Anda di halaman 1dari 2

Nama : sondang mayda sihombing

Npm :1615012014

RESUME KULIAH UMUM ARSITEKTUR (13 november 2018)

Pemateri : Ir. Achmad Deni Tardiyana, MUDD

CONTEXTUALITY AND SUSTAINABILITY IN TROPICAL ARCHITECTURE

Arsitek menyadari semakin tinggi tingkat ekonomi masyarakat semakin meningkat


kebutuhan akan sumber daya bangunan maupun yang lainnya. Oleh karena itu tujuan arsitektur
berkelanjutan adalah untuk menemukan solusi arsitektur yang menjamin kemaslahatan dan
koeksistensi ketiga kelompok konsitituen tersebut.

Mengapa konteks?

Konteks adalah seluruh elemen eksternal yang mempengaruhi bangunan dari tapak.
Konteks meliputi elemen alam dan lingkungan terbangun. Konteks memberikan arahan pada
karakter arsitektur pemilihan bahan bangunan dan tata letak bangunan. Semua itu menghasilkan
kontinuitas antara bangunan dan situasi local.

Oleh karena itu,kita harus sangat hati-hati mempertimbangkan kekuatan kontekstual yang
terkandung suatu tapak dalam proses rancangan dan konstruksi bangunan. Konteks merupakan
kombinasi satu fenomena/keadaan/fakta/peristiwa dengan yang lainnya untuk menciptakan suatu
keseluruhan yang utuh.

Konteks bisa pula berarti suatu “situasi” yang memebentuk rona untuk suatu peristiwa,
pernyataan atau gagasan”. Dalam kasus arsitektur “peristiwa, pernyataan atau gagasan” itu berupa
bangunan atau kompleks bangunan, sedangkan “situasi” itu berupa lingkungan social, politik,
budaya dan ekonomi serta lingkungan fisik yang lebih mudah terlihat.

Arsitektur Tabula Rasa

Tabula rasa (latin) merujuk pada pandangan epistemology bahwa seorang manusia lahir
tanpa isi mental bawaa. Seluruh sumber pengetahuan diperoleh sedikit demi sedikit melalui
pengalaman dan persepsi alat indranya terhadap dunia diluar dirinya.

Mengapa arsitektur berkelanjutan?


Semakin tinggi tingkat ekonomi masyarakat semakin meningkat kebutuhan akan sumber
daya bangunan maupun yang lainnya. Oleh karena itu tujuan arsitektur berkelanjutan adalah untuk
menemukan solusi arsitektur yang menjamin kemaslahatan dan koeksistensi ketiga kelompok
konsitituen tersebut.

3 prinsip arsitektur keberlanjutan

1. Penghematan sdm : energi, air, dan bahan


2. Lingkungan hidup : memeperhatikan seluruh proses rancangan mulai dari sebelum
pembangunan, saat pembangunan dan setelah pembangunan.
3. Rancangan yang memanusiakan berkaita dengan pemelihraan dan pemlihan mahluk
hidup.

Seorang arsitek tidak hanya membicarakan bentuk namun harus memahami system dari
bangunan. Bangunan yang baik harus memiliki system bangunan kejelasan iklim tiap waktu,
walaupun setiap bangunan disuatu tempat tertentu menggunakan simbolik tertentu, namun apakah
bangunan tersebut sudah terkonteks dengan baik, seperti kelembapan bahan, dan sebagainya.

Ciri arsitektur tropis :

 Cahaya masuk yang tersaring


 Udara yang masuk
 Tumbuhan dan bangunan tidak akan pernah terpisahkan, jika angina berhembus
melewati tumbuhan akan lebih sejuk.
 Memasukkan banyak tumbuhan
 Dindingnya tidak solid/massif
 Tritisan Panjang
 Transparansi sustainable
 Membuat bahan dan digunakan pada bangunan
 Memanfaatkan bahan baku dilokasi setempat yang mudah didapat
 Material rendah energi

Anda mungkin juga menyukai