Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Mahasiswa merupakan kelompok intelektual muda dalam masyarakat.

Mahasiswa bisa dikatakan sebagai aset suatu bangsa karena mahasiswa adalah

kelompok masyarakat yang terdidik dalam berbagai bidang keilmuan dan

keterampilan karena itu pula ujaran “Students today, leader tomorrow” terasa tidak

berlebihan. Sebagai generasi muda, mahasiswa akan menjadi generasi penerus bangsa

dan mengingat perkembangan masyarakat yang semakin cepat dan bersifat kompleks,

maka mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menghadapi

berbagai perubahan dan permasalahan yang ditimbulkan perubahan itu sendiri agar

dapat menjawab tantangan perubahan yang ada.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda, mahasiswa menjunjung tinggi

yang namanya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat. Pendidikan digunakan untuk meningkatkan kapasitas potensi

insani (sumber daya manusia). Penelitian digunakan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan baru, termasuk menjembatani ilmu pengetahuan agar berdaya guna.

Adapun pengabdian kepada masyarakat merupakan muara agar ilmu pengetahuan

berdampak bagi masyarakat, manusia, dan kemanusiaan. Sebagai seorang terpelajar

dan bagian masyarakat, maka mahasiswa memiliki peran yang kompleks dan

menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi yaitu agent of change, social

control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri

1
bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan

bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma

yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai

kepentingan bersama.

Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran di salah satu perguruan tinggi

berbasiskan Islam, tentunya adalah menjadi hal essential (pokok) bagi kita untuk

memahami konsep tentang Dokter Muslim. Konsep seorang muslim itu berupa

karakteristik, ahlak, dan etika seorang dokter muslim. Semua konsep tersebut harus di

kuasai oleh seorang dokter muslim serta mampu menerapkan ke masyarakat.

Universitas Muhammadiyah Makassar sangat memperhatikan tentang konsep

Dokter Muslim, hal itu tercermin dalam visi dan misi serta tujuan awal berdirinya

Fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Makassar. Menjadi seorang

dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul karimah, hal inilah yang

membedakan sebagai seorang dokter muslim yang mengemban amanah kedokteran

Islam. Seorang muslim yang berprofesi sebagai dokter, berkewajiban merealisasikan

nilai-nilai Islam yang bersifat fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya.

Prilaku dokter muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat

oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari dakwah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diyakini mampu bersaing

dan mengharumkan nama bangsa, juga mampu menyatukan serta menyampaikan

pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa. Mahasiswa juga dianggap sebagai

kaum intelektual atau kaum cendekiawan oleh masyarakat. Gabungan antara

kesadaran akan amanah dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik dan kesempatan

menjadi kaum intelektuallah yang bisa menjadi kekuatan hebat untuk menjadikan

Indonesia hebat. Selain itu mahasiswa adalah aset yang sangat berharga. Harapan

tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi penerus yang

memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa.

Menyimpulkan pendapat beberapa ahli, penulis berpendapat bahwa pengertian

agent of change adalah orang-orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu

terjadinya sebuah perubahan yang bisa berdampak positif ataupun berdampak

negative; orang-orang yang punya semangat untuk mendorong seseorang serta

mengilhami semangat pada orang tersebut dan orang-orang yang berani menantang

status quo serta dapat menyebabkan krisis dalam rangka mendukung tindakan

dramatis serta upaya perubahan. Selain itu Agent of change adalah orang-orang yang

hidup di masa depan, bukan sekarang, artinya mereka memiliki visi ke depan untuk

kehidupan yang lebih baik tidak hanya untuk dirinya sendiri namun lebih jauh lagi

bagi kemaslahatan kehidupan masyarakat dimana ia berada. Perubahan merupakan

3
hal yang wajib terjadi agar menghasilkan bangsa yang besar, kuat sejahtera lahir dan

bathin serta bermartabat di mata dunia. Mahasiswa sebagai sekumpulan orang

terdidik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu akan menjadi suatu kekuatan sosial

yang sangat luar biasa dalam melakukan berbagai perubahan. Dalam hal ini

mahasiswa sebagai agent of change dapat melakukan perubahan dengan terjun ke

masyarakat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi

masyarakat.

Menurut Urip Santoso (2015) “Selain mencoba mendalami dan

mengaplikasikan materi kuliah yang disampaikan oleh dosen, mahasiswa juga

mempunyai tugas lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengamati dan mengkritisi

apa yang terjadi di masyarakat baik masyarakat kampus maupun masyarakat luas”

Jelas ini merupakan aplikasi peran mahasiswa sebagai social control dimana

mahasiswa hendaknya peka terhadap lingkungan dengan segala permasalahannya.

Sebagai Iron Stock, mahasiswa diharapkan menjadi manusia tangguh yang

memiliki kemampuan dan akhlak mulia sebagai generasi penerus bangsa. Dalam hal

ini, mahasiswa yang notabene adalah generasi yang terpelajar memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak menjadi

mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan mampu menjadi garda depan yang kuat

dan tangguh tidak hanya dari segi fisik tapi juga dari segi kemampuan intelektual

yang memiliki kemampuan berpikir secara cepat, mengambil tindakan secara tepat

dan memilih keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

4
Sebagai mahasiswa, penting sekali bagi kita semua untuk menyadari akan

pentingnya peran dan fungsi kita untuk kemajuan bangsa kedepannya. Tanggung

jawab yang dipikul oleh mahasiswa tertuangkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tri Dharma Perguruan Tinggi sendiri merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan

menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual di negara ini. Karena

mahasiswa memiliki posisi penting sebagai pejuang terdepan dalam perubahan

bangsa kita ke arah yang lebih baik.

Tri Dharma Perguruan Tinggi mencakup 3 hal penting yang harus

dikembangkan. yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tiga hal ini

saling berkaitan antara satu sama lain sehingga harus diterapkan secara bersamaan.

Masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang sama dan saling menunjang sehingga

tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaannya.

1. Pendidikan

Pendidikan dan mahasiswa merupakan satu kesatuan yang selalu

terkait. Sebagai kaum intelektual, kualitas diri dalam hal pendidikan harus

terus ditingkatkan supaya mutu bangsa Indonesia juga bertambah berdasarkan

ilmu yang dipelajari selama jenjang pendidikan didunia kampus.

Dengan pendidikan, mahasiswa punya dasar berpikir yang benar dalam

memutuskan berbagai hal didunia kampus maupun pasca kampus. Pola

berpikir yang benar umumnya diperoleh selama menempuh masa pendidikan

melalui berbagai proses belajar mengajar dan pengalaman peribadi.

Pendidikan yang ditempuh sesuai dengan pilihan program studi yang

5
disediakan oleh setiap universitas dimana nantinya akan menjadi fokus

mahasiswa dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuannya.

2. Penelitian

Chairuddin P. Lubis menjelaskan bahwa penelitian merupakan

kegiatan dalam menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep,

meteodologi, model atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan,

teknologi dan atau kesenian. Dengan berbekalkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh dari pendidikan, maka penelitian bisa dilakukan dalam rangka

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada.

Penelitian merupakan bentuk implementasi dari ilmu pengetahuan

yang diperoleh semasa proses pendidikan di perguruan tinggi. Dengan

melakukan penelitian, mahasiswa punya peran langsung dalam menyelesaikan

berbagai fenomena permasalahan ilmiah sesuai dengan keilmuan yang

digelutinya. Penelitian menjadi faktor penting untuk dalam mempercepat

perkembangan ilmu pengetahuan dasar maupun terapan yang manfaatnya bisa

dirasakan langsung maupun pada masa depan.

3. Pengabdian Masyarakat

Pendidikan dan penelitian yang dilakukan mahasiswa tidak akan

memiliki kegunaan yang signifikan apabila tidak diterapkan kepada

masyarakat secara langsung. Dalam hal ini, masyarakat adalah komponen

penting yang harus tersentuh oleh pendidikan dan penelitian yang dilakukan

berbagai perguruan tinggi. Penelitian-penelitian yang berkembang

6
diperguruan tinggi seharusnya mempunyai manfaat yang konkrit dan dapat

dirasakan langsung oleh masyarakat secara umum.

Pada dasarnya, pengabdian masyarakat bertujuan membantu

masyarakat agar mau dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan

kata lain, pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa melalui berbagai

aktivitasnya harus mampu menghasilkan output berupa masyarakat yang lebih

mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada. Sekarang ini

berbagai organisasi mahasiswa disetiap perguruan tinggi sudah sangat aktif

melakukan berbagai aktivitas pengabdian masyarakat seperti bina desa,

pelatihan dan penyuluhan masyarakat desa, bimbingan belajar kepada anak-

anak, dan berbagai aktivitas lainnya.

Dalam menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta konsep Dokter

Islami, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar memiliki Visi,

misi, serta tujuan yaitu:

a) Visi Program Studi

Menjadi Program Studi Pendidikan Dokter yang unggul, terpercaya,

bernuansa islami dan global pada tahun 2020.

b) Misi program Studi

1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran dengan kurikulum berbasis

kompetensi dan evidence based.

7
2. Menyelenggarakan pendidikan dokter yang profesional dan berdaya

saing, mandiri, beriman dan bertakwa serta berwawasan global yang

mampu berperan secara holistic dalam mengatasi kesehatan masyarakat

3. Menyelenggarakan pendidikan dokter yang inovatif, unggul dan kreatif

di bidang IPTEK dan penelitian kedokteran Islam.

4. Menyelenggarakan penyebaran dan penerapan IPTEK kedokteran bagi

kesejahteraan masyarakat dan menyelenggarakan pengabdian pada

masyarakat secara Islami.

5. Menyelenggarakan sistem organisasi dan tata kelola yang baik dan

bertanggung jawab (Good Governance)

c) Tujuan Umum

1. Mewujudkan pendidikan dokter islami, beretika, dan bertaraf

internasional.

2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dasar

ilmiah, keterampilan klinik, dan profesional dalam konteks permasalahan

kesehatan serta mampu untuk mengembangkan diri melalui proses

pembelajaran sepanjang hayat.

3. Menghasilkan pendidikan sarjana kedokteran yang mandiri dan memiliki

tata kelola yang baik dan bertanggung jawab (Good Governance).

8
d) Tujuan Khusus

1. Memiliki dasar ilmiah dalam pengelolaan masalah kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat yang sering ditemui secara menyeluruh. holistik

dan berkelanjutan.

2. Menerapkan prinsip-prinsip dasar ilmu biomedis, klinis serta epidemiologi

dalam pembahasan masalah kesehatan pada pendidikan.

3. Membekali keterampilan pemeriksaan klinis dasar yang akan dilakukan di

berbagai sarana pelayanan kesehatan primer.

4. Menerapkan nilai islami, etika kedokteran dan humanisme dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana

pelayanan kesehatan primer.

5. Mengetahui dan mempraktikkan aspek komunikasi yang efektif dengan

pasien, keluarga, masyarakat dan tenaga profesi kesehatan lainnya.

6. Meningkatkan kemampuan lulusan dalam mengakses, menelaah secara

kritis, dan mengelola informasi kedokteran dan kesehatan dalam rangka

memelihara kemampuan belajar sepanjang hayat.

7. Melakukan penelitian kedokteran kesehatan sesuai kaidah yang berlaku

9
Ilmu kedokteran yang dewasa ini berkembang, umumnya bersifat universal

atau digunakan secara umum. Karena itu, bagi kaum Muslimin perlu menyeleksinya,

dipilih hanya yang sesuai dengan norma dan kaidah Islam. Meski dalam prakteknya

dan dikaitkan dengan asal sistem atau metode pengobatan bersifat universal, namun

dalam Islam terdapat nilai-nilai yang mesti dijunjung tinggi, khususnya dikaitkan

dengan praktek kedokteran, sehingga dikenal dengan kedokteran Islami.

Seorang dokter muslim adalah seorang muslim itu sendiri, sehingga teladan

yang paling utama adalah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, apapun profesi

dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter muslim ialah akhlak seorang

muslimyang menjunjung tinggi adab Rasulullah shalallahu Alaihi Wasallam tersebut

sebagaiteladan yang sempurna dan akhlak Beliau disarikan dari Al-Qur’an itu sendiri

sebagaipedoman hidup seorang muslim.Sebagai hamba Allah, seorang dokter muslim

harus mempunyai tujuan hidup “Hasanah fid-dunya dan hasanah fil-akhirah”. Ia

semata-mata mengabdi kepada Allah (QS. Al-An’am: 112) dengan menjauhi segala

larangan (QS. Al Imran: 110) danmematuhi semua perintah Allah, rasul-Nya dan Ulil

Amri. Seorang dokter muslim juga harus mampu mengobati penyakit jasmani, rohani,

sosial serta gangguan padaiman dan Islam pasiennya.

Etika/adab yang harus dimiliki oleh dokter muslim menurut Zuhair Ahmad al-

Sibaidan Muhmmad Ali al-Bar dalam karyanya Al- Thabib , Adabuhu wa Fiqhuh

(Dokter,Etika dan Fikih Kedokteran), antara lain dikemukakan bahwa dokter muslim

harus berkeyakinan atas kehormatan profesi, menjernihkan nafsu, lebih mendalami ilmuyang

dikuasainya, menggunakan metode ilmiah dalam berfikir, kasih sayang, benar dan

10
jujur, rendah hati, bersahaja, dan mawas diri. Seorang dokter muslim harus menyadari

bahwa ia adalahkhalifah Allah dalam pengobatan yang senantiasa berlaku sopan

kepada semuapasiennya dan selalu mendoakan agar Allah memberikan kesembuhan

kepadapasien yang ditanganinya.

Sebagaimana telah menjadi karakter umum sarjana Muslim di bidang-bidang

ilmu pengetahuan lainnya, ahli-ahli medis Muslim adalah penerima waris yang baik

dan sekaligus pemberi waris yang produktif. Mereka dengan penuh antusias dan

apresiasi mempelajari khasanah ilmu pengetahuan dari berbagai tradisi

dan peradaban pra-Islam. Kemudian, secara kreatif mereka pun mengembangkan

ilmu pengetahuan dengan berbagai cabang yang baru dalam sebuah cara pandang,

paradigma atau pandangan dunia yang sesuai dengan nilai-nilai Tauhid dan Islam.

Menjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul

karimah, hal inilah yang membedakan sebagai seorang dokter muslim yang

mengemban amanah kedokteran Islam. Implementasi akhlakul karimah bagi seorang

dokter bisa dengan berbagai cara, diantaranya:

a. Siddiq, artinya kejujuran, kesetiaan pada janji dan komitmen, perkataan,dan

berbuat apa adanya. Hubungan dokter-pasien layaknya hubungan

transaksional layaknya penjual dan pembeli. Dokter memiliki ilmu dalam

mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada

dokter untuk mengobati penyakitnya.

b. Adil, artinya meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti sikap hidup

dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-Nahl, “sesungguhnya

11
Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

kepadamu kaum kerabat…”(Q.S An-Nahl:90). Sikap adil diperlukan dalam

praktek kedokteran agar hak-hak pasien tidak dirampas. Adapun Hak-hak

pasien diantaranya adalah, pasien bebas memilih dokternya secara bebas,

pasien berhak menerima atau menolak tindakan pengobatan sesudah ia

memperoleh informasi yang jelas, pasien berhak dirawat oleh dokter yang

secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur

tangan dari pihak luar, iapun berhak atas sifat kerahasian data-data mediknya.

Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien berhak

menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual, pasien berhak

mengadakan dan berhak atas penyelidikan pendirian serta berhak diberi tahu

hasilnya.

c. Amanah, artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal, “Hai

orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul

(Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang

dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui”(Q.S. Al-Anfal:27).

Sebagai seorang dokter muslim yang diberikan amanah oleh pasiennya

hendaknya bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha memenuhi sesuai

dengan standar keprofesian, serta kebutuhan pasien tanpa mengada-ngada

yang sebenarnya.

a. Sabar, artinya adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai

dengan penuh kerelaan dan. Jika seorang dokter bersedia dengan sabar

12
mendengarkan keluhan pasiennya, maka informasi tentang riwayat penyakit

juga lebih mudah diketahui. Keberhasilan terapi sesungguhnya lebih

diutamakan dari hasil anamnesis.

b. Tawaduk, artinya merendahkan diri tanpa merendahkan martabatnya. Allah

berfirman, Realisasi sikap tawaduk sebagai seorang dokter menyadari bahwa

dirinya penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hendaknya seorang dokter

perlu mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang

dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran tidak melakukan

kesalahan. Dokter yang baik tidak akan puas dengan kemampuan dan ilmu

yang dimilikinya, senantiasa terus mencari perkembangan pengetahuan

terbaru, dan berprinsip life long learning.

c. Itsar, artinya mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Sebagai dokter

yang baik, hendaknya selalu mengutamakan orang-orang lemah agar bisa

hidup dengan layak hidup sehat sembuh dari penyakitnya. Melayani mereka

dengan sepenuhnya dan tidak memungut biaya yang membertakan mereka

adalah suatu amal yang luar biasa.

d. Ramah, artinya cinta dan kasih sayang. Kalau motivasi awal sebagai seorang

dokter adalah beribadah kepada Allah, cara memandang pasien akan didasari

dengan mahabbah dan rohmah, masalah materi akan mengikuti dengan

sendirinya. Sebagai seorang dokter muslim sudah seharusnyalah kita

menyebarkan kedamaian dan keindahan islam.

13
e. Ihsan, artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal. Sebagai realisasi

komitmen hidupnya, seorang muslim yang diberikan amanah sebagai seorang

dokter akan memandang apa yang dilakukan dengan profesinya sebagai

seorang dokter adalah suatu ibadah yang dia persembahkan kepada Allah

SWT.

Konsep tentang dokter muslim ini terkait pula dengan etika kedokteran,

menurut Dr Ahmad Elkandi, salah seorang pendiri Himpunan Kedokteran Islam

Amerika Serikat dan Kanada, bahwa etika dianggap sebagai persyaratan penting

untuk menjadi dokter. Sumpah Hippocrates yang terkenal telah menekankan fakta ini

dan sumpah ini masih berlaku sebagai basis bagi undang-undang yang dibuat untuk

kode etik profesionaI.

Dalam etika kedokteran Islam, tercantum nilai-nilai Alquran dan Hadits yang

merupakan sumber segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup

bahagia dunia akhirat. Etika kedokteran mengatur kehidupan, tingkah laku seorang

dokter dalam mengabdikan dirinya terhadap manusia baik yang sakit maupun yang

sehat. Etika kedokteran islam terkumpul dalam Kode Etik Kedokteran Islam yang

bernama Thibbun Nabawi, yang mengatur hubungan dokter dengan orang sakit dan

dokter dengan rekannya.

Seorang dokter muslim haruslah benar-benar menyadari bahwa dirinya adalah

hamba Allah SWT dan betapa tidak berarti dirinya beserta ilmunya tanpa diiringi

ridha Allah SAW. Hubungan antara dokter dengan pasien merupakan hubungan

14
antarmanusia dan manusia. Dalam hubungan ini mungkin timbul pertentangan antara

dokter dan pasien, karena masing-masing mempunyai nilai yang berbeda. Masalah

semacam ini akan dihadapi oleh Dokter yang bekerja di lingkungan dengan suatu

sistem yang berbeda dengan kebudayaan profesinya. Untuk melaksanakan tugasnya

dengan baik, tidak jarang dokter harus berjuang lebih dulu melawan tradisi yang telah

tertanam dengan kuat. Dalam hal ini, seorang dokter Muslim tidak mungkin

memaksakan kebudayaan profesi yang selama ini dianutnya.

Banyak rumusan tentang dokter muslim telah dikemukakan oleh berbagai

kalangan. Menurut Ja'far Khadim Yamani, Ilmu kedokteran dapat dikatakan islami,

mempersyaratkannya dengan 9 karakteristik, yaitu:

1) Dokter harus mengobati pasien dengan ihsan dan tidak melakukan hal-hal

yang bertentangan dengan al-Quran

2) Tidak menggunakan bahan haram atau dicampur dengan unsur haram

3) Dalam pengobatan tidak boleh berakibat mencacatkan tubuh pasien, kecuali

sudah tidak ada alternatif lain

4) Pengobatannya tidak berbau takhayyul, khurafat, atau bid'ah

5) Hanya dilakukan oleh tenaga medis yang menguasai di bidang medis

6) Dokter memiliki sifat-sifat terpuji, tidak pemilik rasa iri, riya, takabbur,

senang merendahkan orang lain, serta sikap hina lainnya

7) Harus berpenampilan rapih dan bersih

8) Lembaga-lembaga pelayan kesehatan mesti bersifat simpatik

15
9) Menjauhkan dan menjaga diri dari pengaruh atau lambang-lambang

nonislamis.

Perkembangan dunia kedokteran sangat pesat, baik dalam hal teknologi

maupun dalam ilmu pengetahuan , dan seorang dokter harus mampus mengikuti

perkembangan tersebut. Tetapi seorang dokter muslim harus bisa berfikir secara kritis

dalam mengaitkan perkembangan tersebut dengan aturan-aturan yang ada dalam

islam. Seorang dokter muslim harus memiliki ahlak sebagai seorang muslim, dan

mentaati peraturan, baik peraturan seorang muslim maupun peraturan dalam bidang

profesi kedokteran. Dan seorang dokter muslim harus meyakini bahwa dokter hanya

bisa berusaha dalam mengobati pasien, dan kesembuhan pasien merupakan kehendak

dan izin dari Nya.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilmaa Surya Istichomaharani, Sandra Sausan Habibah, 2016. MEWUJUDKAN

PERAN MAHASISWA SEBAGAI “AGENT OF CHANGE, SOCIAL

CONTROL, DAN IRON STOCK”

2. Scribd.com, 2011. Etika Dokter Muslim.

https://www.scribd.com/doc/98541932/Etika-Dokter-Muslim, (Diakses: 30

oktober 2017)

3. Scribd.com, 2011. Konsep Dokter Muslim.

https://www.scribd.com/doc/58604849/Konsep-Dokter-Muslim,

(Diakses: 30 oktober 2017)

4. Scribd.com, 2011. Akhlak Dokter Muslim.

https://www.scribd.com/document/48735430/akhlak-dokter-muslim,

(Diakses: 30 oktober 2017)

5. Scribd.com, 2013. Dokter Muslim.

https://www.scribd.com/presentation/137041436/Dokter-Muslim,

(Diakses: 30 oktober 2017)

6. Scribd.com, 2011. Konsep Dokter Muslim.

https://www.scribd.com/doc/107108488/Konsep-Dokter-Muslim,

(Diakses: 30 oktober 2017)

7. FK UNISMUH. Visi Misi.

http://med.unismuh.ac.id/visi-misi/, (Diakses: 30 oktober 2017)

17
8. Wordpress.com, 2015. Peranan Mahasiswa dalam Menjalankan Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

https://cutnyakdien5.wordpress.com/2015/06/07/peranan-mahasiswa-dalam-

menjalankan-tri-dharma-perguruan-tinggi/, (Diakses: 30 oktober 2017)

18

Anda mungkin juga menyukai

  • Dapus KIS
    Dapus KIS
    Dokumen1 halaman
    Dapus KIS
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Nazi
    Nazi
    Dokumen2 halaman
    Nazi
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Klaudikasio Intermitter
    Klaudikasio Intermitter
    Dokumen6 halaman
    Klaudikasio Intermitter
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Batas Leher
    Anatomi Batas Leher
    Dokumen3 halaman
    Anatomi Batas Leher
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Cegah
    Cegah
    Dokumen3 halaman
    Cegah
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Referensi KIS
    Referensi KIS
    Dokumen4 halaman
    Referensi KIS
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Observasi KLPK 4
    Observasi KLPK 4
    Dokumen12 halaman
    Observasi KLPK 4
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Dapus KIS
    Dapus KIS
    Dokumen1 halaman
    Dapus KIS
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Dapus KIS
    Dapus KIS
    Dokumen1 halaman
    Dapus KIS
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Referensi KIS
    Referensi KIS
    Dokumen4 halaman
    Referensi KIS
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Amilum Hasil Fotosintesis
    Amilum Hasil Fotosintesis
    Dokumen10 halaman
    Amilum Hasil Fotosintesis
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • LTR BLKG
    LTR BLKG
    Dokumen1 halaman
    LTR BLKG
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Benjolan Di Paha
    Benjolan Di Paha
    Dokumen9 halaman
    Benjolan Di Paha
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Islamic Medicine
    Islamic Medicine
    Dokumen9 halaman
    Islamic Medicine
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • ILMU KEDOKTERAN MASA LAMPAU
    ILMU KEDOKTERAN MASA LAMPAU
    Dokumen4 halaman
    ILMU KEDOKTERAN MASA LAMPAU
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Modul Tumbuh Kembang
    Modul Tumbuh Kembang
    Dokumen22 halaman
    Modul Tumbuh Kembang
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Modul 2 Siklus Hidup
    Modul 2 Siklus Hidup
    Dokumen15 halaman
    Modul 2 Siklus Hidup
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Akut Inflamasi
    Akut Inflamasi
    Dokumen31 halaman
    Akut Inflamasi
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Tutor Onko
    Tutor Onko
    Dokumen31 halaman
    Tutor Onko
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat
  • Islamic Medicine
    Islamic Medicine
    Dokumen9 halaman
    Islamic Medicine
    Masriana Mursaling
    Belum ada peringkat