengan leverage sebagai variabel independen dengan variabel
dependen kualitas laba yang diukur dengan eraning response coefficient (ERC).
KAJIAN PUSTAKA
Kualitas Laba
Laba adalah suatu alat yang dipakai pihak manajemen dalam menarik
calon investor.Laba yang berkualitas menurut Warianto dan Rusiti (2012) adalah
apabila laba dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membuat
yaitu relevan dan reliabel. Perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi akan
coefficient didapatkan dari regresi antara proksi harga saham dan laba akuntansi.
6
oleh pihak diluar perusahaan. Informasi hakekatnya memuat catatan, keterangan
dan gambaran keadaan atau kelangsungan hidup perusahaan di masa depan yang
merupakan unsure informasi penting bagi pelaku bisnis dan investor. Informasi
yang dibutuhkan oleh investor adalah informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu
dan relevan, karena hal tersebut digunakan sebagai alat menganalisa dalam
pasar yang secara sengaja atau tidak sengaja mengubah keyakinan dengan
menyampaikan informasi kepada individu lain di pasar. Hal ini penting bahwa
sinyal yang tepat dapat menyampaikan informasi yang diperlukan yang terkadang
dimaksud adalah suatu harapan yang diinginkan oleh pihak manajemen, investor
7
serta kreditur.Prospek perusahaan yang tumbuh bagi investor adalah hal
pajak yang akan menimbulkan biaya (Hartono, 2003). Esensi dari trade off theory
dalam struktur modal adalah akibat yang ditimbulkan dari penggunaan utang
8
Teori ini disebut pecking order karena menjelaskan bagaimana perusahaan
Menurut Bambang (2013:25) sumber dana internal didaptkan dari laba ditahan
yakni sisa hasil usaha perusahaan. Sedangkan sumber dana eksternal dapat berasal
Struktur Modal
meliputi semua komponen di sisi kanan neraca perusahaan kecuali utang lancar.
Struktur modal menurut Widayanti et al., (2014) adalah hasil atau akibat dari
Ukuran Perusahaan
9
karyawan perusahaan dalam aktivitas operasi, jumlah penjualan yang dicapai oleh
perusahaan dalam periode tertentu, total aset perusahaan dan total saham beredar.
termasuk perusahaan besar atau kecil. Skala besar kecilnya perusahaan yang dapat
total aset dan total ekuitas. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan
maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik
Hipotesis
METODE PENELITIAN
pada sampel tertentu yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis yang
10
atau fenomena yang dapat dikelompokkan, relatif, konkrit, teramati, terukur dan
Sampel
Variabel Terikat
11
Sumber: Murwaningsari (2008)
𝑅𝑖,𝑡 (𝑃𝑖𝑡 - 𝑃𝑖𝑡−1 ) / 𝑃𝑖𝑡−1 …………………………............(3)
Sumber: Murwaningsari (2008)
𝑅𝑚𝑡 = ( 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 - 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1)/𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1……………………(4)
Keterangan :
Keterangan:
12
CAR i,t = α +βUEit +ε …………………………………(6)
Keterangan:
𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 = Cumulative abnormal return perusahaan i selama periode penelitian ± 5
hari dari publikasi
UEi,t = Unexpected earnings perusahaan i pada periode t
𝛼 = Konstanta
β = Koefisien yang mengindikasikan earnings response
coeffisient
𝜀 = Komponen error
Variabel Bebas
2) Ukuran perusahaan
3) Struktur modal
Total Utang
Leverage = Total Aset
13
Uji Hipotesis
Keterangan:
ERC = Earnings Response coefficient (kualitas laba)
β0 = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
IOS = Investment opportunity set
SIZE = Ukuran perusahaan
LEV = Struktur modal
ε = Eror
Statistik Deskriptif
Tabel 1 menunjukkan bahwa variabel ERC dari 297 sampel yang memiliki nilai
minimum adalah sebesar -548.45382 yang dimiliki oleh PT. Evergreen Invesco
Tbk. Nilai maksimum adalah sebesar 8057.47860 yang dimiliki oleh PT. Indofood
14
Sukses Makmur Tbk. Untuk nilai rata-ratanya yaitu sebesar 48.3217457 dengan
Pada variabel IOS sampel yang memiliki nilai minimum sebesar -.24651
adalah.75505 yang dimiliki oleh PT. Budi Starch & Sweetener Tbk. Nilai rata-rata
Nilai tertinggi untuk variabel SIZE adalah sebesar 34.31807 yang dimiliki
oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sedangkan untuk nilai terendah adalah
sebesar 20.75894 yang dimiliki oleh Delta Djakarta Tbk. Nilai tengahnya adalah
587.74042 yang dimiliki oleh Petrosea Tbk. sedangkan untuk nilai terendah alah
sebesar .00025 yang dimiliki oleh Vale Indonesia Tbk. Nilai tengahnya sebesar
Uji Normalitas
15
Tabel 2. Uji Kolmogorov Smirnov
Unstandardized Residual
N 120
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. Deviation 4.82235107
Absolute .111
Most Extreme
Positive .065
Differences
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z 1.221
Asymp. Sig. (2-tailed) .101
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data olah SPSS
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi telah terdistribusi secara normal.
Uji Multikolonearitas
0,05 dan nilai VIF tidak ada nilai yang >10, maka tidak terjadi multikolonieritas
16
Uji Autokolerasi
Tabel 4. Uji Run Test
Unstandardized Residual
a
Test Value .59311
Cases < Test Value 60
Cases >= Test Value 60
Total Cases 120
Number of Runs 56
Z -.917
Asymp. Sig. (2-tailed) .359
a. Median
Sumber : Data olah SPSS
masalah autokorelasi.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 5. Uji Glejser
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -6.949 5.010 -1.387 .168
IOS -12.653 16.435 -.071 -.770 .443
1
SIZE .333 .178 .177 1.869 .064
LEV 1.882 1.220 .143 1.542 .126
a. Dependent Variable: HETERO
Sumber: Data olah SPSS
variabel memiliki nilai > 0,05, maka model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas.
17
UJI HIPOTESIS
Tabel 6. Uji R2
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .176a .031 .006 4.88431101
a. Predictors: (Constant), LEV, IOS, SIZE
Sumber : Data oalh SPSS
0,006 hal ini berarti kualitas laba dapat dijelaskan oleh variabel independen yang
terdiri dari investment opportunity set (IOS), ukuran perusahaan dan struktur
modal 0,6%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel independen
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai F 0,299> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
investment opportunity set (IOS), ukuran perusahaan dan struktur modal secara
18
PEMBAHASAN
ukuran perusahaan dan struktur modal tidak berpengruh secara simultan terhadap
berpengaruh pada naik atau turunnya kualitas laba.Hasil penelitian atas investment
yang dilakukan oleh Kartina dan Nikmah (2011) dan Wulansari (2013) yang
investasi akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi. Nilai kesempatan
membuat investasi di masa yang akan datang. Selain itu, perusahaan dengan nilai
investment opportunity set yang tinggi, bukan berarti karena perusahaan memiliki
nilai aset yang tinggi dibandingkan nilai bukunya yang telah dinilai oleh pasar.
Inilah alasan investor dalam membuat keputusan investasi tidak hanya dengan
bahwa perusahaan Ricky Putra Globalindo Tbk. yang memiliki nilai IOS besar
tetapi memiliki nilai ERC yang kecil, yang masing-masing memiliki nilai yaitu
0,04468 dan -9,20872, hal ini dikarenakan return saham perusahaan tersebut
mengalami minus pada tahun 2013 dan 2015 yaitu sebesar -1% dan -9%.
19
Informasi yang terkandung dalam pengumuma tersebut memberikan
pengumuman bad news kepada investor sehingga direspon buruk oleh investor.
investor berpendapat bahwa perusahaan dengan ukuran yang besar belum tentu
mempunyai utang yang besar guna mendanai operasional perusahaan. Alasan lain
secara umum daripada total aset perusahaan serta investor juga akan
tidak cukup informatif sehingga tidak lagí menjadi perhatian investor untuk
kecil memiliki kemungkinan dapat memberikan laba yang tinggi bagi para
investornya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Novianti (2012) dan Romasari (2013)
yang lebih besar untuk meningkatkan keuntungan namun resiko keuangan yang
20
Struktur modal juga tidak dapat memengaruhi kualitas laba dikarenakan
perusahaan dengan utang yang tinggi maka perusahaan akan semakin dinamis.
dengan tingkat leverage tinggi berarti memiliki utang yang lebih besar
dibandingkan modal. Oleh karena itu respon investor tidak dipengaruhi oleh
besarnya leverage.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widayanti et al.,
modal yang diukur dengan leverage tidak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
kualitas laba yang diukur dengan ERC. Investor tidak menempatkan leverage
dahulu, akibatnya kepentingan investor akan lebih kecil. Hal itu disebabkan
21
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
(IOS), ukuran perusahaan dan struktur modal tidak berpengaruh terhadap kualitas
laba. Investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap kualitas laba karena
investor tidak hanya melihat nilai investment opportunity set yang tinggi dalam
sebagai indikator utama dalam memutuskan investasi pada perusahaan, hal ini
disebabkan apabila perusahaan lebih banyak dibiayai oleh utang maka akan
Saran
BEI, krena aset setiap perusahaan berbeda antara sektor satu dengan yang lainnya
mengelompokkan sektor antara asset yang bernilai besar dan asset yang bernilai
kecil.
DAFTAR PUSTAKA
22
Beaver, H., et al,. 1987. The Information Content of Security Prices: A Second
Look. Journal of Accounting and Economics, Vol. 9, Hal: 139–157.
Boediono, G. S. B. 2005. "Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis
Jalur". Simposium Nasional Akuntansi, Solo, 15-16 September 2005.
Dira, K. P., dan Astika, I. B. P. 2014. "Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas,
Pertumbuhan Laba dan Ukuran Perusahaan pada Kualitas Laba". E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 7(1), Hal: 64–78.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono. 2003, “Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Trade Off Theory dan
Pecking Order Theory (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di
(BEJ)”. Perspektif, Vol. 8(2), Hal: 249-257
Horne, J. C. V., dan Wachowicz, J. M. 2013. Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan. Jakata: Salemba Empat.
Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. 2012.Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Kedelapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kallapur, S., dan Trombley, M. A. 1999. "The Association Between Investment
Opportunity Set Proxies and Realized growth". Journal of Business
Finance and Accounting, Vol.26(3–4), Hal: 505–519.
Kartina, Eti dan Nikmah. 2011. “Pengaruh Corporate Governance,
Invesment Oppoetunity Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba”. E-jurnal
Akuntansi Universitas Udayana,Vol.1(1), Hal: 64-78.
Lee, J., dan Park, C. W. 2000. "Intraday Stock Price Reactions to Interim-Quarter
Versus Fourth-Quarter Earnings Announcements". Journal of Business
Finance and Accounting, Vol. 27(7–8), Hal: 1027–1046.
Modigliani, F., dan Miller, M. H. 1963. "Corporate Income Taxes and the Cost of
Capital: A Correction". The American Economic Review, Vol. 53(3), Hal:
433–443.
Moradi, M., Salehi, M., dan Erfanian, Z. 2010. "A Study of the Effect of Financial
Leverage on Earnings Response Coefficient Through out Income
Approach: Iranian Evidence". Internasional Review of Accounting,
Banking and Finance, Vol. 2(2), Hal: 103–115.
Murwaningsari, E. 2008. "Pengujian Simultan: Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Earning Response Coefficient (ERC)". Simposium
Nasional Akuntansi, Pontianak, 23-26 Juli 2008.
Nadisyah, Fadlan dan Muharram, Nur. 2015. “Struktur Modal, Good
Corporate Governance Dan Kualitas Laba”. Jurnal Dinamika Akuntansi
dan Bisnis, Vol. 2(2), Hal.184-198.
Novianti, R. 2012. "Kajian Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
23
Terdaftar di BEI". Accounting Analysis Journal, Vol. 1(2), Hal: 1–6.
Oktarya, E., et al,. 2014. "Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment
Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI".
STMIK GI MDP & MDP Business School, Hal: 1-12.
http://eprints.mdp.ac.id/id/eprint/1375
Romasari, S. 2013. "Pengaruh Persistensi Laba, Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan dan Alokasi Pajak Antar Periode Terhadap Kualitas Laba".
Jurnal Akuntansi, Vol. 1(2), Hal: 1-32
Sari, D. H., et al,. 2013. "Determinan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa
Efek Indonesia)". Jurnal Aplikasi Managemen, Vol. 11(1), Hal: 427–433.
Setianingsih, L. 2016. "Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas dan
Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode2010-2013)". Open Journal Systems, Vol. 2(2), Hal: 1–17.
Smith, C. W., dan Watts, R. L. 1992. "The Investment Opportunity Set and
Corporate Financing, Dividend and Compensation Policies". Journal of
Financial Economics, Vol. 32(3), Hal: 263–292.
Spence, M. 1973. “Job Market Signaling.” The Quarterly Journal of Economics,
Vol. 87(3), Hal: 355-374.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tiolemba, N., dan Erni, E. 2008.“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Koefisien Respon Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEJ”.Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, Vol: 4(2), Hal: 100-115.
Titman, S., dan Wessels, R. 1988. "The Determinants of Capital Structure
Choice". The Journal of Finance, Vol. 43(1), Hal: 1-19.
Warianto, P., dan Rusiti, C. 2012. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
Likuiditas dan Invstment Opprtunity Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI". Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Vol. 26(1), Hal: 1–15.
Widayanti et al., 2014. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada
Perusahaan High Profile yang Terdaftar di BEI". Jurnal Dinamika
Ekonomi dan Binis, Vol. 11(1), Hal: 46-64.
Wulansari, Yenni. 2013. “Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas dan
Leverage Terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur Yang
terdaftar di BEI”. Jurnal AkuntansiUniversitas Negeri Padang, Vol.
1(2), Hal: 1-31.
24