DISUSUN OLEH :
NPM : 12.2016.1.00277
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui apa itu data well
log, menentukan lithologi batuan pada data log kurva Gamma Ray dengan cara
menggunakan rumus yang sudah ada.
BAB II
DASAR TEORI
Log adalah suatu grafik kedalaman (atau waktu) dari satu set yang menunjukkan
parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur (Harsono,
1997).
Logging adalah pengukuran atau pencatatan sifat-sifat fisika batuan di sekitar
lubang bor secara tepat dan kontinyu pada interval kedalaman tertentu (Schlumberger,
1986). Maksud dari logging adalah untuk mengukur parameter fisika sehingga dapat
diinterpretasi litologi penampang sumur, karakteristik reservoir antara lain porositas,
permeabilitas dan kejenuhan minyak.
Dalam analisa kualitatif, log Gamma Ray (GR Log) dapat digunakan untuk
identifikasi dan korelasi litologi serta estimasi tingkat kelempungan, karena prinsip
kerjanya yang mengukur tingkat radioaktivitas alami (sinar gamma) dari unsur-unsur
tertentu pada mineral mika, glaukonit, dan potasium feldspar, yang umum ditemukan
pada batu serpih (shale) dan lempung (clay). Secara umum (konvensional), kegiatan
eksplorasi dilakukan untuk mencari hidrokarbon pada batuan reservoar yang memiliki
porositas dan permeabilitas yang baik, yaitu batupasir dan batugamping. Karena
karakteristik batu serpih dan lempung yang memiliki porositas dan permeabilitas yang
kecil (kemudian dianggap sebagai batuan non-reservoar), dan bersifat “menyerpih”
dalam suatu tubuh batuan, maka dengan analisa log Gamma Ray ini dapat dilakukan
identifikasi litologi, membedakan zona reservoar dengan zona non-reservoar.
Gambar 2.1 (1). Respon Gamma Ray di berbagai litologi, (2) Analisa kualitatif log
GR.
Dalam interpretasinya, apabila data log SP menunjukkan kurva lurus (tidak ada
perubahan nilai) maka mengindikasikan salinitas fluida formasi sama dengan salinitas
lumpur pemboran, atau dapat juga sebagai indikasi lapisan batuan yang pejal (tight)
atau impermeable. Sedangkan apabila terdapat defleksi grafik/perubahan nilai log SP,
maka menunjukkan adanya perbedaan salinitas, adanya lapisan batuan permeable, dan
dapat diasumsikan sebagai reservoar. Dan apabila lapisan permable tersebut
mengandung saline water maka nilai Rw << Rmf, dan akan terjadi perubahan nilai SP
yang negatif, sedangkan lapisan yang mengandung fresh water memiliki
nilai Rw >> Rmf, mengakibatkan perubahan nilai SP positif.
Suatu grafik log Neutron akan menunjukkan defleksi ke arah nilai yang lebih
tinggi (ke arah kiri) apabila melalui suatu zona berporositas tinggi, dan sebaliknya,
grafik akan mengalami defleksi ke kanan apabila melalui zona berporositas rendah.
Log Neutron, umumnya tidak terlepas dari log Densitas, karena kedua log
tersebut memiliki korelasi dalam menentukan jenis fluida yang terindikasi, antara gas,
minyak, dan air, serta batas kontak antar fluida tersebut. Grafik log Neutron dan log
Densitas biasanya ditampilkan pada satu kolom, dan berdasarkan karakteristik grafik
keduanya, apabila terdapat suatu cross-over dengan jarak separasi yang besar maka
merupakan indikasi dari adanya gas. Sedangkan apabila jarak separasinya sempit dapat
mengindikasikan adanya minyak, lebih sempit lagi menunjukkan adanya fluida air.
Gambar 2.6 Analisa kualitatif log Neutron-Densitas untuk identifikasi jenis fluida
hidrokarbon.
BAB III
PEMBAHASAN
off maka kita membaginya dalam dua lithologi batuan, semakin kekiri maka
termasuk dalam batupasir, dan semakin kekanan adalah batulempung. Setelah
itu kita menentukan nilai midd point dari setiap interval kedalamannya.
Hasil analisis dari log Gamma Ray ini terdapat dua lithologi batuan yaitu
batupasir dan batulempung. Dan dari kedua lithologi tersebut yang paling
dominan adalah batulempung. Serta termasuk dalam lapisan Inpermeable,
karena semakin tinggi intesitas radioaktiv maka semakin sedikit arus listrik
yang dihantarkan.
Hasil yang di dapat dari log Neutron ini adalah pembagian hidrokarbon
yaitu: air, minyak dan gas. Contohnya bisah dilihat sendiri pada interval
kedalaman 1140m – 1160m terdapat cadangan hidrokarbon, dan menurut
interpretasi saya dan apa yang saya baca, maka hasil pembagian hidrokarbon
pada interval kedalaman 1155m – 160m terindikasi adanya cadangan fluida
air, sedangkan pada interval kedalam 1150m – 155m terindikasi adanya
cadangan minyak, dan pada interval kedalaman 140m – 150m terindikasi
adanya cadangan gas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapat dari analisis data well log ini adalah :
4.2 SARAN
Saran saya untuk praktikum ini agar lebih ditambah penjelasannya mengenai
pembagian jenis-jenis keterdapatan hidrokarbon pada suatu reservoir/cekungan. Dan
lebih ditingkatkan lagi materinya.
DAFTAR PUSTAKA
Catata pribadi
https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/25/analisa-kualitatif-wireline-log/