BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara adalah abdi
negara dan abdi masyarakat. Sebagai abdi negara seorang PNS terikat dengan
kewajiban dan hak PNS juga ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta berbagai konvensi lainnya yang disepakati baik oleh masyarakat
maupun pemerintah.
Sebagai seorang PNS, terdapat etika tertentu atau nilai-nilai normatif /pola
perilaku yang menjadi pedoman dalam kesehariannya yang disebut Kode Etik
Pegawai negeri Sipil (PNS) dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Kode
Etik PNS adalah Norma-norma sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan
No. 21 Tahun 1975 tentang sumpah dan janji PNS dan juga PP No. 30 Tahun
pelanggaran etika yang dilakukan oleh PNS. Contohnya masih adanya pungutan
untuk memperlancar proses. Fenomena lainnya seperti PNS yang tidak mentaati
jam kerja dengan masuk kerja terlambat dan pulang lebih cepat. Masalah disiplin
ini telah menjadi virus yang menyebar ke berbagai instansi di wilayah Indonesia,
penyelesaian tugas atau bahkan tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh
atasan sesuai permintaan dan deadline. Contoh berikutnya juga dapat dilihat dari
adanya PNS yang mabuk-mabukan dan berjudi bahkan terkadang berada didaerah
lokalisasi.
dan pengamalan nilai-nilai agama oleh PNS kita. Oleh karena itu, penulis
terdorong untuk menulis makalah yang berjudul “Peran agama dalam Pelanggaran
Etika PNS ”.
1.2.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap warga negara RI yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
masyarakat terdapat nilai-nilai etika yang menjadi pegangan PNS. Nilai-nilai etika
tentang sumpah dan janji PNS dan PP No. 30 Tahun 1980 tentang disiplin PNS.
larangan.
Negeri Sipil;
4
umum;
Negara;
10. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat
baiknya;
15. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya;
17. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap
bawahannya;
21. Berpakaian rapi, sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun
berlaku;
Sedangkan larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap PNS adalah
sebagai berikut:
2. Menyalahgunakan wewenangnya;
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara asing;
Negara;
6
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung
kerjanya;
8. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga
yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan
yang bersangkutan;
11. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang
13. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena
14. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk
16. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam
17. Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi maupun sambilan,
18. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksankan
Jika nilai-nilai etika diatas diamalkan, maka citra PNS di mata masyarakat
tidak akan jelek seperti sekarang ini. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah
kenapa hal ini bisa terjadi? Banyak faktor yang menjadi pemicu seorang PNS
melakukan tindakan yang melanggar etika seperti agama, knowledge dan skill,
serta lingkungan disekitar PNS itu sendiri. Dari semua faktor tersebut, agama
adalah faktor yang paling penting. Karena faktor-faktor yang lain tidak akan
Mengapa demikian? Karena agama mengajarkan untuk melakukan hal yang baik
dan menghindari hal yang buruk. Inti atau peran utama dalam ajaran agama yang
8
manusia lupa, lepas kendali dan remnya blong, maka bahaya dapat terjadi
sewaktu-waktu. Jika keimanan manusia tidak ada atau lepas kendali, berarti
pengawasan terhadap dirinya hilang, dibawa terbang oleh nafsu yang tak
terkendali. Disinilah fungsi dari keimanan tersebut. Seorang PNS yang beriman
dalam bekerja senantiasa demi mengharapkan ridha Allah semata, sehingga tidak
akan tergoda untuk melakukan tindakan yang dapat melanggar etika. Seorang
PNS yang beriman pada Allah sadar bahwa meskipun tidak ada seorang
malaikat yang siap untuk mencatat perbuatan baik ataupun perbuatan buruk yang
dilakukannya. Seorang PNS yang beriman sadar bahwa Allah ada dan
mengawasinya. Seorang PNS yang beriman memiliki etos kerja yang tinggi dan
selalu mengerahkan segala potensi berupa knowledge dan skill yang dimilikinya
dalam bekerja karena yakin bahwa Allah tidak akan mengubah keadaannya, jika
dia tidak berusaha untuk itu, sebagaimana firman Allah ...Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
tetap. Karena sebagai manusia biasa, kendali iman yang dimiliki PNS dapat
menjadi tipis, tebal dan mungkin juga hilang jika tidak selalu diperbaharui, serta
diingatkan agar tidak lupa. Dalam ajaran Islam nilai-nilai keimanan yang melekat
pada diri manusia kadang-kadang bisa terkalahkan oleh godaan setan baik berupa
itu, bisa jadi seseorang pada suatu hari sudah kompeten dalam menjalankan niai-
nilai keimanan tersebut dan pada hari yang lain menjadi tidak kompeten lagi.
Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Islam disebutkan bahwa iman itu bisa
Oleh karena itu agar memiliki iman yang selalu berada dalam kondisi
tetap, PNS sebagai manusia biasa harus senantiasa mengingat Allah SWT melalui
ucapan tahmid dan istighfar. Cara lain dapat dilakukan dengan mengikuti kajian-
dengan orang-orang yang sholeh. Hal ini penting karena sudah menjadi tabiat
manusia dalam berteman akan terjadi saling pengaruh mempengaruhi satu sama
lain, dan sudah menjadi fitrah manusia memiliki kecenderungan ingin meniru
tingkah laku dan kebiasaan temannya. Teman yang baik memberikan pembiasaan
yang baik, dan teman yang buruk niscaya sedikit demi sedikit menularkan
keburukannya pula. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa teman merupakan cermin
pribadi seseorang. Dengan kata lain, seseorang tidak akan jauh dari pribadi teman
“Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak
10
wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan
membuatmu harum karena kamu bisa membeli minyak wangi darinya atau
besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau
Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh PNS di seluruh Indonesia bahwa
hidup ini adalah sebuah perjalanan untuk pulang ke rumah yang abadi di kampung
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
sejenak dan berpikir apakah yang dilakukan adalah hal yang benar atau salah di
BAB III
KESIMPULAN
etika PNS. Peran tersebut berupa iman yang menjadi kendali PNS dalam
tugas kedinasan organisasinya serta pergaulan hidup sehari-hari sesama PNS dan
DAFTAR PUSTAKA
Fernanda, Desi. 2006. Etika Organisasi Pemerintah, Bahan Ajar Diklat Prajabatan
Gol. III., Lembaga Administrasi Negara, Jakarta
http://ustadzkholid.wordpress.com/2008/10/23/iman-dan-taqwa-landasan-
mencapai-kesuksesan/ diakses tanggal 10 Desember 2011
http://terkininews.com/node/10691/Penegakan-Disiplin-dan-Etika-PNS-Tak-
Tegas, diakses tanggal 10 Desember 2011
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&jd=Langgar+Kode+Etik%2C
+5+PNS+Dipecat, diakses tanggal 10 Desember 2011
http://ahmadriyadhmz.wordpress.com/2011/12/05/membangun-keshalehan-
personal-dan-sosial/ diakses tanggal 10 Desember 2011
13i
DAFTAR ISI
Halaman
Bab I Pendahuluan
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-NYA juga sehingga penulisan makalah yang berjudul Peran Agama
Dalam Mengatasi Pelanggaran Etika PNS ini dapat diselesaikan.
Penulis
15
OLEH: