Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KURNIAWAN

NIM : 161211212

PRODI : S-1 KEPERAWATAN

Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman.

PERAWAT
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.

Peran Prawat:

a. Mitra kerja,. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai
mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas
dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara
perawat dan klien.

b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional
kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya
memberikan pendidikan , pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam
mengatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.

e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk
membantu memenuhi kebutuhannya.

f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan
yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap
masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang
lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi
sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada
saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa
kondisi klien semakin membaik.

Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau
mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:

a. Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu
merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk
dan penting untuk proses interpersonal.

b. Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menghadapi kehidupan.
c. Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

d. Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal


merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
dan mencapai resolusi masalah.

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat
tahap diantaranya:

a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian
askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.

b. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a. Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

b. Individu mandiri terpisah dari perwat.

c. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

d. Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai
fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.

c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk membebaskan
diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang
dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya
tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara
bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi
potensi.
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap
praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia
kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan.
Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama
perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan
berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

Kesimpulan

Tujuan Teori Peplau


Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien
untuk mencapai kematangan kepribadian.EP

Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


Kelebihan
a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
Kekurangan: Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya

Anda mungkin juga menyukai