Anda di halaman 1dari 5

Senyawa Hidrokarbon

Tujuan : diharapkan dapat melihat dan mengidentifikasi hidrokarbon alifatik jenuh, hidrokarbon tak
jenuh dan hidrokarbon aromatic.
1. Hidrokarbon aromatik, mempunyai setidaknya satu cincin aromatic
2. Hidrokarbon jenuh, juga disebut ALKANA, yang tidak memiliki ikatan rangkap atau aromatik.
3. Hidrokarbon tak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara atom-atom karbon,
NO CARA KERJA HASIL PERCOBAAN

1 Hidrokarbon Alifatik Jenuh Warna air Brom yang semula pekat menjadi lebih bening

a 10 gr NaOH + 10 gr Ca(OH)2

b 9 ml air Brom a b
a
a
Amati warna air Brom

Dipanaskan

2 Hidrokarbon Alifatik Tak Jenuh - minyak goreng + KMn04 →↓ putih dan warna larutan
menjadi ungu
4 gtt minyak goreng + KMn04
- minyak jagung + KMn04 →↓
coklat dan warna larutan menjadi
4 gtt minyak jagung + KMn04 ungu

3 Hidrokarbon Aromatik - HNO3 pekat + H2SO4 + Benzene terjadi 3 fase,


lapisan bawah berwarna kuning, lapisan atas putih
a) Catat bau khas keruh memiliki bau khas seperti karet
1ml HNO3 pekat + 2ml H2SO4 panaskan di - C6H6 + KMn04 → 2 lapisan
lemari asam di lemari asam, dinginkan

1ml Benzene, kocok

tuang

b) Uji Bayer

2ml Benzene + KMn04


1. Hidrokarbon Alifatik Jenuh

Ca(OH)2 + NaOH + CH3COOH → CH4 + Na2CO3 + H20

• CH4 + Br2 → CH3Br = Bromo metana atau metil bromida

• CH3Br + Br2 → CH2Br2 + HBr = Dibroma metana

• CH2Br2 + Br2 → CHBr3 + HBr = Tribromo metana

• CHBr3 + Br2 → CBr4 + HBr = Kabon tetrabromida atau tetra metana

2. Hidrokarbon Alifatik Tak Jenuh

OH OH

│ │

3 CH3-CH-CH-CH3 + 2 KMnO4 + 4 H2O → 3 CH3-CH-CH-CH3 + 2 MnO4 + 2 KOH

Ungu coklat

3. Hidrokarbon Aromatik

• C6H6 + 6KMnO4 + 9H2SO4 → 6CO2 + 3K2SO4 + 6MnSO4 + 12H2O

• C6H6 + 8KMnO4 → 3K2C2O4 + 8MnO2 + 2KOH + 2H2O


Senyawa Alkohol

Tujuan : dapat membedakan dan menggolongkan jenis jenis senyawaan alkohol

1. Etanol/Etil Alkohol ( C2H5OH) (alkohol primer)


A.Uji Kelarutan A. Etanol Larut dalam air
10 ml Air + Etanol 10 tetes (dikocok)
Amati larut atau tidak larut

B. Oksidasi dengan Kalium dikromat A. Etanol menghasilkan 2 fase yaitu warna


jingga didasar dan warna kuning
2,5 gr K2Cr2O7 + 2,5ml H2So4 + dipermukaan
1ml air suling B. Pentanol menghasilkan 2 fase yaitu
5ml warna jingga di dasar dan warna hitam
a. Larutan tersebut + 1ml etanol dipermukaan dan berbau pekat
b. Larutan tersebut + 1ml pentanol C. Gliserol berwarna hitam setelah 60 detik
c. Larutan tersebut + 1ml gliserol berubah menjadi ungu
d. Larutan tersebut + 1ml Fenol D. Fenol perubahan warnanya sangat cepat
Catat Perubahan setiap 10, 20,30,45,60 detik yaitu menghasilkan warna hitam pekat
kecoklatan

D. Esterifikasi Etanol Etanol ditambah asam asetat pekat tidak


+ 1ml asam asetat pekat + 1 ml etanol berwarna berbau menyengat setelah dipanaskan
+ 5 tetes H2SO4 Pekat (dikocok) menjadi tidak berwarna dan berbau khas balon
tiup

Panaskan di penangas air


Amati

Reaksi
2. Amil Alkohol/Pentanol (C5H10OH) (alkohol tersier)
A. Uji kelarutan Tidak larut dalam air dan terdapat 2 lapisan
10 ml Air + Pentanol 10 tetes (dikocok) berwarna bening
Amati larut atau tidak larut

B. Menentukan titik didih Lebih dahulu etanol menguap


menentukan titik didih basahi kapas masing-
masing dengan etanol dan pentanol goreslah
kaca, haarus sama luasnya.
Amati yang mana yang lebih
dahulu mengering

C. Esterifikasi Pentanol Asam asetat ditambah pentanol lalu ditambah


+1ml asam asetat + 1ml pentanol asam sulfat menjadi kuning pekat dipanaskan
+ 5 tetes H2So4 (dikocok) menjadi larut bening berbau harum
dipanaskan bandingkan antara etil asetat
dan amil asetat

Reaksi

3. Gliserol ( CH2OH-CHOH-CH2OH)
a. Larut dalam air
1ml gliserol + air
dicatat, gliserol sangat kental dan dapat
larut dalam segala perbandingan

b. Berbau alkohol
+ beberapa tetes gliserol Beberapa tetes gliserol ditambah asam sulfat
+ KHSO4 sebanyak 2 kali gliserol sebanyak 2 kali gliserol dipanaskan warna dari
dipanaskan putih menjadi kekuningan

Reaksi
Macam macam Gas

Ca(OH)2 + NaOH + CH3COOH → CH4 + Na2CO3 + H20

Asam format + H2SO4 encer + KmnO4


HCOOH + H2SO4 + KmnO4 > K2SO4 + HMnO4 + CO2 + H2O

O O
|| ||
CH3-C-NH2 + NaOH CH3-C-ONa + NH3
(Asetamida) (natrium klorida) (natrium asetat) (amoniak

Suatu zat pereduksi (disebut juga reduktor) adalah unsur atau senyawa yang kehilangan
(atau "mendonasikan") elektron kepada spesies kimia lainnya dalam suatu reaksi
kimia redoks. Karena zat pereduksi kehilangan elektron, maka dikatana ia mengalami
oksidasi.
Li, Na, Mg, Al, Sn2+, , Cu+, Ag, 2Br−, 2Cl−

Oksidator ( pengoksidasi) adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu reaksi
redoks. Jadi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Reduktor (pereduksi) adalah zat
yang mereduksi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, reduktor adalah zat yang
mengalami oksidasi.
KmnO4, K2CrO4 , K2CrO7

H
CH4 + Br2 > H-C-Br +HBr
H
CH4 + Cl2 > CH3Cl + HCL

Anda mungkin juga menyukai