Anda di halaman 1dari 7

4.3.

1 Sifat Fisik Tanah

Hasil analisis sifat fisik tanah di lokasi IUP PT. ABP berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan dan dapat dilihat pada tabel 4.1. bahwa pada sampel
pertama kedalaman 0-30 dan 30-60 memiliki persentase pasir (sand) 25.30% dan
12.00%, persentase debu (silt) 40.40% dan 49.50% serta persentase liat (clay) 34.30%
dan 38.50%. Sedangan sampel kedua kedalaman 0-30 dan 30-60 memiliki persentase
pasir (sand) 25.30% dan 12.00%, persentase debu (silt) 40.40% dan 49.50% serta
persentase liat (clay) 34.30% dan 38.50%.
Tekstur tanah sampel 1 kedalaman 0-30 dan 30-60 termasuk dalam kelas tekstur
clay loam (CL) dan sandy loam (SL). Sedangkan tekstur tanah sampel 2 kedalaman 0-
30 dan 30-60 clay loam (CL) dan sandy clay loam (SCL).

Gambar 4.3 Segitiga Usda Hasil Analisis Tekstur Fisik Tanah Uji 1
Catt : Kedalaman 0-30 Warna Biru
Kedalaman 30-60 Warna Putih
Gambar 4.4 Segitiga Usda Hasil Analisis Tekstur Fisik Tanah Uji 2
Catt : Kedalaman 0-30 Warna Biru
Kedalaman 30-60 Warna Merah

Tabel 4.1 Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah


Persen Persen
Persen
Kandungan Kandungan Kelas Tekstur
Nama Depth kandungan
No Lempung Liat Tanah
Sampel (cm) Pasir (2,00-
(0,004- (<0,0002
0,0075 mm)
0,0002 mm) mm)
Sampel 0-30 32.50 37.00 30.50 CL
1
1 30-60 12.50 25.60 61-90 CL
Sampel 0-30 25.30 34.30 40.40 SL
2
2 30-60 12.00 38.50 49.50 SCL

Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu, dan liat
yang dinyatakan dalam persen. Fraksi liat merupakan butiran tanah yang paling halus
dan menentukan sifat tanah bagi kemampuannya dalam menahan air (Water holding
capacity), sirkulasi atau pergerakan udara dalam tanah, dan sifat kemudahan (berat
ringannya) dalam pengolahan tanah. Semakin halus tekstur tanah, maka semakin
tinggi kemampuan tanah dalam menahan air yang dapat tersedia bagi tanaman. Akan
tetapi keadaaan aerasi semakin berkurang dan sifat pengolahannya semakin berat.
Secara umum tekstur tanah yang baik bagi budidaya tanaman penghijauan adalah
tekstur agak halus hingga halus.

4.3.2 Sifat Kimia Tanah

1. pH Tanah
Ph tanah yang terdapat dalam wilayah IUP PT. ABP sampel pertama dengan
kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm bersifat sangat masam dengan pH Tanah berkisar
antara 4,72-4,28 (sangat masam). Sedangakan sampel kedua dengan kedalaman yang
sama bersifat sangat masam dengan pH tanah berkisar antara 4.06-4.36 (sangat
masam). Pada saat pelaksanaan reklamasi sangat diperlukan analisa kebutuhan kapur
yang tepat agar kondisi tanah memiliki pH yang sesuai dengan jenis tanaman yang
akan ditanam.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Terhadap pH Tanah
No pH Tanah
Sampel Depth
. H2 O Status KCl Status
0-30 4.72 Masam 3.52 Masam
1 Uji 1
30-60 4.28 Sangat Masam 3.51 Masam

0-30 4.06 Sangat Masam 3.40 Masam


2 Uji 2
30-60 4.36 Sangat Masam 3.48 Masam

2. Kapasitas Tukar Kation (KTK)


Kapasitas tukar kation merupakan salah satu kimia tanah yamg berhubungan
dengan kemampuan misel tanah untuk mempertukarkan kation-kation didalam tanah,
baik kation basa maupun kation asam. Komponen ini berperan terhadap kemampuan
tanah untuk mempertahankan keberadaan unsur hara dalam komplek tanah sehingga
tersedia bagi tumbuhan.
Dari hasil analisis kimia tanah dari dari 2 sampel yang diuji yang berasal dari
areal penelitian menunjukan KTK tanah terendah 6.43% s/d 8.58%.
Tabel 4.3 Kapasitas Tukar Kation (KTK) Tanah
Kapasitas Tukar Kation (me/100 gr)
No. Sampel
0-30 Status 30-60 Status
1 Uji 1 6.43 Rendah 6.43 Rendah
2 Uji 2 8.11 Rendah 8.58 Rendah

3. Kejenuhan Basa (KB)


Kejenuhan basa suatu tanah menggambarkan tentang tinggi atau rendahnya
jumlah kation basa yang terjerap pada kompleks pertukaran dalam tanah. Kejenuhan
basa yang tinggi menunjukan bahwa tanah tersebut menjerap kation basa yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan jerapan kation asam.
Kondisi kejenuhan basa tanah dari area pengambilan sampel untuk revegetasi
PT. ABP berkisar 5.45% (sangat rendah) s/d 55.80% (tinggi).
Tabel 4.4 Kejenuhan Basa (KB) Masing-Masing Sampel Tanah
Kejenuhan Basa (%)
No. Sampel
0-30 Status 30-60 Status
1 Uji 1 6.74 SR 5.45 SR
2 Uji 2 55.80 T 30.06 S
Keterangan : SR = Sangat Rendah T = Tinggi
R = Rendah ST = Sangat Tinggi
S = Sedang

4. Kejenuhan Aluminium (Al)


Kejenuhan AL tanah merupakan salah satu indikator penting dari kondisi reaksi
tanah. Semakin besar kejenuhan AL suatu tanah, menyebabkan kecendrungan reaksi
tanah bersifat masam dan sifat meracun kompleks tanah terhadap perakaran tumbuhan
semakin meningkat.
Berdasarkan hasil analisa tanah, terlihat bahwa tingkat persentase kejenuhan
Aluminium dilokasi pengambilan sampel rata-rata kedalaman 0-30 cm adalah 56.98%
dan kedalaman 40-60 cm adalah 64.76%.
Tabel 4.5 Kejenuhan Aluminium dari Masing-Masing Sampel Tanah
Kejenuhan Aluminium (%)
No. Sampel
0-30 Status 30-60 Status
1 Uji 1 79.01 ST 71.24 ST
2 Uji 2 34.95 S 58.28 T
Keterangan : SR = Sangat Rendah T = Tinggi
R = Rendah ST = Sangat Tinggi
S = Sedang

5. Bahan Organik Tanah


Keberadaan bahan organik didalam tanah sangat besar peranannya bagi
kesuburan tanah. Secara fisika tanah, bahan organik berperan dalam pembentukan
agregat tanah, meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan sebagai stimulan bagi
perubahan ekstrim suhu tanah. Secara kimia bahan organik merupakan salah satu
sumber hara potensial dan peranannya sebagai buffer terhadap kelarutan senyawa-
senyawa tertentu yang bersifat meracun bagi perakaran tanaman.
Secara mikrobiologi tanah, bahan organik didalam tanah merupakan media dan
sumber makanan bagi kehidupan mikro organisme tanah. Kandungan bahan organik
tanah dari areal studi termasuk kategori sangat rendah.
Kandungan C-organik tanah dari areal studi menunjukan bahwa bahan organik
tanah berkisar 0.17% s/d 0.99% Sangat rendah.
Tabel 4.6 Kandungan Bahan Organik Tanah
Kandungan Bahan Organik (%)
No. Sampel
0-30 Status 30-60 Status
1 Uji 1 0.99 SR 0.90 SR
2 Uji 2 0.99 SR 1.17 R
Keterangan : SR = Sangat Rendah T = Tinggi
R = Rendah ST = Sangat Tinggi
S = Sedang

6. Kandungan Nitrogen, Fosfor dan Kalium


Nitrogen, Fosfor dan Kalium merupakan unsur hara yang sangat penting
keberadaannya didalam tanah. Unsur hara N, P dan K sangat besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman, baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif.
Dari hasil uji sampel 1 diketahui bahwa kandungan Nitrogen (N) di lokasi PT.
ABP kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar antara 0,08% (sangat rendah) sampai
dengan 0,9% (sangat rendah) sedangkan untuk hasil uji sampel 2 berkisar 0,11%
(rendah) dan 0,10% (rendah). Kandungan Fosfor (P) untuk kedua sampel tanah sangat
rendah berkisar antara 4,17 ppm – 4,80 ppm dan kandungan Kalium (K) berkisar
antara 41,47 ppm (sedang) sampai dengan 118,78 ppm (sangat tinggi).
Tabel 4.7 Kandungan Nitrogen, Fosfor dan Kalium Tanah
Nitrogen (N) Fosfor (P) Kalium (K)
No Sampel Depht
% Status ppm Status ppm Status
0-30 0.08 SR 4.80 SR 46.65 T
1 Uji 1
30-60 0.09 SR 4.80 SR 41.47 S
0-30 0.11 R 4.17 SR 118.78 ST
2 Uji 2
30-60 0.10 R 4.80 SR 65.19 ST
Keterangan : SR = Sangat Rendah T = Tinggi
R = Rendah ST = Sangat Tinggi
S = Sedang
Dengan mengetahui sifat fisik dan kimia tanah maka PT. ABP dapat melakukan
kajian terhadap perlakuan tanah sebelum dilakukan reklamasi misalnya pengaturan
bentuk permukaan lahan, rancangan saluran air serta kebutuhan kapur dan pupuk.
Bentuk permukaan lahan dibuat dengan kemiringan kurang dari 300 agar morfologi
lahan yang direklamasi menyerupai kondisi lingkungan disekitarnya yang merupakan
perbukitan bergelombang rendah.
Saluran air dimaksud untuk pengatur air agar mengalir pada tempat tertentu dan
dapat mengurangi kerusakan lahan akibat erosi. Dimensi saluran air tergantung dari
bentuk lahan dan luas area yang direklamasi. Kapur digunakan untuk meningkatkan
pH tanah agar tanaman dapat tumbuh subur saat ditanam di lahan reklamasi.
Sementara pupuk bertujuan untuk memberi unsur hara yang sesuai kepada tanaman
agar dapat tumbuh subur.
Tabel 4.8 Kriteria Penilaian Status Kimia Tanah
Sangat Sangat
Rendah Sedang
Parameter Rendah Tinggi (T) Tinggi
(R) (S)
(SR) (ST)
0.21-
Nitrogen <0.10 0.10-0.20 0.51-0.75 >0.75
0.50
2.01-
C-Organik <1.00 1.00-2.00 3.01-5.00 >5.00
3.00
C/N Ratio <5 5-10 11.15 16-35 >25
P2O5 HCl 25%
<10 10-20 21-40 41-60 >60
(mg/100 g)
P2O5 Bray I (ppm) <5 5-10 11-15 16-25 >25
K2O HCl 25%
<10 10-20 21-40 41-60 >60
(mg/100 g)
Kation dapat ditukar :
 Ca (me/100g) <2 2-5 6-10 10-20 >20
 Mg (me/100g) <0.4 0.4-1.0 1.1-2.0 2.1-8.0 >8.0
 K (me/100g) <0.1 0.1-0.2 0.3-0.5 0.6-1.0 >1.0
 Na (me/100g) <0.1 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 >1.0
Kejenuhan AL (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60
Kejenuhan Basa (%) <20 30-35 36-60 51-70 >70
KTK (me/100g) <5 5-16 17-24 25-40 >40
Sangat Agak Agak
Parameter Masam Netral Alkali
Masam Masam Alkalis
pH (H2O) <4.5 4.5-5.5 5.6-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 >8.5
pH (KCL) <2.5 2.5-4.0 - 4.1-6.0 6.1-6.5 >6.5
Sumber : Pusat Penelitian Tanah Bogor, 1983

4.3.3 Kesuburan Tanah


Dari hasil analisis contoh tanah terhadap beberapa komponen kimia tanah dari
area pengambilan sampel tanah menunjukan kandungan kalium, fosfat, dan kejenuhan
basa termasuk kategori rendah hingga tinggi sedangkan kandungan C-organik dan
kapasitas tukar kation termasuk kategori rendah.
Dengan terindikasinya tiga komponen pokok kimia tanah yang tergolong
kategori rendah, maka harkat kesuburan tanah dari areal studi digolongkan dalam
kategori rendah.
Tabel 4.9 Kondisi Kimia Tanah dan Harkat Kesuburan Tanah
KTK K2O P2O5
Sampel Depth Tingkat
me/100 KB % mg/100 mg/100 C-org
Tanah (cm) Kesuburan
gr gr gr
6.43 6.74 10.06 4.87 0.99 Sangat
0-30
(R) (SR) (R) (SR) (SR) Rendah
Uji 1
6.43 5.45 8.65 3.53 0.90 Sangat
30-60
(R) (SR) (SR) (SR) (SR) rendah
8.11 55.80 15.67 5.44 0.99
0-30 Rendah
(R) (T) (R) (SR) (SR)
Uji 2
8.58 30.06 13.15 5.44 1.17
30-60 Rendah
(R) (S) (R) (SR) (R)
Keterangan : SR = Sangat Rendah T = Tinggi
R = Rendah ST = Sangat Tinggi
S = Sedang

Anda mungkin juga menyukai