Anda di halaman 1dari 2

2.

Jelaskan dengan gambar, anatomi mata dan jalur˗jalur penetrasi obat pada mata

Jawab:

1. Menurut Journal of Innovations in Pharmaceutical and Biological Sciences (JIPBS)


: 2016

Bola mata terdiri dari kornea, sklera, bilik mata depan, uvea, pupil, lensa, badan kaca(vitreus),
retina dan papil saraf optik.

 Kornea, adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada pembuluh
darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang masuk ke mata
 Sclera, adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata
 Bilik mata depan merupakan suatau rongga yang berisi cairan yang memudahkan iris
untuk bergerak
 Uvea (traktus uvealis) adalah lapisan tengah bola mata yang terdiri atas tiga bagian yaitu :
iris, badan siliar, dan koroid
 Lens, adalah kristalin lens yang jernih sekali dan ini sebagai media refraksi untuk bisa
kita melihat
 vitreous chamber, adalah aquos humor yang beruap seperti jel/gel yang mengisi bola
mata kita
 Retina, adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita
 Iris, adalah pigmen yang kita bisa melihat warna coklat atau hitam atau berwarna biru
jika orang eropa
 Pupil berfungsi menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih
dalam
 Saraf optic atau dikenal juga dengan nervus optikus kemudian meneruskan sinyal yang
diperoleh menuju ke hipofisa posterior melalui serangkaian proses yang panjang. Setelah
sampai di hipofisa tersebut, akhirnya sinyal yang berupa bayangan seperti yang terlihat di
retina dibalikkan sehingga objek yang terlihat sesuai dengan aslinya.
2. Menurut Indian Journal of Experimental Biology
Mekanisme umum dari penetrasi obat melalui mata diberikan di bawah ini:

A. Tingkat organ

• Membatasi laju membran untuk sebagian besar obat adalah epitel kornea yang bertindak
sebagai penghalang penetrasi dan sebagai reservoir untuk obat.

• Hambatan pembatas laju untuk sebagian besar obat tampak berada di dua lapisan sel teratas
dari epitel. & Stroma adalah tingkat pembatas karena sangat larut dalam lemak obat.

B. Tingkat sel

• Molekul kecil, misalnya, air, metanol, etanol, propanol, dan butanol, siap melintasi kornea
melalui diasumsikan pori-pori berair. Theit konstanta permeabiIity sangat besar.

• Senyawa yang larut dalam air melintasi kornea oleh rute paraseluler. Semakin kecil partisi
koefisien, semakin kecil konstanta permeabiIity.

• Peptida, ion dan senyawa bermuatan lainnya tampak menembus kornea dengan rute
paraseluler.

• Zat yang memiliki kelarutan biphasic melintasi kornea lebih mudah.

• Substansi larut dalam lemak yang lolos melalui batas membran seluler.Mereka tidak
menembus sebanding dengan konsentrasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai