Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol. 1 No.

1 : 94 – 100 ISSN 2303-100X

PENGELOLAAN MODAL INTELEKTUAL DALAM RANGKA PENINGKATAN KEUNGGULAN


BERSAING PADA PT.TELKOMSEL REGIONAL IX MAKASSAR

Intellectual Capital Managing in Order to Increase the Competitive Advantage


PT. Telkomsel IX Regional Makassar

Adrianty1, H. Djabir Hamzah2, Indrianty Sudirman2


1
Program Studi Manajemen dan Keuangan, Universitas Hasanuddin
2
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin
(E-Mail : Billoque33@yahoo.com)

ABSTRAK

Terjadinya perubahan-perubahan signifikan dalam lingkungan sekitar organisasi telah mendorong makin relevannya
pembicaraan mengenai modal intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung personal knowledge, efektivitas job procedure, technology terhadap keunggulan bersaing. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai pada PT.Telkomsel Regional IX Makassar sebanyak 123 orang. Teknik
penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 67 orang didasarkan pada tabel
sampel Issac dan Michael. Metode analisis adalah analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan program Lisrel
8.50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal knowledge, efektivitas job procedure, technology berpengaruh
positif dan signifikan secara langsung dan tidak langsung terhadap keunggulan bersaing. Variabel technology
berpengaruh lebih dominan secara langsung terhadap keunggulan bersaing dengan nilai t hitung sebesar 3,192,
kemudian variabel personal knowledge berpengaruh secara langsung dengan nilai t hitung sebesar 2,288, sedangkan
variabel efektivitas job procedure hanya berpengaruh secara langsung dengan nilai t hitung sebesar 2,105.

Kata Kunci : Personal knowledge, efektivitas job procedure, technology, dan keunggulan bersaing

ABSTRACK

The occurrence of significant changes in the environment surrounding the organization has encouraged increasing
irrelevance of talk about intellectual capital. This study aimed to determine the effect of direct and indirect personal
knowledge, the effectiveness of job procedures, technology for competitive advantage. The population in this study
were all employees of the IX Regional PT.Telkomsel Makassar as 123 people. Sampling techniques performed by
simple random sampling. Total sample of 67 people is based on a sample table Issac and Michael. The method of
analysis is the path analysis using the program LISREL 8.50. Results showed that personal knowledge, the effectiveness
of job procedures, technology has positive and significant direct and indirect impact on competitive advantage.
Dominant technology variables directly affect the competitive advantage with a t value of 3.192, then the variables
directly affect personal knowledge with the t value of 2.288, while the variable effectiveness of job procedure only
affects directly with t value of 2.105.

Keywords: Personal knowledge, the effectiveness of job procedures, technology, and competitive advantage

94
Personal knowledge, efektivitas job procedure, technology, dan keunggulan bersaing ISSN 2303-100X

PENDAHULUAN pesaingnya. Keunggulan bersaing dapat ditinjau


Persaingan antaroperator seluler dari beberapa perspektif. Pertama, dari sisi
memberikan dampak bagi para stakeholder seperti perencanaan strategik dan perencanaan SDM
pemerintah, direksi, pemegang saham, dan (Purnama, 2000). Kedua, berhubungan dengan
masyarakat. Bagi perusahaan yang sudah go kemampuan meningkatkan posisi tawar
public maka agar para pemegang saham tetap (bargaining position) dalam pencapaian tujuan
percaya harus meningkatkan kinerja-nya dan laba (Tamba, 2004). Fenomena (konteks persaingan
perusahaan tersebut ditengah persaingan sengit dan keunggulan bersaing) dapat dimengerti ketika
dan juga disatu sisi pemerintah mengharapkan setiap organisasi berupaya mencari strategi
pendapatan dari pajak dan non pajak seperti bersaing dan basis daya saing yang tepat untuk
penciptaan lapangan kerja baru akibat unggul. Konsep strategi itu sendiri, seperti
berkembang pesatnya industri telekomunikasi didefinisikan Barney (2007), adalah berkaitan
selama sepuluh tahun terakhir ini. dengan teori sebuah organisasi tentang bagaimana
Agar perusahaan terus bertahan, ia berkinerja tinggi dan unggul di dalam bidang
perusahaan-perusahaan harus dengan cepat bisnisnya.
mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan Jika pada model yang dikembangkan Porter
pada tenaga kerja (labor based business) menuju atau disebut pendekatan organisasi industri,
knowledge based business (bisnis berdasarkan strategi adalah semata soal pemosisian di pasar,
pengetahuan), sehingga karakteristik utama maka kelompok RBV menilai bahwa nilai
perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu ekonomis dan keunggulan kompetitif sebuah
pengetahuan. Seiring dengan perubahan ekonomi organisasi ekonomi terletak pada kepemilikan dan
yang berkarakteristik ekonomi berbasis ilmu pemanfaatan secara efektif sumber daya
pengetahuan dengan penerapan manajemen organisasi yang mampu menambah nilai
pengetahuan (knowledge management), (valuable), bersifat jarang dimiliki
kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung (rare/scarce/unique), sulit untuk ditiru
pada suatu penciptaan transformasi dan (imperfectly immitable/hard to copy), dan tidak
kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri tergantikan oleh sumber daya lain (non-
(Sawarjuwono, 2003). Perkembangan ekonomi substitutable) (Barney 1991, 2001, 2007; Lewin
baru dikendalikan oleh informasi dan and Phelan 1999). Oleh karena itu, strategi
pengetahuan, hal ini membawa sebuah bersaing harus diletakkan pada upaya-upaya
peningkatan perhatian pada modal intelektual atau mencari, mendapatkan, mengembangkan, dan
intellectual capital (IC) (Stewart, 1997; Hong, memertahankan sumber daya-sumber daya
2007). strategis. Dua sumber daya strategis yang
Modal intelektual kini dirujuk sebagai dimaksud adalah manusia (modal manusia) dan
faktor penyebab sukses yang penting dan organisasi (organizational capital). Dalam istilah
karenanya akan semakin menjadi suatu pumpunan yang berbeda, kita lalu dapat menyandingkannya
perhatian dalam kajian strategi organisasi dan dengan konsep modal intelektual.
strategi pembangunan. Penyimpulan seperti ini Pada intinya, terjadinya perubahan-
dibasiskan di atas temuan-temuan tentang kinerja perubahan signifikan dalam lingkungan sekitar
organisasi-organisasi, khususnya organisasi- organisasi telah mendorong makin relevannya
organisasi yang padat pengetahuan (knowledge- pembicaraan mengenai modal intelektual.
intensive organizations) (Bounfour and Edvinsson Penelitian ini didukung oleh penelitian Hidayat
2005). Drucker (1997, 2001) misalnya (2000), Sugeng (2000), Astuti (2005), dan
meramalkan datangnya dan sekaligus Abdolmohammadi (2005). Adapun tujuan dari
mendeskripsikan pergeseran ke arah era penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan
masyarakat pengetahuan (knowledge society) ini mengetahui efek langsung dan tidak langsung
dalam bukunya Manajemen di Tengah Perubahan personal knowledge, efektivitas job procedure,
Besar. technology terhadap keunggulan bersaing
Menurut Purnama (2000), perusahaan yang PT.Telkomsel Regional IX Makassar.
akan bersaing pada kompetisi lokal dan global
harus memiliki keunggulan bersaing dibanding

95
Adrianty ISSN 2303-100X

BAHAN DAN METODE dinyatakan bahwa butir pertanyaan yang ada pada
Lokasi dan rancangan penelitian kuisioner adalah reliabel (andal) atau jawaban
Penelitian ini dilaksanakan di PT.Telkomsel responden terhadap butir pertanyaan adalah
Regional IX Makassar dengan pertimbangan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
bahwa PT.Telkomsel Regional IX Makassar
merupakan salah satu perusahaan yang Analisis Deskriptif Variabel
menerapkan high tecnology sehingga pengelolaan Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil
modal intelektual yang dimiliki oleh pegawai perhitungan rata-rata jawaban responden terhadap
mutlak diperlukan sebagai salah satu model variabel personal knowledge menunjukkan angka
pengelolaan asset Sumber Daya Manusia. 4,21 yang berarti bahwa personal knowledge
Penelitian ini didesain dengan metode penelitian adalah sangat tinggi. Tabel 3 menunjukkan bahwa
deskriptif kuantitatif. Analisis data yang hasil perhitungan rata-rata jawaban responden
digunakan adalah analisis jalur (path analysis) terhadap variabel job procedure menunjukkan
yang didukung dengan interpretasi deskriptif angka 4,55 yang berarti bahwa pemahaman
kualitatif. Data dianalisis dengan bantuan pegawai tentang prosedur kerja adalah sangat
software Lisrel versi 8.50. tinggi.

Populasi dan sampel Pengujian Hipotesis (Uji t)


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Untuk mengetahui besarnya koefisien jalur
pegawai pada PT.Telkomsel Regional IX antar variabel X1,X2 dan X3 terhadap Y, dapat
Makassar sebanyak 123 orang. Teknik penentuan dilihat pada Tabel 4. Hasil analisis pada Tabel 4
sampel dilakukan secara simple random sampling tersebut menunjukkan bahwa koefisien jalur dari
(sampel acak sederhana). Penentuan jumlah hasil pengujian secara simultan adalah signifikan,
sampel didasarkan pada tabel sampel yang sehingga dapat diambil keputusan untuk
dikembangkan oleh Issac dan Michael, dimana menolak H0 dan menerima H1 yang berarti dapat
pada taraf kepercayaan 5 %, apabla jumlah diteruskan ke pengujian secara individual. Dari
populasi sebanyak 123 orang, maka jumlah hasil pengujian secara individual, ternyata
sampel sebanyak 67 orang. koefisien path dari variabel X1, X2 dan X3
terhadap Y secara statistik adalah signifikan,
HASIL sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil
Uji Reliabilitas analisis Tabel 4 diterjemahkan ke dalam diagram
Berdasarkan Tabel 1, maka terlihat bahwa path sebagaimana diagram pada gambar 1.
nilai alpha hitung > nilai r tabel pada df (67-2) =
0,203. Sehingga dengan demikian dapat

Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas Masing-masing Variabel


Instrumen Alpha r tabel df Keterangan
Cronbach (67-2)
Personal Knowledgei (X1) 0,658 0,203 Reliabel
Job Procedure (X2) 0,589 0,203 Reliabel
Technology (X3) 0,773 0,203 Reliabel
Keunggulan Bersaing (Y) 0,837 0,203 Reliabel

96
Personal knowledge, efektivitas job procedure, technology, dan keunggulan bersaing ISSN 2303-100X

Tabel 2. Deskripsi Variabel Personal knowledge


Frekuensi Jawaban (orang/%)
Indikator Total
STS TS RR S SS
Pengalaman yang dimiliki sangat - - 6 21 40 67
membantu untuk bekerja lebih 9,00 31,30 59,70 100,00
profesional.
Pengalaman tidak hanya diperoleh - - 8 29 30 67
dari diri sendiri tetapi juga dari orang 11,90 43,30 44,80 100,00
lain
Mendapatkan pengalaman baru - - 8 35 24 67
setiap hari 11,90 52,20 35,80 100,00
Pengalaman yang diperoleh akan - - 6 28 33 67
memperkaya pengetahuan 9,00 41,80 49,30 100,00
Akan lebih baik apabila mempelajari - - 15 29 23 67
pengalaman dari divisi lain, 22,40 43,30 34,30 100,00
walaupun tidak termasuk dalam
tanggung jawab karyawan satu
divisi.
Aktif mengkomunikasikan - - 9 33 25 67
pengalaman kerja dengan rekan kerja 13,40 49,30 37,30 100,00
Selalu ikut ambil bagian dalam - - 8 27 32 67
forum ’Sharing best-practices’ dan 11,90 40,30 47,80 100,00
membagikan pengalaman untuk
kemajuan perusahaan

Tabel 3. Deskripsi Variabel Job Procedure


Frekuensi Jawaban (orang/%)
Indikator Total
STS TS RR S SS
SOP dapat menjamin terciptanya - - 8 37 22 67
produk yang standar meskipun 11,90 55,20 32,80 100,00
dikerjakan oleh orang yang berbeda
Dengan adanya SOP pekerjaan menjadi - - 6 26 35 67
terarah dan terkoordinir. 9,00 38,80 52,20 100,00
SOP merupakan sarana komunikasi - - 18 24 25 67
dalam mencapai sasaran dan tujuan 26,90 35,80 37,30 100,00
perusahaan
SOP dapat menunjukkan tanggung - - 9 34 24 67
jawab kerja dengan sangat jelas 13,40 50,70 35,80 100,00
SOP dapat meningkatkan produktivitas - - 8 21 38 67
kerja dan mengefesiensi waktu 11,90 31,30 56,70 100,00
Pemahaman mengenai SOP sudah - - 1 26 40 67
sangat baik 1,50 38,80 59,70 100,00
SOP selalu dijadikan acuan dalam - - 3 29 35 67
pelaksanaan pelatihan dalam divisi / 4,50 43,30 52,20 100,00
unit kerja
Seorang karyawan yang memiliki ide - - 8 32 27 67
dari pengalaman yang dimilikinya dan 11,90 47,80 40,30 100,00
diubah dalam bentuk SOP merupakan
gagasan yang baik

97
Adrianty ISSN 2303-100X

Tabel 4. Hasil Uji Statistik Path Analisis


Struktur paramater Koef. t. hit. t. tab Sig. keputusan
Jalur
(beta)
X1 terhadap Y (pY. X1) 0,235 2,288 1,658 0,000 Terima Ha
X2 terhadap Y (pY. X2) 0,226 2,105 1,658 0,004 Terima Ha
X3 terhadap Y (pY. X3) 0,365 3,192 1,658 0,000 Terima Ha
R2 (X1,X2,X3 terhadap Y) 0,499

Gambar 1. Diagram path

X1
UY
0,235

P YU

0,115

0,226

0,159 X2 Y

0,163 0,365

X3

98
Personal knowledge, efektivitas job procedure, technology, dan keunggulan bersaing ISSN 2303-100X

PEMBAHASAN serta sharing knowledge secara ”on line”


Berdasarkan hasil analisis deskriptif (Kosasih dan Budiani, 2009).
diketahui bahwa variabel personal knowledge
berada pada kategori tinggi. Hal ini didukung KESIMPULAN DAN SARAN
oleh hasil observasi yang menunjukkan bahwa Variabel personal knowledge, job
peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui procedure, dan technology memiliki pengaruh
peningkatan pengetahuan melalui pengalaman langsung dan tidak langsung secara positif
individu maupun rekan sekerja, aktif signifikan terhadap keunggulan bersaing PT.
mengkomunikasikan dan membagikan Telkomsel Regional IX Makassar. Dalam
pengalaman terbaik demi kemajuan perusahaan. menciptakan keunggulan bersaing suatu
Besarnya pengaruh personal knowledge perusahaan, maka keputusan pemberian tugas
disebabkan karena melalui tacit knowledge yang pokok dan fungsi, wewenang serta tanggung
bersifat personal, dapat dikembangkan melalui jawab harus didasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan pengalaman, kemampuan memahami standar
dikomunikasikan (Carrillo et al., 2004 dalam operasional serta kemampuan menguasai
Kosasih dan Budiani, 2009). Pengalaman yang teknologi yang saling terintegrasi dan bersinergi.
diperoleh tiap karyawan tentunya berbeda-beda Diperlukan peningkatan knowledge management
berdasarkan situasi dan kondisi yang tidak dapat bagi karyawan dengan meningkatkan hubungan
diprediksi. Definisi experience yang diambil dari antara pimpinan dan bawahan serta antara sesama
kamus bahasa Inggris adalah the process of rekan kerja.
gaining knowledge or skill over a period of time
through seeing and doing things rather than
through studying. Yang artinya proses DAFTAR PUSTAKA
memperoleh pengetahuan atau kemampuan Abdolmohammadi, Mohammad J. (2005).
selama periode tertentu dengan melihat dan “Intellectual Capital Disclosure and
melakukan hal-hal daripada dengan belajar. Market Capitalization.” Journal of
Pemahaman setiap karyawan di masing- Intellectual Capital. Vol 6, No. 3, 397- 416.
masing divisi dan dinas yang ada sudah Astuti, Partiwi Dwi. (2005). “Hubungan
berlangsung dengan baik. Hal ini sejalan dengan Intellectual Capital dan Business
pendapat Kosasih dan Budiani (2009) bahwa Job Performance.” Jurnal MAKSI. Vol 5, 34-
procedure adalah tanggung jawab atau tugas yang 58.
bersifat formal atau perintah resmi atau cara Barney, Jay B. (2007). Gaining and Sustaining
melakukan hal-hal. Salah satu bentuk konkret dari Competitive Advantage. US: Pearson
explicit knowledge adalah Standard Operation Prentice Hall.
Procedure. Standard Operation Procedure atau Bounfour, Ahmed and Leif Edvinsson. (2005).
prosedur pelaksanaan dasar dibuat untuk Intellectual Capital for Communities
mempertahankan kualitas dan hasil kerja, dimana Nations, Regions, Cities. Oxford: Elsevier.
Drucker, Peter F. (1997). Manajemen di Tengah
tugas-tugas akan semakin mudah dikerjakan, dan
untuk menghindari atau mengurangi kesalahan Perubahan Besar. Jakarta: Elex Media
karyawan dalam bertugas. Komputindo.
Teknologi merupakan salah satu elemen . (2001). The Essential Drucker. New York:
pokok yang terdapat pada knowledge Harper Collins.
management, dikenal sebagai media yang Hidayat. (2000). “Peranan Strategis Modal
mempermudah penyebaran explicit knowledge. Intelektual dalam Persaingan Bisnis di
Salah satu teknologi paling mutakhir yang saat ini Era Jasa.” EKUITAS. Vol 5, No. 3, 293-
digunakan oleh banyak perusahaan untuk proses 312.
penyebaran knowledge adalah intranet, dimana hal Hong, Pew Tan, David Plowman dan Phil
Hancock. (2007). “Intellectual Capital and
ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengakses
knowledge dan melakukan kolaborasi, komunikasi

99
Adrianty ISSN 2303-100X

Financial Returns of Companies.” Journal (Sebuah Library Research).” Jurnal


of Intellectual Capital. Vol 8, No. 1, 76-95. Akuntansi dan Keuangan. Vol 5, No. 1, 31-
Kosasih dan Budiani. (2009). Pengaruh 51.
Knowledge management terhadap Kinerja Stewart, T A. (1997). “Intellectual Capital: The
karyawan Departemen Front office New Wealth of Organizations.” New York:
Surabaya Plaza Hotel. Jurnal Doubleday.
Petra,Universitas Kristen Petra. Sugeng, Imam. (2000). “Mengukur dan
Purnama, N. (2000). Membangun Keunggulan Mengelola Intellectual Capital.” Jurnal
Bersaing Melalui Integrasi Perencanaan Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 15,
Stratejik dan Perencanaan SDM. No.2, 247-256.
Usahawan Nomor 07 Th.XXIX Juli 2000. Tamba, H. (2004). Mencari Format Kebijakan
Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Pemasaran UKM Melalui Keunggulan
Kadir. (2003). “Intellectual Capital: Bersaing. Infokop Nomor 25 Tahun XX,
Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan 2004:90-98.

100

Anda mungkin juga menyukai