Anda di halaman 1dari 2

ICMI Minta Segera Ada

Aturan Hukum untuk Sanksi


Pelaku LGBT
Jumat 06 April 2018 16:53 WIB

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto


REPUBLIKA https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/04/06/p6rcsz396-icmi-
minta-segera-ada-aturan-hukum-untuk-sanksi-pelaku-lgbt diakses tgl 3 September 2018
jam 23.05 wib

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-


Indonesia (ICMI) mengusulkan agar segera ditetapkannya aturan
hukum larangan berbuat dan sanksi tegas terhadap praktik lesbian,
gay, biseksual dan transgender (LGBT). Tapi, dapat juga masuk pasal
terkait aktivitas seks menyimpang itu pada revisi Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP) yang kini sedang dibahas.

"Pelaku zina, sodomi, lesbian dan aktivitas seks menyimpang lainnya


harus dihukum berat. Demikian juga penganjur, fasilitator, pendonor
dana dan komunitas yang mengambil manfaat secara ekonomis dan
politis terhadap perilaku seksual menyimpang tersebut," ujar Wakil
Ketua Umum ICMI DR Sri Astuti Buchari, dalam siaran pers yang
diterima Republika.co.id, Jumat (6/4).

Menurut Sri Astuti, dengan adanya aturan hukum yang tegas serta
jelas terkait pelarangan LGBT di Indonesia, diharapkan mampu
menangkal maraknya perilaku seksual menyimpang tersebut dalam
kehidupan sosial masyarakat. "Untuk menjadi peringatan bahwa
LGBT adalah perbuatan dilaknat. Hukumnya haram dan merupakan
tindak pidana kejahatan," kata Sri Astuti.
Sri Astuti mengungkapkan, pada Februari lalu, ICMI telah
memberikan saran atau rekomendasi guna menyelesaikan persoalan
LGBT di Tanah Air yang dikaji melalui kegiatan seminar nasional.

Rekomendasi pertama, ucap Sri Astuti, desakan ke Presiden dan


DPR segera menerbitkan norma hukum yang tegas terkait aktivitas
LGBT sehingga memiliki efek jera. Lalu kedua, perlunya upaya
sosialisasi dan rehabilitasi sebagai metode pencegahan maraknya
LGBT di kalangan masyarakat.

"Rekomendasi ketiga, perlunya kerja sama antar pemangku


kepentingan pusat dan daerah untuk menutup situs porno dan LGBT
di media sosial, mengampanyekan dampak seks bebas dan
menyimpas serta ajakan menghindarinya, penyuhan ke lembaga
pendidikan dan pembuatan modul informasi Infeksi Menular Seksual
(IMS)," kata Sri Astuti.

Rekomendasi keempat, menginformasikan kepada generasi muda


era 1981-2000 dan 2000-2010 tentang risiko gempuran teknologi
digital, akibat anal seks dan penularannya, tidak melakukan seks
bebas sebelum menikah dan kampanye bangga menjaga
keperawanan maupun keperjakaan. Kemudian rekomendasi terakhir,
Sri Astuti menjelaskan, perlu ada Pedoman dan Penggolongan
Diagnosis Gangguan Jiwa I dan II sehingga LGBT dapat
dikategorikan penyakit

Anda mungkin juga menyukai