Anda di halaman 1dari 110

Bab 1

Konsep Dasar Termodinamika


A. Termodinamika & Energi
B. Dimensi & Satuan
C. Sistem Terbuka & Sistem Tertutup
D. Bentuk-Bentuk Energi
E. Sifat-Sifat Suatu Sistem
F. Kondisi / Tingkat Keadaan & Kesetimbangan
G. Proses & Siklus
H. Postulasi Kondisi
I. Tekanan
J. Suhu & Hkm Nol Termodinamika
A. Termodinamika & Energi
 Termodinamika  ilmu tentang energi
 Energi  kemampuan untuk menyebabkan
perubahan

 Hukum Termodinamika yg paling mendasar


 Hkm I Termodinamika
 “Prinsip Kekekalan Energi”

“Energi tak dpt diciptakan & dimusnahkan, namun


energi dpt berubah bentuk dari suatu bentuk energi ke
bentuk energi tertentu, asalkan jumlah total energi tetap
(tdk berubah)”
Perubahan Bentuk Energi
 Energi Potensial

EP  m . g . z EP  m . g . z

 Energi Kinetik
1 2
EK  . m . v
2
 Berapa kecepatan pada
titik 2 ?

v2  2 . g .  z1 - z 2 
Perbedaan Hkm I dan II
 Hkm I  energi hanya mempunyai kuantitas
(jumlah) saja
 Hkm II  energi selain mempunyai kuantitas,
juga mempunyai kualitas

 Proses aktual terjadi  dalam arah


penurunan kualitas energi
(suhu  akan menunjukkan kualitas energi 
lihat Mesin Carnot)
Contoh Penurunan Kualitas Energi
 Kopi panas  akan mendingin
di lingkungan bersuhu rendah

 Namun kopi dingin  tidak


mungkin menjadi panas di
lingkungan bersuhu rendah

 Hkm I  tak dapat


menjelaskan hal ini

 Kopi panas  mengalami


penurunan kualitas energi
Pendekatan Solusi Masalah
1. Pendekatan Mikroskopik
- mempelajari masing2 atom / molekul
- dipelajari dlm ilmu:
* Teori Kinetik
* Mekanika Statistik
- disebut : “Statistical Thermodynamics”
- tidak bermanfaat dlm aplikasi teknik

2. Pendekatan Makroskopik
Pendekatan Solusi Masalah
(lanjutan)
2. Pendekatan Makroskopik
- disebut :”Classical Thermodynamics”
- cocok untuk bidang aplikasi teknik
- kelakuan individu atom / molekul tidak
diperhatikan, materi dipandang sebagai
suatu kontinum (infinitely divisible
substance)
Pendekatan Solusi Masalah
(lanjutan)
 Dalam kontainer  terdapat
P molekul2 gas

 Tekanan gas (P)  karena


perilaku molekul gas

 Jika dipanasi  molekul gas


Molekul-molekul GAS aktif  shg tekanan gas akan
naik

 Dlm bidang teknik, yg


dipentingkan adalah tekanan
(P) gas, perilaku molekul gas
tdk diperhatikan
Aplikasi Termodinamika
1. Perancangan Pembangkit Listrik (PLTU, PLTG,
PLTGU, PLTN, PLTPB, dsb)

2. Perancangan Sistem AC & Refrigerasi

3. Perancangan Pemanas / Heater

4. Teknik Kriogenik (pendinginan tingkat lanjut 


untuk pencairan gas / udara)

5. dll
Aplikasi Termodinamika
(lanjutan)
B. Dimensi & Satuan
 Dimensi  u/ mencirikan suatu kuantitas tertentu
 Satuan  u/ menunjukkan besarnya suatu
dimensi

 Dimensi dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Dimensi Primer / Dasar
2. Dimensi Sekunder / Turunan

 Satuan digolongkan menjadi :


1. Satuan SI
2. Satuan Inggris (British)
Dimensi Primer / Dasar
No Dimensi SI British
1 Massa (M) kilogram pound massa
(kg) (lbm)
2 Panjang (L) meter (m) foot (ft)

3 Waktu (t) detik; detik;


second (s) second (s)
4 Suhu (T) Kelvin (K) Rankine (R)

5 Arus Listrik (I) Ampere (A) Ampere (A)

6 Intensitas Cahaya candela (c) candela (c)

7 Jumlah Zat mole (mol) mole (mol)


Prefix
Satuan
Dimensi Sekunder / Turunan
  diturunkan dari dimensi primer.
  dapat ditelusuri dari rumusnya.

 Misal :
• Gaya (F)
• Berat (FW)
• Berat Jenis ()
• Gravitasi Jenis (SG)
• Kerja (W)
• Kecepatan (v)
• Volume (V)
• Energi (E)
• dll
Gaya (F)
 Rumus : Gaya  massa x percepatan

Fm . a
a 1 m
s2
m  1 kg 
F  1 kg  . 1 m
s2
  1 Newton  1 N

a  32,174 ft
s2
m  1 lbm 
F  1 lbm  . 32,174 ft s  32,174 lbm.ft s
2 2  1 lbf
Berat (FW)
 Rumus : g  percepatan gravitasi bumi
FW  m . g pada muka air laut
g  9,807 m 2 (satuan SI)
s
g  32,174 ft 2 (satuan British)
s

m  102 gr m  1 kg m  1 lbm
g g g

FW  m . g FW  m . g FW  m . g
 0,102 gr . 9,807 m  1 kg . 9,807 m 2  1 lbm . 32,174 ft
s 2
s s2
 1 kg . m  1N  1 kgf  9,807 N  1 lbf  32,174 lbm.ft
s2 s2
Berat Jenis ()
 Rumus :   w   .g

Berat  kg N
Berat Jenis   2 2
 3
Volume  m . s m 
FW m.g  .V.g
      .g
V V V
  densitas  massa jenis
m  kg 
 
V  m 3 
Gravitasi Jenis
(Specific Gravity, SG)
 Rumus :
 zat cair tertentu
SG CAIR 
 air @ T 16 oC

 zat gas tertentu


SG GAS 
 udara
Kerja / Usaha
Kerja  Gaya x Perpindahan
W  F. x
Satuan : N.m  Joule  J
Kerja (W)
 Rumus :
Kerja  Gaya x Perpindahan
W  F. x
Satuan : N.m  Joule  J
 Satuan Inggris : Btu (British Thermal Unit)
 1 Btu : jml energi u/ menaikkan suhu air yg massanya
1 lbm pada T = 68 oF (20 oC) sebesar T = 1 oF

 1 calory : energi u/ menaikkan suhu air yg massanya 1 gr


pada T = 15 oC sebesar T = 1 oC

 1 calory = 1 cal = 4,1868 J


 1 Btu = 1,055 kJ
Dimensional Homogenity

Energi  25 kJ  7 kJ
kg
Dimensional Homogenity

Energi  25 kJ  7 kJ
kg
 Tak dapat dihitung

 harus disamakan dahulu satuan pada


tiap sukunya
C. Sistem Terbuka & Sistem Tertutup
 Sistem : suatu kuantitas zat / daerah ruang
tertentu yang dipilih untuk dianalisis.

 Batas Sistem (Boundary)  membatasi Sistem


dengan Lingkungan (Surroundings)

Penentuan Sistem  untuk Analisis Termal Berbagai Peralatan Teknik.


Penggolongan Sistem
1. Sistem Tertutup
- massa (m) tidak dapat keluar-masuk sistem
- energi dapat keluar-masuk sistem

2. Sistem Terbuka
- massa (m) dapat keluar-masuk sistem
- energi dapat keluar-masuk sistem

Interaksi Energi antara Sistem & Lingkungan :


1. Perpindahan Kalor (Q)
2. Kerja (Work, W)
Sistem Tertutup (Bab 3)

Misal :
- Desain Termal suatu Ruangan Tertutup untuk AC (pengkondisian udara)
- Penentuan Nilai Kalor Bahan Bakar Padat & Cair (Bomb Calorymeter)
- dll
Hukum I Termodinamika
Sistem Tertutup
E IN - E OUT  E SISTEM, AKHIR - E SISTEM, AWAL  E SISTEM

Sistem Kondisi Transien : Sistem Kondisi Tunak :

E IN  E OUT E IN  E OUT

E SISTEM, AKHIR  E SISTEM, AWAL E SISTEM, AKHIR  E SISTEM, AWAL


E SISTEM  0 E SISTEM  0

m IN  m OUT m IN  m OUT
Hukum I Termodinamika Kondisi Transien
u/ Sistem Tertutup

E IN - E OUT  E SISTEM, AKHIR - E SISTEM, AWAL  E SISTEM

Hukum I Termodinamika untuk Sistem Tertutup :

 Q -  W    E P  E K  U  SIST, AKHIR -  E P  E K  U  SIST, AWAL

Jika diuraikan menjadi :

 Q -  W   m .  g . z  . v  u 
 1  1 
2 2
- m. g .z  . v  u
 2  SIST, AKHIR  2  SIST, AWAL
Sistem Terbuka (Bab 4)
Contoh Peralatan / Sistem Terbuka
Kondisi Tunak :
- Turbin - Katup
- Pompa - Mixing Chamber
- Kompresor - Kondensor
- Difusor - Evaporator
- Nosel - dll

Kondisi Transien :
- Sistem Pengisian Fluida ke Tabung
- Sistem Pengurasan Fluida dari Tangki
Hukum I Termodinamika
Sistem Terbuka
E IN - E OUT  E SISTEM, AKHIR - E SISTEM, AWAL  E SISTEM

Sistem Kondisi Transien : Sistem Kondisi Tunak :

E IN  E OUT E IN  E OUT

E SISTEM, AKHIR  E SISTEM, AWAL E SISTEM, AKHIR  E SISTEM, AWAL


E SISTEM  0 E SISTEM  0

m IN  m OUT m IN  m OUT
Hukum I Termodinamika
Untuk Sistem Terbuka (Kondisi Transien)

E IN - E OUT  E SISTEM, AKHIR - E SISTEM, AWAL  E SISTEM

Q   E P  E K  U  P . V  IN  -  W   E P  E K  U  P . V  OUT 
  E P  E K  U  SIST, AKHIR -  E P  E K  U  SIST, AWAL

  1 2     1 2  
 Q  m .  g . z  . v  h
 -   W  m .  g . z  . v  h  
  2 IN     2  OUT 
 1 2   1 2 
 m. g .z  . v  u - m. g .z  . v  u
 2  SIST, AKHIR  2  SIST, AWAL
Sistem Terbuka
Nosel
Difusor

Katup
Kompresor

Turbin Uap
Penukar Kalor
(Heat Exchanger)
Mixing Chamber
Sistem Pengisian Pressure Cooker
Fluida
Pemilihan Batas Sistem
 Pemilihan Batas Sistem yang berbeda
 akan menentukan analisis sistem yang
berbeda pula

Batas Sistem 1
Isolator

Kawat Nikelin
Batas Sistem 2
GAS
4–6 Suatu system silinder-piston dengan suatu set
penahan pada awalnya berisi 0,3 kg uap air pada kondisi
1,0 MPa dan 400°C. Lokasi penahan berkaitan dengan 60%
volume awal. Selanjutnya uap air didinginkan. Tentukan
kerja kompresi jika kondisi akhir adalah :
(a) 1,0 MPa dan 250°C
(b) 500 kPa dan
(c) juga tentukan suhu pada kondisi akhir pada soal (b).

Gambar untuk Soal 4–6


4–23 Suatu system silinder-piston berisi 50 kg air pada 250
kPa dan 25°C. Luas penampang piston sebesar 0,1 m2.
Selanjutnya kalor ditransfer ke air menyebabkan sebagian
air menguap dan berekspansi. Jika volume mencapai 0,2
m3, piston mencapai pegas linear yang mempunyai
konstanta pegas 100 kN/m. Kalor ditambahkan lagi ke air
hingga piston naik lebih dari 20 cm. Tentukan :
(a) tekanan dan suhu akhir dan
(b) kerja yang dilakukan selama proses ini.
Juga tunjukkan proses pada diagram P-V.
Answers: (a) 450 kPa, 147.9°C, (b) 44.5 kJ

Gambar untuk Soal 4–23


5–44 Uap air masuk suatu nosel pada 400°C dan 800 kPa dengan
suatu kecepatan 10 m/s, dan meninggalkan pada 300°C, 200 kPa
dan kehilangan kalor dengan laju 25 kW. Jika luas penampang sisi
inlet sebesar 800 cm2, tentukan kecepatan & laju aliran volume
pada sisi keluar nosel.
Answers: 606 m/s, 2.74 m3/s

Gambar untuk Soal 5–44

5–49 Uap air mengalir secara tunak melalui suatu turbin adiabatic.
Kondisi masuk uap adalah 10 MPa, 450°C, dan 80 m/s, dan
kondisi keluar adalah 10 kPa, kualitas uap 92%, dan 50 m/s. Laju
aliran massa uap air sebesar 12 kg/s. Tentukan :
(a) perubahan energi kinetic, (b) daya keluaran, dan
(c) luas penampang sisi masuk turbin.
Answers: (a) -1.95 kJ/kg,
(b) 10.2 MW, (c) 0.00447 m2

Gambar untuk Soal 5–49


5–62C Mengapa peralatan throttling umumnya
digunakan dalam aplikasi refrigerasi & pengkondisisan
udara ?

5–66 Refrigeran R-134a di-throttled dari kondisi cair jenuh


pada 700 kPa ke tekanan 160 kPa. Tentukan penurunan
suhu selama proses ini dan volume jenis akhir dari
refrigerant.
Answers: 42.3°C, 0.0344 m3/kg

Gambar untuk Soal 5–66


4–41 Dua tangki (tangki A dan B) dipisahkan dengan suatu
partisi. Pada saat awal, tangki A berisi 2 kg uap air pada
kondisi 1 MPa dan 300°C, sementara tangki B berisi 3 kg
campuran air-uap air dengan fraksi massa uap sebesar
50%.
Selanjutnya partisi dihilangkan dan isi dua tangki dibiarkan
bercampur hingga kesetimbangan mekanik dan termal
tercapai. Jika tekanan pada kondisi akhir sebesar 300 kPa,
tentukan :
suhu dan kualitas uap (jika campuran) dan
jumlah rugi kalor dari tangki
5–127 Suatu tangki kaku 2 m3 awalnya berisi udara pada 100
kPa dan 22°C. tangki dihubungkan ke suatu jalur suplai
melalui suatu katup. Udara mengalir di jalur suplai pada 600
kPa dan 22°C. lalu, katup dibuka & udara dibiarkan masuk
tangki hingga tekanan di dalam tangki mencapai tekanan jalur
suplai & katup ditutup kembali.
Suatu thermometer yang ditempatkan di dalam tangki
menunjukkan bahwa suhu udara pada kondisi akhir sebesar
77°C. Tentukan:
(a) massa udara yang masuk tangki dan
(b) jumlah pertukaran kalor yang terjadi
Answers: (a) 9.58 kg, (b) Qout _ 339 kJ

Gambar untuk Soal 5–127


5–122 Suatu tangki kaku berisolasi yang pada awalnya vakum
dihubungkan ke suatu jalur suplai dengan suatu katup yang
mengalirkan uap air pada 4 MPa. Selanjutnya, katup dibuka dan
uap air dibiarkan mengalir masuk tangki hingga tekanan
mencapai 4 MPa dan katup ditutup.
Jika suhu akhir uap di dalam tangki sebesar 550°C, tentukan
suhu uap air pada jalur suplai & kerja aliran per satuan massa
uap air.

5–123 Suatu system silinder-piston vertical pada awalnya berisi


0,25 m3 udara pada 600 kPa dan 300°C. Suatu katup yang
dihubungkan ke silinder dibuka & udara dibiarkan keluar hingga
¾ massanya keluar silinder sehingga volumenya tinggal 0,05 m3.
Tentukan suhu akhir di dalam silinder & kerja batas selama
proses ini.

Gambar untuk Soal 5–123


5–93 Udara (cp = 1,005 kJ/kg·°C) dipanaskan ulang dengan
gas buang panas dalam suatu penukar kalor aliran silang
sebelum masuk ke suatu tungku (furnace). Udara masuk
penukar kalor pada 95 kPa dan 20°C dengan laju aliran 0,8
m3/s. Gas pembakaran (cp = 1,10 kJ/kg·°C) masuk pada
180°C pada laju aliran 1,1 kg/s dan keluar pada 95°C.
Tentukan laju perpindahan kalor ke udara & suhu keluarnya.

Gambar untuk Soal 5–93


D. Bentuk-Bentuk Energi
 Ada 2 golongan bentuk energi :

1. Energi Mikroskopik
 jumlah dari semua bentuk energi mikroskopik di
dalam suatu benda
 dinyatakan sebagai : Energi Dalam (U)
Misal :
- getaran atom / molekul
- gerak translasi / rotasi atom

2. Energi Makroskopik
 bentuk energi yg berhubungan dengan gerak &
pengaruh beberapa efek eksternal, spt gravitasi
 bentuk energi yg dapat dilihat & dirasakan
Energi
Mikroskopik
Energi Dalam
(Internal Energy, U)
 Definisi : jumlah dari semua bentuk energi
mikroskopik dari suatu benda

  berhubungan dengan struktur molekul &


aktivitas molekul

 Energi Dalam (U) dibedakan menjadi:


1. Energi Sensibel
2. Energi Laten
Energi Sensibel
  bagian dari energi dalam yang berhubungan
dengan energi kinetik molekul

 Kecepatan rata2 & derajat aktivitas molekul


 proporsional dengan suhunya (T)

 Pada T tinggi
 molekul2 mempunyai energi kinetik molekul
yg besar

 Sehingga jika dipanaskan


 terjadi kenaikan energi dalam
(U naik  krn T naik)
Energi Laten
 bagian energi dalam yang berhubungan
dengan gaya ikat antar molekul dalam benda
- pada zat padat  paling besar
- pada zat gas  paling kecil

 Suatu energi yg ditambahkan pd zat padat &


zat cair  akan dapat memecah ikatan atom 
shg menjadi fasa gas.

 Energi dalam yg berhubungan dgn perubahan


fasa ini  disebut Energi Laten
Energi Kimia
 Energi dalam zat yg berhubungan dengan
ikatan atom dalam molekul

 Pada proses Pembakaran  beberapa ikatan


kimia rusak & berubah bentuk menjadi Kalor
(Q)

CH4 + 2 . O2  CO2 + 2 . H2O + Q (Kalor)

 Kesetimbangan Energi:
ECH4 + 2 . EO2 = ECO2 + 2 . EH2O + Q
Energi Makroskopik
 Meliputi :

1. Energi Kinetik 1 2
(EK) EK  .m. v
 krn gerakannya
2

2. Energi Potensial
(EP) EP  m . g . z
 krn elevasinya
Energi Total Benda
 Rumus : E  U  EK  EP
2
 m.u  1 .m.v  m.g.z
2

 Perubahannya :

E  U  E K  E P
 m .  u 2 - u1   1
2
 2 2

. m . v 2 - v1  m . g .  z 2 - z1 
E. Sifat-Sifat Suatu Sistem (Bab 2)
 Sifat (Property) : karakteristik dari suatu
benda
Misal :
- Tekanan (P) - massa (m)
- Suhu (T) - konduktivitas termal (k)
- Volume (V) - viskositas (), dll

 Sifat dapat digolongkan menjadi :


1. Sifat Ekstensif
2. Sifat Intensif
3. Sifat Spesifik
Penggolongan Sifat
1. Sifat Ekstensif  tergantung jumlah massa
Misal :
- Volume (V) - Entalpi (H)
- Energi Dalam (U) - dsb

2. Sifat Intensif  tak tergantung jumlah massa


Misal :
- Suhu (T) - Tekanan (P) - viskositas ()

3. Sifat Spesifik  tak tergantung jumlah massa


Sifat Ekstensif
Sifat Spesifik 
massa
Misal :
- volume jenis v  V
m u  U
- energi dalam jenis m
F. Kondisi / Tingkat Keadaan &
Kesetimbangan
Kondisi : suatu deskripsi / gambaran dari sistem

Kondisi  dapat diidentifikasi dgn sifat2-nya

Catatan :
Kondisi 2 terjadi setelah
ada kesetimbangan

Misal : H2O
pada P = 1 atm
T = 25 oC
 berfasa cair
Kesetimbangan
 Terjadi jika tak ada lagi “suatu potensial” untuk
berubah-nya suatu sistem

Ada Beda Potensial  Ada Aliran

Ada  P  Ada Aliran Fluida

Ada  T  Ada Perpindahan Kalor


Ada BedaTegangan  Ada Arus Listrik
Listrik
Ada Perpindahan
Ada Beda Konsentrasi 
Massa
Penggolongan Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Mekanik
 jika gaya-gayanya setimbang ( F = 0)

2. Kesetimbangan Termal
 jika suhu-suhunya sama ( T = 0)

3. Kesetimbangan Kimia
 jika komposisi kimia tak berubah dari
waktu ke waktu
 jika tak ada reaksi kimia
Kesetimbangan Mekanik
Kesetimbangan Termal
G. Proses & Siklus
 Proses  lintasan (tempat kedudukan) yg menyatakan kondisi
suatu sistem selama terjadi perubahan.

 Kondisi Sistem  hanya terdefinisi jika sistem dalam keadaan


Kesetimbangan.
Siklus (Termo Teknik)
 Siklus  suatu proses di mana kondisi awal sistem
sama / berhimpit dgn kondisi akhir sistem
Misal :
- Siklus Rankine  pada PLTU
- Siklus Brayton  pada PLTG
- Siklus Gabungan  pada PLTGU
- Siklus Kompresi Uap  pada AC, Kulkas

Kondisi Awal = Kondisi Akhir


H. Postulasi Kondisi
 Sistem  diidentifikasi dgn sifat2-nya

 Untuk menentukan Kondisi Sistem  tidak perlu mengetahui semua


sifat sistem.

 Jumlah Sifat Intensif minimal yg dibutuhkan u/ menentukan kondisi


sistem  ditentukan oleh : Postulasi Kondisi
(State Postulate)

“Jumlah sifat intensif suatu sistem yg diperlukan u/ menen-


tukan kondisi sistem = jumlah modus kerja yg relevan + 1 “

 Untuk sistem mekanik  modus kerja yg relevan hanya ada 1


(satu), yaitu : Kerja Perubahan Volume (kerja kompresi atau
kerja ekspansi)
Postulasi Kondisi
(lanjutan)
 Shg jumlah sifat intensif minimum sistem mekanik = 2
Misal :
v = v(T,P)  u/ mengetahui sifat v (volume jenis)
dibutuhkan 2 sifat intensif (T dan P)

P = P(T,v)  u/ mengetahui sifat P (tekanan)


dibutuhkan 2 sifat intensif (T dan v)

h = h(P,T)
h = h(P,u)
h = h(T,v)

dst
I. Tekanan
Rumus :
F

P 
A
 Hanya dikenal pada : Zat Cair & Gas

 Pada Zat Padat  dikenal dgn istilah : Tegangan (Stress)

 Satuan : 1 Pa = 1 N/m2
1 bar = 105 Pa = 0,1 MPa = 100 kPa
1 atm = 1,01325 bar

1 atm = 14,696 psi


1 psi = 1 lbf/in2
Penggolongan Tekanan
Penggolongan Tekanan
(lanjutan)
 Berdasarkan Tekanan Atmosfer setempat, tekanan dpt
digolongkan menjadi :
1. Tekanan Absolut / Mutlak
2. Tekanan Vakum (Vacuum)
3. Tekanan Gauge

u/ P > Patm :
Pgauge  Pabs - Patm

 U/ P < Patm : Pvac  Patm - Pabs


1–52 Barometer dari seorang pendaki
gunung terbaca 930 mbar pada lokasi
awal pendakian dan terbaca 780 mbar
pada lokasi akhir pendakian.

Tentukan jarak vertikal pendakian.

Asumsikan densitas udara rata-rata


sebesar 1,20 kg/m3.

Answer: 1274,21 m
1–53 Suatu barometer dasar dapat
digunkanan untuk mengukur tinggi suatu
bangunan.

Jika pembacaan barometer di bagian atas


dan di bawah dari suatu bangunan
berturut-turut sebesar 730 dan 755 mm
Hg, tentukan tinggi bangunan tersebut.

Gunakan densitas udara dan merkuri


berturut-turut adalah 1,18 kg/m3 dan
13.600 kg/m3

(Jawab: 288,14 meter)


1–55 Tentukan tekanan yang
dialami seorang penyelam pada
kedalaman 30 m di bawah
permukaan air laut.

Asumsikan tekanan barometer


sebesar 101 kPa dan gravitasi
jenis air laut sebesar SG = 1,03.

Answer: 404.0 kPa


1–51 Suatu pressure gage yang
dihubungkan dengan suatu tangki
terbaca 500 kPa pada suatu lokasi
dengan tekanan atmosfer 94 kPa.

Tentukan tekanan absolut di


dalam tangki.

[Jawab: 594 kPa (abs)]


1–51 Suatu pressure gage yang dihubungkan dengan suatu
tangki terbaca 500 kPa pada suatu lokasi dengan tekanan
atmosfer 94 kPa. Tentukan tekanan absolut di dalam tangki.
[Jawab: 594 kPa (abs)]

1–52 Barometer dari seorang pendaki gunung terbaca 930


mbar pada lokasi awal pendakian dan terbaca 780 mbar pada
lokasi akhir pendakian. Dengan mengabaikan pengaruh
altitude terhadap percepatan gravitasi local, tentukan jarak
vertikal pendakian. Asumsikan densitas udara rata-rata
sebesar 1,20 kg/m3.
Answer: 1274,21 m

1–53 Suatu barometer dasar dapat digunkanan untuk


mengukur tinggi suatu bangunan. Jika pembacaan barometer
di bagian atas dan di bawah dari suatu bangunan berturut-
turut sebesar 730 dan 755 mm Hg, tentukan tinggi bangunan
tersebut. Gunakan densitas udara dan merkuri berturut-turut
adalah 1,18 kg/m3 dan 13.600 kg/m3 (Jawab: 288,14 meter)

1–55 Tentukan tekanan yang dialami seorang penyelam pada


kedalaman 30 m di bawah permukaan air laut. Asumsikan
tekanan barometer sebesar 101 kPa dan gravitasi jenis air laut
sebesar SG = 1,03.
Answer: 404.0 kPa
1–56E Tentukan tekanan yang dialami permukaan suatu kapal
selam yang menjelajah pada kedalaman 175 ft di bawah
permukaan air laut. Asumsikan tekanan barometer sebesar
14,7 psia dan gravitasi jenis air laut sebesar 1,03.
(Jawab : 92,84 psia atau 78,14 psig)

1–57 Suatu gas terdapat di dalam suatu system silinder


piston vertical tanpa gesekan. Piston mempunyai massa 4
kg dan luas penampang 35 cm2. Suatu pegas kompresi di
sebelah atas piston memberikan gaya 60 N ke piston. Jika
tekanan atmosfer sebesar 95 kPa, tentukan tekanan di
dalam silinder.
Answer: 123.4 kPa

Gambar untuk Soal 1–57


J. Suhu & Hkm Nol Termodinamika
 Kondisi Udara : - panas
- dingin  bersifat relatif
- hangat
shg dikuantifikasi dgn
SUHU (T)

 Hkm Nol Termodinamika


 ttg Kesetimbangan Termal (sama suhunya)
 u/ validitas Pengukuran Suhu
Hkm Nol Termodinamika
 Hkm Nol Termodinamika

A B

Jika A setimbang termal dgn B dan


A setimbang termal dgn C
 maka B juga setimbang termal dgn C

 Jika benda C  diganti dgn Termometer  dpt u/ mengukur


suhu A dan B

 2 benda berada dalam kesetimbangan termal jika mempunyai


pembacaan suhu yg sama, bahkan jika 2 benda tersebut tidak
kontak.
Skala Suhu
 Skala Celcius (oC)  u/ Sistem SI
 Skala Fahrenheit (oF)  u/ Sistem British

 Semua skala suhu  didasarkan pada kondisi-kondisi yg


mudah dibuat, yaitu :

1. Ice Point (Titik Beku Air)


 T = 0 oC = 32 oF (@ P = 1 atm)

2. Steam Point (Titik Didih Air)


 T = 100 oC = 212 oF (@ P = 1 atm)
Skala Suhu Termodinamika
 Dalam Termodinamika  diinginkan ada skala suhu yg
tidak tergantung pada sifat zat.
 disebut : Skala Suhu Termodinamika
(Suhu Mutlak)
Misal :
- u/ satuan SI  Skala Kelvin (K)
- u/ satuan British  Skala Rankine (R)
Ket : Pada T = 0 K  semua molekul zat akan diam

 
T  K   T o C  273
   9
  
T o F   . T o C   32   9
 
T F  . T o C
o

 5  5
T  R   T  F  460    
      5
o
5 T o C  . T o F
T o C  . T o F - 32
9 9
 
T  K   T o C  273    9
  
T o F   . T o C   32
 5    9
 
T F  . T o C
o

T  R   T  F  460
o 5
    
5
T o C  . T o F - 32
9
   5
 
T o C  . T o F
9

Soal :
T1 = 60 oC
T2 = 90 oF

Tentukan  T = T2 – T1 dalam satuan :


a. Kelvin
b. Rankine
Soal Latihan
1–42 Air di dalam suatu tangki diberi tekanan dengan udara
dan tekanan diukur dengan suatu manometer multi fluida
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1–42.

Tentukan tekanan gage dari udara di dalam tangki jika


h1 = 0,2 m, h2 = 0,3 m, dan h3 = 0,46 m. Gunakan nilai
densitas udara, oli, dan merkuri berturut-turut adalah
1000 kg/m3, 850 kg/m3, dan 13.600 kg/m3.

Gambar untuk Soal 1–42


Soal Latihan

1–7 Suatu tangki plastik 3 kg yang mempunyai volume 0,2 m3 diisi


dengan air fasa cair. Dengan mengasumsikan densitas air 1000
kg/m3, tentukan berat tangki gabungan tersebut !

1–8 Tentukan massa dan berat dari udara yang terdapat dalam
suatu ruangan yang mempunyai ukuran 6 m x 6 m x 8 m.
Asumsikan densitas dari udara sebesar 1,16 kg/m3.
Answers: 334.1 kg, 3277 N

1–12 Suatu batu 5 kg dilemparkan ke atas dengan gaya 150 N di


suatu lokasi dengan percepatan gravitasi 9,79 m/s2. Tentukan
percepatan batu dalam m/s2.

1–17C Apa perbedaan antara sifat intensif dan sifat ekstensif ?

1–21C Apa yang dimaksud dengan postulasi kondisi / postulasi


tingkat keadaan ?
1–23C Apa yang dimaksud dengan proses aliran tunak
(steady) ?

1–24C Apa yang dimaksud dengan gravitasi jenis (specific


gravity) ? Bagaimana kaitannya dengan rapat jenis atau
densitas ?

1–26C Apa yang dimaksud dengan hukum ke-0


Termodinamika ?

1–27C Apa yang dimaksud dengan skala suhu yang biasa


(ordinary) dan skala suhu mutlak (absolute) dalam sistem
satuan SI dan Inggris ?

1–30E Perhatikan suatu system yang bersuhu 18°C. Nyatakan


suhu tersebut dalam satuan R, K, dan °F.

1–32E Suhu suatu system turun sebesar 45°F selama suatu


proses pendinginan. Nyatakan penurunan suhu ini dalam K,
R, dan °C.
1–40 Suatu vacuum gage yang dipasangkan ke suatu bejana
menunjukkan 35 kPa pada lokasi dengan tekanan atmosfer
92 kPa. Tentukan tekanan absolute bejana tersebut !

1–42 Air di dalam suatu tangki diberi tekanan dengan udara


dan tekanan diukur dengan suatu manometer multi fluida
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1–42. Tentukan
tekanan gage dari udara di dalam tangki jika h1 = 0.2 m,
h2 = 0.3 m, dan h3 = 0.46 m. Gunakan nilai densitas udara,
oli, dan merkuri berturut-turut adalah 1000 kg/m3, 850
kg/m3, dan 13.600 kg/m3.

Gambar untuk Soal 1–42


1–43 Tentukan tekanan atmosfer pada lokasi dengan pembacaan
barometer sebesar 750 mm Hg. Gunakan densitas merkuri
sebesar 13.600 kg/m3.

1–44 Tekanan gage di suatu fluida pada kedalaman 3 m terbaca 28


kPa. Tentukan tekanan gage di dalam fluida yang sama pada
kedalaman 9 m.

1–45 Tekanan absolute di dalam air pada kedalaman 5 m terbaca


145 kPa. Tentukan :
(a) tekanan atmosfer local dan
(b) tekanan absolute pada kedalaman 5 m di dalam cairan yang
mempunyai gravitasi jenis SG = 0,85 pada lokasi yang sama.

1–49 Suatu vacuum gage yang dipasangkan pada suatu tangki


terbaca 15 kPa pada suatu lokasi dengan pembacaan barometer
sebesar 750 mm Hg. Tentukan tekanan absolute di dalam tangki.
Gunakan densitas merkuri rHg = 13.590 kg/m3.
Answer: 85.0 kPa

1–50E Suatu pressure gage yang dipasangkan pada suatu tangki


terbaca 50 psi pada suatu lokasi dengan tekanan barometer
sebesar 29,1 mm Hg. Tentukan tekanan absolute di dalam tangki.
Gunakan rHg = 848,4 lbm/ft3.
 Answer: 64.3 psia
1–51 Suatu pressure gage yang dihubungkan dengan suatu
tangki terbaca 500 kPa pada suatu lokasi dengan tekanan
atmosfer 94 kPa. Tentukan tekanan absolut di dalam tangki.

1–52 Barometer dari seorang pendaki gunung terbaca 930


mbar pada lokasi awal pendakian dan terbaca 780 mbar pada
lokasi akhir pendakian. Dengan mengabaikan pengaruh
altitude terhadap percepatan gravitasi local, tentukan jarak
vertikal pendakian. Asumsikan densitas udara rata-rata
sebesar 1,20 kg/m3.
Answer: 1274 m

1–53 Suatu barometer dasar dapat digunkanan untuk


mengukur tinggi suatu bangunan. Jika pembacaan barometer
di bagian atas dan di bawah dari suatu bangunan berturut-
turut sebesar 730 dan 755 mm Hg, tentukan tinggi bangunan
tersebut. Gunakan densitas udara dan merkuri berturut-turut
adalah 1,18 kg/m3 dan 13.600 kg/m3.

1–55 Tentukan tekanan yang dialami seorang penyelam pada


kedalaman 30 m di bawah permukaan air laut. Asumsikan
tekanan barometer sebesar 101 kPa dan gravitasi jenis air laut
sebesar SG = 1,03.
Answer: 404.0 kPa
1–56E Tentukan tekanan yang dialami permukaan suatu kapal
selam yang menjelajah pada kedalaman 175 ft di bawah
permukaan air laut. Asumsikan tekanan barometer sebesar
14,7 psia dan gravitasi jenis air laut sebesar 1,03.

1–57 Suatu gas terdapat di dalam suatu system silinder


piston vertical tanpa gesekan. Piston mempunyai massa 4
kg dan luas penampang 35 cm2. Suatu pegas kompresi di
sebelah atas piston memberikan gaya 60 N ke piston. Jika
tekanan atmosfer sebesar 95 kPa, tentukan tekanan di
dalam silinder.
Answer: 123.4 kPa

Gambar untuk Soal 1–57


1–59 Kedua alat ukur tekanan baik manometer maupun
pressure gage dipasangkan pada suatu tangki gas untuk
mengukur tekanan. Jika pembacaan pressure gage sebesar
80 kPa, tentukan jarak antara 2 level fluida manometer jika
fluida adalah :
(a) merkuri ( = 13.600 kg/m3) atau
(b) air ( = 1000 kg/m3).

Gambar untuk Soal 1–59


1–62 Suatu manometer merkuri ( = 13,600 kg/m3)
dihubungkan ke suatu saluran udara untuk mengukur
tekanan di dalam saluran. Perbedaan level fluida manometer
sebesar 15 mm, dan tekanan atmosfer 100 kPa.
(a) Dengan memperhatikan gambar 1–62, tentukan apakah
tekanan di dalam saluran lebih besar atau lebih kecil dari
tekanan atmosfer
(b) Tentukan tekanan absolute di dalam saluran

Gambar untuk Soal 1–62

1–63 Ulangi kembali soal 1–62 untuk beda tinggi merkuri di


manometer sebesar 45 mm.
1–67 Perhatikan suatu U-tube yang ke-2 lengannya terbuka /
berhubungan dengan atmosfer. Selanjutnya air dituangkan
ke dalam U-tube dari satu lengan, dan minyak ringan ( light
oil,  = 790 kg/m3) dari lengan yang lain. Satu lengan berisi
air setinggi 70 cm, sementara lengan yang lain berisi kedua
fluida dengan rasio tinggi minyak terhadap air sebesar 4.
Tentukan tinggi tiap fluida di lengan tersebut.

Gambar untuk Soal 1–67

1–68 Hydraulic lift di suatu bengkel mobil mempunyai


diameter keluar 30 cm dan sanggup mengangkat mobil
hingga 2000 kg. Tentukan tekanan gage fluida yang harus
dijaga di dalam reservoir.
1–69 Air bersih dan air laut yang mengalir di suatu jalur pipa
sejajar horisontal saling dihubungkan dengan manometer U-
tube double seperti ditunjukkan pada gambar 1–69.
Tentukan beda tekanan antara 2 jalur pipa tersebut.
Gunakan densitas air laut pada lokasi tersebut sebesar  =
1035 kg/m3. Dapatkah kolom udara di dalam manometer
diabaikan dalam analisis ?

Gambar untuk Soal 1–69

1–70 Ulangi kembali soal 1–69 dengan mengganti udara


dengan minyak yang mempunyai gravitasi jenis sebesar SG
= 0,72.
1–71E Tekanan di dalam suatu jalur pipa gas alam diukur
dengan manometer seperti yang ditunjukkan dalam
gambar P1–71E dengan satu lengan terbuka ke atmosfer
yang mempunyai tekanan atmosfer local 14,2 psia.
Tentukan tekanan absolute di dalam jalur pipa tersebut.

Gambar untuk Soal 1–71E

1–72E Ulangi kembali soal 1–71E dengan mengganti udara


dengan minyak yang mempunyai gravitasi jenis SG = 0,69.
1–73 Tekanan gage udara di dalam tangki seperti
ditunjukkan dalam gambar 1–73 diukur sebesar 80 kPa.
Tentukan beda tinggi h dari kolom merkuri manometer.

Gambar untuk Soal 1–73

1–74 Ulangi lagi soal 1–73 untuk tekanan gage sebesar 40


kPa.
1–75 Bagian atas dari suatu tangki air dibagi menjadi 2
kompartemen seperti ditunjukkan dalam gambar 1–75.
Selanjutnya suatu fluida dengan suatu densitas yang tidak
diketahui dituangkan ke dalam satu sisi dan level air naik di
sisi yang lain. Berdasarkan ketinggian fluida akhir seperti
ditunjukkan pada gambar, tentukan densitas fluida yang
ditambahkan. Asumsikan cairan tidak bercampur dengan
air.

Gambar untuk Soal 1–75


1–76 Perhatikan suatu manometer fluida ganda yang
dipasangkan ke suatu pipa udara seperti ditunjukkan pada
gambar 1–76. Jika gravitasi jenis dari satu fluida sebesar
13,55, tentukan gravitasi jenis dari fluida yang lain untuk
tekanan absolute udara seperti yang ditunjukkan. Gunakan
tekanan atmosfer sebesar 100 kPa.
Answer: 5.0

Gambar untuk Soal 1–76


1–77 Perhatikan system seperti gambar 1–77. Jika
perubahan dalam tekanan udara sebesar 0,7 kPa
menyebabkan antar muka brine–merkuri di kolom kanan
turun 5 mm, sementara tekanan di dalam pipa brine tetap
konstan, tentukan rasio A2/A1.

Gambar untuk Soal 1–77


1–78 Suatu container multi fluida dihubungkan dengan U-
tube, seperti ditunjukkan pada gambar 1–78. Untuk
gravitasi jenis dan tinggi kolom fluida yang diberikan,
tentukan tekanan gage pada titik A. Juga tentukan
ketinggian kolom merkuri yang membuat tekanan yang
sama pada titik A.
Answers: 0.471 kPa, 0.353 cm

Gambar untuk Soal 1–78


1–85 Suatu hydraulic lift digunakan untuk mengangkat suatu
beban 2500 kg dengan meletakkan suatu beban 25 kg
pada piston dengan diameter 10 cm. Tentukan diameter
piston di mana beban 2000 kg diletakkan.

Gambar untuk Soal 1–85


1–86 Suatu system silinder-piston berisi suatu gas pada
tekanan 100 kPa. Piston mempunyai massa 5 kg dan
berdiameter 12 cm. Tekanan gas dinaikkan dengan
meletakkan sejumlah beban pada piston. Tentukan tekanan
atmosfer local dan massa dari beban yang akan menaikkan
tekanan gas di dalam silinder 2 kali lipat.
Answers: 95.7 kPa, 115.3 kg

Gambar untuk Soal 1–86


1–87 Pilot suatu pesawat terbang membaca ketinggian /
altitude sebesar 3000 m dan tekanan absolutnya 58 kPa
saat terbang di atas suatu kota. Hitung tekanan atmosfer
local di kota tersebut dalam kPa dan in mm Hg. Gunakan
densitas udara dan merkuri berturut-turut sebesar 1,15
kg/m3 dan 13.600 kg/m3.

Gambar untuk Soal 1–87


1–101 Balon sering diisi dengan gas Helium karena beratnya
hanya 1/7 dari berat udara di bawah kondisi yang sama.
Gaya apung (yang dapat dinyatakan sebagai Fb = air . g .
Vballoon) akan menekan balon ke atas. Jika balon mempunyai
diameter 10 m dan mengangkut 2 orang (masing-masing
70 kg), tentukan percepatan balon saat balon mulai
dilepas. Asumsikan densitas udara r = 1,16 kg/m3, dan
abaikan berat taling dan sangkarnya.
Answer : 16,5 m/s2

Gambar untuk Soal 1–101


1–103 Tentukan jumlah beban maksimum dalam kg yang dapat
diangkut balon seperti yang dideskripsikan pada soal 1–101.
Answer: 520.5 kg

1–104E Tekanan di dalam suatu boiler uap air diberikan 92


kgf/cm2. Nyatakan tekanan ini dalam psi, kPa, atm, dan bar.

1–105 Barometer dasar di suatu pesawat terbang dapat digunakan


sebagai alat untuk mengukur ketinggian / altitude. Menara control
(ground control) melaporkan pembacaan barometer 753 mm Hg,
sementara pembacaan pilot sebesar 690 mm Hg. Perkirakan
altitude / ketinggian pesawat dari permukaan tanah jika densitas
udara rata-rata sebesar 1,20 kg/m3.
Answer: 714 m

Gambar untuk Soal 1–106


1–108 Suatu pressure cooker memasak jauh lebih cepat dari pada
suatu panci yang umum dengan menjaga suatu tekanan dan suhu
yang lebih tinggi di dalamnya. Tutup suatu pressure cooker
ditutup (sealed) dengan baik dan uap hanya dapat keluar melalui
suatu lubang di tengah tutup panci.
Suatu petcock diletakkan di atas lubang ini dan mencegah
uap air keluar hingga gaya tekan mampu mengatasi berat
petcock.
Pembuangan uap air yang periodik di peralatan ini mencegah
tekanan berlebih dan menjaga tekanan di dalam pada suatu nilai
yang konstan. Tentukan massa petcock dari pressure cooker yang
mempunyai tekanan operasi 100 kPa gage dan mempunyai luas
penampang lubang 4 mm2.
Asumsikan tekanan atmosfer 101 kPa dan buat diagram
benda bebas dari petcock.
Answer: 40.8 g

Gambar untuk Soal 1–108


1–109 Suatu tube kaca diletakkan ke suatu pipa air seperti
ditunjukkan pada gambar 1–109. Jika tekanan air pada
bagian bawah dari tube sebesar 115 kPa dan tekanan
atmosfer local 92 kPa, tentukan berapa tinggi air akan naik
di dalam tube dalam satuan meter. Gunakan densitas air
sebesar 1000 kg/m3.

Gambar untuk Soal 1–109


1–114 Suatu jalur bensin (gasoline) dihubungkan dengan
pressure gage melalui suatu manometer double-U seperti
ditunjukkan pada gambar 1–114. Jika pembacaan tekanan
gage sebesar 370 kPa, tentukan tekanan gage dari jalur
bensin tersebut.

Gambar untuk Soal 1–114

1–115 Ulangi lagi soal 1–114 untuk pembacaan pressure gage


180 kPa.
1–116E Suatu pipa air dihubungkan ke suatu
manometer double-U seperti ditunjukkan pada gambar 1–
116E di suatu lokasi dengan tekanan atmosfer local sebesar
14,2 psia. Tentukan tekanan absolute pada bagian tengah
dari pipa.

Gambar untuk Soal 1–116E


QUIZ 1
(Senin, 25 Maret 2013)
Barometer dari seorang pendaki gunung terbaca
9,8 mH2O pada lokasi awal pendakian dan terbaca
8,3 mH2O pada lokasi akhir pendakian.

Tentukan berapa jarak yang sudah ditempuh


pendaki tersebut, jika densitas udara rata-rata
sebesar 1,15 kg/m3 dan densitas H2O sebesar
1000 kg/m3 dan sudut kemiringan gunung sebesar
35o.
Jawab : 2.274,06 meter
QUIZ 1
(Kamis, 28 Maret 2013)
Barometer dari seorang pendaki gunung terbaca
9,5 meterH2O pada lokasi awal pendakian dan
terbaca 8,5 meterH2O pada lokasi akhir
pendakian.

Tentukan berapa jarak yang sudah ditempuh


pendaki tersebut, jika densitas udara rata-rata
sebesar 1,12 kg/m3 dan densitas H2O sebesar
1000 kg/m3 dan sudut kemiringan gunung sebesar
33o.
Jawab : 1.639,36 meter
QUIZ 1 (Kelas C)
(Jum’at, 5 April 2013)
Barometer dari seorang pendaki gunung terbaca
9,75 meterH2O pada lokasi awal pendakian dan
terbaca 8,65 meterH2O pada lokasi akhir
pendakian.

Tentukan berapa jarak yang sudah ditempuh


pendaki tersebut, jika densitas udara rata-rata
sebesar 1,14 kg/m3 dan densitas H2O sebesar
1000 kg/m3 dan sudut kemiringan gunung sebesar
31o.
Jawab : 1.873,47 meter

Anda mungkin juga menyukai