Anda di halaman 1dari 3

TES DIAGNOSTIK10,13:

Laboratorium:

Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED), kadar Hb,
jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal..

Pemeriksaan Radiologis :

Foto rontgen biasa (plain photos) untuk lumbosacral.

Biasanya tidak banyak didapatkan kelainan . kadang-kadang didapatkan tanda-tanda


deformitas vertebra, penyempitan diskus intervertebralis.

CT scan

adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level neurologis telah jelas dan
kemungkinan karena kelainan tulang.
MRI

(akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan berbagai prolaps.
Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah ortopedi tetap memerlukan suatu EMG untuk
menentukan diskus mana yang paling terkena.

MRI sangat berguna bila:

 vertebra dan level neurologis belum jelas


 kecurigaan kelainan patologis pada medula spinal atau jaringan lunak
 untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi
 kecurigaan karena infeksi atau neoplasma

 Suryamiharja A, Meliala L. Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Edisi Kedua. Medikagama


Press. Yogyakarta, 2000.

 Sadeli. Neuroimejing pada Nyeri Punggung Bawah. Dalam: Meliala L, Nyeri Punggung Bawah,
Kelompok Studi Nyeri Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta, 2003.

 Zairin Noor Helmi. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Hal 324.

Anda mungkin juga menyukai