PENDAHULUAN
Persaingan dan pasar usaha yang semakin berkembang dengan cepat dan
beraneka ragam ini, kita dituntut untuk bisa menciptakan sebuah peluang usaha kecil
menjadi peluang usaha besar.Dengan mengikuti perkembangan sikap customer yang
bervariatif.Hal ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi yang baru dan bisa
memuaskan kebutuhan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah atau paper ini akan dibahas mengenai bisnis model canvas
yang perlu di bangun dalam memulai kewirausahaan.
C. Tujuan
Dapat mengetahui macam-macam bisnis model canvas yang perlu di bangun
dalam memulai kewirausahaan.
D. Manfaat
1
Bagi Akademik
Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang bisnis model canvas dalam berwirausaha
sehingga usaha tersebut dapat berkembang dan bersaing dengan usaha-usaha
lainnya.
Bagi Wirausaha
Diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi persaingan pada
suatu organisasi/perusahaan untuk meinilih strategi secara tepat sehingga
dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kompetitif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Bisnis
Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih
akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita
seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja
elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
3
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.
1. Customer segments
2. Value proposition
3. Channel
4. Customer relationship
5. Revenue stream
6. Key resources
7. Key activities
8. Key partners
9. Cost structure
4
bisnis tidak boleh asal - asalan sangat di perlukan sekali strategi yang matang dan juga
keberanian dalam memulainya.
Beruntungnya sekarang para pakar bisnis model telah menuliskan untuk kita
bagaimana cara membangun bisnis model yang tepat dan perlu di terapkan ketika ingin
memulai sebuah bisnis, seperti buku yang sangat bagus yang berjudul “Business Model
Generation” – Alex Osterwalder.
Customer segment adalah kelompok target customer yang akan atau sedang kita
bidik untuk menjadi customer kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi
customer adalah kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa
segment target customer kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti:
5
1. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat
disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan target customer
kita);
2. Umur;
4. Perilaku khusus dari target customer kita (misalnya reaksinya terhadap harga
barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang
mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga yang murah dll.).
Dalam Hal ini penulis di haruskan terlebih dahulu membaca calon pelanggan
penulis, siapakah nanti sasaran bisnis penulis, penulis bisa mencari tahu mereka
dengan menerapkan beberapa di bawah :
Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap
kebutuhan khusus dan sifat-sifat target customer kita.
6
Gambar 2. Value Propositions
Value proposition atau mudahnya produk adalah hal yang ditawarkan ke target
customer kita.Misalnya kita menjual bahan makanan organik ke komunitas vegetarian,
menjual kreasi dari batik untuk anak muda atau menawarkan jasa pelatihan bisnis ke
mahasiswa dan UKM.
Dikatakan value proposition adalah agar kita tidak terjebak dengan istilah produk yang
selalu identik dengan barang, sementara value proposition tidak selalu tentang barang,
dia sifatnya lebih luas seperti jasa arsitek atau jasa konsultasi dan pelatihan bisnis, atau
jasa fotografi, bahkan gabungan produk dan jasa seperti pemasangan kawat gigi, dll.
3. CHANNELS : Saluran Distribusi
Selanjutnya, kita telah memiliki customer segment dan value proposition/produk
yang siap ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan customer.Sekarang adalah bagaimana
kita bisa memberikan produk/jasa yang customer butuhkan untuk sampai ke tangan
mereka?
Untuk menyampaikan value proposition ke customer kita perlu channel. Channel
adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke customer. Cara
ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen customer yang kita
bidik.Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena jika kurang
tepat kita tidak dapat meraih target segmen yang diharapkan. Channel dapat juga disebut
bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada customer. Channel tersebut bisa
berupa penjualan langsung, melalui distributor, melalui tenaga marketing, bisa juga
melalui website, bisa melalui forum jual beli, ataupun media sosial laninnya yang
sedang berkembang dewasa ini.
Gambar 3. Channel
7
Macam-macam channel bisa dilakukan, semakin kreatif kita menciptakan channel
penjualan semakin besar peluang kita untuk unggul dalam persaingan dan efektif dalam
menjaring customer. Kunci dari pemilihan channel ini adalah cara yang tepat untuk
menyampaikan value propositions kepada segmen target kita.
8
Quote: "sebuah bisnis yang baik dan mantap harus memiliki arus pendapatan
(revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal"
Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang
membuat usaha kita tetap hidup. Kita sudah merancang dengan cermat empat elemen
yaitu value proposition (jasa/produk) yang akan ditawarkan, penentuan target segmen
(customer segment) yang akan dibidik, penentuan channel penjualan dan menentukan
bagaimana membangun hubungan dengan customer (customer relationship). Pertanyaan
berikutnya dan salah satu yang terpenting adalah “ bagaimana bisnis kita bisa
menghasilkan uang?
Pada umumnya bisnis, terutama perdagangan menghasilkan uang dari keuntungan
penjualan, atau kadang disebut laba atau profit. Laba atau profit adalah salah satu model
revenue stream yang sederhana. Profit didapat dari selisih semua pendapatan penjualan
(omzet) dikurangi semua biaya.Sebagai contoh, kita menjual makanan buka puasa
seperti es teler, berarti profit secara sederhana adalah semua uang dari penjualan
dikurangi biaya bahan + upah kerja + biaya listrik + sewa tempat + kemasan.
Namun demikian tidak semua model bisnis menghasilkan uang dari selisih
penjualan - biaya (profit) saja.Misalnya bisnis jasa.Model bisnis perusahaan yang
menawarkan jasa tentu tidak menghasilkan uang dari profit (saja) tapi yang lebih utama
adalah dari pembayaran atas jasa yang diberikan.Contoh model bisnis jasa ini ada jasa
konsultasi, jasa pembuatan desain arsitektur, desain web, biro iklan, jasa fotografi
produk dll. Ada juga beberapa model usaha yang menghasilkan uang dari komisi, biaya
iklan dan banyak model lain dari revenue stream ini.
Syarat dari bisnis model yang bisa hidup adalah jelas bagaimana bisnis ini bisa
menghasilkan uang. Jadi jika kita ditawarkan bisnis lalu revenue stream dari bisnis
tersebut tidak jelas bagaimana bisnis tersebut bisa menghasilkan uang, maka ini bukan
jenis bisnis yang bisa terus bernafas dan tumbuh. Sebuah bisnis yang baik dan mantap
harus memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal.
Sukses berbisnis tidak bisa sendirian, kita harus bekerjasama dengan banyak pihak
lainnya.Tentukan dari awal apakah bisnis kita memerlukan investor untuk permodalan
9
atau tidak.Apakah kita perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus dengan
distributor ataupun reseller? Serta siapa saja yang akan menjadi supplier dalam bisnis
kita ini.
Pikirkan untuk menjalin kolaborasi dengan partner baik itu investor, supplier,
distributor maupun reseller.
10
9. COST STRUCTURE
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
12