Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi pada sektor industri pelapisan logam telah mengalami kemajuan yang sangat pesat mulai dari jenis pelapisan, bahan pelapis, hingga hasil lapisan. Semua ini bisa terjadi karena tersedianya material logam yang mempunyai kualitas yang baik untuk menjadi bahan dasar dari komponen pelapisan logam. Karena kebutuhan sektor industri pelapisan logam yang semakin bervariasi dan berkembang, ketahanan terhadap korosi sudah bukan hal yang paling diutamakan dalam industri pelapisan logam namun juga kekuatan dari material dan memiliki penampilan yang indah, serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kebutuhan akan komponen berbahan dasar logam ini banyak sekali dalam bidang industri, bidang otomotif, konstruksi bangunan serta bidang-bidang lain. Seperti halnya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak pada bidang otomotif yang memproduksi logam dan spare part sepeda motor, Misalnya peninggi shock belakang pada sepeda motor. Peninggi shock belakang ini berfungsi sebagai tumpuan antara shock dan kerangka sepeda motor, maka kekuatan dan ketahanan peninggi shock belakang haruslah kuat juga. Selain itu pelapisan yang sempurna tanpa adanya cacat adalah yang juga paling dibutuhkan dalam UKM. Salah satu Teknik pelapisan logam yaitu Elektroplating. Elektropating adalah proses pengendapan ion – ion logam pelindung (anoda) yang dikehendaki di atas logam lain (katoda) secara elektrolisa. Selama proses pengendapan berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda (anoda-katoda) dan elektrolit menuju arah tertentu secara tetap. Kelebihan menggunakan cara ini, yaitu mudah dilakukan, hasil yang baik, serta murah dalam ongkos produksinya. Elektroplating merupakan salah satu teknik pelapisan yang digunakan dalam proses produksi di UKM ABP Mandiri. Pada kenyataanya Proses pelapisan sering dilakukan pengulangan akibat adanya cacat setelah pelapisan. Hal ini diindikasi karena tidak adanya SOP (standart operasional) tentang suhu elektrolit dan waktu pencelupan dalam proses produksinya. Keunggulan dari penggunaan baja ST 37 yaitu karena baja tersebut mempunyai sifat keuletan yang tinggi serta mudah diproses mesin, tetapi kekerasannya rendah serta tidak tahan aus. Baja ST37 yang digunakan adalah dalam golongan low carbon steel dengan komposisi kimia C = 0,12 %, Si = 0,10 %, Mn = 0,50 %, S = 0,05 %, P = 0,04 %, Al = 0,02 %, Cu = 0,10, dan yang sisanya Fe. Beberapa penelitian mengenai pengaruh waktu pencelupan dan temperatur pada proses electroplating diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Sudarmono Rizki Yulianto, et al., (2013:145) Kekerasan optimum didapatkan pada temperatur percobaan sebesar 55ºC dengan nilai sebesar 354 HB 30 dan mulai terjadi penurunan nilai kekerasan ketika temperaturnya dinaikkan. Hal ini menunjukkan semakin tebal lapisan, maka akan semakin memperkeras logam tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa semakin bertambahnya temperatur cairan, maka ketebalan dan kekerasan akan semakin meningkat. Andhi Setyo Pamungkas, et al., (2018) dengan waktu pelapisan nikel 20 menit dengan suhu 80℃ dan rata – rata massa awal 21,37 gram diperoleh ketebalan dengan rata – rata massa 0,04 gram dan memiliki rata – rata massa akhir 21,41 gram. semakin tinggi suhu pencelupan maka semakin tebal lapisan Hasil penelitian I Ketut Suarsana, (2008: 59) dengan waktu pelapisan nikel 5 menit hingga 25 menit diperoleh ketebalan lapisan yang meningkat yaitu pada waktu pelapisan nikel 5 menit (14,1 µm) hingga pada waktu pelapisan nikel 25 menit (55,77 µm). Sehingga ketebalan lapisan merupakan fungsi dari waktu pelapisan. Basmal, et al., (2012:28) yang mendapatkan hasil ketebalan pelapisan menggunakan nikel mendekati secara teori dan actual terjadi pada suhu 65°C dengan waktu 20 menit, serta jika suhu operasional semakin tinggi maka nilai kekerasan meningkat. Nilai kekasaran permukaan dan ketebalan lapisan tembaga- nikel dalam proses elektroplating, suhu pelapisan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan waktu pelapisan. Ratih Deviana Berdasarkan hasil beberapa penelitian diatas, maka penelitian ini, melakukan penelitian lanjutan mengenai waktu pencelupan dan temperatur proses pelapisan terhadap sifat mekanis baja ST 42 agar sifat mekanis/kekerasan pada baja ST 42 bisa lebih baik dari sebelumnya. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh waktu pencelupan dan temperatur proses pelapisan elektroplating terhadap nilai ketebalan permukaan pada baja ST 42 dan mengetahui pengaruh waktu pencelupan dan temperatur proses pelapisan elektroplating terhadap nilai kekerasan permukaan pada baja ST 42. Manfaat yang dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan kesempatan bagi dunia pendidikan untuk dapat mengaplikasikan ilmu teori yang didapat dari perkuliahan dan mengetahui pengaruh variasi waktu pencelupan dan temperatur proses pelapisan electroplating agar didapatkan hasil atau nilai ketebalan dan kekerasan permukaan lapisan yang baik.