Anda di halaman 1dari 6

STATUS PASIEN (POMR) OLEH DOKTER MUDA

URJ/URNA KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD SIDOARJO

IDENTITAS PASIEN

No. Register : 1921307 Pekerjaan :-

Nama : An.C Agama : Kristen

Umur : 3 Thn SukuBangsa : Jawa

Alamat : Sidoajro Pendidikan :-

Tgl. Pemeriksaan : 28 April 2018 Status : Belum Menikah

DATA DASAR

Anamnesa (autoanamnesa)

 KeluhanUtama
Muncul plentingan berisi nanah
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang bersama orang tuanya ke poli kulit RSUD Sidoarjo dengan
keluhan adanya plentingan sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya muncul dihidung
kemudian menyebar ke pipi, belakang telinga, kulit kepala, tangan dan kaki.
Plentingan awalnya berwarna merah berisi cairan jernih, kemudian membesar
seperti gelembung yang berisi cairan berwarna keruh seperti nanah, mudah pecah
dan meninggalkan bekas warna kemerahan tetutama dibagian tengah. Plentingan
muncul setelah pasien makan sosis ayam. Sebelumnya orang tua pasien
mengatakan badan pasien sumer sumer dan pilek .

DM I Putu Indra Wiadnyana - 17710061


 Riwayat Penyakit Dahulu

- Belum pernah sakit seperti ini


- Riwayat asma, alergi makanan, debu, dan bulu hewan peliharaan disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga


- Adik pasien yang berumur 9 bulan mengalami keluhan yang sama.
 Riwayat Pengobatan
- Sudah berobat ke puskesmas namun tidak ada peubahan yang berarti, orang
tua pasien tidak membawa obat yang diberikan di puskesmas, dan lupa nama
obat yang diberikan.
 Riwayat Alergi
Riwayat alergi disangkal oleh orang tua pasien.

Pemeriksaan Fisik

 Status Generalis
KeadaanUmum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
 Tensi : - mmHg
 Nadi : 115 x/menit
 RR : 22 x/menit
 Suhu : 36,1 °C

Kepala danLeher

 Rambut : panjang , tidak ditemukan kelainan


 Mata : Hiperemi (-) , Anemi (-) , Icterus (-)
 Hidung : Dyspneu (-)
 Mulut : Cyanosis (-), Lesi (-)

DM I Putu Indra Wiadnyana - 17710061


 Telinga : Tidak ada kelainan, lesi (-)
 Leher : Tidak ada kelainan, lesi (-), pembesaran KGB (-)

Thorax

 Cor : S1 S2 Tunggal Reguler


 Pulmo : Rh -/- , Wh -/-

Abdomen

 Inspeksi : Flat
 Auskultasi : BisingUsus (+) Normal
 Palpasi : Soepel (+) Hepar dan Lien tidak teraba
 Perkusi : Timpani seluruh abdomen, Meteorismus (-)

Ekstremitas

 Edema (-)
 Akral Hangat Kering Merah (+)

 Status Dermatologi
Regio : fascialis, scalp, thorak posterior, gluteus, genue
Efloresensi : Tampak makula eritema berbatas tegas dengan vesikel (+), Bula(+),
Pustula(+), krusta(+) multiple, polimorf, Hypopion (+), koleret (+),
erosi(+), eksoriasi (-)

 Pemeriksaan Penunjang

Dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mentukan peningkatan kadar


WBC dan diff count lekosit yang merupakan marker infeksi bakterial.

DM I Putu Indra Wiadnyana - 17710061


RINGKASAN

Pada anamnesa didapatkan keluhan adanya plentingan sejak 1 minggu, aawalnya muncul
dihidung kemudian menyebar ke pipi, belakang telinga, kulit kepala, tangan dan kaki. Plentingan
berwarna merah berisi cairan jernih, kemudian menjadi gelembung yang berisi cairan berwarna
keruh seperti nanah, mudah pecah dan meninggalkan bekas warna kemerahan tetutama dibagian
tengah. Plentingan muncul setelah pasien makan sosis ayam. Sebelum mucul plentingan badan
pasien sumer sumer dan pilek.

DM I Putu Indra Wiadnyana - 17710061


Dari pemeriksaan dermatologis regio fascialis, scalp, thorak posterior, gluteus, genue
tampak makula eritema berbatas tegas dengan vesikel (+), Bula(+), Pustula(+), krusta(+)
multiple, polimorf, Hypopion (+), koleret (+), erosi(+), eksoriasi (-)

Diagnosis

Impentigo Bulosa

Diagnosa banding

- Varicella zoster
- Impentigo krustosa
- Pemfigoid bulosa

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa

- Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa penyebab dari penyakit impentigo


adalah bakteri Staphylococcus aureus , bakteri ini merupakan flora normal di
saluran pernapasan dan kulit, tetapi saat sistem imunitas menurun karena
infeksi virus contohnya flu dan pilek maka bakteri ini berubah menjadi
patogen. Maka penting untuk menjaga kondisi imunitas tubuh tetap optimal.
- Menghindari garukan pada lesi karena dapat menyebabkan iritasi dan
menyebabkan infeksi sekunder.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Menjelaskan bahwa penyakit impentigo disebabkan oleh bakteri, sehingga
pengobatan utama adalah pemberian antibiotik, memberikan penjelasan
penggunaan antibiotik dengan baik dan benar akan memaksimalkan
penyembuhan penyakit dan mencegah resistensi.

DM I Putu Indra Wiadnyana - 17710061


Medikamentosa
- Sirup Coamoxiclav forte (amoxicillin 250mg + as. Clavulanat 6,25 mg)/ 5ml
(2 kali sehari 1 sendok teh).
- Mupirocin 2% salep ( di oleskan pada lesi/plentingan yang sudah pecah, 2x
sehari)
- Sirup Desloratadine 0,5mg/ml ( 2 kali sehari 1 sendok teh , Jika gatal)
- Sirup Paracetamol 120mg/5ml ( 3 kali sehari 1 sendok teh, jika demam)

Sidoarjo, April 2018

Mengetahui,

(dr. Dhita Karina ,Sp.KK)

DM I Putu Indra Wiadnyana - 17710061

Anda mungkin juga menyukai