Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dan pasar usaha yang semakin berkembang dengan cepat dan
beraneka ragam ini, kita dituntut untuk bisa menciptakan sebuah peluang usaha kecil
menjadi peluang usaha besar.Dengan mengikuti perkembangan sikap customer yang
bervariatif.Hal ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi yang baru dan bisa
memuaskan kebutuhan masyarakat.

Pola kehidupan yang modern ini masyarakat cenderung membutuhkan sesuatu


yang instan dan inovasi baru, maka tidak heran banyak sekali bermunculan produk-
produk instan.Melihat pola hidup yang seperti ini, kami mencoba untuk menciptakan
sesuatu yang baru, murah dan bisa memuaskan keinginan masyarakat khususnya bagi
penggemar manisan serta kalangan masyarakat yang memiliki kebiasaan ngemil.

Untuk mewujudkan itu semua, maka diperlukanlah perencanaan yang matang


agar usaha yang dibangun dapat terwujud dan berkembang sesuai harapan, serta sejalan
dalam koridornya. Maka dari itu, kita perlu benar-benar menentukan dengan tepat siapa
target masyarakat yang akan kita bidik, produk apa yang akan dihasilkan, berapa biaya
yang akan dikeluarkan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan bisnis yang akan
kita jalanin. Bagaimana hal tersebut dapat tergambar jelas dalam perencaan bisnis?Lebih
berkualitas, cepat saji, pelayanan memuaskan dan harga terjangkau. Bisnis model
kanvas akan menggambarkannya dengan jelas.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah atau paper ini akan dibahas mengenai bisnis model canvas
yang perlu di bangun dalam memulai kewirausahaan.
C. Tujuan
Dapat mengetahui macam-macam bisnis model canvas yang perlu di bangun
dalam memulai kewirausahaan.
D. Manfaat

1
 Bagi Akademik
Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang bisnis model canvas dalam berwirausaha
sehingga usaha tersebut dapat berkembang dan bersaing dengan usaha-usaha
lainnya.
 Bagi Wirausaha
Diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi persaingan pada
suatu organisasi/perusahaan untuk meinilih strategi secara tepat sehingga
dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kompetitif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Bisnis

Model bisnis adalah sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai


bisnis atau start-up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan
pertimbangan perubahan dan kemajuan bisnis secara professional.
Dalam buku Business Model You, dijelaskan bahwa model bisnis adalah
We defined “business model” as the logic by which an enterprise sustains itself
financially. Put simply, it’s the logic by which an enterprise earns its livelihood.
Seiring perkembangan waktu model bisnis juga mengalami perubahan
bisnis.Banyak indikator yang menyebabkan perubahan bisnis itu sendiri, mulai dari
teknologi, Internet, perilaku customer, sistem distribusi, trend market dan masih banyak
lagi.Perusahaan dan pelaku bisnis tidak bisa mengubah kondisi indikator-indikator yang
ada.Sehingga mereka harus beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi yang
ada.Oleh karena itu, mendefinisikan model bisnis sangat dibutuhkan.
Model bisnis Menggambarkan cara mewujudkan tujuan bisnis. Setiap bisnis
memiliki model bisnis masing-masing
Untuk mengetahui bisnis model yang ada coba deskripsikan bisnis kita dari :
1. Siapa customer kita?
2. Apa yang kita lakukan untuk mewujudkan keinginan customer kita?

B. Model Bisnis Canvas

Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih
akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita
seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja
elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih

3
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation


menciptakan sebuah framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk
menggambarkan bisnis kita yaitu Business Model Canvas. Model Bisnis Kanvas
merupakan model bisnis yang dituang ke dalam visual gambar dan dibagi menjadi 9
Aspek Bisnis yang meliputi :

1. Customer segments

2. Value proposition

3. Channel

4. Customer relationship

5. Revenue stream

6. Key resources

7. Key activities

8. Key partners

9. Cost structure

Model bisnis digambarkan secara visual agar lebih mudah mengetahui


keterkaitan aspek perusahaan.Selain itu dengan mewujudkan kedalam visual berarti bisa
menyederhanakan aktivitas yang terlihat rumit.

C. Bisnis Model Canvas Yang Perlu di Bangun Dalam Start UP Business


Permen dari Kulit Pisang.

Memiliki bisnis adalah impian semua orang untuk menunjang kesuksesan


hidupnya dan keluarga, Namun yang masih menjadi kendala saat ingin memulai bisnis
adalah cara membangun model bisnis seperti apa yang perlu di lakukan agar bisnisnya
bisa berjalan dan mampu bersaing dalam jangka waktu yang panjang. memulai sebuah

4
bisnis tidak boleh asal - asalan sangat di perlukan sekali strategi yang matang dan juga
keberanian dalam memulainya.

Beruntungnya sekarang para pakar bisnis model telah menuliskan untuk kita
bagaimana cara membangun bisnis model yang tepat dan perlu di terapkan ketika ingin
memulai sebuah bisnis, seperti buku yang sangat bagus yang berjudul “Business Model
Generation” – Alex Osterwalder.

Gambar. Bisnis Model Kanvas

1. Customer : Mengetahui Customer Kita

Customer segment adalah kelompok target customer yang akan atau sedang kita
bidik untuk menjadi customer kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi
customer adalah kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa
segment target customer kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti:

5
1. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat
disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan target customer
kita);

2. Umur;

3. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan


tertentu atau komunitas ibu-ibu pengajian dll.);

4. Perilaku khusus dari target customer kita (misalnya reaksinya terhadap harga
barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang
mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga yang murah dll.).

Dalam Hal ini penulis di haruskan terlebih dahulu membaca calon pelanggan
penulis, siapakah nanti sasaran bisnis penulis, penulis bisa mencari tahu mereka
dengan menerapkan beberapa di bawah :

a. cari tahu umurnya berapa


b. Gender atau jenis kelamin pelanggan penulis
c. Tempat tinggal mereka dimana
d. Apa saja Kebutuhan mereka
e. berapa pengeluaran mereka setiapbulannya

Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap
kebutuhan khusus dan sifat-sifat target customer kita.

2. VALUE PROPOSITIONS : Apa yang Kita Tawarkan Dalam Bisnis ?

6
Gambar 2. Value Propositions
Value proposition atau mudahnya produk adalah hal yang ditawarkan ke target
customer kita.Misalnya kita menjual bahan makanan organik ke komunitas vegetarian,
menjual kreasi dari batik untuk anak muda atau menawarkan jasa pelatihan bisnis ke
mahasiswa dan UKM.
Dikatakan value proposition adalah agar kita tidak terjebak dengan istilah produk yang
selalu identik dengan barang, sementara value proposition tidak selalu tentang barang,
dia sifatnya lebih luas seperti jasa arsitek atau jasa konsultasi dan pelatihan bisnis, atau
jasa fotografi, bahkan gabungan produk dan jasa seperti pemasangan kawat gigi, dll.
3. CHANNELS : Saluran Distribusi
Selanjutnya, kita telah memiliki customer segment dan value proposition/produk
yang siap ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan customer.Sekarang adalah bagaimana
kita bisa memberikan produk/jasa yang customer butuhkan untuk sampai ke tangan
mereka?
Untuk menyampaikan value proposition ke customer kita perlu channel. Channel
adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke customer. Cara
ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen customer yang kita
bidik.Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena jika kurang
tepat kita tidak dapat meraih target segmen yang diharapkan. Channel dapat juga disebut
bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada customer. Channel tersebut bisa
berupa penjualan langsung, melalui distributor, melalui tenaga marketing, bisa juga
melalui website, bisa melalui forum jual beli, ataupun media sosial laninnya yang
sedang berkembang dewasa ini.
Gambar 3. Channel

7
Macam-macam channel bisa dilakukan, semakin kreatif kita menciptakan channel
penjualan semakin besar peluang kita untuk unggul dalam persaingan dan efektif dalam
menjaring customer. Kunci dari pemilihan channel ini adalah cara yang tepat untuk
menyampaikan value propositions kepada segmen target kita.

4. CUSTOMERRELATIONSHIP : Seberapa dekat kita dengan customer kita.


Dalam customer relationship ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan, yaitu get,
keep dan grow. Get yaitu bagaimana cara kita memperoleh customer. Keep adalah cara
kita menjaga customer agar tetap setia berhubungan dengan kita dan grow adalah cara
kita membuat customer memberikan pendapatan lebih kepada kita melalui sub product
atau pelayanan yang kita berikan.
Customer relationship, merupakan wadah untuk terus berhubungan baik dan
mempererat hubungan dengan customer kita.Bagaimana kita dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada customer dengan memperhatikan 3 (tiga) hal tersebut
di atas. Banyak cara yang dapat dilakukan, baik online maupun offline. Untuk pelayanan
secara online Sebut aja website, facebook, twitter, kaskus, thread dan forum, bbm, ym,
whatsapp dll. Semua itu bisa dijadikan sarana untuk menjalin hubungan dengan
customer.Dengan hubungan yang lancar tersebut kita dapat dengan mudah
menyampaikan sesuatu kepada customer misalnya mengenai produk baru, diskon,
penawaran khusus dll. Dan yang tidak kalah penting adalah kita bisa mendapatkan
informasi tentang apa yang menjadi keinginan dari customer kita. Selain itu, kita dapat
membangun hubungan secara offline (kegiatan secara fisik), misalnya dengan
mengadakan event-event tertentu atau gathering.
Dari empat elemen ini sebetulnya kita sudah bisa merancang dan mengevaluasi
apakah bisnis kita ini sudah tepat antara value proposition yang kita tawarkan, segment
target yang kita bidik dan channel yang digunakan.Semua faktor itu harus selaras dan
saling mendukung, keterkaitan dari semua faktor tersebut adalah salah satu faktor kunci
dalam keberhasilan bisnis kita.

5. REVENUE STREAMS (Pendapatan)

8
Quote: "sebuah bisnis yang baik dan mantap harus memiliki arus pendapatan
(revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal"
Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang
membuat usaha kita tetap hidup. Kita sudah merancang dengan cermat empat elemen
yaitu value proposition (jasa/produk) yang akan ditawarkan, penentuan target segmen
(customer segment) yang akan dibidik, penentuan channel penjualan dan menentukan
bagaimana membangun hubungan dengan customer (customer relationship). Pertanyaan
berikutnya dan salah satu yang terpenting adalah “ bagaimana bisnis kita bisa
menghasilkan uang?
Pada umumnya bisnis, terutama perdagangan menghasilkan uang dari keuntungan
penjualan, atau kadang disebut laba atau profit. Laba atau profit adalah salah satu model
revenue stream yang sederhana. Profit didapat dari selisih semua pendapatan penjualan
(omzet) dikurangi semua biaya.Sebagai contoh, kita menjual makanan buka puasa
seperti es teler, berarti profit secara sederhana adalah semua uang dari penjualan
dikurangi biaya bahan + upah kerja + biaya listrik + sewa tempat + kemasan.
Namun demikian tidak semua model bisnis menghasilkan uang dari selisih
penjualan - biaya (profit) saja.Misalnya bisnis jasa.Model bisnis perusahaan yang
menawarkan jasa tentu tidak menghasilkan uang dari profit (saja) tapi yang lebih utama
adalah dari pembayaran atas jasa yang diberikan.Contoh model bisnis jasa ini ada jasa
konsultasi, jasa pembuatan desain arsitektur, desain web, biro iklan, jasa fotografi
produk dll. Ada juga beberapa model usaha yang menghasilkan uang dari komisi, biaya
iklan dan banyak model lain dari revenue stream ini.
Syarat dari bisnis model yang bisa hidup adalah jelas bagaimana bisnis ini bisa
menghasilkan uang. Jadi jika kita ditawarkan bisnis lalu revenue stream dari bisnis
tersebut tidak jelas bagaimana bisnis tersebut bisa menghasilkan uang, maka ini bukan
jenis bisnis yang bisa terus bernafas dan tumbuh. Sebuah bisnis yang baik dan mantap
harus memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal.

6. KEY PARTNERS : Siapa partner penulis?

Sukses berbisnis tidak bisa sendirian, kita harus bekerjasama dengan banyak pihak
lainnya.Tentukan dari awal apakah bisnis kita memerlukan investor untuk permodalan

9
atau tidak.Apakah kita perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus dengan
distributor ataupun reseller? Serta siapa saja yang akan menjadi supplier dalam bisnis
kita ini.

Menggandeng partner yang melengkapi kemampuan yang kita miliki akan


meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Misalnya, kita sangat ahli membuat
makanan yang enak, cari partner yang bisa menjual makanan kita (marketing).Misalnya
kita kenal distributor suatu produk yang lebih murah, cari partner yang bisa membuat
website, untuk dijual online.

Pikirkan untuk menjalin kolaborasi dengan partner baik itu investor, supplier,
distributor maupun reseller.

7. KEY ACTIVITIES (Kegiatan Utama)


Dalam memulai bisnis kita harus dapat menentukan kegiatan utama apa saja yang
harus dilakukan dalam usaha menghasilkan value propositions dan revenue stream.
Kegiatan tersebut meliputu, produksi, selling dan support.
Misalnya kita bisnis makanan unik berbahan dasar tempe. Tentunya kegiatan-kegiatan
yang perlu dilakukan antara lain dalam hal produksi adalah membeli bahan-bahan,
memasak (produksi), mengepak produk tersebut, lalu membuat kemasan. Untuk hal
selling dapat dilakukan promosi, iklan baik online maupun offline. Adapun kegiatan
support yang berupa membantu penjualan, mengadakan kerjasama seperti keagenan atau
membuka peluang distributor maupun reseller.

8. KEY RESOURCE (Sumber Daya Utama)


Key resource ini adalah syarat yang harus dipenuhi atau sumber daya utama yang
harus dimiliki untuk melakukan aktivitas utama bisnis kita, jika kita kehilangan key
resource ini bisnis tidak akan berjalan lancar. Suber daya ini dapat berupa manusia,
barang, bangunan, finansial, intelektual dll. Sebagai contoh, Anton membuka usaha
kantin di deket kampus, maka key resource atas bisnis Anton tersebut adalah sumber
daya yang harus dimiliki agar kantin tersebut jalan, seperti tempat usaha/gerai, pegawai
dan juru masak, alat-alat masak.

10
9. COST STRUCTURE

Semua usaha yang dilakukan memerlukan biaya, lakukan perhitungan secara


seksama, lalu putuskan apakah rencana rencana bisnis kita menguntungkan atau
tidak?Mengetahui menguntungkan/tidaknya sebenarnya sederhana saja, kita dapat
merinci semua sumber daya yang dibutuhkan dan memperkirakan berapa pendapatan
yang akan diterima dengan harga yang sesuai. Lantas apakah penghasilan kita lebih
besar dari pengeluaran? Jika tidak berarti kita akan merugi dan bisnis ini tidak layak
dijalankan.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Bisnis model canvas merupakan tool yang memudahkan kita dalam


merencanakan bisnis baru dengan sembilan aspek yang dikemukakan oleh Alexander
Osterwalder yaitu, customer segments, value propositions, channel, customer
relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partners serta cost
structure.
Dengan menggambarkan dan memetakan rancangan bisnis kita pada bisnis model
kanvas, membantu kita dalam memulai, melihat rupa bisnis yang dimiliki dan
menganalisis model bisnis serta mengembangkan bisnis tersebut sesuai alurnya. Bisnis
model kanvas ini sangat memudahkan dalam melakukan keputusan untuk melakukan
langkah-langkah strategis untuk bisnis yang dijalani.

12

Anda mungkin juga menyukai