SAP Terapi Bermain
SAP Terapi Bermain
Oleh:
Dwi Kustiyana
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
Anak-anak masa usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat di ruang anak
lantai 1 RSUP Dr. Kariadi Semarang.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
Sasaran dari program bermain ini adalah anak-anak prasekolah yang dirawat
di ruang Child 1 Lantai dasar RSUP Dr. Kariadi Semarang, dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Anak usia sekolah (6-12 tahun)
2. Anak kooperatif
3. Anak tidak bedrest
B. Analisa Kasus
Ruang perawatan anak lantai 1 adalah ruang perawatan khusus anak dengan
sebagian besar pasien dengan kelainan hematologi. Anak-anak yang dirawat
di lantai 1 ini, memiliki rata-rata rawat inap lebih dari 3 hari. Hal tersebut
tentu akan membuat anak merasa stress, jenuh dan bosan. Diruang perawatan
anak lantai 1 juga masih banyak anak-anak yang takut atau merasa cemas
ketika petugas kesehatan masuk ke kamar mereka, bahkan terdapat anak yang
manangis ketika didekati oleh petugas kesehatan meskipun tidak melakukan
tindakan apapun. Berdasarkan kasus tersebut diperlukan adanya program
rekreasi yang bertujuan untuk mengurangi respon hospitalisasi pada anak
yaitu berupa program bermain.
2. Fungsi bermain
a) Perkembangan sensorik-motorik
b) Perkembangan itelektual/ kognitif
c) Perkembangan sosial
d) Perkembangan kreativitas
e) Perkembangan kesadaran diri
f) Perkembangan moral
3. Prinsi-prinsip bermain
METODOLOGI BERMAIN
A. Judul Permainan
B. Deskripsi Permainan
Permainan ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dapat
dimainkan oleh dua oarang atau lebih. Pada papan permainan terdapat kotak-
kotak yang berisikan angka, tangga dan ular. Pada setiap kotak terdapat
sebuah pertanyaan, sehingga peserta diwajibkan menjawab pertanyaan yang
tertera pada kotak bermain.
C. Tujuan Permainan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Jenis permainan ular tangga ini adalah games, merupakan jenis permaianan
yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan atau skor.
Permainan ini biasa dilakukan oleh anak sendiri atau dengan temannya.
(Supartini, 2008).
= klien / pasien
= perawat leader
= keluarga
2. Uraian Tugas
Leader
a) Menyiapkan alat –alat bermain
b) Menjelaskan tujuan bermain
c) Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
d) Menjelaskan aturan bermain pada anak
e) Mempertahankan kehadiran anak
f) Mencegah hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam
g) Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan
Keluarga
a) Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang
dijelaskan.
b) Ikut berpartisipasi dalam mengawasi anak saat terapi bermain
berlangsung.
L. Kriteria Evaluasi (Struktur, Proses, Dan Hasil)
1. Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat di diruang bermain.
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik dan tidak berbahaya.
e. Leader dan keluarga berperan sebagaimana mestinya
2. Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Keluarga mampu memotivasi adik-adik dalam kegiatan.
d. leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi
masalah.
e. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Hasil
a. Diharapkan rasa cemas, takut dan marah akibat hospitalisasi pada
anak dapat berkurang dengan indikator anak tidak lagi menangis,
rewel dan takut dengan perawat.
b. Anak menyampaikan perasaan setelah melakukan kegiatan
c. Anak menyatakan rasa senangnya
LAPORAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
A. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : 25 September 2017
Waktu : 15.00-15.30 WIB
Tempat : Ruang Bermain Anak Lantai 1 RSUP Dr. Kariadi Semarang
B. Proses Bermain
O:
- Anak-anak
tampak antusias
dan tidak sabar
untuk mengikuti
permainan.
2. Pembukaan (Orientasi) 5 menit S: Anak dan
a. Mengucapkan salam - Anak menjawab keluarga
b. Memperkenalkan diri “waalaikumsalam menjawab
c. Anak yang akan , hallo mbak” salam, anak
bermain saling - Anak menjawab, dan keluarga
berkenalan (jika “Nama saya Aulia memperhatikan
peserta lebih dari mbak”, “Namaku terapis
satu) Denis mbak”
d. Menjelaskan kepada
O:
anak dan keluarga
tentang maksud dan - Anak-anak
tujuan program berlatih
bermain berkenalan satu
sama lain
- Anak-anak
tampak
bersemangat
mendengarkan
3. Kegiatan (Kerja) 15 menit S: Anak dan
a. Mencuci tangan - Anak-anak keluarga
b. Mengucapkan salam mengatakan memperhatikan
dan memperkenalkan “Mau diajari cuci penjelasan,
diri. tangan mbak” anak
c. Menjelaskan kepada - Anak A melakukan
anak dan keluarga mengatakan “ kegiatan yang
tujuan, manfaat Saya yang diberikan oleh
bermain selama melempar dadu terapis, anak
perawatan, dan cara pertama Mbak” dan keluarga
permainan yang akan - Anak D memberikan
dilakukan mengatakan respon yang
d. Mengajak anak untuk “Saya dapat baik
mengikuti kegiatan angka 2 mbak”
bermain “Horee saya naik
e. Mahasiswa dan anak tangga”
melakukan permainan - Anak A
ular tangga mengatakan Kok
f. Menanyakan perasaan saya turun terus ”
anak
O:
g. Melakukan sesi foto
bersama - Anak-anak tampak
berlatih menghitung
dadu dan pada saat
melangkah di ular
tangga
- Orang tua anak
tampak
membimbing
anaknya untuk
berhitung
- Anak-anak tampak
senang setelah
diberikan terapi
bermain
4. Penutup (Terminasi) 5 menit S: Anak dan
a. Memberikan reward keluarga
- Anak-anak
pada anak atas tampak senang
mengatakan “Mau
kemampuan serta
cuci tangan mbak”
mengikuti kegiatan menjawab
- Anak-anak
bermain sampai salam
mengatakan “
selesai
terimakasih”
b. Mengucapkan terima
kasih O:
c. Mengucapkan salam
- Anak A dan D
berlari untuk cuci
tangan
- Anak-anak
antusias selama
terapi bermain
berlangsung
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Anak – anak dapat berinteraksi satu dengan yang lain dalam kegiatan
permainan ular tangga, anak dapat saling belajar berbagi waktu dengan
teman sebaya nya, melatih kedisiplinan untuk teratur dan secara
bergantian menunggu gilirannya untuk bermain ular tangga.
B. Saran