PENDAHULUAN
Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) menjadi salah satu masalah endokrinologi pada
wanita masa reproduksi, berhubungan dengan kelainan hormonal dan dapat mempengaruhi
kesehatan wanita secara umum. Pada kenyataannya, baik gejala klinik, pemeriksaan biokimiawi
metabolik yang ditandai adanya anovulasi kronik dan atau hiperandrogenisme yang diakibatkan
oleh kelainan dari fungsi ovarium dan bukan oleh sebab lain.
sindroma Stein-Levanthal (1935) merupakan salah satu gangguan hormonal yang paling sering
pada wanita (5 dari 10% dari wanita usia reproduksi (12-45 tahun)) dan diduga menjadi salah
satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Sindrom ini diartikan sebagai kumpulan sebagai
akibat peningkatan hormon androgen (hiperandrogenisme) dan adanya gangguan ovulasi, dimana
gambaran berupa polikistik ovarium bilateral dan terdapat gejala ketidakteraturan menstruasi
sampai amenorea, riwayat infertil, hirsutisme, retardasi pertumbuhan payudara dan kegemukan.
Sindroma ini dicirikan dengan sekresi gonadrotropin yang tidak sesuai, hiperandrogenemia,
peningkatan konversi perifer dari androgen menjadi estrogen, anovulasi kronik dan ovarium
yang skerokistik dengan demikian sindroma ini merupakan satu dari penyebab paling umum dari
infertilitas.
Belakangan ini diketahui bahwa wanita dengan siklus haid yang regular dengan keadaan
hiperandrogen dengan atau tanpa ovarium polikistik juga dapat menderita SOPK. Selain itu pada
beberapa wanita dengan sindroma ini dapat menderita ovarium polikistik tanpa tanda-tanda
Alasan yang paling sering menjadi penyebab pasien dengan sindrom ini datang ke dokter
adalah adanya gangguan pada siklus menstruasi dan infertilitas, masalah obesitas dan
pertumbuhan rambut yang berlebihan serta kelainan lainnya seperti hipertensi, kadar lemak darah
Saat ini sudah terbukti bahwa sindrom ovarium polikistik tidak hanya menyebabkan
kelainan pada bidang ginekologi saja tetapi juga berkaitan dengan kelainan metabolism lain,
yaitu adanya resistensi insulin yang berimplikasi pada kesehatan jangka panjang pasien. Wanita
dengan kelainan ini mempunyai resiko lebih besar untuk mendapat penyakit diabetes melitus,
Oleh karena SOPK sering menunjukkan beragam manifestasi klinis, maka pemahaman
gejala klinis sangat penting sehingga diagnosis dapat ditegakkan seakurat mungkin, dengan
demikian penatalaksanaan yang diberikan dapat serasional mungkin dan bermanfaat baik secara
Tujuan penulisan referat ini dalah untuk mengetahui tentang sindroma polikistik ovarium
meliputi, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor resiko, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan