Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

STASE MANKEP

DISUSUN OLEH

EKA SAPUTRA

20154030137

PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016
1. Deskripsi kejadian
Aster adalah salah satu ruangan yang ada di RSUD Dr. Tjitrowardojo,
aster sendiri adalah ruangan khusu untuk pasien penyakit dalam, terdiri dari 44
tempat tidur yang di dalamnya tersedia 4 tempat tidur isolasi. Tenaga perawat
yang ada di ruang aster sendiri ada 24 perawat, dengan rincian satu kepala
ruangan, satu wakit kepala ruangan, 4 perawat primer dan 18 perawat
pelaksana.
Perawat yang dinas setiap shift terdiri dari 8 perawat saat dinas pagi, 4
perawat saat dinas sore dan 4 perawat saat dinas malam. Dengan jumlah
perawat saat dinas dan jumlah pasien yang ada di ruangan dapat dikatakan
masih kekurangan tenaga. Hal tersebut dibuktikan saat dinas jika tempat tidur
penuh dan juga jika saat ada pasien tambahan banyak, perawat sering kali
kualahan untuk mengelola pasien dan pada akhirnya pasien tidak tercover
dengan baik. Selain itu asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien juga
tidak maksimal, hal tersebut juga berisiko tinggi mengakibatkan terjadinya
kesalahan prosedur tindakan.
2. Perasaan saat menghadapi kasus ini
Perasaan saya saat melihat situasi ini sangat terkejut, karena perawat kualahan
dan sampai-sampai tenaganya terkuras karena kurangnya tenaga perawat.
Selain itu juga pasien tidak mendapat asuhan keperawatan secara maksimal.
3. Evaluasi
Sisi negative: asuhan keperawatan yang seharusnya di dapatkan pasien
seharusnya maksimal namun karena tenaga perawatnya kurang, pasien menjati
tidak mendapatkannya secara maksimal. Hal tersebut sangat merugikan pasien
Sisi positif: hal tersebut dapat menjadi pengalaman saya untuk kedepannya,
bahwa jumlah tenaga perawat itu sangat menentukan kualitas asuhan
keperawatan yang didapatkan oleh pasien.
4. Analisa
Kasus ini sangan menarik karena selain terkait kualitas pelayanan yang
didapatkan pasien, kurangnya tenaga perawat juga meningkatkan risiko
kesalahan dalam melakukan prosedur tindakan maupun kesalahan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Kurangnya tenaga perawat ini bisa terjadi kurangnya perhatian
pengelola rumah sakit terhadap jumlah perawat yang ada di bangsal tersebut,
padahal pihak dari pengelola rumah sakit juga sudah mengetahui bahwa
tenaga perawat di ruangan tersebut memang masih kurang dan sering kualahan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Sebagai seorang ners kita juga harus memperhatikan jumlah perawat
yang ada dan juga harus bisa membagi tugas sesuai dengan perannya masing-
masing perawat. Karena jika tugas dari masing-masing perawat sudah jelas
makan pasien akan mendapat asuhan keperawatan dengan baik.
5. Kesimpulan
Bisa sampai kekurangan perawat di ruangan sangat penting adalah bentuk

kurang perhatiannya pengelola rumah sakit, hal ini seharusnya tidak terjadi

dikarenakan terkait menyelamatkan pasien dan merawat pasien agar pasien

bisa kembali sehat dengan cepat.

6. Action plan

Yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan

mengusulkan atau mendesak pengelola rumah sakit agar cepat menambah

jumlah perawat di ruang aster.

Anda mungkin juga menyukai