Anda di halaman 1dari 27

“Trauma Kimia pada Mata”

Oleh :
Ikramullah
Teuku Syahriza Erman

Pembimbing :
dr. Fauziyah Hayati , Sp.M

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama
Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa
Banda Aceh
2018
Anatomi Mata

Segmen anterior :
• Palpebra
• Konjungtiva
• Kornea
• Bilik mata depan
• Iris
• Pupil
• Lensa

Segmen Posterior :
• Vitreous Body
• Retina
• Nervus Optikus
Fisiologi Penglihatan
Definisi

• Salah satu keadaan kedaruratan


oftalmologi yang disebabkan substansi
dengan pH yang tinggi (basa) atau yang
rendah (asam)

• Biasanya disebabkan
bahan-bahan yang
tersemprot atau
terpercik pada wajah
Etiologi

Basa (alkali) Basa (alkali)

• Amonia (NH3) • Sulfuric acid (H2SO4)


• NaOH • Sulfurous acid (H2SO3)
• Potassium hydroxide (KOH) • Hydrofluoric acid (HF)
• Magnesium Hydroxide • Acetic acid (CH3COOH)
(Mg(OH)2) • Hydrochloric acid (HCl) 31-
• Lime(Ca(OH)2) 38%
Trauma Asam

Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia


mata yang disebabkan zat kimia bersifat asam dengan
pH < 7
 Kurang berbahaya
 Kerusakan jaringan terlokalisir
 pH<2,5  proteksi kornea  kerusakan kecil
 Kecuali :
- Asam hidroflorida
- Asam berisi metal berat
Patofisiologi

Asam cenderung berikatan dengan protein Menyebabkan


koagulasi protein plasma

Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan


kerusakan lebih lanjut

Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja

Pengecualian terjadi pada asam hidroflorida. Bahan ini merupakan


suatu asam lemah yang dengan cepat menembus membran sel
Gejala klinis

Minggu pertama
Koagulasi protein -> kekeruhan kornea

Penetrasi lbh dlm -> edema kornea, iritis, katarak

Konjungtiva bulbi hiperemis, kemotik

TIO dpt meningkat pd hr prtma


Minggu 1-3

Sembuh

Terbentuk
ulkus kornea
Vaskularisasi
berat pd
kornea
Sesudah 3 minggu

Trauma tidak sgt


berat -> sembuh

Terbentuk membran
fibrosa (endotel) ->
penyembuhan
Tatalaksana

• Periksa PH dengan kertas lakmus


• Irigasi jaringan yang terkena secepat-cepatnya, selama mungkin , paling sedikit
15-30 menit
• Bersihkan sisa zat kimia di fornik konjungtiva dengan kapas lidi
• Anestesi topikal (blefarospasme berat)
• Antibiotik  bila perlu
Trauma Basa

Merupakan trauma pada mata yang diakibatkan oleh


bahan kimia yang memiliki pH >7
 Lebih destruktif
 Merusak kornea & lensa  SAPONIFIKASI
( reaksi penyabunan )
 Berat kerusakan tergantung :
- volume
- konsentrasi
Patofisiologi

Bahan kimia alkali  pecah atau rusaknya sel jaringan dan rx


persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel

 penetrasi lebih lanjut  Mukopolisakarida jaringan menghilang


& terjadi penggumpalan sel kornea

 Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati 


Edema
 terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam
stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah
(Neovaskularisasi)

 Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen


kornea Terjadi gangguan penyembuhan epitel

 Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang


lebih dalam
Klasifikasi Hughes

Derajat I Derajat II
• Prognosis baik. • Prognosis baik
• Terdapat erosi epitel kornea • Pada kornea terdapat kekeruhan
• Tidak ada iskemia dan nekrosis yang ringan.
kornea. ataupun konjungtiva • Iskemia < 1/3 limbus
Derajat III
Derajat IV
• Prognosis baik
• Prognosis buruk
• Kekeruhan kornea sehingga sulit
• Kekeruhan kornea pupil tidak dapat
melihat iris & pupil secara jelas
dilihat
• Terdapat iskemia 1/3 sampai 1/2
• Konjungtiva dan sclera pucat.
limbus & nekrosis ringan kornea dan
• Iskemia > 1/2 limbus
konjungtiva
Klasifikasi Thoft

Grade 2
Grade 1 Kornea kabur, tapi iris
Kerusakan epitel masih bias terlihat,
kornea, tidak ada iskemik kecil dari 1/3
iskemik limbus

Grade 3
Epitel kornea hilang Grade 4
total, stroma kabur Kornea opak, iskemik
sehingga iris juga lebih dari setengah
terlihat kabur, limbus
iskemik sepertiga
sampai setengah
limbus
Gejala Klinis

Penurunan Edema pd Hiperemis


visus kelopak konjungtiva
mendadak mata

Kerusakan Kabut
kornea stroma

Reaksi Peningkatan
Iskemik inflamasi pd TIO
perilimbus bag anterior
Tatalaksana

 Pemeriksaan kertas lakmus


 Irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin
(2000 ml selama ± 30menit)
 Bila penyebab CaOH diberi EDTA (bereaksi
dengan basa pada jaringan)
 Antibiotik mencegah infeksi
 Siklopegi mengistirahatkan iris, mengatasi iritis
 Anti glaukoma mencegah glaukoma sekunder
 Steroid (7 hari pertama) anti inflmasi
 Kolagenase inhibitor (sistein, 1 minggu)
menghilangi efek kolagenase
 Vitamin C membentuk jaringan kolagen
 Bebat (perban) pada mata, lensa kontak lembek
dan tetes air mata buatan
 Operasi keratoplasti bila kekeruhan kornea
sangat mengganggu penglihatan
Komplikasi

• Simblefaron, perlengketan antara konjungtiva


palpebra dan kornea

• Kornea keruh, edema, neovaskuler

• Katarak traumatik,.Trauma basa pada


permukaan mata sering menyebabkan katarak,
selain menyebabkan kerusakan
kornea,konjungtiva, dan iris

• Phtisis bulbi, bola mata mengecil.


Tatalaksana Umum Trauma
Kimia pada Mata
Memperbaiki penglihatan

Mempertahankan arsitektur mata

Mencegah terjadinya infeksi

Mencegah sekuele jangka panjang


1.

1. Irigasi (30 menit) & periksa PH dengan kertas lakmus.


2.Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril dengan
osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter (Diphoterine)
ataularutan buffer (BSS atau Ringer Laktat) . Larutan garam
isotonis
3.Irigasi sampai 30 menit atau PH normal. Bila
bahanmengandung CaOH berikan EDTA.
4.Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh.
5.Cederanya ringan, pasien dapat dipulangkan dengan diberikan
antibiotik tetes mata, analgesik oral, dan perban mata
6. Diberi siklopegi.
7.Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang.
8.Vitamin C oral
Prognosis

• Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh darah daerah limbus


adalah indikator tingkat keparahan cedera dan prognosis
penyembuhannya.

• Makin besar iskemia dari konjungtiva dan pembuluh darah limbus,


luka yang terjadi akan makin parah.

• Trauma basa prognosisnya biasanya lebih buruk dari trauma asam.

Anda mungkin juga menyukai