PENDAHULUAN
Industri Pengolahan Susu (IPS) memiliki peranan yang penting dalam upaya
penyediaan dan pencukupan gizi masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan kebutuhan
susu nasional yang mencapai 4,45 juta ton (sumber: Badan Pusat Statistik.2016). PT.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. menjadi salah satu penyumbang utama
dalam industri susu cair di Tanah Air, serta merupakan salah satu produsen terbesar produk
- produk UHT di Asia Pasifik (sumber: PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company,
Tbk.2015). Hal tersebut dibuktikan dengan kapasitas produksi industri yang mencapai 1
juta liter tiap harinya, atau dengan kata lain menyerap setidaknya lebih dari 90% di pasar
domestik (sumber: PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.2015)
Produksi susu tersebut tentunya harus ditunjang dengan mesin – mesin konversi energi,
yang merupakan asset penting dalam menentukan keberhasilan usaha produksi suatu
pabrik. Pengoperasian mesin – mesin tersebut secara efektif dan efisien tentunya akan
menghindari pemborosan pemakaian energi, dan dapat mengurangi biaya produksi. Salah
satu mesin konversi energi yang sangat vital bagi berjalannya proses produksi, agar suatu
produksi dapat berjalan dengan baik yaitu boiler. Uap yang dihasilkan boiler digunakan PT.
Ultrajaya untuk proses pemasakkan di bagian UHT (Ultra High Temperature), SPD (Spray
Drier), SKM (Susu Kental Manis), Juice Plant, serta untuk pasokan produksi di PT. Kraft
Foods. Selain itu, steam yang dihasilkan dari boiler low pressure yang berada di PT.
Ultrajaya juga digunakan untuk CIP (Cleaning Intermediate Production) di departemen
SPD.
Oleh karena itu, untuk dapat menunjang proses produksi serta dapat meningkatkan
upaya penghematan energi, maka diperlukan studi atau kajian berupa efisiensi energi dari
boiler di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Sehingga kinerja boiler
bisa optimal.
Kurang optimalnya kerja suatu boiler dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut bisa berkaitan langsung dengan peralatan boiler itu sendiri, seperti tidak
sempurnanya proses pembakaran bahan bakar, namun bisa juga disebabkan dari luar sistem
1
boiler, seperti rendahnya mutu feedwater yang digunakan, kurang optimalnya pemanfaatan
kondensat, intensitas blowdown dan lain sebagainya
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka topik yang akan dibahas di laporan kerja
praktik ini mengenai salah satu efisiensi boiler di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company, Tbk, yaitu boiler LP 6 ton/h. Untuk itu, dilakukan pengamatan serta tanya jawab
secara langsung guna memperoleh informasi – informasi yang dibutuhkan sehubungan
dengan analisa efisiensi boiler tersebut. Dengan berbagai macam informasi data yang
diperoleh, maka laporan kerja praktik ini diberi judul Analisa Efisiensi Boiler Fire Tube Di
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
Rumusan masalah yang terdapat didalam laporan kerja praktik ini diantaranya:
a. Bagaimana sistem produksi steam di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company,
Tbk.
b. Bagaimana efisiensi boiler di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
c. Apakah penggunaan boiler di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
sudah optimal
d. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja boiler
1.3 Tujuan
Pelaksanaan serta penyusunan laporan kerja praktik ini memiliki beberapa tujuan
diantaranya:
a. Mengetahui sistem produksi steam di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company, Tbk.
b. Mengetahui efisiensi boiler di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
c. Menganalisa efisiensi boiler di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
d. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja boiler
2
1.4 Batasan Masalah
Dalam laporan kerja praktik ini hanya akan dibahas mengenai efisiensi boiler LP 6 ton/h di
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Adapun batasan – batasan untuk
menguji kinerja boiler:
1. Data yang diuji hanya 1 boiler
2. Dilakukan 9 kali pengambilan data, yang terbagi menjadi 3 hari.
3. Metode yang dipakai yaitu direct method
Dalam Kerja Praktik yang dilakukan di PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company,
Tbk, digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1.5.1 Metode Observasi
Metode Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan.
1.5.2 Metode Wawancara
Metode Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya
jawab langsung kepada tenaga ahli yang terkait dengan bidang objek yang diamati
1.5.3 Metode Studi Litratur dan Studi Pustaka
Metode Studi Literatur dan Studi Pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku
manual operasional, buku - buku pendukung yang telah tersedia di perusahaan, serta
informasi terkait dari internet. Data tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
keadaan nyata yang ada di lapangan.
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan selama 7 minggu, dimulai dari 10 Juli 2017
sampai dengan 25 Agustus 2017 di PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
yang berlokasi di Jl Raya Cimareme 131, Padalarang-40552, Kab. Bandung.
3
1.7 Profil Perusahaan
4
1.7.3 Sejarah Perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk didirikan tanggal 2
November 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. Kisah
PT. Ultrajaya diawali dari sebuah perusahaan susu yang kecil pada tahun 1958. Lalu
pada tahun 1971, perusahaan ini memasuki tahap pertumbuhan pesat sejalan dengan
perubahannya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong
Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya,
dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta
memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008
merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. Sehingga, PT.
Ultrajaya Milk Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu.
PT. Ultrajaya ini merupakan perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang
menghasilkan produk - produk susu, minuman dan makanan dalam kemasan aseptik
yang tahan lama. Selain itu, PT. Ultrajaya juga menggunakan teknologi proses UHT
(Ultra High Temperature) untuk menjaga kesegaran bahan baku dan kualitas gizi
alaminya.
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. menggunakan sistem komputerisasi yang sudah
terintegrasi, yaitu SAP, sejak tahun 2002, tetapi karena berbagai pertimbangan dan
bisnis proses yang semakin kompleks, akhirnya pada tahun 2012 mengganti sistem
mereka ke Oracle EBS R.12 yang bisa membuat sistem terintegrasi dengan Robot
ASRS.
Pertumbuhan pesat yang dialami PT. Ultrajaya, diraih oleh adanya sebuah
filosofi sederhana, yaitu memproduksi produk dalam kemasan berkualitas tinggi
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Filosofi tersebut terbukti dalam mencapai
empat sasaran. Pertama, memastikan bahwa hanya bahan baku terbaik yang
digunakan untuk proses produksi. Kedua, meproduksi jenis produk sebanyak
mungkin untuk konsumen. Ketiga, PT. Ultrajaya memiliki teknologi tepat yang
membantu dalam pengembangan dan produksi beragam produk berkualitas. Dan
akhirnya mengirimkan produk-produk ini ke seluruh konsumen Indonesia di mana
pun mereka berada.
5
1.7.4 Logo Perusahaan
PT. Ultrajaya menggunakan 2 logo yang berbeda yaitu logo perusahaan dan logo
produknya seperti Gambar 1.2 dan Gambar 1.3.
6
PRESIDENT DIRECTOR
CORPORATE SECRETARY
PROJECT MANAGER
CONTROLLER
DIRECTOR DIRECTOR
PLANT MANAGER *)
CASHTER
R&D OFFICE GROUP PRODUCT MR SALES MANAGER CHIEF ENGINEER SUPERVISOR ASSISTANT QC EDP STAFF CLERCKS STAFF GA OFFICER
R&D STAFF PRODUCT MANAGERS SECTION MGR TEKNISI OPERATOR LAB ANALYS LABOURS H.I.R & GA STAFF
SECURITY
ASSISTANT BRANDS SALES SUPERVISOR
SALESMAN
ASSISTANT SALESMAN
7
MANAGER
TJATUR NUGROHO
ASSISTANT MANAGER
OPERATOR WATER TREATMENT OPERATOR WASTE WATER OPERATOR CHILLER FRESH MILK OPERATOR BOILER 6.3T & OPERATOR AIR COMPRESSOR
OPERATOR BOILER HP & 10T OPERATOR CHILLER PLANT HSE OPERATOR
& LAB TREATMENT PLANT PLANT BOILER LP PLANT
SUPARNO B YAYAT SYARIP H AHMAD B RUHLAT ADE KUSNIA R DIAN R
PANJI P YUSUSF I
AGUNG M CEPIANSYAH KOMARA IMAN SANTOSO ADI PERMANA ADE SASMITA
ANWAR A RESTU RM
ANDRIANSYAH TETEN KS ASEP K ROBBI N ADI SUTISNA WINARDI
Gambar 1.5 Struktur Organisasi Utility Department 2017.
Sumber: PT. Ultrajaya Milk Indsutry & Trading Company, Tbk