Anda di halaman 1dari 5

PENGOLAHAN ZINC

Berikut merupakan industri peleburan zinc yang utama di dunia, meliputi jenis proses:
1. Elektrolisis (Roasting – Leaching – Electrowinning)
2. Imperial Smelting Process atau ISF (Blast Furnace)
3. Vertical Retort Process
4. Electrothermic Retort Process
5. Horizontal Retort Process
Berikut ini merupakan jenis dari mineral-mineral zinc:
Tabel 1. Mineral Zinc
(sumber: handbook of extractive metallurgy of zinc, 2005 and www.e-rock.com)

Mineral Formula Zinc content, % Fisik


Sphalerite, Zinc Blende ZnS 67,1
atau Wurtzite
Marmatite (besi dalam (Zn,Fe)S < 67
larutan solid)
Smithsonite atau ZnCO3 52,2
‘Calamine’
Hydrozincite 3ZnO.2ZnCO3.3H2O 59,5
Willemite 2ZnO.SiO2 58,7
Hemimorphite 4ZnO.2SiO2.2H2O 54,3
Zincite ZnO 80,4

Dari beragam jenis zinc ore di atas, jenis mineral yang paling umum diproses adalah jenis zinc
sulfide berupa spahlerite. Komersialisasi zinc ore dilakukan dengan cara menjadikannya
sebagai konsentrat untuk kemudian diproses lebih lanjut dalam smelter dan refinery plant
dengan proses elektrolisis. Cara yang paling efektif dan efisien untuk mendapatkan konsentrat
zinc dari zinc ore setidaknya meliputi dua cara, yakni:
1. Pengecilan ukuran zinc ore, dengan harapan terbebasnya mineral zinc dengan pengotor lainnya
dan dapat dipisahkan kemudian
2. Pemisahan secara selective physiochemical dengan menggunakan proses froth flotation untuk
memisahkan logam konsentrat

Dalam memproses zinc ore menjadi konsentrat, setelah dilakukan ore dressing dengan
jaw chrusher dan juga ballmill machine, selanjutnya adalah memprosesbya secara froth
flotation. Selama proses froth flotation berlangsung, akan dilakukan pemisahan beberapa
mineral ikutan lainnya seperti tembaga dan timbal. Selama proses froth flotation berlangsung,
pertama-tama akan diapungkan mineral tembaga, setelah itu mineral timbal, dan kemudian
memisahkan mineral zinc.
Gambar 1. Diagram alir proses flotasi untuk Cu/Pb/Zn ore
(sumber: Handbook of Extractive Metallurgy of Zinc, 2005)

Pimary Grind : Merupakan tahap pertama penggerusan bahan galian utama tembaga
serta mineral ikutannya menggunakan alat Ball mill dengan output
didapat berukuran 0,4 – 0,9 mm
copper rougher : merupakan alat tahap kedua penggerusan tembaga kasar dari
penggerusan pertama sehingga didapat butiran tembaga halus dengan
ukuran yang reatif < 0,9 mm
float concencrate : Merupakan konsentrat tembaga halus dengan kadar > 80 %
float tails : Merupakan Konsentrat tembaga sisa dengan mineral ikutannya yang
kemudian diperoses lebih lanjut
Pimary Grind : Merupakan tahap pertama penggerusan bahan galian utama tembaga
serta mineral ikutannya menggunakan alat Ball mill dengan output
didapat berukuran 0,4 – 0,9 mm
copper rougher : merupakan alat tahap kedua penggerusan tembaga kasar dari
penggerusan pertama sehingga didapat butiran tembaga halus dengan
ukuran yang reatif < 0,9 mm
float concencrate : Merupakan konsentrat tembaga halus dengan kadar > 80 %
float tails : Merupakan Konsentrat tembaga sisa dengan mineral ikutannya yang
kemudian diperoses lebih lanjut
Copper Cleaner : Merupakan alat yang digunakan untuk membersihan atau
memisahkan tembaga dengan mineral ikutan serta sampah dengan
kadar > 99 % sehingga didapat konsentrat tembaga yang murni
Copper Scavenger : Merupakan alat yang digunakan untuk memisahakan mineral ikutan
didapat dari tailing hasil penggerusan primer dan sekunder sehingga
mineral yang didapat seperti cassiterite Timah dengan campuran seng
merupakan produk utama untuk dilakukan proses tingkat lanjut.
Lead Rougher : Produk cassiterite dan Zn Kemudian dipisahkan pada tahap ini untuk
mendapatkan 2 konsentrat yang berbeda yang kemudian di peroses ke
tahap lebih lanjut
Lead cleaner : Merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan atau
memisahkan mineral cassiterite pada timah dengan mineral ikutan yang
lolos dari tahap sebelumnya sehingga kadar timah yang didapat lebih
dari 99 %
Lead Scavenger : Merupakan alat untuk meningkatkan kadar konsentrat zinc dengan
memisahkan dengan mineral ikutan lainnya seperti timbal (pb)
Re Grind : Merupakan tahap penggerusan ulang untuk mendapatkan partikel
yang lebih kecil sehingga memudahkan dalam memisahkan konsentrat
dari timbal dengan zinc karna dalam satu butiran terdapat beragam
konsentrat yang saling meisahkan diri sehingga dengan adanya
peggerusan ulang diharapkan akaan lebih mudah dalam pemurnian
nantinya.
Zinc Rougher : Merupakan proses pemisahan tahap lanjut antara minerla zinc dengan
timbal dan mineral campuran lainnya sehingga didapat kadar > 80 Zinc
yang kemudian diperoses lebih lanjut
Zinc Cleaner : Merupakan tahap akhir dari proses pemisahan seng dengan logam
lainnya sehingga didapat konsentrat zinc > 99% dan siap untuk
dipasarkan
Zinc Scavenger : Merupakan hasil dari Zinc Rougher dan Zinc Cleaner dimana masih
terdapat kadar zinc meskipun lebih sedikit sehingga ada kemungkinan
akan adanya tahapan grinding lebih lanjut sehingga kadar zinc dapat
dioptimalkan
Setelah melalui proses froth flotation diatas, kita bisa mendapatkan
konsentrat zinc yang siap untuk dijual secara komersial, atau memprosesnya
kembali dengan meleburnya dan memurnikannya dengan macam-macam proses
yang telah disebutkan di depan. Berikut ini merupakan target spesifikasi dari
konsentrat zinc, yakni:
Tabel 2. Target Spesifikasi Konsentrat Zinc
(sumber: Handbook of Extractive Metallurgy of Zinc, 2005)

Elemen Range Komposisi


Zn 47 sampai 56 %
Fe < 10 %
Pb <3%
Cu <2%
S 30 sampai 32 %

Dalam dunia zinc metal, dikenal tiga jenis grade dari zinc ingot yang memiliki nilai
komersial dan menjadi standard dalam penjualannya. Berikut ini ketigas jenis grade
dari zinc ingot hasil produksi yang dapat dijual sebagai unalloyed base metal, yakni:
1. Prime Western Grade – PWG (atau Good Ordinary Brand – GOB).
2. High Grade – HG.
3. Special High Grade – SHG.
Pengelompokan jenis zinc diatas memiliki sejarah yang panjang, didasarkan atas
tingkat pengotor yang dikandung dan diproses dengan teknologi saat ini. Pabrik
dengan proses elektrolisis dapat menghasilkan spesifikasi SHG dan merupakan
sebagai komoditas utama karena kualitasnya. Berikut ini merupakan standard dari
spesifikasi kualitas zinc yang didasarkan atas data baku dari London Metal
Exchange, yakni:

Tabel 4. Standard Spesifikasi Kualitas Zinc


(sumber: London Metal Exchange)
Grade SHG HG PWG
Max Lead content 0.003% 0.07% 1.6%
Max Cadmium content 0.003% 0.03% 0.5%
Max Tin content 0.001%
Max Iron content 0.003% 0.02% 0.05%
Max total impurities 0.01% 0.1% 2.0%
LME min zinc content 99.995% 99.95% 98.0%

Anda mungkin juga menyukai