Anda di halaman 1dari 5

NAME : NURIL ISNAINI

NIM : 170810301269

RESUME BAB 8
PERSEDIAAN

A. Pengertian Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.

B. Klasifikasi Persediaan
Suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai persediaan bila memenuhi salah
satu kriteria sebagai berikut:
1) Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah. Termasuk dalam kelompok ini adalah
barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak pakai habis seperti
komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen
bekas.
2) Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses
produksi. Persediaan dalam kelompok ini meliputi bahan yang digunakan
dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian,
dan lain-lain.
3) Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat. Contoh persediaan yang termasuk dalam
kelompok ini adalah alat-alat pertanian setengah jadi.
4) Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dalam rangka kegiatan pemerintahan. Contohnya adalah hewan/tanaman.
C. Persediaan di Instansi Pemerintah
1. Barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan
 contohnya ATK
2. Barang yang digunakan dalam proses produksi
 contohnya bahan baku pembuatan KTP
3. Barang hasil proses produksi yang belum selesai
 contohnya alat-alat pertanian setengah jadi
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dalam rangka kegiatan pemerintahan
 contohnya karcis parkir, obat-obatan
5. Barang yang disimpan untuk tujuan cadangan strategis, seperti
cadangan energi dan cadangan pangan
 contohnya cadangan minyak, cadangan beras

D. Pencatatan Persediaan
Terdapat dua metode sistem pencatatan persediaan, yaitu metode
perpetual dan metode periodik.
1. Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, fungsi akuntansi selalu mengkinikan
nilai persediaan setiap ada persediaan yang masuk maupun keluar.
Metode ini digunakan untuk jenis persediaan yang berkaitan dengan
operasional utama di SKPD dan membutuhkan pengendalian yang kuat.
Contohnya adalah persediaan obat-obatan di RSUD, persediaan pupuk
di dinas pertanian, dan lain sebagainya.
2. Metode Periodik
Dalam metode periodik, fungsi akuntansi tidak langsung
mengkinikan nilai persediaan ketika terjadi pemakaian. Jumlah
persediaan akhir diketahui dengan melakukan perhitungan fisik (stock
opname) pada akhir periode. Pada akhir periode inilah dibuat jurnal
penyesuaian untuk mengkinikan nilai persediaan. Metode ini dapat
digunakan untuk jenis persediaan yang sifatnya sebagai pendukung
kegiatan SKPD, contohnya adalah persediaan ATK di sekretariat.
E. Pengakuan Persediaan
Persediaan diakui saat:
1) Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal; dan
2) Telah diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.
Setiap pembelian persediaan akan dicatat sebagai aset, yakni
“Persediaan”. Berdasarkan bukti belanja persediaan, fungsi akuntansi
akan menjurnal akun “Persediaan” di debit dan akun “Kas” atau akun
“Hutang” di kredit. Selain itu, fungsi akuntansi akan mencatat realisasi
belanja dengan mendebit akun “Belanja (nama persediaan)” dan
mengkredit akun “Perubahan SAL”

F. Perolehan Persediaan
1. Pembelian
 Persediaan yang diperoleh melalui pembelian, akan
disajikan/dicatat sebesar biaya perolehannya.
 Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan
harga, rabat, dan lainnya yang serupa harus dikurangkan dari biaya
perolehan.
2. Produksi Sendiri
 Persediaan yang diperoleh dengan memproduksi sendiri dicatat dan
disajikan sebesar biaya standar.
 Biaya standar meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang
dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang
digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran.
 Jurnal yang dibuat untuk mencatat persediaan tidak dilakukan pada
saat proses produksi melainkan pada akhir periode (atau sebelum
menyusun laporan keuangan). Yang dicatat pada saat melakukan
produksi adalah jurnal belanja terkait.
3. Cara Lainnya
 Jika persediaan diperoleh pemerintah dengan cara lainnya, seperti
donasi atau rampasan maka penyajian di neraca akan menggunakan
nilai wajar.
 Nilai wajar meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban
antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi
wajar.

G. Penyajian dan Pengungkapan Persediaan


1) Persediaan merupakan bagian dari aset lancar dan kontra akunnya
adalah Cadangan Persediaan yang berada di bagian ekuitas dana lancar.
2) Hal tertentu yang terkait dengan persediaan harus diungkap dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Hal-hal tersebut adalah:
 Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan
 Penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan, seperti barang atau
perlengkapan mana saja yang digunakan dalam pelayanan
masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam
proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang apa saja yang masih
dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
 Kondisi persediaan.

Anda mungkin juga menyukai