Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

STUDI CEKUNGAN
“CEKUNGAN NATUNA BARAT”

NAMA : TRIVENNA A. ORATMANGUN


12.2016.1.00277

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINARAL DAN KELAUTAN

INSTITUT ADHI TAMA SURABAYA

2019
I. LETAK GEOGRAFIS

Cekungan Natuna terletak di belahan utara Indonesia tepatnya antara 2º


LU – 5º LU dan 104º T – 110º BT. Secara geografis dan strategis termasuk
wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Secara geologi Kepulauan Riau (Natuna)
merupakan bagian Sundaland, dengan Laut Natuna bagian Timur termasukke
dalam sub-sistem tepian bagian Barat laut Laut Cina Selatan (LCS).

Pada Kepulauan Natuna berkembang dua cekungan Sedimentasi Tersier yang


kaya minyak dangas), yaitu Cekungan Natuna Barat (West Natuna Basin) dan
Cekungan Natuna Timur (East Natuna Basin), yang dipisahkan oleh sistem
punggungan Natuna (Natuna Arch) yang berarah utara-selatan.

II. TATANAN TEKTONIK

Cekungan Natuna Barat terbentuk akibat i n t r a - c o n t i n e n t a l r i f t b a s i n


dalam Dataran Sunda (Sundaland). Cekungan terbentuk pada kala Eosen-Oligosen
pada fasa ekstensional, pada kala Miosen-saat ini terjadi pembalikan fasa berupa
inversi dan kontraksi. Cekungan ini memiliki karakteristik berupa seri graben
berarah Timur laut yang terbentuk pada fasa ekstensi yang terletak sepanjang batas
barat dari punggungan metamorfik/plutonik Natuna. Fase kompresi terjadi pada
kala Miosen yang merubah graben terlipatkan menjadi antiklin.
Secara tektonik cekungan Natuna Barat dikelilingi oleh Khorat Swell pada
bagian utara, selatandikelilingi oleh paparan Sunda dan bagian timur adalah busur
Natuna. Pada bagian barat laut dibatasioleh Cekungan Malay dan pada bagian barat
daya dibatasi oleh Cekungan Penyu.
Orientasi struktur dominan pada cekungan Natuna Barat berarah SW-NE dan
NW-SE. pada arahNW-SE struktur dominan adalah sesar mendatar. Terdapat
antiklin pada cekungan ini terutama pada bagian atas dari bentukan half graben.
Kenampakan elemen struktur ini dibentuk dari dua fasatektonik berbeda. Fasa
ekstensi terjadi pada kala Eosen Akhir-Oligosen dan kemudian dilanjutkandengan
fasa kompresional yang menghasilkan struktur inversi.
Gambar. Peta Lokasi Natuna

III. STRATIGRAFI CEKUNGAN

Menurut studi yang dilakukan Conoco Block B-Team (1977), stratigrafi


cekungan Natuna Baratdapat dibagi menjadi lima kelompok :
1. Batuan Dasar atau basement, umur Pra-Tersier
2. Kelompok Belut, berumur antara Eocene sampai Oligocene Bawah.
3. Kelompok Gabus, berumur akhir Oligocene.
4. Kelompok Udang, berumur antara akhir Oligocene atas sampai awal
Miocene.
5. Kelompok Barat, berumur antara Oligocene Bawah sampai Miocene
Bawah.
6. Kelompok Arang, berumur antara Miocene Bawah sampai Miocene
Tengah.
7. Kelompok Muda, berumur antara Miocene Atas sampai Pleistocene.

a. Basement
Basement Laut Natuna berkembang pada Zaman Eosen-Awal Oligosen
yang selama fase pergerakan. Pada waktu itu terbentuk Cekungann Natuna
Barat,Cekungan Natuna High, dan Cekungan Natuna Timur. Basement
terdiri dari batuan beku dan metamorfik atau endapan continental non-
marine.
b. Formasi Belut
Formasi ini mulai diendapkan pada Zaman Awal Oligosen dari hasil
pelapukan batuan granitbasement. Hasil pelapukan ini diendapakan pada
palung dan lembah yang telah terbentuk.
c. Formasi Gabus
Pengendapan yang terjadi pada Awal Oligosen masih berlanjut hingga
Akhir Oligosen. Bagianbawah formasi terdiri dari endapan alluvial dan
delta, di atasnya diendapkan endapan deltatransgresif. Formasi ini terdiri
dari batuan pasir pada sistem delta yang umumnya berlempung dansusah
diperkirakan persebarannya.
d. Formasi Udang
Formasi ini terbentuk pada akhir Oligosen sampai awal Miosen. Ciri
formasi adalah pengendapanbidang landai dengan energi lemah ke bagian
atas formasi. Ini menyebabkan terbentuknya endapanklastik halus pada
system meandering dan brackish lacustrine.
e. Formasi Barat
Pengendapan formasi ini berlangsung pada awal Miosen, dominan
batulempung disisipibatupasir. Pengaruh endapan marine ditemukan pada
bagian bawah formasi yang ditandai denganserbuk tanaman air tawar.
f. Formasi Arang
Formasi Arang terbentuk pada Miosen Bawah sampai Akhir Miosen
Tengah, dominan batupasirkasar sampai batupasir halus, juga terdapat
batupasir glaukonitik, menandakan pengendapanbatupasir terjadi di
laut dalam.
g. Formasi Muda
Formasi ini diendapkan setelah fase inversi. Yaitu pada proses transgresi.
Terdiri dari “shallowmarine muda dan sandstones”
Gambar. Umum Stratigrafi Kawasan Natuna

IV. SEJARAH GEOLOGI


Natuna merupakan bagian dari Sundaland yang merupakan kerak benua stabil
di Asia Tenggara,terbentuk dan mengalami kratonisasi pada Akhir Trias. Sepanjang
Jura Tengah – Kapur Tengah terbentuk zona subduksi di Sundaland bagian Timur
karena interaksi dengan Lempeng Pasifik.Volkanisme kemudian terjadi di bagian
Barat dengan adanya intrusi granitik. Intrusi ini kemudian menjadi dasar Cekungan
Tersier di Natuna. Tektonik subduksi berlangsung hingga akhir kapur dan
berhentinya subduksi ini dijelaskan dengan teori pergerakan relatif Lempeng India,
Asia, dan Pasifik.
Doust dan Summer (2007) menerangkan bahwa pembentukan Cekungan
Natuna Barat berhubungan dengan terbukanya Laut Cina Selatan. Lempeng Pasifik
menumbuk ke arah di bawah Lempeng Benua Eurasia menyebabkan pergerakan
berhenti pada Eosen. Berhentinya subduksi ini diikuti dengan runtuhnya kerak
karena gravitasi. Runtuhnya kerak ini menyebabkan pemekaran yang membentuk
Laut Cina Selatan
Perubahan Pergerakan Lempeng Pasifik ini kemudian menghentikan seluruh
jalur subduksi dari Barat Laut Borneo melalui bagian Timur Natuna hingga offshore
Vietnam, dan ditransformasikan melalui sesar geser. Oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa
pemekaran yang terbentuk di Cekungan Natuna Barat disebabkan oleh regim tekanan mendatar
ke kanan. Fasa pemekaran sepanjang Oligosen Awal –Tengah ini menghasilkan Formasi
Lama, Formasi Benua, dan Formasi Gabus Bawah dalam fasa synrift.
Menurut White dan Wing (1978) semenjak berhentinya subduksi oligosen, Cekungan
NatunaTimur yang merupakan dahulunya fore arc basin mengalami pengenadapan sedimen
shallow dan Deep marine facies. Sedimen tertua dari East Natuna Basin berumur Late
Oligosen merupakan system pengendapan alluvial dan d e l t a p l a i n . Sedimen
tersebut berkembang dengan proses rifting membentuk half graben menjurus SW –
NE. Selama Early sampai Middle Miocene spreading pada Laut Cina Selatan kembali berlanjut
dan membentuk struktur NNW – SSE pada dasar Cekungan Natuna Timur.
Selama Oligosen hingga Awal miosen terjadi fasa post rifting pada
Cekungan Natuna Megasequen post rift ini menghasilkan pengendapan Formasi
Keras dan Formasi Gabus Atas. FormasiBarat yang berada diatasnya ditafsirkan
merupakan batas dari megasekuen post rift dan syn inversion.
Setelah fase tektonik post rift maka selanjutnya merupakan periode
kompresional stress selama Miosen Awal hingga Miosen Tengah yang
menyebabkan pembalikan graben dan sesar wrench (syn inversion) pada beberapa
pembalikan graben menyebabkan sedimen miosen tererosi sehingga sedimen Oligosen memiliki
kontak langsung dengan Formasi Muda.
Periode kompresional diakhiri dengan ketidakselarasan pada Miosen Akhir
yang membentukbatas antara sedimen syn inversion dan post inversion. Formasi
yang terbentuk pada post inversion ini adalah Formasi Muda.
Sedangkan pada cekungan Natuna Timur tektonik kompresional tidak terlalu
signifikan dalammembentuk struktur pada sedimen. Menurut Pertamina & BEICIP
(1985) periode kompresi padacekungan Natuna Timur hanya menyebabkan
pengangkatan regional pada beberapa daerah. SelamaAwal Miosen sampai Akhir
Miosen terjadi sedimentasi Formasi Arang dan Batupasir Sokang dan padaNorth
East Natuna Basin Terbentuk formasi Terumbu.

Anda mungkin juga menyukai