Anda di halaman 1dari 22

LOGO

Teknik
Menulis Feauture
By Ebit Handoko
Feature adalah tulisan kreatif, kadang
subyektif, terutama pembaca untuk menghibur
dan memberi informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan atau berbagai
aspek kehidupan
KEKHASAN FEATURE

1. KREATIVITAS : tidak seperti berita langsung penulis


feature boleh “menciptakan” sebuah cerita meski tetap
akurat.
2. SUBJEKTIF : penulis boleh memasuki emosi dan
pikirannya, lukisan cerita lebih hidup.
3. INFORMATIF : memberikan informasi kepada
masyarakat tentang situasi/aspek kehidupan yang
mungkin diabaikan dalam berita biasa.
4. MENGHIBUR : memberi variasi terhadap berita-berita
rutin.
5. AWET : ceritanya tidak mudah basi
JENIS-JENIS FEATURES

1.Feature Berita (news fature)


2.Feature Human Interest
3.Feature Tips
4.Feature Biografi
5.Feature Sejarah
6.Feature Petualangan (catatan
perjalanan)
Teknik Penulisan Feature

Teknik penulisan : mengisahkan sebuah cerita


bukan menuliskan fakta-fakta :
a. Melukiskan dengan kata-kata
b. Menghidupkan imajinasi pembaca
c. Menarik pembaca masuk ke dalam cerita dan
membantu pembaca mengidentifikasikan diri
dengan tokoh.
KEKUATAN FEATURE

1. Fokus : Tali bandul agar cerita tidak melebar topik harus


sempit, cari angle yang tepat dan menarik, pegang angle
tesebut : materi yang tidak sesuai dibuang.
2. Deskripsi : penulis adalah mata, telinga dan hidup pembaca.
a. Penulis mengamati subjek dalam kondisi wajar.
b. Sebar deskripsi sepanjang berita, jangan menumpuk.
c. Jangan terlalu banyak jangan terlalu sedikit.
d. Jangan mencoba menjadi “otak” pembaca dengan
menyisipkan kesimpulan dan penafsiran.
3. Anekdot
Cuplikan kejadian lucu tentang tokoh yang bisa memberi
ilustrasi yang tepat dan menghibur.
4. Kutipan
Memberikan selingan dan variasi dan menggambarkan
wawasan si tokoh
a. Gabungkan kutipan langsung dan tidak langsung.
b. Pilih kutipan langsung yang menguatkan efek, kesan
dan pendapat si tokoh.
c. Pilih kutipan langsung bila kata/kalimat itu bersih
(tidak kacau) ringkas dan jelas.
d. Jangan terlalu banyak (over-quote) atau terlalu
sedikit (under-quote)

5. Ingat juga Lead / Teras : Kepala berita


LEAD / Teras
Tips menulis lead / teras
1. Ringkas : jangan boros kata-kata
2. Tulislah alenia secara ringkas : jangan lebih dari empat
baris
3. Gunakan kata-kata aktif supaya kalimat anda bernyawa
dan bertenaga, juga kata sifat bisa mempercantik
4. Gaetlah pembaca pada beberapa kata pertama : Mata
yang dingin….. Bandingkan : Beberapa hari yang lalu…..
Atau : Dalam rangka…….

INGAT ! Bila anda gagal menarik pembaca dengan kalaimat pertama dan
lead, maka anda akan kehilangan pembaca anda
Struktur Penulisan
Lead / Teras
Tubuh / Body
Ending
MENULIS LEAD
1. Tulislah ringkas
2. Tulislah alenia secara ringkas
3. Gunakan kata-kata aktif
4. Gaetlah pembaca pada beberapa kata
pertama.
A. Teras/Lead : harus mampu memikat pembaca seperti
etalase.
1. Lead ringkasan : dipakai untuk “berita ringkas” contoh:
(Membuat mobil kotak sabun tidak gampang bagi
Turino, 11, yang selama 5 tahun)
2. Lead yang bercerita: digemari penulis (novel atau cerita
pendek) untuk menarik pembaca. Lead ini cocok untuk
cerita petualangan. Misalkan
(seorang pendaki berteriak-teriak sampai beberapa
jam, sebelum diselamatkan).
Contoh :
(Batu-batu besar menengadah mengacam sekitar 60 m di
bawah, ketika Kuswoyo berjuntai di ujung tambang pada
lereng curam, sementara angin kencang berdesir di
sebelah utara Puncak Dieng).
3. Lead deskriptif
Menceritakan gambaran tentang suatu
tokoh/tempat kejadian. Pembaca diletakkan di
tengah kejadian dalam cerita. Pemakaian adjektif
kunci sehigga seolah-olah hidup. Contoh:
(Mata yang coklat dan dingin itu makin mengecil
seperti sipit, ketika mengamati sebuah wajah. Ia
seolah-olah menembus tempat tersembunyi
kebohongan. Itulah mata seeorang polisi)
4. Lead kutipan:
Kutipan dapat membuat menarik terutama
kutipan dari orang terkenal. Kutipan harus
bisa memberikan tinjauan ke dalam watak
si pembicara. Contoh
“KPK Vs Polri; Hormati hukum, tapi bukan
hukum yang di diskriminalisasi,” Kata
Presiden Jokowi
5. Lead Pertanyaan
Lead ini efektif bila berhasil menantang
pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca.
Lead ini gampang ditulis tetapi jarang membuat
hasil terbaik. Contoh :
Reporter Ponorogo ingin menulis Feature
tentang Wabah Demam Berdarah di Kabupaten
Ponorogo hingga menyebabkan korban
meninggal dunia ;
Anton, warga desa Segerwaras meninggal
dunia akibat terjangkit Demam Berdarah.
Tanggung jawab siapa?
6. Lead Menuding langsung
Bila reporter berkomunikasi langsung
dengan pembaca. Ciri-ciri lead ini adalah
ditemukan kata “Anda” yang disisipkan
pada paragraf pertama atau paragraf lain.
Misalnya seorang reporter yang sudah
melakukan survei tentang adanya hukum
yang tidak dijalankan, mungkin, membuat
lead demikian :
Anda kira, Anda warga yang taat pada
hukum. Mungkin. Tapi Anda melanggar
hukum beberapa kali.
7. Lead Penggoda
Alat untuk mengelabui pembaca dengan
cara bergurau/teka-teki. Tujuan utamanya
hanyalah menggaet perhatian pembaca dan
menuntunnya supaya membaca seluruh
cerita. Contoh :
Ia memeliki 200 kaki, seribu jari kaki,
seratus hidung, dan beberapa terompet.
Reporter ini menulis tentang barisan drum
band yang sedang berbaris – bukan
tentang serangga atau monster.
B. Tubuh /Body
1. Model spiral : rinci pokok persoalan ke
dalam alinea dan kemudian lebih merincinya
lagi ke dalam alinea berikutnya.
2. Model blok : membagi pokok persoalan
dalam alinea terpisah-pisah, kesannya tidak
runtun ; tetapi kembali pada teras.
3. Model tematik/ mengikuti tema : setiap
alinea menagaskan teras/ lead.
4. Model rekatan/ menyatu : merekatkan tiap
alinea dengan kata hubung, tiap alinea +
pokok pikiran.
5. Model kronologis : merinci alinea dengan
rumus sebab-akibat.
C. Penutup/ Ending
1. Model simpulan : antiklimaks dari keseluruhan
persoalan ; cocok untuk modal kronologis.
2. Model menggantung ; membiarkan feature
tanpa penyelesaian atau dengan pertanyaan
ritoris.
3. Model ringkasan ; bersifat ikhtisar ; meringkas
inti persoalan dengan merujuk ke lead.
4. Model penyengat ; penutup tak terduga contoh
seperti film tentang orang baik kalah dengan
orang jahat.
PROFILE PRIBADI

Cerita mendalam tentang seseorang, yang mampu menangkap inti kepribadian,


cara wawancara dan riset.

Beberapa hal yang patut diamati/ilustrasi.

1. Deskripsi Fisik
a. Wajah, kulit, rambut, tinggi badan, bobot badan.
b. Pakaian, warna yang digemari, perhiasan, kaca mata.
c. Tabiat : apakah merokok, apakah punya ciri gerak jika berbicara,
apa olahraganya (hobi)
d. Volume suara, nada, cepat/ lambat.
e. Ciri keseluruhan ; apakah mirip orang terkenal.

2. Kepribadian
a. Kalem, agresif, bicara bertele-tele.
b. Bagaimana mengendalikan emosi, suka humor, suka cemas,
keras kepala.
c. Malu-malu/ suka menonjolkan prestasi pribadi.
d. Apakah ia sangat bersahabat/ penyendiri.
PROFILE PRIBADI

3. Penilaian terhadap kecerdasan dan kecakapan.


a. Penilaian orang tentang kemampuan profesionalnya cemerlang/
lamban.
b. Apakah ingatannya cukup baik ?
c. Apakah ia punya naluri profesional.

4. Latar belakang subjek


a. Hal-hal tentang kelahiran
b. Tempat tinggal
c. Pendidikan
d. Keluarga
e. Pengalaman penting waktu kecil
f. Pengalaman kerja

5. Anekdot/ bahan-bahan gambaran


a. Subjek menceritakan peristiwa kehidupannya
b. Anekdot tentang tokoh dari keluarga, kawan, lawan.
PROFILE PRIBADI

6. Status sekarang
a. Apakah yang dikerjakan / jabatan
b. Bagaimana ia melaksanakan / kinerja
c. Apakah ia senang dengan pekerjaannya

7. Obsesi/ Cita-cita impiannya


a. Apakah pekerjaannya sesuai cita-cita ?
b. Apa impiannya ?
c. Apa ambisinya ?
d. Apa harapannya dari hidup ini ?

1. Lingkungan
a. Seperti apa kantor/ rumahnya
b. Apakah teratur rapi ?
c. Benda apa saja yang ada
di ruang kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai