JUDUL PERCOBAAN
Adapun judul percobaan dari praktikum ini, yaitu Humidifikasi.
- Volume kelembaban = Volume yang ditempati oleh unit dari massa dari
campuran gas kering dan uap.
- Titik embun = Temperatur dimana gas telah penuh oleh uap. Jika
gas didinginkan titik embun adalah temperatur dimana kondensasi pertama
terjadi.
tekanan parsial dari uap dalam gas
- Kelembaban relatif = 100 x
tekanan parsial dari uap dalam gas jenuh
Hubungan antara tekanan parsial dari uap dan kelembaban gas dalam unit volume
gas sbb:
Massa uap = Pw Mw / RT
Dimana Pw adalah tekanan parsial dari uap dalam gas, Pwo adalah tekanan
parsial gas jenuh pada suhu sama, MA adalah berat molekul rata-rata dari gas, Mw
berat molekul dari uap, P tekanan total, R konstanta gas (8,134 kj/kmol K) dan T
temperatur absolut.
Untuk sistem udara–air Pw biasanya jauh lebih kecil dari P jadi dengan
mengganti berat molekul didapat :
ϰo = 18 Pw/29P
= [(P-Pwo)/(P-Pw)] (100Pw/Pwo)
3) Pencampuran dengan gas yang mempunyai kelembaban lebih tinggi. Cara ini
sering digunakan untuk pekerjaan laboratorium.
4) Gas dialirkan diatas air sehinga hanya bagian permukaan air yang mengalami
penguapan. Untuk mendapatkan kecpatan pelembaban yang tinggi, permukaan
harus diperluas.
Kelembaban gas/udara akan naik bila gas dialirkan diatas melalui cairan karena
penguapan cairan. Temperatur cairan akan turun di bawah temperatur gas dan panas
akan pindah dari gas ke cairan. Pada kesetimbangan laju perpindahan panas dari
gas akan menyeimbangkan panas yang dibutuhkan untuk menguapkan cairan dan
cairan dikatakan pada temperatur bulb basah. Laju dimana temperatur ini dicapai
tergantung temperatur awal dan laju aliran darai gas yang melalui air. Proses dengan
laju alir gas yang besar dan permukaan air yang kecil hampir tidak merubah
kelembaban.
Cairan yang menguap ke dalam gas dipindahkan dengan cara difusi penyebaran
dari batas permukaan ke aliran gas karena perbedaan konsentrasi (co-c). dimana co
adalah konsentrasi uap permukaan dan c adalah konsentrasi uap dialiran gas. Laju
penguapan ditulis:
Tekanan parsial Pw dan Pwo dapat diganti dengan ϰ dan ϰw pada pers.1 dan 2
Jika Pw dan Pwo relatif kecil dibanding P, (P-Pw) dan (P-Pwo) dapat diganti
dengan tekanan parsial rata-rata dari gas PA dan didapatkan :
D. Grafik Phsikometrik
Jika H adalah entalpi dar gas yang lembab per unit massa dari gas kering, Ha
entalpi gas kering, Hw entalpi dari uap, Cw panas spesifik dari uap, Ca panas
spesifik dari gas pada tekanan konstan, θ temperatur dari gas yang lembab, θo
temperatur referensi, panas laten penguapan dari cairan pada θo untuk gas tak jenuh
:
H = Ha + Hw . ϰ ...................................................... (10)
Ha = Ca (θ - θo)........................................................ (11)
Jika dua gas dengan kelembaban ϰ1 dan ϰ2, temperatur θ1 dan θ2 entalpi H1 dan
H2 dan massa gas kerng m1 dan m2 yang akan menghasilkan kondisi untuk gas
campuran yaitu ϰ, θ, H dan m.
m1 + m2 = m ....................................................................................................... (14)
Pada kondisi akhir campuran digambarkan dalam grafik sebagai garis lurus
yang menggabungkan titik (ϰ1, H1) dan (ϰ2, H2) dan persamaan 18 didapatkan :
Jika gas dialirkan dan dipertemukan dengan air pada laju tertentu pada waktu
yang cukup untuk mencapai kesetimbangan, gas akan menjadi jenuh dan gas jenuh
yang keluar akan mempunyai temperatur yang sama jika ini dilakukan pada system
yang terisolasi secara thermal.
Ini bisa dilakukan dengan menggunakan kolom humidifikasi yang terisolasi
dengan laju alir yang disirkulasi berlawanan arah seperti gambar dibawah.
( – s)s = (ϰs - ϰ) α
(ϰ - ϰs ) = -(s/ α )( – s )
Dimana adalah temperatur gas masuk , stemperatur gas keluar yang sama
dengan temperatur air, ϰ adalah kelembaban gas masuk, ϰskelembaban gas keluar,
s adalah panas lembab dari gas pada P dan α adalah panas laten penguapan dari air.
S = h/hD A
hD = h/Cp A
Dimana Cp adalah panas spesifik dalam J/kgK yang bisa diketahui dari grafik
dan perhitungan.
Jika gas tak jenuh dipertemukan dengan cairan yang dalam kondisi adiabatik
perpindahan panas dan massa akan berjalan sinambung. Temperatur turun dan
kelembaban naik seperti yang ditunjukkan oleh diagram. Temperatur dari cairan
akan cenderung mendekati temperatur bola basah sedang untuk sistem lain (bukan
air) tempetatur jenuh adiabatik akan lebih rendah dari temperatur bola basah.
Dengan meningkatnya kelembaban temperatur akan turun sehingga temperatur air
(cairan) akan juga turun selama penguapan masih berjalan.
V12 V2 2
g Z1 P1 W g Z 2 P2 F
2 2
P = Tekanan (N/m2)
Dalam hal ini fluida tidak melakukan kerja sama sekali atau W = F dan V 1A1
= V2A2, dimana A adalah luas area π D2/4 didapatkan V2 = V1A1/A2.
Dari persamaan diatas didapatkan laju fluida (gas) yang keluar dari orifice (yang
dipakai)
2 2 (P1 P2 )
V2 =
1 2 / 1 (A 2 / A1 )2
2 2 (P1 P2 )
G = A/µ .
1 2 / 1 (A 2 / A1 )2
A2 = CcAo
Dimana Cc adalah koefisien kontraksi, dalam hal ini orifice Cc = 1 dari persamaan
diatas :
2 2 (P1 P2)
G = Cc Ao/
1 1 (Cc A 2 ) 2
2 A1
2 2 (P1 P2)
G = G = Cc Ao/
1 1 (Cc A 2 ) 2
2 A1
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Humidifikasi Tanpa Pemanasan
1) Memutar switch utama (merah) secara jarum jam ke posisi “ON”.
2) Memutar switch control ke posisi “ON”.
3) Mengatur posisi katup seperti berikut :
V1 – BUKA V4 – BUKA
V2 – TUTUP V5 – TUTUP
V3 – TUTUP V6 – TUTUP
4) Menekan tombol “ON” pada tombol P2 (kompresor).
5) Mengatur laju alir air sebesar 200 liter/jam.
6) Mengatur katup utama sehingga didapatkan perbedaan tekanan orifice
sebesar 20 mBar dan menyalakan stopwatch selama 15 menit.
7) Setelah 15 menit mengukur suhu bola kering dan suhu bola basah dengan
menggunakan thermometer
8) Dimana untuk pengukuran suhu bola basah digunakan thermometer yang
ujungnya dilapisi dengan kapas dan dicelupkan pada gelas kimia 50 ml yang
berisi air
9) Mengukur suhu air masuk dan suhu air keluar dengan menggunakan
thermometer .
10) Mengulangi percobaan untuk beda tekanan 30 mbar sampai terjadi flooding.
∆𝑷 Udara Masuk 1
Svs Sv
%RH
(Bar) Tw (℃) Td(℃) (Kg/Kg) (ft3/lb) (ft3/lb)
20 30 35 0.024 65 14.9 13.9
30 28 38 0.02 43 15.2 14.1
40 29 40 0.021 40 15.45 14.2
2) Udara Keluar
∆𝑷 Udara Keluar 2
Svs Sv
%RH
(mBar) Tw (℃) Td(℃) (Kg/Kg) (ft3/lb) (ft3/lb)
20 29 31 0.025 82 14.5 13.75
30 29 30 0.024 89 14.65 13.6
40 28 30 0.023 81 14.65 13.6
Untuk Udara Masuk dengan Laju Alir 200 liter/jam pada tekanan 20
mmHg = 2000 kgm/s2
Diketahui :
𝑓𝑡 3 0,0283 𝑚3 1 𝑙𝑏 𝑚3
𝑆𝑣 = 13,9 × × = 0,8664
𝑙𝑏 1 𝑓𝑡 3 0,454 𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝑓𝑡 3 0,0283 𝑚3 1 𝑙𝑏 0,9287 𝑚3
𝑆𝑣𝑠 = 14,9 × × =
𝑙𝑏 1 𝑓𝑡 3 0,454 𝑘𝑔 𝑘𝑔
D2 = 0,0328 m
∆𝑃 = 20 mbar = 2000 Pa = 2000 kg/ms2
1
𝐴1 = 𝜋𝐷1 2
4
1
𝐴1 = × 3.14 × (0.0825 𝑚)2 = 0.005343 𝑚2
4
1
𝐴2 = 𝜋𝐷2 2
4
1
𝐴2 = × 3.14 × (0.0328 𝑚)2 = 0.000845 𝑚2
4
VH = 0,9069 m3/kg
𝐴2 2 × 𝑉𝐻 × ∆𝑃
𝐺 = 𝐶𝑑 ×
𝑉𝐻 √ 𝐴 2
1 − ( 2)
𝐴1
𝑚3 𝑘𝑔
0.00084 𝑚2 2 × 0,907 𝑘𝑔 × 2000 𝑚𝑠 2
𝐺 = 0.603 × √ 2
0,907 𝑚3 /𝑘𝑔 0.00084 𝑚2
1−( )
0.00534 𝑚2
G = 0,0342 kg/s
D. Penentuan Massa Laju Air yang Pindah (m)
Untuk Udara Masuk dengan Laju Alir 2000 liter/jam pada tekanan 20
mmHg = 2000 kgm/s2
Diketahui :
G = 0,035 kg/s
H1 = 0,024 kg/kg
H2 = 0,025 kg/kg
𝑚 =G( 1 - 2)
𝑘𝑔
0,035 𝑠 (0,025 − 0,024)𝑘𝑔
𝑚=
𝑘𝑔
m = 0,000034 kg/s
Udara Masuk
∆𝑷 1
Svs Sv VH G m
%RH
(kg/ms2) (Kg/Kg) (m3/kg) (m3/kg) (m3/kg) (kg/s) (kg/s)
2000 0,024 65 0,9287 0,8664 0,9069 0,0342 0,000034
3000 0,02 43 0,9474 0,8789 0,9084 0,0419 0,000167
4000 0,021 40 0,9630 0,8851 0,9163 0,0481 0,000096
Udara Keluar
∆𝑷 2
Svs Sv VH G m
%RH
(kg/ms2) (Kg/Kg) (m3/kg) (m3/kg) (m3/kg) (kg/s) (kg/s)
2000 0,025 82 0,9038 0,8571 0,8954 0,0344 0,000034
3000 0,024 89 0,9132 0,8477 0,9060 0,0419 0,000167
4000 0,023 81 0,9132 0,8477 0,9007 0,0486 0,000097
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
X. DAFTAR PUSTAKA
Marzuki, Syahriani. Tanpa Tahun. Praktikum Humidifikasi. (online). www.
academia.edu/10089179/Praktikum_humidifikasi. Diakses pada tanggal 08
Desember 2018.
Petunjuk Praktikum Pilot Plant. Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Ujung Pandang