LANDASAN TEORI
9
2.2 Tinjauan Umum tentang Sistem Informasi
10
lainnya, dan apabila terputus atau hilang salah satu diantaranya maka
sistem itu tidak akan berjalan dengan baik.
11
a. Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang
terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu
tujuan yaitu menyajikan informasi (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2006).
b. Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi. (Alter, 2006).
c. Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak
yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna. (Bodnar dan Hopwood, 2006).
d. Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum
terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang
dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai (Gelinas, Oram,
dan Wiggins 2006).
e. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada
pemakai (Hall, 2006).
f. Sistem Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan
sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
(Wilkinson, 2006).
g. Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
(Turban, McLean, dan Wetherbe 2006).
h. Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari
suatu organisasi : operasi, installasi dan perawatan komputer.
i. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling
terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang
dimaksud adalah komponen input, model output, teknologi, basis data
(database), kontrol atau komponen pengendali.
12
j. Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi
satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk
mengatur masalah yang ada.
k. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Dalam sistem informasi diperlukan klarifikasi alur informasi hal ini
disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh
pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel,
efektif dan efisien.
l. Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling
berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya
mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengelolaan
informasi (data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user).
m. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan
saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar,
suara maupun tulisan.
n. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
kepentingan tertentu.
o. Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar muka yang
berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari
dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan
pembuat-keputusan manajemen dan para pengguna yang berpengalaman di
bidangnya.
p. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan
saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar,
suara maupun tulisan.
q. Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk
13
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan.
14
FOKUS Ruang/Unit Kerja (berbasis Berbasis Informasi (Information
bagian, seksi, departemen) Based)
(departemen based)
MODEL PRODUK Bentuk Fisik rekam medic Defenisi butiran (item) data,
pemodelan data, data administrasi,
data audit.
TAMPILAN Data dikumpulkan secara Mencari secara electronis
penggabungan/agregat dan Sumber-sumber data /pengetahuan
dipresentasikan dalam lembaran. digunakan secara simultan.
Menggunakan statistic dan teknik
pemodelan data
ISI Formulir dan desain RM Penetapan logical data
Alur data dan rekayasa ulang
(reengineering).
Perkembangan aplikasi.
Penunjang aplikasi.
ASPEK HUKUM Kerahasiaan dan pelepasan Ragam program sekuritas, audit
informasi dan pengawasan.
Penilaian resiko dan analisis.
Pencegahan dan ukuran
pengawasan.
Sumber : Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan, Gemala Hatta.R, 2008, Penerbit Universitas Indonesia.
15
3. Tampilan, dalam paradigma lama pekerjaan praktisi adalah
mengumpulkan data dengan menggabungkan dan ditampilkan dalam
lembaran. Sedangkan tugas analisis informasi cendrung dilakukan oleh
fihak lain di luar unit rekam medis, misalnya oleh pihak yang menjaga
system mutu (quality assurance) manajemen utilisasi atau manajemen
resiko. Konsep tradisional juga tidak mempunyai broker (pengumpul
informasi), memperoleh informasi dari berbagai sumber yang dapat
digunakan secara bersama-sama serta menggabungkanya untuk berbagai
pelayanan informasi lain secara luas maupun dalam memadukan
kepentingan spesifik pengguna yang berbeda. Dalam konsep paradigm
baru yang berorientasi pada informasi, kepala unit kerja MIK dapat
menggunakan berbagai teknologi dalam mencari, menganalisis data
maupun mengevaluasi beragam sumber data, terutama bagi pekerjaan yang
berkaitan dengan peningkatan mutu dan penunjang keputusan.
4. Isi, dalam konsep tradisional, isi RM cenderung terdiri dari kertas formulir
yang kerap berubah desain formulirnya. Sedangkan dalam konsep
paradigm informasi, focus yang dipentingkan adalah mengembangkan
antar muka (interface) yang nyaman bagi pengguna rekam kesehatan
elekronik.
5. Aspek hukum, dalam konsep kerja tradisional, unsur ‘kerahasiaan dan
melepaskan informasi’ lebih ditekankan kepada bagaimana cara
memberikan, meneruskan atau mengeluarkan (melepaskan) informasi.
Sedangkan dalam konsep paradigm baru, unsure tersebut berorientasi pada
manajemen informasi , dimana menjaga kerahasiaan dan melepaskan
informasi tidak dibebankan pada satu unit saja, tetapi harus dipikul secara
bersama antara yang mengirim informasi dan yang menerima informasi.
16
jumlah berkas. Dan dilakukan proses analisis kelengkapan berkas rekam medis.
Jika berkas belum lengkap maka akan disortir ke rak sortir. Setelah itu petugas
Unit Rekam Medik meminta dokter yang bertanggung jawab dalam pengisian
berkas rekam medic tersebut untuk melengkapi data yang diperlukan.
17
Prosedur Indexing adalah setelah kode penyakit didapatkan, maka kode tersebut
dimasukkan ke dalam database computer dengan program tertentu menurut data
pasien pada berkas rekam medis tersebut.
Untuk membuka data pasien di komputer digunakan nomor rekam medis pasien
yang diketikkan pada kolom rekam medis. Setelah itu, akan keluar data pasien
yang kita inginkan dan masukkan kode penyakit yang telah ada pada berkas
rekam medis pasien tersebut. Di dalam koding dan indeksing memberi kode
penyakit-penyakit dengan menggunakan ICD-10. Kemudian setelah melakukan
pengkodean, diinput ke komputer dengan indeksing, hal ini dapat digunakan untuk
pemberian kode dan indeksing pada diagnosa, penyebab cidera dan penyebab
kematian.
ICD 10
Fungsi ICD menurut Kasim (2008), penerapan pengkodean ICD digunakan untuk:
1. Mengindex pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan
kesehatan.
2. Masukan/input bagi system pelaporan diagnosis medis.
3. Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis
karakteristik pasien dan penyedia layanan.
4. Bahan dasar dalam pengelompokan DRGs (Diagnosis Related Groups)
untuk system penagihan pembayaran biaya pelayanan.
5. Pelaporan Nasional dan Internasional morbiditas dan mortalitas.
6. Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan
pelayanan medis.
7. Merencanakan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan
dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.
18
9. I00-I99 Penyakit Sistem Sirkulasi
10. J00-J99 Penyakit Sistem Pernafasan
11. K00-K93 Penyakit Sistem Pencernaan
12. L00-L99 Penyakit Kulit dan Jaringan Subkutan
13. M00-M99 Penyakit Sistem Musculosceletal dan Jaringan Ikat
14. N00-N99 Penyakit Sistem Kemih Kelamin
15. O00-O99 Kehamilan, Persalinan dan Masa Nifas
16. P00-P96 Keadaan Tertentu yang bermula pada masa perinatal
17. Q00-Q99 Kelainan Bawaan, Kelainan Pembentukan dan Kromosom
18. R00-R99 Gejala dan tanda penemuan abnormal secara klinis
laboratorium yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
19
arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
Simbol Proses
Simbol Penyimpanan
Data
Arus data ini mengalir di antara proses
4. (process), simpanan data (data store) dan
kesatuan luar (eksternal entity). Arus data
Simbol Arus Data sebaiknya diberi nama yang jelas dan
mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan di samping atau di atas garis
panahnya.
Simbol Kegiatan
20
Manual
Menujukkan kegiatan proses dari operasi
3. program komputer.
Simbol Proses
Simbol Harddisk
Menujukkan input / output menggunakan
8. diskette.
Simbol Diskette
Menujukkan arus dari proses.
9.
21
Digunakan untuk menujukkan awal dan
1. akhir program.
Simbol Terminal
Digunakan untuk memberikan nilai awal
2. pada suatu variabel atau counter.
Simbol Persiapan
Digunakan untuk pengolahan aritmatik dan
3. pemindahan data.
Simbol Pengolahan
Digunakan untuk mewakili operasi
4. perbandingan logika.
Simbol Keputusan
Digunakan untuk menujukkan hubungan
5. arus proses yang terputus dalam halaman
yang sama.
Simbol Penghubung
Simbol Terdefinisi
Entity.
1.
22
Atribut dari entity dengan key (kunci).
3.
23
dengan masalah klinik yang dihadapi serta diutamakan yang berupa hasil meta-
analisis, review sistematik, dan randomized controlled trial (RCT). Kalangan
medis harus mempunyai kemampuan untuk melakukan kajian kritis (critical
appraisal) berdasarkan prinsip-prinsip EBM terhadap hasil-hasil penelitian klinis
tersebut dan independen dalam menentukan keputusan klinis (Clinical Decision).
Secara lebih rinci EBM merupakan keterpaduan antara bukti-bukti ilmiah yang
berasal dari study yang dipercaya (best research evidence) dengan keahlian klinis
(clinical expertise) dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat (patient values).
Banyaknya jenis dan jumlah obat yang beredar serta bertambahnya berbagai
obat baru justru menyebabkan kebingungan dan kesukaran bagi dokter dan tenaga
kesehatan lain dalam memilih obat untuk pelayanan kesehatan. Sebagian besar
sediaan obat yang beredar merupakan duplikasi sediaan yang ada, dengan ini dan
dosis yang sama tetapi harga berbeda. Sebagian lagi merupakan obat yang kurang
dibutuhkan karena tidak sesuai dengan kondisi penyakit yang ada atau obat
tersebut sesuai dengan kondisi yang ada resikonya lebih besar daripada
manfaatnya. Teknologi diagnostik dan terapeutik selalu disempurnakan dari waktu
ke waktu sehingga bisa saja obat atau teknologi kesehatan yang sebelumnya
diketahui terbaik di masanya dapat segera digantikan oleh obat atau teknologi
kesehatan yang lebih efektif dan aman. Dengan bertambahnya pengalaman klinik
seseorang maka kemampuan/ keterampilan untuk mendiagnosis dan menetapkan
bentuk therapy juga meningkat. Agar dapat memberikan therapy terbaik untuk
pasien, praktisi medis harus menetapkan jenis obat yang benar-benar diperlukan,
paling efektif dan aman bagi pasien. Proses pengambilan keputusan untuk
memilih obat ini harus didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang terkini dan valid
yaitu menggunakan EBM. Dalam mempraktekkan EBM, praktisi medis dibantu
oleh farmasis atau apoteker yang memang tidak secara langsung memberikan
saran kepada dokter mengenai pilihan pengobatannya berdasarkan EBM, dan turut
serta memonitor perkembangan kesehatan pasien. Sehingga, selain dapat
meningkatkan keberhasilan therapy dan memperbaiki kwalitas hidup pasien, EBM
juga dapat melindungi dokter dari tuntutan malpraktek akibat keputusan therapy
yang tidak berdasarkan bukti.
24
2.4 Anamnesa
Anamnesa adalah kumpulan informasi subjectif yang diperoleh dari apa yang
dipaparkan oleh pasien terkait dengan keluhan utama yang menyebabkan pasien
mengadakan kunjungan ke dokter. Anamnesa yang baik untuk seorang dewasa
mencakupi keluhan utama, informasi mengenai kelainan yang dialami sekarang,
riwayat penyakit terdahulu, riwayat keluarga, dan informasi mengenai keadaan
tiap system tubuh pasien.
Format anamnesa merupakan suatu kerangka terstruktur untuk mengorganisir
informasi yang diperoleh dari pasien dalam bentuk lisan maupun tulisan. Format
ini mengarahkan dokter pada informasi spesifik yang harus diperoleh dari pasien.
Anamnesa yang dapat mengarahkan dokter pada informasi tersebut sebenarnya
sangatlah bervariasi. Keterampilan dalam melakukan hal ini membutuhkan
pengetahuan yang dalam mengenai informasi tersebut, kemampuan dalam
mendapatkan informasi yang akurat dan mendetail, dan keterampilan
interpersonal yang dapat memudahkan anda merespon perasaan pasien.
Untuk pasien baru dilakukan anamnesis mendalam mengenai keluhan utama yang
dialami pasien, untuk pasien yang mencari penanganan spesifik, dokter perlu
melakukan anamnesa yang mendalam dan mengaitkannya dengan informasi yang
diperlukan dalam cakupan spesialisasi tersebut.
Hal ini sangat penting dilakukan terutama dalam kondisi gawat darurat.
25
Komponen ini mencakup data pribadi pasien : nama, usia, jenis kelamin,
status pernikahan dan pekerjaan.
4. Keluhan Utama
5. Anamnesis terpimpin
26
b. Riwayat operasi : tanyakan mengenai waktu, indikasi dan jenis operasi
yang dilakukan.
27
b. Kulit, gatal, bercak, benjolan, kering, perubahan warna, perubahan
rambut dan kuku.
c. Telinga-Hidung-Tenggorok-Mata-Kepala, Kepala: Sakit kepala, cedera
kepala, pusing, merasa kepala ringan; Mata: tajam pandangan,
penggunaan kaca mata, pemeriksaan terakhir, nyeri, kemerahan, air
mata berlebih, penglihatan ganda, penglihatan kabur, katarak, dll;
Telinga: pendengaran, suara mendengung, vertigo, nyeri, infeksi,
cairan keluar dari telinga; Hidung dan sinus: riwayat flu, sumbatan
hidung, hingus, gatal, hidung berdarah, dan masalah sinus;Tenggorok
(atau mulut dan faring): keadaan gigi, gusi, riwayat nyeri tenggorokan,
sakit menelan, dan suara parau.
d. Leher, benjolan, pembesaran kelenjar, gondok, nyeri, atau kekakuan
pada leher.
e. Payudara, benjolan, nyeri, cairan puting, riwayat pemeriksaan mandiri
(Sadari).
f. Respiratorik, batuk, sputum, batuk darah, sesak napas, mengik. Anda
dapat pula menanyakan ada tidaknya riwayat tuberkulosis, pneumonia,
emphisema, asma, dan bronkhitis.
g. Kardiovaskuler, permasalahan jantung, tekanan darah tinggi, demam
rematik, nyeri dada atau rasa tidak nyaman, palpitasi, sesak pada saat
baring, paroxismal nocturnal dispnea, edema, riwayat EKG atau
pemeriksaan jantung lainnya.
h. Gastrointestinal, sulit menelan, nyeri perut dan lokasinya, nafsu
makan, mual, muntah, warna dan konsistensi feses, perdarahan anus,
hemorrhoid, konstipasi, diare. Nyeri perut, intoleransi makanan,
sendawa berlebihan.
i. Urinarius, frekuensi berkemih, poliuria, nokturia, urgensi, nyeri pada
saat berkemih, batu ginjal, inkontinensi.
j. Genitalia, Pria: hernia, cairan dari penis, nyeri penis atau testis,
riwayat penyakit menular seksual, kebiasaan seksual, kepuasan,
metode KB, penggunaan kondom. Wanita: usia menarke; keteraturan,
frekuensi dan durasi haid; jumlah darah, perdarahan diantara masa haid
28
atau setelah berhubungan seksual; dismenore, gangguan pre-
menstruasi; usia menopause, gejala menopause, perdarahan post-
menapuse; sekret vagina, gatal, perih, benjolan, riwayat penyakit
menular seksual dan pengobatannya; jumlah kehamilan dan kelahiran,
metode KB, riwayat keguguran, komplikasi kehamilan; preferensi
seksual, fungsi, kepuasan, permasalahan lain seperti dispareunia;
terpapar dengan infeksi HIV.
k. Vaskuler perifer, klaudikasio intermitten, keram, varises.
l. Muskuloskeletal, nyeri otot dan sendi, kekakuan, arthritis, riwayat
gout, dan nyeri punggung. Jika dirasakan, tanyakan lokasi dari otot
atau sendi yang mengalaminya, ada tidaknya bengkak, kemerahan,
nyeri, kekakuan, kelemahan, atau pergerakan yang terbatas; termasuk
waktu gejala tersebut terjadi, durasi, dan riwayat trauma.
m. Neurologik, pingsan, kejang, kelemahan, paralisis, rasa baal,
kesemutan, tremor atau pergerakan involunter lainnya.
n. Hematologik, anemia, gusi mudah berdarah, riwayat reaksi post
transfuse.
o. Endokrin, masalah thyroid, intoleransi panas dan dingin, keringat
berlebih, haus dan lapar berlebih, poliuria, perubahan ukuran sepatu
yang mendadak.
p. Psikiatrik, kecemasan, ketegangan, mood termasuk deresi, gangguan
memori, percobaan bunuh diri jika ada.
b. Persiapan Anamnesis
Dokter membina hubungan yang baik dengan pasien dari berbagai usia,
kelas social, ras, etnis, dan keunikan.
29
Dokter membaca rekam medis pasien sebelum melakukan anamnesa,
sehingga diperoleh gambaran awal tentang pasien, diagnosis terdahulu dan
penanganannya, yang dapat digunakan sebagai acuan bagi dokter tentang
apa yang dibutuhkan pasien.
Pasien akan memperhatikan postur tubuh, gestur, kontak mata dan nada
suara dapat mengekspresikan minat, perhatian dan pemahaman. Dokter
yang berpakaian rapi, bersih, konservatif, dan disertai papan nama dapat
meyakinkan pasien.
6. Mempersiapkan catatan
c. Proses Anamnesis
30
Bagaimana anda menyapa pasien dan pengunjung lain di ruangan anda
akan memberikan kenyamanan pasien, dan akan membentuk kesan
pertama pasien terhadap anda.
31
8. Menjadwalkan pertemuan berikutnya
32
Tugas Pokok Unit Rawat Jalan :
Tujuan Pencatatan :
1. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif pada semua tim kesehatan yang
terlibat sehingga dapat mencegah tumpang tindih, pengulangan atau
kesenjangan dalam pelayanan/ asuhan perawatan.
2. Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang terlibat dalam
pelayanan.
3. Sebagai bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk tanggung jawab dan
tanggung gugat.
a. Admission note.
33
Informasi yang bisa diperoleh :
c. Untuk mengetahui cara pembayaran pasien rawat jalan dan sebagai dasar
pembuatan laporan tingkat pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat.
d. Sebagai arsip unit rawat jalan /poliklinik yang harus selalu disimpan di
setiap unit rawat jalan/poliklinik.
a. Buku register ini diisi pada saat pasien dating di poliklinik untuk
pemeriksaan.
34
c. Buku register disediakan oleh bidang perawatan dan sesuai dengan format
yang telah ditetapkan.
Imhotep
Hidup di zaman Piramid antara antara 3000 – 2500 SM, menjabat sebagai Kepala
Arsitek Negeri dan Penasehat Medis Raja Fir’aun, adalah seorang dokter yang
mendapat kehormatan sebagai medical demigod, membuat papyrus yaitu
dokumen ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan.
Ebers Papyrus
Papyrus ini oleh Universitas Leipzing (Polandia) berisi observasi yang cermat
mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
35
tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern, mengenyampingkan
ramalan dan pengobatan mistik, serta melakukan penelitian observasi dengan
cermat yang sampai saat ini masih dianggap relevan. Hasil penelitian terhadap
pasien tersebut sampai saat ini juga masih dapat dibaca oleh para dokter. Beliau
mengajarkan pentingnya menuliskan catatan penemuan medis kepada murid-
muridnya.
Ditemukan buku “Leviticius” yang membicarakan hal sanitasi dan higienis: efek
menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan, jenis makanan yang
mengandung gizi, cara membersihkan ibu yang baru bersalin. Segi kebersihan
lainnya.
Pada perkembangan zaman keemasan Dinasti Islam, Avicena (Ibnu Sina) dan
Rhazes merupakan tokoh yang berperan dalam penulisan catatan klinik yang lebih
baik maupun buku-buku kedokteran seperti “Treatise on Smallpox and Measles”.
36
Pentingnya rekam medis mulai sangat terasa sejak didirikannya Rumah Sakit
St.Barthelomew di London. RS ini sangat menekankan pencatatan
laporan/instruksi medis yang harus dilakukan oleh seorang dokter sebagai bentuk
pertanggungjawabannya kepada pasiennya. RS ini juga yang mempelopori adanya
pendirian perpustakaan kedokteran.
Pada Abad 18
Pada Abad 19
Abad 20 rekam medis baru menjadi pusat perhatian secara khusus pada beberapa
rumah sakit, perkumpulan/organisasi/ikatan tenaga medis (dokter) di negara barat.
Pada tahun 1902 American Hospital Association (AHA) untuk pertama kalinya
melakukan diskusi rekam medis. Hingga tahun 1905 seorang dokter
berkebangsaan Amerika dr. Wilson mengemukakan pidato ilmiahnya tentang “A
clinical chart for the record of patient in small hospital” atau inti pidatonya yaitu
tentang pentingnya nilai rekam medis yang lengkap demi kepentingan pasien
maupun pihak rumah sakit. Perkembangan berikutnya yaitu sebagai berikut:
37
d. Australia mendirikan sekolah rekam medis oleh ahli rekam medis
berkebangsaan Amerika Ny.Huffman.
38
7. PerMenKes RI No. 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medik
(Medical Record).
b. Alasan sosial. Manusia tidak hidup sendiri, dia hidup dalam sebuah
kelompok. Manusia merupakan bagian dari organisasi sosial yang
berdasarkan minat bersama akan menghasilkan rekaman tentang kegiatan
mereka, baik sebagai perorangan maupun sebagai bagian organisasi sosial.
39
Rekam medis suatu Rumah Sakit atau Puskesmas adalah merupakan
record yang pengelolaannya harus disesuaikan dengan ketentuan, petunjuk dan
pedoman yang berlalu pada pengelolaan record pada umumnya. Beberapa
ketentuan dan petunjuk yang ada dan berlaku di Indonesia yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pengelolaan record antara lain :
40
e. Surat Edaran nomor HK.00.06.1.5.01660 tentang Petunjuk Teknis
Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam
Medis di Rumah Sakit.
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil
bagian di dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisis, penelitian, dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, Rumah Sakit, maupun dokter dan
tenaga kesehatan lainnya.
41
g. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta bahan
pertanggungjawaban dan laporan.
Tugas Pokok :
42
m. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk dapat saling membantu dalam
pelaksaan tugas.
a. Terlaksananya program kerja, fungsi dan tugas sub bidang rekam medis dan
audit medis.
d. Tersusunnya laporan kegiatan dan evaluasi rekam medis dan audit medis.
b. Lebih Peka.
43
Mencakup data social. Data social diperoleh dari tahap penerimaan pasien di
TPP. Yang mendokumentasikan data social adalah petugas Rekam Medis.
c. Sangat Peka.
Mencakup data medis. Data medis adalah data yang diterima pasien setelah
mendapatkan pemeriksaan dari dokter, perawat, petugas radiolagi, dan
laboratorium.
Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran wajib
menyimpan kerahasiaan yang menyangkut riwayat penyakit pasien yang tertuang
dalam rekam medis. Rahasia kedokteran tersebut dapat dibuka hanya untuk
kepentingan pasien untuk memenuhi permintaan aparat penegak hukum (majelis
hakim), permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana, rahasia kedokteran (isi rekam medis) baru dapat dibuka bila diminta oleh
hakim majelis di hadapan sidang majelis. Dokter dan dokter gigi bertanggung
jawab atas kerahasiaan rekam medis sedangkan kepala sarana pelayanan
kesehatan bertanggungjawab menyimpan rekam medis.
a. Dokter.
44
2.6.7 Mutu Rekam Medis
Menurut Huffman (1990) dan Sujaga (1996), mutu rekam medis yang baik
adalah rekam medis yang memenuhi indicator indicator mutu rekam medis
sebagai berikut :
b. Keakuratan.
c. Tepat waktu.
Kelebihan :
45
3. Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah
distandarisasi.
Kekurangan :
1. Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani Unit Rawat Jalan dan
Unit Rawat Inap.
Kelebihan :
Kekurangan :
46
dan administrasi guna memudahkan pengelolaan dalam melayani pasien yang
Dalam pelayanan rekam medis, alat utamanya adalah formulir, catatan dan
setiap tempat atau unit layanan. Tempat atau unit layanan tersebut terbagi menjadi
2:
47
b. Unit pengumpul dan pengolah data yang berada dalam unit rekam medis.
Meneliti kelengkapan isi dan merakit berkas rekam medis sebelum disimpan.
Tugas Pokok.
3. Menyusun lembar rekam medis sesuai aturan yang berlaku di rumah sakit.
48
4. Coding yaitu mencari kode berdasarkan diagnosis penyakit sesuai
klasifikasi penyakit yang berlaku yaitu buku International Statistical
Classification of Desease and Related Health Problems (ICD-10 revisi ke
10) tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan istilah yang
seragam/kesatuan bahasa untuk mempermudah pengelompokan penyakit
bagi kebutuhan pencatatan dan pelaporan. Selain itu menerima dokumen
rekam medis dari unit Assembling dengan buku Expedisi, memisahkan
dokumen Rekam Medis dan KK, dan menyerahkan dokumen rekam medis
ke bagian Filling dengan menggunakan buku Expedisi, sedangkan KK
digunakan untuk index, mencatat index penyakit, jenis operasi/tindakan,
nama dokter dan jenis sebab kematian. Menyusun Index Penyakit,
Operasi, Kematian, dan dokter pada rak penyimpanan index.
Menyimpan berkas rekam medis agar mudah didapat jika dibutuhkan dan terjamin
keamanannya.
a. Tugas Pokok.
49
3. Mencatat buku penggunaan berkas rekam medis.
1. Tracer.
Januari sampai Desember. Sejak April 1992 telah diberitahukan bentuk pelaporan
baru yang membedakan antara pelaporan dari puskesmas ke Dati II dan Dati II ke
pusat, sedangkan untuk kebutuhan Dati I (Laporan dari Dati II ke Dati I) diberi
a. Mekanisme Pelaporan
1. Laporan dari puskesmas pembantu dan laporan dari puskesmas kelilling,
posyandu dan bidan desa disampaikan ke pukesmas yaitu pengelola
pencatatan dan pelaporan.
2. Pengelola pencatatan pelaporan menyusun dan mengkompilasi data yang
50
4. Hasil olahan dianalisis dan disajikan untuk kepentingan puskesmas dalam
mengambil tindakan.
b. Frekuensi Pelaporan
Operaional Gizi, Imunisasi dan KIA) dan LB4 (Data Obat) yang baru
pelaporan.
3. Laporan tahunan terdiri dari LSD1 (Data umum dan fasilitas), LD2 (Data
bulan Januari tahun berikutnya. Laporan ini hanya dilaporkan satu kali
saja.
51
2. Formulir W2 (Laporan Mingguan)
Data diambil dari data penyakit harian maupun laporan mayarakat, dilaporkan
secara mingguan ke Dati II. Fungsinya sebagai kewaspadaan sejak dini bila terjadi
Rules engine, yang menyediakan program logic yang dapat dipakai untuk
menunjang keputusan seperti : kewaspadaan dan pernyataan, daftar
permintaan (order set) dan protocol klinis.
52
Human Interface, memperoleh data dalam waktu yang tepat bagi
pelayanan (at the point of care) dan kemampuan untuk mengakses data,
aturan dan proses data (mined data) melalui data agregat dan analisis data.
Gudang data (data warehouse) data spesifik yang dapat diproses (yakni
data agregat dan data yang akan dianalisis) yang menghasilkan informasi
yang amat berguna.
Tugas Pokok
a. Admission note.
53
d. Buku register rawat jalan.
Tugas Pokok :
a. Admission note.
b. Sensus harian.
54
c. Berkas rekam medis gawat darurat.
Tugas pokok :
b. Sensus harian.
55
c. Register pasien rawat inap.
a. Sistem Penamaan
56
Nama Tunggal : Nama orang dapat terdiri dari satu kata, dua kata atau lebih.
Nama orang yang hanya terdiri dari satu kata, diindeks sebagaimana nama
tersebut. Contoh : Sumarto Sumarto.
Nama Majemuk : Nama orang Indonesia yang majemuk dan oleh si pemilik
nama itu ditulis menjadi satu, diindeks sebagaimana itu ditulis. Contoh : Amir
Hamzah, Hamzah Amir.
Bukan nama keluarga : Nama orang Indonesia yang terdiri dari satu atau
dua kata, akan tetapi nama itu adalah nama sebenarnya bukan nama keluarga,
maka diindex kata terakhir dijadikan kata tangkap utama, dan dianggap
sebagai nama keluarga.
Nama orang Indonesia yang menggunakan nama marga, suku dan clan maka
yang diutamakan nama marga, suku dan nama clan (kaum). Contoh : Armin
Pane, Pane Armin.
Nama wanita Indonesia yang menggunakan nama laki-laki. Nama laki-laki itu
meskipun nama ayahnya, nama suaminya, atau mungkin namanya sendiri,
maka diindex dan ditulis nama laki-laki sebagai kata tangkap utama. Contoh :
Mayang Jegan, Jegan Mayang.
Nama Pemandian
57
1. Nama Orang Cina, Korea, Vietnam dan Sejenisnya
Nama Asli : Nama orang Cina, Korea, Vietnam dan sejenisnya, maka diindex
dan ditulis sebagaimana nama aslinya. Contoh : Pak Tjung Hui, Pak Tjung
Hui.
Nama orang Cina yang digabung dengan nama orang Eropa, maka diindex
dan ditulis nama orang Cina baru kemudian nama Eropa. Contoh : Robert
Lim, Lim Robert.
Nama orang India, Jepang, Muangthai dan sejenisnya, kata akhir dijadikan
kata tangkap utama dalam index tanpa memperhatikan apakah kata akhir itu
nama keluarga atau clan. Contoh : Chand Parvez, Parvez Chand.
Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang diikuti nama keluarga,
nama keluarga dijadikan kata pengenal utama. Contoh: Abdullah Majid,
Majid Abdullah.
Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang menggunakan kata-kata
bin, binti, ibn, ibnu, maka bagian nama yang didahului oleh kata-kata tersebut
dijadikan sebagai kata pengenal utama. Contoh : Arifin bin Said, Said bin
Arifin.
Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang sesudahnya kata bin,
binti dan sebagainya terdapat dua nama atau lebih, maka yang demikian
diindex dan ditulis dengan menggunakan kata akhir sebagai kata pengenal
utama. Contoh : Awwab bin Abdullah Majid--- Majid, Awwab bin Abdullah.
Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang sesudah kata bin diiringi
dengan dua kata yang menggunakan kata bin juga, maka diindex dan ditulis
seperti contoh di bawah ini. Contoh : Gozali bin Umar, Umar bin Gozali.
58
5. Nama Orang Eropa, Amerika dan sejenisnya
Nama orang Eropa, Amerika dan sejenisnya yang diindex dan ditulis
berdasarkan nama keluarga. Contoh : Henry Mill, Mill Henry. Nama orang
Eropa, Amerika dan sejenisnya yang mempunyai kata sandang (Van, Van
Den, Van Der, Von, Da, De, La). Contoh : H.J Van Mook, Van Mook, H.J
b. Sistem Penomoran
Rumah Sakit selalu mendapatkan nomor rekam medis baru. Nomor yang telah
Keuntungan dari sistem penomoran cara seri adalah petugas lebih mudah
berkesinambungan, sulit dan lama dalam pencarian dokumen rekam medik dari
Keuntungan : Pelayanan bisa cepat dilakukan karena tidak ada proses menunggu
berkas rekam medis diambil dari filling.
Kekurangan :
Informasi medis tidak berkesinambungan.
59
Sistem penomoran dimana seorang pasien hanya mendapat nomor rekam
medis pada kunjungan pertama, sedangkan untuk kunjungan selanjutnya
menggunakan nomor rekam medis yang sama.
Keuntungan :
Kekurangan :
Ada 2 adaptasi dari sistem penomoran dan penjajaran secara unit, yaitu:
Hospital.
b. Family Folder
Terdiri dari pasang digit tambahan yang ditempatkan pada setiap keluarga.
02-54121 (Pasangan)
menggabungkan sistem seri dan sistem unit. Dimana setiap pasien yang datang
60
berkunjung ke Rumah Sakit diberikan nomor baru tetapi dokumen rekam medik
terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu di bawah satu nomor yang paling
Keuntungan :
Kekurangan :
4. Sistem Penjajaran
Contoh : 46-50-23
46-50-24
46-50-25
penyimpanan.
nomor berurutan.
Kerugiannya adalah :
61
1. Petugas harus memperhatikan seluruh angka nomor sehingga mudah
11-22-37
Keuntungan :
Kerugian :
2. Sistem ini tidak dapat digunakan apabila nomor rekam medik sudah
melebihi 6 digit.
62
Dalam sistem ini digunakan nomor dengan 6 digit yang dikelompokkan
paling kanan adalah pasangan angka utama, pasangan angka tengah sebagai
21-11-02
22-11-02
Keuntungan :
4. Jumlah nomor rekam medik untuk setiap section terkontrol dan dapat
rak).
Kerugian :
Latihan dan bimbingan bagi petugas penyimpanan dalam hal sistem angka
63
dan morbiditas pasien rawat inap, pelaporan rumah sakit, dan pelayanan surat
keterangan medis. Kegiatan sensus harian dilakukan untuk mengetahui jumlah
layanan yang diberikan kepada pasien selama 24 jam. Kegiatan statistic lain,
pelaporan rumah sakit yang dibuat ada 2 macam, yaitu pelaporan intern dan
pelaporan ekstern. Kegiatan yang menjadi tanggung jawab bagian statistic di unit
rekam medis yaitu pembuatan surat keterangan medis. Surat keterangan medis,
yaitu surat keterangan medis untuk pengadilan dan non pengadilan.
Seluruh format dalam rekam medis harus diisi sesuai kebutuhannya dan setiap
kesehatan yang melakukan pemeriksaan, pelayanan medis, konsultasi dan
sebagainya harus mencantumkan nama jelas dan tanda tangannya.
64
Dari patient record di atas, setiap sarana kesehatan harus melakukan rekapitulasi
dari semua variable yang dibutuhkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari
kegiatan rekam medis di bidang manajemen. Varabel-variabel yang direkapitulasi
antara lain:
6. Berapa banyak jenis obat yang habis setiap hari, setiap bulan dan setiap
tahun dan lain-lain.
Rekam medis di Puskesmas merupakan salah satu sumber data penting yang
nantinya akan diolah menjadi informasi.
Jenis-jenis atau status rekam medis yang ada di Puskesmas sangat bervariasi,
tergantung sasarannya. Sebagai contoh :
65
Family Folder adalah bundel yang berisikan lembar rekam medis seluruh anggota
keluarga.
Kartu Rawat Jalan adalah lembaran rekam medis pasien dalam pelayanan rawat
jalan.
Kartu Rawat Tinggal adalah lembar rekam medis pasien dalam pelayanan rawat
inap.
Kartu Penderita dan Index Penderita Kusta adalah kartu yang berisi Data Utama
Pasien yang menderita Kusta dan Tabel yang berisi Nomor Unique Penderita
Kusta .
Kartu Penderita dan Index Penderita TB adalah Data Utama Pasien yang
menderita Tuberculose dan Tabel yang berisi Nomor Unique Penderita
Tuberculose .
Kartu Ibu adalah lembar rekam medis untuk catatan perawatan ibu hamil dan
menyusui.
Kartu Anak adalah lembar rekam medis untuk pencatatan perawatan anak.
KMS Balita, Anak Sekolah, Ibu Hamil dan Usila adalah Kartu Pemantauan
Tumbuh Kembang Balita, Anak Sekolah, Ibu Hamil, dan Usia Lanjut.
c. Kartu Ibu yaitu formulir untuk anamnesa pasien ibu hamil, nifas dan menyusui.
66
Gambar 2.1 Alur Rekam Medis dalam Manajemen Pelayanan Medis
Terpadu di Puskesmas
Sumber : Rekam Medis dan SIK, Sharon Gondodiputro,dr.MARS, Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung
a. Mengkompilasi data dari Puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung.
67
Buku-buku register di ruang pelayanan Puskesmas antara lain:
a. Rawat jalan.
d. Kohort Ibu.
e. Kohort Balita.
f. Gizi.
g. Penyakit Menular.
h. Kusta.
l. Tetanus Neonaturum.
n. Obat.
o.Laboratorium.
r. Kesehatan Lingkungan.
68
2.6.14 Pemanfaatan Informasi dari Puskesmas
g. Gambaran hubungan antara pola penyakit dan pola penggunaan obat, dan
lain-lain.
69
d. Health Outcome (mortality, morbidity, disability, well-being, desease
outbreaks, and health status).
a. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal
administrasi kesehatan.
keputusan.
d. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
data melalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara
70
Untuk melakukan perhitungan-perhitungan cakupan, maka dibutuhkan indikator-
indikator :
b. Suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi. Misalnya
berat badan bayi berdasarkan umur adalah indicator bagi status gizi bayi
tersebut (Wilson dan Sapanuchart, 1993).
c. Statistic dalam hal normative yang menjadi perhatian kita yang dapat
membantu kita dalam membuat penilaian ringkas, komprehensif dan
berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu
masyarakat (Departement Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan
Amerika Serikat, 1969).
71
2.6.18 Audit Medis
1. Identifikasi masalah.
72
2. Menetapkan criteria dan standar.
3. Pengumpulan data.
6. Tindakan korektif.
7. Rencana re-audit.
73
Analisa hasil audit medis dilakukan oleh kelompok staf medis terkait yang
mempunyai kompetensi, pengetahuan dan keterampilan sesuai bidang pelayanan
atau kasus yang diaudit. Publikasi hasil audit harus memperhatikan aspek
kerahasiaan pasien dan citra RS di masyarakat.
2. Standar dan criteria harus ditetapkan (criteria wajib dan criteria tambahan).
6. Penetapan sampel.
8. Perkiraan waktu audit atau mulai dilaksanakan audit sampai audit selesai
dilaksanakan.
74
1. Perlu uji coba atau pilot study untuk mengetahui mudah tidaknya data
Peningkatan mutu pelayanan yang bagaimana yang ingin dicapai pada audit
kedua.
untuk mengakses server database. Semenjak tahun 70-an bahasa ini telah
dikembangkan oleh IBM, yang kemudian diikuti dengan adanya Oracle, Informix
dan Sybase. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih
SQL sendiri adalah salah satu bahasa database yang paling populer di dunia.
75
Implementasi program server database ini adalah program daemon 'mysqld' dan
beberapa program lain serta beberapa pustaka. MySQL dibuat oleh TcX dan telah
dipercaya mengelola sistem dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500
di antaranya memiliki 7 juta baris (kira-kira 100 gigabyte data). Database ini
dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.
Walaupun memiliki kemampuan yang cukup baik, MySQL untuk sistem operasi
Unix bersifat freeware, dan terdapat versi shareware untuk sistem operasi
bukan my-sequel.
Python dll.
sistim operasi).
panjang bervariasi.
76
8. MySQL merupakan software yang free, dan biasa didonwload di
laporan dari berbagai sumber data. Sumber data maksudnya bisa dikatakan
database, jadi dengan Crystal Report kita bisa membuat laporan yang data-
Mysql, dll. Namun pada kesempatan ini kita akan menggunakan database di
itu terkoneksi dengan Crystal Report maka kita bisa membuat report di Crystal
Report.
graphical user interface (GUI). Dengan cara ini perancangan suatu program tidak
mudah dapat dilakukan dengan drag dan drop objek-objek yang akan digunakan.
77
pemrograman yang sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programer
dalam konsep yang lebih modern berbasiskan pada sistem operasi Windows’
Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan visual C++
dan Visual J++. Dengan begitu kita dapat bermigrasi atau belajar bahasa
pemograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari nol
lagi.
4. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi.
78
1. Sifatnya komersial.
79