Anda di halaman 1dari 5

TEMPLATE DOKUMEN PEMBELAJARAN

PANGGUNG BUDAYA “LEMAH GEMPLAH” DESA BEDINGIN

N Segmen/Bagian Penjelasan Isi Segmen


o
1 Judul Kegiatan Bekas Tambang Galian C menjadi Panggung Budaya dengan sebutan
Inovasi “Lemah Gemplah”
2. Ringkasan Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo merupakan
Umum salah satu desa di Provinsi JawaTimur yang memiliki komitmen kuat
dalam mewujudkan desa wisata.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibuatlah ruang terbuka public
sebagai panggung budaya dengan memanfaaatkan lahan bekas galian
C. Pemerintah Desa Bedingin membranding panggung budaya
tersebut dengan istilah “LemahGemplah”.
Panggung Budaya “Lemah Gemplah” dimanfaatkan sebagai sarana
pelestarian budaya lokal.
3. Tantangan dan  Potensidesa yang belumtermanfaatkansecaramaksimal
Latar Belakang  Menyatukanbudayaberupagenduri(tasyakuran₎ setiap habis
panenyang dilakukansecara terpisah di masing-masing lingkungan
 Adat istiadat dan budaya peninggalan leluhur sudah mengakar di
masyarakat tetapi belum terfasilitasi dalam sebuah even budaya.
 Bekas Galian C yang tidak produktif untuk lahan pertanian
4. Solusi/Inovasi Untuk memfasilitasi kegiatan adat istiadat dan budaya peninggalan
yang Dijalankan leluhur, Pemerintah Desa Bedingin melakukan penggalian potensi
desa dengan memanfaatkan bekas tambang galian C yang tidak
terpakai sebagai Panggung Budaya yang disebut “Lemah Gemplah”.
“Lemah Gemplah” menjadi pusat panggung budaya dengan gelaran
Even Budaya Kenduri Besar Bedingin Bungah yang dilaksanakan 4
bulan sekali.

Kegiatan Bedingin Bungah terdiri dari pentas seni reog dan seni
gajah, jathil obyok dan jathil tua, pembacaan kitab ambyo beserta
sholawat terbangan, wayang krucilan juga seni karawitan dan tari-
tarian.

Kegiatan bedingin bungah ini juga dimanfaatkan oleh komunitas


sepeda unto Semar Mesem desa Bedingin untuk mengadakan sepeda
keliling secara rutin.

Kenduri Besar Bedingin Bungah diikuti oleh semua lapisan


Masyarakat Desa Bedingin tidak hanya antar kelompok/ lingkungan.
Potensi Wisata Budaya Kenduri Besar Bedingin Bungah, didukung
dengan keberadaan potensi wisata lainnya, seperti BejiSirahKeteng
dan didirikannya Museum Desa.
5. Proses/  Identifikasi kesiapan Lokasi Sumber Daya Alam
Langkah  Identifikasi nilai adat istiadat warga setempat
Penyelasaian
Masalah/  Pembahasan dan kesepakatan membuat Panggung budaya dan
Tantangan museum desa dalam Musyawarah Desa (MUSDES) dan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANGDES)
 Pembahasan pembuatan paket Wisata Budaya melibatkan
PemerintahDesa, BPD, KarangTaruna, Pokdarwis, dan BUM
Desa.
 Pembuatan Paket Wisata Budaya yang dikelola BUMDESA.
6. Hasil/Capaian Saat ini sudah dibangun Balai Pertemuan dan Panggung Budaya
Lemah Gemplah serta Museum Desa dengan barang-barang bernilai
sejarah dari masyarakat sekitar
7. Pembelajaran  Keterlibatan Masyarakat dalam melestarikan budaya
 Menggerakkan ekonomi Lokal desa
 Mengenalkan sejarah, budaya dan adat istiadat Desa Bedingin
8. Pendanaan APBDes
9. Rekomendasi Promosi wisata
10 Ilustrasi/Photo
.
11 KontakInformas KepalaDesaBedingin
. i
NARASI

Melihat potensi desa yang belum termanfaatkan dengan baik. Maka pemerintahan desa
Bedingin, berkeinginan mewujudkan desa wisata dengan memanfaatkan bekas galian
tambang batu, menjadi panggung budaya dengan sebutan “Lemah Gemplah”.

Selain kegiatan kenduri besar pemerintahan desa Bedingin juga mengadakan kegiatan
bedingin bungah yang terdiri dari pentas seni reog dan seni gajah, jathil obyok dan jathil tua,
pembacaan kitab ambyo beserta sholawat terbangan, wayang krucilan juga seni karawitan dan
tari-tarian. Kegiatan bedingin bungah ini juga dimanfaatkan oleh komunitas sepeda unto
Semar Mesem desa Bedingin untuk mengadakan sepeda keliling secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai