JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG Jln. Dr Otten no 32 Kota Bandung, Jawa Barat 5. INTERVENSI
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
DX
Pra Operasi
1 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Pastikan derajat / tipe kehilangan diharapkan masalah penglihatan keperawatan Gangguan persepsi sensori penglihatan Rasional : mempengaruhi harapan masa depan teratasi dengan kriterria hasil : pasien dan pilihan intervensi - Klien mengidentifikasi 2. Dorong mengekspresikan perasaan tentang faktor-faktor yang kehilangan / kemungkinan kehilangan mempengaruhi fungsi penglihatan penglihatan. Rasional : sementara intervensi dini mencegah - Klien mengindentifikasi kebutaan, pasien menghadapi kemungkinan dan menunjukkan pola-pola atau mengalami pengalaman kehilangan alternatif untuk meningkatkan penglihatan sebagian atau total. Meskipun penerimaan rangsang kehilangan penglihatan telah terjadi tak dapat penglihatan diperbaiki (meskipun dengan pengobatan), kehilangan lanjut dapat dicegah.
3. Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh
menghitung tetesan, mengikuti jadwal, tidak salah dosisi.
Rasional : mengontrol TIO, mencegah
kehilangan penglihatan lanjut.
4. Lakukan tindakan untuk membantu pasien
menangani keterbatasan penglihatan, contoh , krangi kekacauan, atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam.
Rasional : menurunkan bahaya kemanan
sehubungan dengan perubahan lapang pandang / kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil terhdap sinar lingkungan
Kolaborasi :
5. Berikan obat sesuai indikasi :
- Kronis, sederhana, tipe sudut terbuka :
Pilokarpin hidroklorida (IsoptoCarpine,
OcuserPilo, Pilopine HS Gel) Rasional : Obat miotik topikal ini menyebabkan konstriksi pupil, memudahkan keluarnya akueus humor.
- Timolol maleat (Timoptic); betaksalol
(Betopic)
Rasional : Menurunkan pembentukan akueus
humor tanpa mengubah ukuran pupil, penglihatanm atau akomodasi, catatan : Timoptic kontrainidikasi pada adanya bradikardia atau asma
2 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji derajat nyeri setiap hari atau sesering diharapkan masalah mungkin keperawatan Gangguan rasa nyaman : Nyeri teratasi dengan Rasional : nyeri glaukoma umumnya sangat kriterria hasil : parah - Klien dapat 2. Jelaskan penyebab nyeri dan faktor mengidentifikasi penyebab tindakan yang dapat memicu timbulnya nyeri nyeri Rasional : penyebab munculnya nyeri adalah - Klien menyebutkan faktor- peningkatan tekanan intraokular yang dapat faktor yang dapat dipicu oleh batuk, mengejan, mengangkat benda meningkatkan nyeri berat, gerakan kepala tiba-tiba - Klien mampu melakukan 3. Anjurkan klien untuk menghindari tindakan untuk mengurangi perilaku yang dapat memprovokasi nyeri nyeri Rasional : untuk mencegah peningkatan TIO lebih lanjut
4. Ajarkan tindakan distraksi dan relaksasi
pada klien
Rasional : menurunkan sensasi nyeri dan
memblokir sensari nyeri menuju otak
Kolaborasi :
5. Berikan obat sesuai indikasi : relaksasi
otot misalnya dantren (antrium) alagesik, antiansietas, misalnya diazepam (Valium)
Rasional : dibutuhkan menghilangkan
spasme/neyri otot atau untuk menghilangkan ansietas dan meningkatkan istirahat
3 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah keperawatan Ansietas teratasi 1. Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman dengan kriterria hasil : nyeri/ timbulnya gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini - Klien tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun Rasional : faktor ini mempengaruhi persepsi sampai tingkat dapat diatasi pasin terhadap ancaman diri, potensial sikulus ansietas dan dapat mempengaruhi upaya medik - Klien menunjukkan untuk mengontrol TIO keterampilan pemecahan masalah 2. Berikan infromasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengwasan dan - Klien menggunakan pengubahan dapat mencegah kehilangan sumber secara efekti penglihatan tambahan
Rasional : menurunkan ansietas sehubungan
dengan ketidaktahuan/ haraan yang akan datang dan memberikan dasar fakta untuk membuat pilihan informasi tentang pengobatan
3. Dorong pasien untuk mengakui msalah
dan mengekspresikan persaan
Rasional : memberikan kesempatan untuk
pasien menerima situasi nyata, mengklarifikasi salah konspesi dan pemecahan masalah.
4. Identifikasi sumber / orang yang
menolong
Rasional : memberikan keyakinan bahwa pasien
tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
4 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Diskusikan perlunya menggunakn diharapkan masalah identifikasi contoh gelang Waspada-Medik keperawatan Kurang Pengetahuan teratasi dengan Rasional : vital untuk memberikan informasi kriterria hasil : pada perawat kasus darurat untuk menurunkan resiko menerima obat yang dikontraindikasikan - Klien menyatakan (contoh atropin). pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan 2. Tunjukkan teknik yang benar untuk pemberian tetes mata. Izinkan pasien - Klien mengidentifikasi mengulang tindakan hubungan tanda/gejala dengan proses penyakit Rasional : meningkatkan keefektifan pegobatan. Memberikan kesempatan untuk pasien - Klien melakukan prosedur menunjukkan kompetensi untuk dengan benar dan menjelaskan pasien menanyakan pertanyaan. atasan tindakan 3. Kaji pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata. Diskusikan obat yang harus dihindari, contoh tetes midriatik (atropin/ propantelin bromin), kelbihan pemakaian steroid topika.
Rasional : penyakit ini dapat dikontrol, bukan
diobati, dan memeprtahankan konsistensi program obat adalah kontrol vital. Beberapa obat menyebabkan dilatasi pupil, peningkatan TIO dan potensial kehilangan penglihatan tambahan.
4. Identifikasi efek samping / reaksi
merugikan dari pengobatan, contoh penurunan selera makan, mual/muntah, diare, kelemahan, perasaan mabuk, penurunan libido, impoten, jantung tak teratur, pingsan, GJK.
Rasional : efek samping obat/ merugikan
mempengaruhi rentang dari tak nyaman sampai ancaman kesehatan berat. Kurang lebih 50% pasien akan mengalami sensitifitas/ alergi terhdap obat parasimpatis (contoh pilokarpin) atau obat anti kolnestrase. Maslah ini memrlukan evaluasi medik dan kemungkinan perubahan program terapi.
5. Dorong pasien membuat peubahan yang
perlu untuk pola hidup.
Rasional : pola hidup tenang menurunakn
respons emosi terhadap stres, mencegah perubahan ouler yang mendorong iris kedepan yang dapat mencetuskan serangan akut.
6. Dorong menhndari aktivitas, seperti
mengangkat berat/mendorong, menyekop salju, menggunakan baju ketat/sempit.
Rasional : dapat meningkatkan TIO mencetuskan
serangan akut. Catatan : bila pasien tidak mengalami nyeri, kerja sama dengan program pengobatan dan penerimaan perubahan pola hidup sering sulit dilanjutkan.
7. Diskusikan pertimbangan diet, contoh
caiarn adekuat makanan berserat.
Rasioanl : tindakan untuk mempertahanka
konsistensi feses untuk mengidari konstipasi/mengejan selama defekasi. 8. Tekankan pentingnya periksa rutin.
Rasional : penting untuk mengawasi kemajuan/
pemeliharaan penyakit untuk memungkinkan intervensi dini dan mencegah kehilangan penglihatan lajut.
9. Nasehatkan pasien untuk melaporkan
dengan cepat nyeri mata hebat, inflmasi, peningkatan fotofobia, peningkatan lakrimasi, perubahan lapang pandang, penglihatan kabur, kilatan sinar/ partikel ditengah lapang pandang
Rasinal : upaya tindakan perlu untuk mencegah
kehilangan penglihatan lanjut / komplikasi lain, contoh robek retina
10. Anjurkan anggota keluarga meeriksa
secara teratur tanda glaukoma.
Rasional : kecenderungan herediter dangkalnya
bilik anterior, menempatkan anggota keluarga berisiko pada kondisi ini.
Post Operasi
1 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji derajat nyeri setiap hari atau sesering diharapkan masalah mungkin keperawatan Gangguan rasa nyaman : nyeri teratasi dengan Rasional : nyeri glaukoma umumnya sangat kriterria hasil: parah - Klien dapat 2. Jelaskan penyebab nyeri dan faktor mengidentifikasi penyebab tindakan yang dapat memicu timbulnya nyeri nyeri Rasional : penyebab munculnya nyeri adalah - Klien menyebutkan faktor- peningkatan tekanan intraokular yang dapat faktor yang dapat dipicu oleh batuk, mengejan, mengangkat benda meningkatkan nyeri berat, gerakan kepala tiba-tiba - Klien mampu melakukan 3. Anjurkan klien untuk menghindari tindakan untuk mengurangi perilaku yang dapat memprovokasi nyeri nyeri Rasional : untuk mencegah peningkatan TIO lebih lanjut
4. Ajarkan tindakan distraksi dan relaksasi
pada klien
Rasional : menurunkan sensasi nyeri dan
memblokir sensari nyeri menuju otak Kolaborasi :
5. Berikan obat sesuai indikasi : relaksasi
otot misalnya dantren (antrium) alagesik, antiansietas, misalnya diazepam (Valium)
Rasional : dibutuhkan menghilangkan
spasme/neyri otot atau untuk menghilangkan ansietas dan meningkatkan istirahat
2 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Diskusikan apa yang terjadi padaa diharapkan masalah pascaoperasi tentang nyeri, pembatasan keperawatan risiko tinggi aktivitas, penampilan, balutan mata terhadap cedera teratasi dengan kriterria hasil : Rasional : membantu mengurangi rasa takut dan meningkatkan kerja sama dalm pembatasan - Klien menyatakan yang dilakukan. pemahaman aktor yang terlibat dalam kemungkinan cedera 2. Batasi pasien posisi bersandar, kepala tinggi atau miring ke sisi yang tak sakit sesuai - Klien menunjukkan keinginan. perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan fakor risiko Rasional : istirahat hanya beberapa menit dan untuk melindungi dari sampai beberapa jam pada bedah rawat jalan cedera atau menginap semalam bila terjadi komplikasi. Menurunkan tekanan pada mata yang sakit, - Mengubah lingkungan meminimalkan risiko perdarahan atau stres sesuai indikasi untuk pada jahitan/jahitan terbuka. meningkatkan keamanan. 3. Ambulasi dengan bantuan; berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari anastesi
Rasional : menrunkan stres pada area
operasi/menurunkan TIO
4. Dorong napas dalam, bantuk untuk
bersihan paru.
Rasional : memerlukan sedikit regangan
daripada penggunakan pispot yang dapat meningkatkan TIO
5. Dorong napas dalam, batuk untuk
bersihan paru.
Rasional : batuk meningkatkan TIO
6. Anjurkan menggunakan teknik
manajemen stres contoh bimbinganimajinasi, visualisasi, napas dalam dan latihan relaksasi. Rasional : meningkatkan relaksasi dan koping, menurunkan TIO
Kolaborasi :
7. Berikan obat sesuai indikasi :
Antimetik contoh proklorperazin (Compazine)
Asetazolamid (Diamox)
Siklopegis contoh empirin
Rasional : diberikan untuk menurunkan TIO bila
terjadi peningkatan. Membatasi erja enzim pada produkssi akueus humor.
3 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Diskusikan pentingnya mencuci tangan diharapkan masalah sebelum menyentuh/ mengobati mata keperawatan Risiko tinggi terhadap infeksi teratasi Rasional : menurnukan jumlah bakteri pada dengan kriterria hasil : tangan, mencegah kontaminasi area operasi - Klien dapat meningkatkan 2. Gunakan/tunjukkan teknik yang tepat penyembuhan luka tepat untuk membersihkan mata dari dalam ke luar waktu, bebas drainase purulen, dengan tisu basah/ bola kapas untuk tiap eritema dan demam usapan, ganti balutan dan masukan lensa ontak bila menggunakan. - Klien dapat mengidentifikasi intervensi Rasional : teknik aseptik menurunkan risiko untuk mencegah/menurunkan penyebaran bakteri dan kontaminasi silang. risiko infeksi 3. Tekankan pentingnya tidak menyentuh/menggaruk mata yang di operasi.
Rasional : mencegah kontaminasi dan kerusakan
sisi operasi
4. Observasi/diskusikan tanda terjadinya
infeksi contoh kemerahan, kelopak bengkak, drainase purulen. Identifikasi tindakan kewaspadaan bila terjadi ISK.
Rasional : infeksi mata terjadi 2-3 hari setelah
prosedur dan memerlkan upaya intervensi. Adanya ISK meningkatkan risiko kontaminasi silang.
Kolaborasi :
5. Berikan obat sesuai indikasi :
Antibiotik (topikal, parenteral atau subkonjungtiva)
Steroid
Rasional : sediaan topikal digunakan secara
profilaksis, dimana terapi lebih agresif diperlukan bila terjadi infeksi. Catatan : steroid mungkin ditambahkan pada antibiotik topikal bila pasien mengalami implantasi IOL. Digunakan untuk menurunakn inflamasi.