Safari SKP adalah kegiatan sosialisasi akreditasi tentang sasaran keselamatan pasien (SKP).
Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja antara jam 07.00 – 14.00 WIB. Kegiatan bersifat
mengajarkan satu per satu tentang SKP, ruangan per ruangan, bagian per bagian. Pengajar
adalah seluruh tim SKP dan peserta adalah seluruh pegawai di RSI PKU Muhammadiyah
Palangka Raya. Peserta diajari sampai bisa. Setelah dirasa mampu, peserta akan menjalani
ujian (secara lisan).
2. KOMUNIKASI EFEKTIF
Setiap komunikasi baik dengan sesama petugas kesehatan maupun dengan pasien,
gunakan kata-kata dan intonasi yang tepat (perlu dilatih)
Untuk pelaporan terhadap kondisi pasien, gunakan konsep SBAR (situation-
background-assessmen-recommendation), yaitu :
Situation : jelaskan kondisi terkini yang menyebakan pasien tersebut harus
dilaporkan
Background : jelaskan kemungkinan yang menjadi latar belakang/ penyebab
kondisi tersebut
Assessmen : jelaskan kesimpulanmu dan apa yang telah anda lakukan terhadap
pasien
Recommendation : mintalah rekomendasi/ advis kepada yang bersangkutan
(dokter jaga/ DPJP), jelaskan rencana ke depannya terhadap pasien tersebut
Contoh : assalamualaikum dok, lapor pasien di ruang… tn X 45 th, pasien mengeluh
menggigil, saat ini TD…, N…, T… (paparkan secara singkat hasil pemeriksaan
anda), pasien didiagnosa susp malaria tapi hasil pemeriksaan lab malaria negatif,
sementara ini pasien saya edukasi untuk memakai selimut, mohon advis dok.
Setiap advis/ pesan via telpon harus dicatat lengkap, dibaca ulang, dan dikonfirmasi
Konfirmasi dilakukan dengan membubuhkan tanda tangan pada bagian yang telah
ditentukan di catatan rekam medis, dan harus terkonfirmasi dalam waktu 1x24 jam
Beberapa singkatan tidak boleh digunakan (lihat catatan kecil)
Bila komunikasi via telpon tidak jelas karena beberapa hal, mintalah untuk mengeja
hurufnya satu per satu dengan nato phonetic alphabet
Lokasi operasi ditandai dengan menandai tubuh pasien dengan sepidol (permanent
marker)
Penentuan lokasi operasi harus diketahui dan dikonfirmasi oleh pasien/ keluarga
Lokasi operasi juga ditandai pada lembar rekam medis pasien dan dikonfirmasi
(ditandatangani) oleh pasien atau keluarga pasien
Penandaan lokasi operasi dilakukan oleh dokter operator, bila didelegasikan dilakukan
oleh perawat OK atau dokter jaga
Penandaan dilakukan setelah pasien menyetujui tindakan operasi
Cara melakukan penandaan lokasi operasi :
Memperkenalkan diri dan lakukan prosedur identifikasi pasien
Informasikan kepada pasien bahwa anda akan melakukan penandaan lokasi
operasi, jelaskan manfaat, dan bila pasien menolak jelaskan risikonya. Contoh
: Assalamualaikum bapak/ ibu, saya (nama dan peran anda) disini saya akan
melakukan penandaan lokasi operasi, dimana nanti berguna untuk menandai
area/ tempat yang akan dilakukan operasi agar kita tidak melakukan kesalahan
lokasi operasi. Adapun bila menolak maka akan berisiko bisa salah operasi
sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Lakukan penandaan di tubuh pasien dan rekam medis (menggunakan stempel
yang sesuai)
Konfirmasi dengan pasien atau keluarga pasien dengan meminta tanda tangan
di lembar rekam medis
Macam-macam tanda
Tanda O : lokasi operasi berada dalam lingkaran
Tanda : lokasi operasi tepat ditunjuk oleh panah
Tanda √ : lokasi operasi di sisi yang ditandai (kanan/kiri)
Sebelum pasien masuk ruang OK, pastikan seluruh anggotoa tim operasi sudah hadir
Di ruang persiapan, lakukan prosedur identifikasi pasien, konfirmasi ulang lokasi
operasi, dan Seluruh tim operasi memperkenalkan diri dan menjelaskan tugasnya
masing-masing
Mengisi dan melakukan “ceklist keselamatan pasien operasi”
Luangkan waktu untuk melakukan time out, ingatkan dokter operator
Pengurangan risiko infeksi dengan menerapkan 6 langkah cuci tangan pada 5 momen
cuci tangan
5 momen cuci tangan
Sebelum kontak dengan pasien (handrub)
Sebelum melakukan tindakan aseptik (handwash)
Setelah kontak dengan pasien (handrub)
Setelah terpapar material tubuh pasien (handwash)
Setelah meninggalkan area sekitar pasien (handrub)
6 langkah cuci tangan
Handrub dilakukan dalam waktu 20-30 detik, handwas dilakukan dalam waktu 40-60
detik
Untuk handwash prosedur dilakukan 2 kali, yaitu cuci tangan 6 langkah dengan
sabun, dilanjutkan cuci tangan 6 langkah di bawah air mengalir
Keringkan tangan yang basah (setelah melakukan handwash) dengan tissue