Anda di halaman 1dari 2

TEMPLATE DOKUMEN PEMBELAJARAN

REVITALISASI SENI TRADISIONAL “GONG GUMBENG” SEBAGAI IKON


WISATA BUDAYA MENUJU DESA WISATA

No Segmen/Bagian Penjelasan Isi Segmen


1 Judul Kegiatan Inovasi Revitalisasi seni tradisional “gong gumbeng” sebagai
ikon wisata budaya menuju desa wisata
2. Ringkasan Umum Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, Kabupaten
Ponorogo mempunyai komitmen kuat dalam
mewujudkan Desa Wisata.
Warga Desa Wringinanom memiliki seni tradisional unik
peninggalan leluhur. Seni tradisional dengan alat music
yang digunakan, hampir semuanya terbuat dari bambu,
dengan sebutan “Gong Gumbeng”.
Seni tradisional “Gong Gumbeng” ini sangat langka
ditemui di desa lain baik di Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur bahkan Indonesia.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Desa Wringinanom
bersama tokoh masyarakat menjadikan seni tradisional
tersebut sebagai Ikon Wisata budaya Desa
Wringinanom.
3. Tantangan dan Latar  Warga masyarakat desa wringinanom membutuhkan
Belakang sarana hiburan
 Seni tradisional “Gong Gumbeng” merupakan budaya
peninggalan leluhur yang sudah mulai langka.
 Regenerasi para pemain alat musik “gong gumbeng”
4. Solusi/Inovasi yang Desa Wringinanom menuju Desa Wisata, menjadikan
Dijalankan seni tradisional “Gong Gumbeng sebagai Obyek Wisata
Budaya.
Sebagai upaya melestarikan Seni Tradisional “Gong
Gumbeng”, Pemerintah Desa Wringinanom
mengagendakan kegiatan latihan dengan melibatkan
anak muda sebagai kader penerus
Pertunjukan berkala di Panggung Budaya pinggir Telaga
“Mantili Dirga”
5. Proses/Langkah  Identifikasi alat musik “gong gumbeng” yang ada di
Penyelasaian Desa Wringinanom.
Masalah/Tantangan  Mengadakan latihan rutin setiap hari jumat
 Pembahasan bersama kelompok masyarakat tentang
Desa Wisata
 Pembahasan dan kesepakatan pembangunan sarana
wisata dalam Musyawarah Desa (MUSDES) dan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANGDES)
 Pembahasan pembangunan ini melibatkan melibatkan
Pemerintah Desa, BPD, Dan Dinas Pariwisata
Kabupaten Ponorogo
6. Hasil/Capaian Pembangunan pendopo di Pinggir Telaga Manthili Dirgo
sebagai sarana panggung pertunjukan
Wisata alam Telaga Manthili Dirgo berpadu dengan
keindahan Seni tradisional “Gong Gumbeng”
7. Pembelajaran Keterlibatan masyarakat dalam upaya pelestarian seni
budaya
Menggerakkan ekonomi lokal
8. Pendanaan APBDesa
9. Rekomendasi Promosi Wisata Budaya
10. Ilustrasi/Photo

11. Kontak Informasi Kepala Desa Wringinanom. Sutini. O85236942O57

NARASI video

Berawal dari kurangnya sarana hiburan bagi warga. Pemerintah Desa Wringinanom,
Kecamatan Sambit mendirikan sebuah obyek wisata Telaga yang dipadu dengan
keindahan seni tradisional peninggalan leluhur “Gong Gumbeng”.
Keindahan Seni tradisional “Gong Gumbeng” ini dijadikan Pemerintah Desa
Wringinanom sebagai sarana untuk menjaga kebersamaan dan kerukunan warga.
Seni tradisional “gong gumbeng”, menggunakan alat musik yang hampir semuanya
terbuat dari bambu. Seni budaya yang sudah langka ini, dilestarikan kembali dan
dijadikan sebagai salah satu ikon wisata budaya.
Pembangunan pendopo di Pinggir Telaga “Manthili Dirgo” menjadi sarana panggung
pertunjukan seni tradisional “Gong Gumbeng”.
Keindahan Wisata alam Telaga Manthili Dirgo berpadu dengan keindahan Seni
tradisional “Gong Gumbeng”

Anda mungkin juga menyukai