Anda di halaman 1dari 10
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS (Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 1428/MENKES/SK/XII/2006 tanggal 20 Desember 2006) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Mesimbang a bahwa Puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan lempat umum yang berisiko potensial bagi penularan penyakit Mmaupun pencemaran lingkungan; bahwa untuk memelihara dan meringkatkan kesehatan lingkungan di Puskesmas perl adanya pedoman penyelenggaraen yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Mengingat q Warta Perundeng-undangan No.2646/Kamis,01-03-2007 Undang-Undang Gangguan (Hinder Ordonantie) 1926 Stbl. Nomor 226, setelah Giruoah dan aitambah terakhie dengan Stbl. 1940 Nomor 14 dan Nomor 450; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang \Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 11984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3237), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nontor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tembahan Lembaran Negara Nomer 3698) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Womor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) Undang-Undarg Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintan Pusat ‘oan Pemerintahian Oaerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara 4438) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1891 tentang Penanggulangan Waban Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 49, Tambanan Lembaran Negara Nomor 3447); eraturan Pemerintan Nemor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provins! sevagai Daersh Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomar 54, Tamioahan Lembarant Negara Nomar 3982): 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165) 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/ ‘SKiV/2004 tentang Kebljakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 11, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/ Per!Xi/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan; MEMUTUSKAN: Menetapkan ‘Kesatu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENYELENG. GARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS, Kedua Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dimaksud Diktum Pertama sebagaimana terlampir ‘dalam Lampiran Keputusan in ketiga Pedoman sebagaimana dimaksud Oikturt Kedua agar digunakan sebagai acuan bagi aparatur kesehaian dalam penyeleng- garaan kesehatan —_lingkungan Puskesmas. eempat = Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan pedoman ini dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kelima ‘eputusan ini mulat berlaku sejek tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggel 20 Desember 2008, MENTERIKESEHATAN, td, Drdr'SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP(K) ver Lampiran PEDOMAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS. 1 PENDAHULUAN Puskesmas merupakan sarana kesehaten terdepan yang berlungsi sebagai penggerek perrivanguman yang berwawasan Kesehatan, yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakal. Sebagai sarana pelavanan_umum pelayanan iangsung kepada masyarakat Sebagai sarana pelayenan mum Puskesmas walib memelihara dan ‘meningkatian Iingaungan yang sehat sesvek dengen standar dan persyaratan. Mengingat Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan KabupateniKoia cesta sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan alam meningkatkan kesadaran, kemauan, dan Kemampusn hidup sehat, maka Puskesmas juga derfungsi sebagei model bangunan sehat, yang dinarapkan mampu memotivasi kemendirian mesyarakat untuk menint dan menarapkannya di rumah, Penyehatan sarana dan bangunan Puskesmas sangat penting dalam coxgka_mewujudkan ingkungan yang sehat yang dapat memberikan perlindungan bagi pengunjung dan petugas Puskeemas, dan mencagah terjadinya pencemaran lingkungan akibat Kegiatan Puskesmas Puskesmas sebagai sarana pelayanan umum, wid memalihara can meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan ersyarstan Berdasarkan bess/nya potensirisiko Kesehatan pada Puskesmas yang dapat menganicam Kesehatan masyarakat, make sebagai serana pelayanian uum Puskesnias wajib memelihara dan meningkatkan lingkungen yang sehat sesuai dengan stander dan persyaratannya. Sehubungan dengan itu perlu sisusun Persyaratan Kesehatan Lingkungan Puskesmas sebagai acuan dalam meningkaikan ‘mutu kesehatan lingkungan Puskesmas. I. PENGERTIAN Dalam persyaratan kesehatan lingkungan Puskesmas ini yang clmaksue' dengan 4. Puskesmas adalah Unii Pelaksana Teknis, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, 2 Persyaraian Kesehatan Lingkungan Puskesmas adalan ketentuan-ketentuan yang bersifattekis kesshatan lingkungan yang harus ipenuni Puskesmas dalarn upaya melindun), memelinara, dan atau mempertinggi derajat Kesehatan masyarakat 3. Penyenatan Lingkungan Puskesmas adalah segala upaya untuk menyenatkan dan memeiihara lingkungan Puskesmas sehingge dak mengganggu Kesehatan manusia ¢an lingkungan sekitarnya Warta Perundang-undangan No, 2646/Kamis, 01-03-2007 4 Penanggung jawaby Puskesmas adalah Kepala Puskesmas yang sehari-harinys meminpin dan bertangung jawab atas penyelenggaraan Puskesmas. PERSYARATAN LINGKUNGAN BANGUNAN 4. Lokasi a Lokasi Puskeemas dipilth pada deerah yang aman dari ancaman bahaya antara Iain « aliran lahar, gelombang tsunami, ongsor, nencemaran lingkungan, nekas Tempat Pembuangan AKhir Sampah, dan bekes pertambangan dan di Bawah SUTT ‘gan SUTET, >. Lokasi Puskesmas berada pada tempat yang mudah dijangkau transportasi umum. 2. Halaman Halaman Puskesmas mempunyai 4. Balas yang las, dengan diberi pagar. b. Tersedia penerangan pada malam nari Bersih, tidak becek dan tidak ada genagan ai, 4. Tersedia tempat parkic yang memadai 2. Tersedia taman yang terpelihara dan api £ Tersedia tempat penampungan samoah sementara IV. PERSYARATAN BANGUNAN 4. -Konstruksi Bangunan + Kust,uluh, tepelinara,bersih, dan dapat men- ccegah perularan penyakit se‘ta kecelakaan. Konstruks) bangunan yang mengunakan kyu harus dlapisi dengan bahan anti rayap. 44 Lantai *Lantai terbuat dari bahan yang kedao air, permukaan rata, tidak licin, dan mudah diversinkan, + Lantai yang gelalu terkena air misalnya kamar mandi, tempat cuci, an sejenis aya harus mempunyat Kermiringan 2 3% Kearah saluran dan pembuangan air. 4.2. Dinding 7 Permukaan dinding harus bersih, rata vical ware terang dan mudah gibersihkan Permukaan dinding yang selalv erkena percikan aly harus Kedap air gan mudah dibersinkan. + Khusus unluk dinding ruang radiology. dibwat dengan. kelebalan tertenty sesuai ketentuan yang beriaku, agar tidak terjaci kebocoran raaiasi. 1.3. Ventilast +” Ventilasi haus menjamin peredaran dara di dalam ruangan puskesmas ‘dengan baik. v2 Warta Perundang-undangan No 2646/Kamnis,01- Luas ventlasi alamiah yang petmanen ‘minimal 15 % dari luas lantai dengan menerapkan sistem ventilasi silang Ventilasi dilengkapi dengan kawat kassa tidak permanen agar muda dibersihkan Bila ventlasi tidak menjamin adenya pergantian udara alamiah dengan bak, maka ruangan dilengkap\ dengan penghawaan mekanis misal kipas angin, exhauster atau AC * Ventilssi dapur menggunakan ccerobong asap atau exhausts Ventilasi pada laboratorium menggunakan extiauster dan dialiran pada udara Iuar, 1.4. Atap. * "Tidak bocor dan tidak menjadi tempat pperindukan serangga dan tkus. Tinggi atop tebth dari 10 m hacus ilengkapi dengan penangkal petir, 1.8 Langitlangit ‘Wudah dibesinesn, Dicat dengan wamna terang Tinggi dari lantai minimal 2,7 meter, 4.8 Pinte * Kuat, tinggi minimal 2,1 meter, lebar minimal 1,2 meter dan dapat ‘mencegah masuknya serangga, tkus, ddan binatang gengganggu lain. Pintu pada ruangan tertentu misalnys ruang perawatan, ruang pall, dan lain- lain dapat menutup secara otomalis. Pinu dengan bahan kayu pada ruangan tertentu yang selalu terkena air perlu dilapisi dengan bahan kedap Knusus untuk pintu ruang radiology, dilapist denga? plat timbal sesuat dengan ketentuan yang beriaku 1.7 Jendela * “Kuat, dapat mencegah masuknya serangga, fikus, dan binalang engganggu lain Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya canaya ‘minimal 1/6 kali luas lantai Ambang bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai Penataan Ruang ‘a. Ruang ditata rapi sesuai dengan fungsinya. b. Tersedia sarana alau fasiltas bagi pasien ccacat wuoun 6 Bahan-bahan mebelair dan tempat Penyimpanan arsip dilindungi dengan bahan anti rayap. 2007 vi. PERSYARATAM KUALITAS SUHU, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN, DEBU, DAN KEBISINGAN, a. Suhu dan kelembaban di setiap ruang sesuai Senger kondisi daeran setempat, kecuali ruang lertenty. Suhu dan kelembaban ruang obat, gudang abat, ruang laboratorium,dan ruang radiology adalah - suhu 22 - 27" C dan kelambaban 40 - 70% , Bila suhu udara > 30°C perlu menggunakan Air Conditioner (AC), kipas angin, Bila kelembaban udara pada fuangan > 95 % perlu menggunakan pengatur kelembaban (dehumidifier, knususnya pada ruangan yang lerdapat mikraskop. . Konsentvasi debu tersuspensi di setiap ruang tidak lebih dari 150 ugims. fe. _Intensitas cahaya di sefiap ruang adalah 100 - 200 lux, Kecuali rung laboratorium, persalinan, UGD adalah : 300 lux, sedangkan dapur adalah 100 tux. 1. Kualitas udara ruang Puskesmas tidak berbau terutama bebas bau gas 128 dan amoniak Intensitas kebisingan equivalent (Leq) pada lokasi Puskesmas tidak lebin dari 65 a (A) PERSYARATAN SARANADAN FASILITAS SANITAS] 1. Airbersin a Tersedia aif bersih untuk kebutuhan karyawan dan pengunjung sebagai berikut + “Puskesmas non rawat inap : 15 - 20 literJorangihari ~ Puskasmas rawat inap : 15.20 liter/ ‘orangfnari ditamiazhan dengan 40-60 Iter/bedmmari Air bersif untuk keperluan Puskesmas ‘dapat dineraleh dari Perusahaan Air Minum, ‘Sumber Air Tanah atau sumber lain yang lelah diglah sehingga_memenuhi persyaratan Kesehatan. Kaltes air bersitt memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis yang sesuai dengan keteniuan yag berlaku. © Distribusi air ke ruangan-ruangan senggunakan sarana perpipaan dengan lekanan posit Sumber air bersih dan sarana distibusinya hharus bebas dari pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis, 2. Kamar mandi dan Jamban 2 Seligp Puskesmas harus memilki kamar mandi dan jamban yang memenuhi syarat Kesehatan b. Kamar mandi dan jamban harus terpisah antara laki-laki dan wanita, karyawan dan penguajung © Tersedia cukup alr bersih dan sabun. d_ Selalu terpelihara dan dalam keadsan bersin v3

Anda mungkin juga menyukai