Anda di halaman 1dari 137

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENENTUAN JENIS GOLONGAN DARAH MANUSIA


BERBASIS MIKROKONTROLER AT-Mega 8535

Oleh:
STURMIUS THEOFANUS LERING
NIM : 065114026

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

FINAL PROJECT PROPOSAL

DETERMINATION OF HUMAN BLOOD GROUP BASED


ON MICROCONTROLLER AT-Mega 8535

STURMIUS THEOFANUS LERING


NIM : 065114026

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

“Kadang dari hal negatif kita dapat belajar


banyak hal tentang kehidupan”

vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI

Pemeriksaan darah mutlak dilakukan karena darah berperan penting dalam tubuh
manusia. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui adanya penurunan jumlah hemoglobin dari
yang semestinya, maka transfusi darah perlu dilakukan. Transfusi hanya bisa dilakukan
bila golongan darah antara penerima dan pendonor sejenis. Golongan darah manusia dibagi
empat yaitu A, B, O, dan AB.
Perancangan alat pendekteksi golongan darah manusia menggunakan metode ABO.
Darah diteteskan pada kaca preparat lalu dicampur dengan cairan anti reagen, kemudian
sensor yang terdiri dari LED infra merah sebagai pemancar cahaya dan fototransistor
sebagai penerima cahaya akan membaca tingkat penggumpalan (aglutinasi) darah sehingga
menghasilkan tegangan DC. Tegangan dari sensor akan dikuatkan oleh Op-Amp lalu
dikirimkan ke mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses sehingga dapat ditamplkan
pada penampil LCD 16x2.
Alat yang dibuat sudah berhasil membaca sampel darah yang diujikan dan dapat
ditampilkan dengan baik dan benar pada penampil LCD 16x2.

Kata kunci : Golongan darah, anti reagen, sensor, Op-Amp, mikrokontroler, LCD 16x2.

viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Blood tests to be conducted because of the blood plays an important role in the human
body. If the examination results are known a decrease in the amount of hemoglobin than
necessary, then the blood transfusion needs to be done. Transfusion can only be done if the
blood groups between donor and recipient alike. Divided by four human blood groups A,
B, O, and AB.
Design tool detections human blood group ABO method. Blood dripped on glass
preparations are then mixed with a liquid anti reagent, then the sensor consists of an infra
red LED as a light emitter and a phototransistor as the light receiver will read the level of
clumping (agglutination) of blood to produce a DC voltage. Voltage of the sensor will be
strengthened by the Op-Amp and then sent to the microcontroller AT-Mega8535 to be
processed so that it can displayed on 16x2 LCD viewer.
Tool created have managed to read blood samples were tested, and can be displayed
properly on 16x2 LCD viewer.

Keywords: Blood type, anti-reagent, sensors, Op-Amp, microcontroller, LCD 16x2.

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGHANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Mama Bunda Maria
atas segala kasih, anugerah, dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan
banyak bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat, penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T. dan Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T.
selaku dosen pembimbing akademik angkatan 2006 yang telah memberikan
kesempatan dan semangat untuk selalu rajin kuliah dan menyelesaikan tugas akhir.
4. Bapak Martanto, S.T.,M.T. selaku pembimbing atas segala pemikiran, waktu dan
tenaganya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir
penulisan tugas akhir.
5. Bapak Damar Wijaya, S.T.,M.T. dan Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T.
selaku penguji dalam membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan
penulisan karya tugas akhir.
6. Seluruh dosen di Fakultas Teknik Elektro yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah mendidik dan membimbing penulis dalam memperdalam dunia Teknik
Elektronika.
7. Seluruh Staf & Laboran Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma : Mas
Mardi, Mas Suryono, Mas Hardi, Mas Broto yang sudah memberikan bantuan
selama proses pembuatan karya tugas akhir.
8. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma :
Mbak Rina, Mas Tri, Mbak Tukija, dan karyawan/i sekretariat lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu , terima kasih untuk pemberian pelayanan
terbaik buat penulis selama masa studi.

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9. Seluruh Personil Satpam Kampus III Universitas Sanata Dharma : Mas Tri, Mas
sunny dan semua personil yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih untuk pelayanan dan menjadi “teman ngobrol” selama masa studi.
10. Untuk kedua orang tua penulis ( Bapa dan Mama Tercinta) yang telah memberikan
doa, dorongan moril maupun material, terima kasih untuk kasih dan kesabaran yang
tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Untuk Saudara dan Saudariku tercinta : “My Brotha” Pater Edi Lering, SVD. ,
“My Sista” Kakak Venta, Kakak Yosi, dan Kakak Helmi terima kasih doanya dan
dukungan baik moril maupun materi yang diberikan serta “serangkaian nasihat”
yang “tak pernah habis” tapi “membangun”.
12. Untuk Om dan Tanta di Kampung Aibura, Kampung Hagarahu, Kampung Keut,
Kampung Belat, Kampung Riit, Kampung Nita, Kampung Kei, dan Kampung
Nangarasong : Bapa Kecil dan Mama Kecil Aibura, Om dan Tanta Guru Keut,
Bapa Fano dan Mama Fano Hagarahu, Tanta Siti Aibura, Mama Tin dan Bapa Tin
Kei, Bapa Kecil dan Mama Kecil Kei, Dede Hero dan Mama Nedis Nangarasong,
Doi Nela dan Doi Nona Nita Kloang Terima Kasih untuk dukungan dan Doa
semuanya.
13. Untuk “Someone One Special In My Life” , terimakasih untuk Doa serta dukungan
yang tak pernah henti serta menjadi tempat berbagi cerita baik saat di Jogja maupun
diluar Jogja.
14. Untuk Keluarga Besar Teknik Sanata Dharama Pecinta Alam (Teksapala) : Bang
Cegopara, Wereng, Cecak, Walang, Rambo, Daki, Babon, Pacet, Odong, Malaria,
Bagor, Semar, Bayam dan Terong untuk dukungan persaudaraan dan semangat
berpetualang bersama untuk alam.
“Gak ada loe Gak rame BRO …. !! “
15. Untuk Purnapala Teksapala : Bang Gondes, Kang Gadul, Bang jinggo, Bang
Jembat, Bang Krowot, Mas U’uk, Bang Luncang, Mas Cagak, Mas Krupuk, Kak
Selet, Mas Lunyem, Mas Jangis, Mas Sapi, Mbak Jungkel, Mbak Kencot, Mbak
piret dan Mbak Buncis terima kasih untuk dukungan dan semangatnya abang-abang
dan mbak-mbak semua.
16. Untuk teman-teman Kost Damai : “My Best Friend” Si Gendut Florry Saputra, Si
Pemabuk Hari Kuntoro, Si Seniman “Bravo” Jelarut, Si Galau “Nyawa” Wibison,
Si Nelayan “Cakcuk”, Si Peace “Jo”, Bli “Made Rai”, Kae Valen, Krisna, Si “Big

xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Boy” Umbu Indra dan masih banyak teman-teman lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan teman untuk mengisi dan
mengobati “Kegalauan” selama di Jogja.
17. Untuk Komunitas Sekretariat Bersama MAPALA Yogyakarta, Komunitas SAN’T
EGIDIO Yogyakarta, Komunitas IKAMASI Yogyakarta, Komunitas GLADIAN
MAPALA Indonesia, Komunitas GUNUNG HUTAN, Komunitas
FLOBAMORATA Kampus III Paingan, terima kasih untuk dukungan dan
pengalaman yang telah diberikan. “Good Luck Guys ..!!!”

Penulis Menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dari penulisan
tugas akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca semuanya.

Yogyakarta, 30 Mei 2013

Penulis

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i


HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… .. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………… v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ………………………… vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………………………. vii
INTISARI …………………………………………………………………………… viii
ABSTRACT ………………………………………………………………………… ix
KATA PENGHANTAR …………………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xvi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. xviii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………. 2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………….. 2
1.4 Metodologi Penelitian ………………………………………………………. 3
BAB II DASAR TEORI …………………………………………………………… 5
2.1 Golongan Darah Manusia …………………………………………………… 5
2.2 Mikrokontroler AVR ATmega8535 ………………………………………… 7
2.2.2 Arstitektur ATMega8535 …………………………………………… 7
2.2.3 Fitur ATMega8535 ………………………………………………… 8
2.2.4 Konfigur Pin ATMega8535 ………………………………………… 8
2.2.5 Peta Memori ………………………………………………………… 9
2.2.6 Status Register (SREG) ……………………………………………… 10
2.2.7 Timer / Counter……………………………………………………… 11
2.2.8 ADC ………………………………………………………………… 12
2.2.9 Inisialisasi ADC …………………………………………………….. 13

xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.3 Penguat Operasional ………………………………………………………… 15


2.3.1 Penguat Pembalik …………………………………………………… 16
2.3.2 Penguat Non-Pembalik ……………………………………………… 17
2.4 Infra Merah …………………………………………………………………. 19
2.5 Fototransistor ………………………………………………………………… 20
2.6 LCD …………………………………………………………………………. 22
BAB III PERANCANGAN PENELITIAN ……………………………………… 25
3.1 Perancangan Sistem …………………………………………………………. 25
3.2 Perancangan Mekanik ………………………………………………………. 26
3.3 Perencanaan Perangkat Keras ………………………………………………. 29
3.3.1 Rangkaian Sensor …………………………………………………… 29
3.3.2 Rangkaian Konfigurasi Penguat Tegangan …………………………. 32
3.3.3 Rangkaian Konfigurasi LCD 16x2 …………………………….……. 33
3.3.4 Rangkaian Mikrokontroler ………………………………….………. 34
3.3.4.1 Rangkaian Osilator …………………………….…………… 34
3.3.4.2 Rangkaian Reset …………………………………………… 34
3.4 Perancangan Perangkat Lunak ……………………………………………… 37
3.4.1 Perangkat Lunak Scan Sampel Darah ……………………………… 38
3.4.1 Perangkat Lunak Pengolahan Data ADC pada ATMega8535 ……… 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………... 40
4.1 Pengujian Rangkaian Sensor ………………………………………………… 41
4.2 Pengujian Rangkaian LCD 16x2 …………………………………………… 46
4.3 Pengujian Rangkaian Pengendali/Pengontrol ………………………………. 47
4.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ……………………………………… 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………… 61
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 61
5.2 Saran ………………………………………………………………………… 61
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 62
LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 63

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Blok Penentuan Jenis Golongan Darah ………………….. 4


Gambar 2.1 Reaksi Aglutinasi Dan Non-aglutinasi Pada Golongan Darah …….. 6
Gambar 2.2 Pendonor Dan Penerima Transfusi Darah ………………………… 6
Gambar 2.3 Konfigurasi Pin ATmega8535 …………………………………….. 9
Gambar 2.4 Register ADMUX ………………………………………………….. 13
Gambar 2.5 Format Data ADC dengan ADLAR=0 …………………………….. 14
Gambar 2.6 Format Data ADC dengan ADLAR=1 …………………………….. 14
Gambar 2.7 Simbol Skematik Penguat Operasional ……………………………. 15
Gambar 2.8 Penguat Rangkaian Pembalik ……………………………………… 16
Gambar 2.9 Penguat Rangkaian Non-pembalik ………………………………… 18
Gambar 2.10 Simbol Led Infra Merah …………………………………………… 20
Gambar 2.11 Simbol Fototransistor ………………………………………………. 21
Gambar 2.12 Bentuk Fisik LCD Karakter 16x2 ………………………………….. 22
Gambar 2.13 Baris dan kolom Karakter pada LCD 16x2 ………………………… 22
Gambar 2.14 Konfigurasi Kaki LCD 16x2 ………………………………………. 23
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia … 25
Gambar 3.2 Desain Mekanik Tampak Atas …………………………………….. 26
Gambar 3.3 Desain Mekanik Tampak Samping ………………………………… 27
Gambar 3.4 Jarak Sensor Dengan Kaca Prefarat ……………………………….. 27
Gambar 3.5 Jarak Antara Sensor ……………………………………………..…. 28
Gambar 3.6 Jarak Badan Alat Secara Keseluruhan …………………………….. 28
Gambar 3.7 Rangkaian Sensor Darah …………………………………………… 30
Gambar 3.8 Rangkaian Op-amp Penguat Sensor ……………………………...… 32
Gambar 3.9 Rangkaian LCD 16x2 ……………………………………………… 33
Gambar 3.10 Pengaturan Port LCD Pada Code Vision AVR ……………………. 33
Gambar 3.11 Rangkaian Osilator ATmega 8535 ………………………………… 34
Gambar 3.12 Rangkaian Reset ATmega 8535 ……………………………………. 35
Gambar 3.13 Sistem Minimun ATmega 8535 …………………………………… 36
Gambar 3.14 Diagram Alir Utama ……………………………………………….. 37
Gambar 3.15 Diagram Alir Scan Sampel Darah …………………………………. 38

xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 3.16 Diagram Alir Mengolah Data ADC pada ATMEga 8535 …………. 39
Gambar 4.1 Tahap Pengujian Sampel Golongan Darah Manusia.......................... 40
Gambar 4.2 Penempatan Letak Tombol Start/stop, Saklar On/off Dan LCD 16x2 41
Pada Perangkat Keras ......................................................................
Gambar 4.3 Keterangan Letak Sensor Dan Kaca Preparat Pada Perangkat Keras 42
Gambar 4.4 Sensor Tidak Terhalang ..................................................................... 44
Gambar 4.5 Sensor dibuat terhalang …………………………………………...... 45
Gambar 4.6 Semua Sensor Terhalang ………………………………………....... 45
Gambar 4.7 Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Sensor Saat Tidak 45
Terhalang …………………………………………………………...

Gambar 4.8 Pengukuran Nilai ADC dan Tegangan Keluaran Sensor Saat 45-
Terhalang …………………………………………………………...
46
Gambar 4.9 Tampilan Awal Pada Penampil LCD 16x2 ........................................ 47
Gambar 4.10 Hasil Pengujian Tombol Start pada LCD 16x2 ................................. 48
Gambar 4.11 Hasil Pengujian Tombol Stop pada LCD 16x2 .................................. 48
Gambar 4.12 Tampilan Pada Penampil LCD 16x2 Saat Siap Membaca Data Dari 50
Sensor ………………………………………………………………
Gambar 4.13 Titik Darah Dan Titik Anti Reagen Pada Kaca Preparat …………... 51
Gambar 4.14 Proses Aglutinasi Pada Sampel Darah ……………………............... 51
Gambar 4.15 Sampel Darah “Cornelius Florry Saputra” ........................................ 54
Gambar 4.16 Sampel Darah “Aris Nugroho”…………….. .................................... 55
Gambar 4.17 Penampil LCD Saat Tidak Terdapat Kaca Preparat .......................... 57
Gambar 4.18 Hasil Pengujian 4 Sampel Darah Manusia Pada Penampil LCD 57
16x2 ...................................................................................................
Gambar 4.19 Pembuktian Kebenaran Data Sensor B ……………………………. 58
Gambar 4.20 Pembuktian Kebenaran Data Sensor D ……………………………. 59

xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Susunan Darah …………………………………………………………... 5


Tabel 2.2 Reaksi aglutinasidan non-aglutinasi pada golongan darah ……………… 6
Tabel 2.3 Pemilihan Mode Tegangan Referensi ADC …………………………….. 13
Tabel 2.4 Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC …………………………. 14-15
Tabel 2.5 Konfigurasi kaki LCD 16x2 …………………………………………..… 22-24
Tabel 3.1 Tabel perincian jarak mekanik ……………………………………….….. 29
Tabel 3.1 Konfigurasi Keluaran sensor ke Mikrokontroler ATmega 8535 …….….. 30
Tabel 3.2 Penggunaan Port pada Mikrokontroler …………………………….….… 35-36
Tabel 4.1 Pengukuran Nilai Tegangan Keluaran Sensor ……………………….….. 42-43
Tabel 4.2 Nilai Tegangan Rata-Rata Setiap Sensor ................................................... 44
Tabel 4.3 List Kode Program Konfigurasi dan Perintah LCD 16x2 .......................... 47
Tabel 4.4 Port Mikrokontroler AT-Mega8535 .......................................................... 48
Tabel 4.5 List Kode Program Tombol Start dan Tombol Stop .................................. 49
Tabel 4.6 Nilai Tegangan Referensi Setiap Sensor ................................................... 52
Tabel 4.7 Batas Nilai Tegangan Referensi Proses Aglutinsi ..................................... 53
Tabel 4.8 Data Tegangan DC Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler .......................... 54
Tabel 4.9 Pengubahan Nilai Tegangan Referensi Ke Nilai ADC ………….………. 55
Tabel 4.10 List Program Untuk Sensor A …………………………………………… 56
Tabel 4.11 Hasil Nilai Tegangan Dan Nilai ADC …………………………………... 58
Tabel 4.12 Pembuktian Pengujian Sampel Darah Manusia Secara Keseluruhan …… 59

xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun maju semakin pesat, kemajuan tersebut
mencakup berbagai bidang kehidupan. Bidang kesehatan merupakan salah satu bagian
yang tidak luput dari dukungan teknologi. Kesehatan merupakan aspek penting dalam
kehidupan manusia, oleh karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara
berkala di laboratorium. Pada umumnya, pemeriksaan darah mutlak dilakukan karena
darah berperan penting dalam tubuh manusia. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui adanya
penurunan jumlah hemoglobin dari yang semestinya, maka transfusi darah perlu dilakukan.
Transfusi hanya bisa dilakukan bila golongan darah antara penerima dan pendonor sejenis.
Dalam dunia kedokteran, golongan darah manusia dibagi empat yaitu A, B, O, dan AB
[12].
Selama ini untuk pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO yang
prosesnya dilakukan secara manual. Menurut sistem penggolongan darah ABO, darah
dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, O, dan AB. Penentuan golongan darah manusia
menggunakan cairan reagen yang disebut antisera yaitu antisera A dan antisera B yang
akan dicampurkan pada sampel darah manusia [12]. Hal ini tentunya akan menjadi lebih
rumit dan membutuhkan perhatian yang lebih apabila sampel darah yang hendak diuji
jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu, otomasi alat diperlukan untuk memudahkan
proses pendekteksian golongan darah sehingga lebih mudah, cepat dan tepat dalam
penentuan sampel darah manusia. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Haryono
Budi Susilo “Penentuan Golongan Darah Manusia Dengan Sistem Elektronik” dengan
menggunakan Op-Amp sebagi penguat sekaligus pembanding tegangan dan ditampilkan
pada 7-segmen , serta penelitian yang dilakukan oleh Edmon Syah Putra yaitu “penentuan
jenis golongan darah manusia berbasis mikrokontroler AT89S51”.
Berdasarkan hal tersebut, perancang membuat alat pendeteksi golongan darah manusia
yang berbasis pada mikrokontroler AT-Mega 8535 dengan menggunakan metode ABO.
Dalam perancangan, alat ini menggunakan LED infra Merah dan fototransistor sebagai

1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 2

sensor dengan tegangan keluaran yang dikuatkan oleh op-amp, kemudian mikrokontroler
menentukan golongan darah dari sampel yang dideteksi dan ditampilkan pada LCD.
Dengan latar belakang tersebut, salah satu bentuk perkembangan teknologi sederhana
dalam bidang kesehatan yang dapat dilakukan yaitu “PENENTUAN JENIS
GOLONGAN DARAH MANUSIA BERBASIS AT-Mega 8535”. Kelebihan penelitian
ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah dapat menentukan jenis golongan
darah 4 orang secara bersamaan sehingga penelitian ini lebih efekif dan efisien.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan :
Merancang dan membuat alat pendekteksi golongan darah manusia secara otomatis
berbasis pada mikrokontoler AT-Mega 8535.

Manfaat :
a. Sebagai alat bantu dalam bidang kesehatan untuk mempermudah proses penentuan
jenis golongan darah manusia.
b. Mempermudah proses penentuan jenis golongan darah manusia yang efektif dalam
jumlah banyak.
c. Dapat menghemat tenaga yang dibutuhkan dalam menentukan jenis golongan darah
manusia.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini diberikan batasan-batasan masalah agar dapat terarah dan lebih
sistematis. Berikut daftar spesifikasi batasan masalah :

a. Pengujian alat dilakukan terkait dengan darah manusia.


b. Penentuan jenis golongan darah manusia dengan menggunakan sistem A,B,O.
c. Jumlah maksimal darah manusia yang diujikan adalah 4 sampel darah.
d. Menggunakan 8 buah kaca preparat masing-masing berukuran 2.5 cm x 8 cm
sebagai wadah sampel darah manusia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 3

e. Dalam 2 buah kaca preparat, terdapat 1 sampel darah manusia yang akan di ujikan.
f. Di setiap sampel darah terdapat 2 titik yaitu titik A dan titik B.
g. Jarak antara titik pada kaca preparat adalah 3.5 cm.
h. Setiap titik sampel darah, terdapat 1 tetes darah manusia dan 2 tetes anti reagen.
i. Menggunakan LED infra merah dan fototransistor sebagai sensor pendekteksi
berjumlah 8 buah.
j. Setiap kaca preparat ditempatkan satu buah sensor.
k. Menggunakan Op-Amp sebagai penguat tegangan dari sensor menuju
mikrokontroler AT-Mega 8535.
l. Menggunakan AT-Mega 8535 sebagai pembanding dan penentuan hasil sampel
golongan darah manusia.
m. Rangkaian penampil digital hasil golongan darah manusia berupa LCD 16x2.

1.4. Metodologi Penelitian

Untuk merancang dan membuat suatu perangkat keras dengan hasil yang cukup teliti
dan akurat dalam menentukan jenis golongan darah manusia, maka perancang
menggunakan metode seperti berikut ini :

a. Studi pustaka mengenai konsep dasar penggolongan darah manusia menggunakan


sistem A,B,O.
b. Mencari data lengkap tentang perangkat keras yang akan dibuat berupa AT-Mega
8535, LED infra merah dan fototransistor, Op-Amp, LCD, dan beberapa perangkat
keras lainnya.
c. Merancang simulasi perencanaan alat sehingga mendapatkan perangkat keras yang
sesuai dengan keinginan menggunakan software Microcap, Eagle dan Google
sketch.
d. Pembuatan alat perangkat keras yang meliputi kaca preparat, sistim minimum AT-
Mega 8535, LED infra merah, fototransistor, penguat operasional (Op-Amp),
penampil LCD, dan perancangan PCB menggunakan software EAGLE.
e. Melakukan pengujian dan pengambilan data dengan meneteskan contoh darah
manusia pada kaca preparat sebanyak 1 tetes, lalu mencampurkan Reagen A dan
Reagen B pada masing-masing sampel darah sebanyak 2 tetes. Proses diawali
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 4

dengan menekan tombol start pada perangkat keras sehingga sensor (led infra
merah dan fototransistor) dapat membaca sampel darah yang diujikan, lalu
tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan dikuatkan oleh op-amp sehingga dapat
diproses oleh mikrokontoler AT-Mega 8535 dan dapat ditampilkan hasil pada
penampil LCD 16x2. Untuk lebih jelasnya diagram blok penetuan jenis golongan
darah dapat dilihat Gambar 1.1.
f. Melakukan analisa dan kesimpulan data dengan melihat hasil pada penampil LCD
yang sama dan akurat dengan contoh sampel darah yang diujikan. Kesimpulan
dapat dilihat pada proses kerja perangkat keras yang mampu membaca data dari
sensor dan dapat diproses oleh AT-Mega 8535 sehingga menghasilkan data pada
penampil LCD.

Kaca preparat Sensor Op-Amp AT-Mega 8535


(2.5cm x 8cm) (8 buah) (8 buah) (1 buah)
(4 buah)

LCD (Display)
(1 buah)

Gambar 1.1. Diagram Blok Penentuan Jenis Golongan Darah


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Golongan Darah Manusia


Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan vertebrata yang
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
serta mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi
untuk pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Volume darah secara keseluruhan kira-
kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter dengan perincian 1 liter
darah di paru-paru, 3 liter dalam vena-vena sistim peredaran darah, sisanya 1 liter ada
dalam jantung dan arteri, arteriola serta kapiler sistematik[11]. Komposisi susunan darah
dapat dilihat pada Tabel 2.1[12].

Tabel 2.1. Susunan Darah [12]


Air 91.0 %
Protein 8.0 % Albumim, globulin, protromblin, dan fibrinogen
Mineral 0.9 % Natrium klorida, natrium bikarbonat, garam kalsium, fosfor,
besi, dan seterusnya
Bahan organik 0.1 % Glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolestrol, dan
asam amino

Jika darah dari golongan yang bertentangan ditransfusikan akan mengakibatkan bahan
dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi hemolisis
(memecahnya) sel darah merah[12]. Sampai tahun 1900, transfusi darah pada manusia
sering menyebabkan kematian. Kemudian Landsteiner mengajukan konsep mengenai
golongan darah, yang kini merupakan dasar pemberian transfusi darah.

Sistem golongan darah yang utama berdasar pada ada tidaknya mukopolisakarida yang
disebut aglutinogen, yang terdapat di permukaan sel darah merah manusia. Aglutinogen itu
dinamakan A dan B. Seseorang yang mempunyai aglutinogen A pada sel darah merahnya,
digolongkan dalam golongan darah A. Mereka yang mempunyai aglutinogen B, termasuk
golongan darah B. Mereka yang mempunyai aglutinogen A dan B termasuk golongan
darah AB. Mereka yang tidak mempunyai aglutinogen A maupun B, termasuk golongan

5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 6

darah O (biasanya diucapkan sebagai huruf O dan bukan sebagai angka 0 atau nol). Sistem
pengujian golongan darah seperti ini disebut sebagai metode ABO, yang prosesnya
dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan dua jenis cairan atau reagen pada
sampel darah. Dalam proses pengujian sampel darah menggunakan metode ABO, sampel
darah akan diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel darah akan terjadi proses
aglutinasi atau penggumpalan darah. Hasil reaksi aglutinasi / non-aglutinasi pengujian
golongan darah dapat di lihat pada Tabel 2.2 dan pada Gambar 2.1 [11].

Tabel 2.2. Reaksi aglutinasi dan non-aglutinasi pada golongan darah [11]
Anti A Anti B Golongan
+ - A
- + B
+ + AB
- - O
+ = Aglutinasi - = non-aglutinasi

Gambar 2.1. Reaksi aglutinasi dan non-aglutinasi pada Golongan Darah [15]

Agar tidak terjadi aglutinasi, maka pada transfusi, penderita harus diberi darah yang sama
golongannya. Maka transfusi darah dapat dilakukan seperti terlihat dalam Gambar 2.2.

O AB

Gambar 2.2. Pendonor dan penerima transfusi darah [11]


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 7

Jadi, bila tidak tersedia darah dengan golongan yang sesuai, darah golongan O dapat
diberikan kepada ketiga golongan yang lain. Golongan darah O disebut darah donor
universal. Golongan darah A dan B dapat diberikan kepada AB, tetapi tidak kepada O.
Darah AB hanya dapat ditransfusikan kepada resipen (penerima) AB. Penderita dengan
golongan darah AB dapat menerima darah dari golongan manapun sehingga darah AB
disebut resipen universal [11].

2.2 Mikrokontroler AVR AT-Mega8535

Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprosesor yang di dalamnya sudah terdapat


CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah terhubung dan
teralamati dengan baik. AT-Mega8535 adalah 8-bit mikrokontroler yang termasuk dalam
keluarga AVR (Alf and Vegard’s RiscProcecor) yang menggunakan arstitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer), diproduksi oleh ATMEL [2]. Hampir semua Intsruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock dan mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupsi internal dan eksternal, serial
UART, Programmable Watchdog Timer, dan Power saving mode. AVR juga mempunyai
ADC, PWM internal dan In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan
memori program untuk diprogram ulang.

2.2.1 Arsitektur AT-Mega8535

Mikrokontroler AT-Mega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut [1]:

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10-bit sebanyak 8 saluran.
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.
d. CPU yang terdiri dari atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer denga osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
h. Kecepatan maksimal 16 MHz.
i. Tegangan operasi 4,5VDC s/d 5,5VDC.
j. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write.
k. Unit interupsi internal dan eksternal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 8

l. Port antarmuka SPI (Serial Pheriperal Interface).


m. Antarmuka komparator analog.
n. Port USART (Universal shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter).

2.2.2 Fitur AT-Mega8535

Kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai berikut [3] :

a. Sistem mikroprosesor 8-bit berbasis RISC (Reduced Intruction Set Computer) dengan
kecepatan 16 Mhz.
b. Kapabilatas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
c. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
e. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.2.3 Konfigurasi Pin AT-Mega8535

Konfigurasi pin AT-Mega8535 bisa dilihat pada Gambar 2.3. Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin AT-Mega8535 sebagai berikut [3]:

a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
b. GND merupkan pin ground.
c. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
d. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.
e. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
komparator analog, dan Timer Oscilator.
f. Prot D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mengembalikan proses kerja
mikrokontroler diulang dari awal.
h. XTAL1 dan XTAL2 dan merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 9

Gambar 2.3. Konfigurasi Pin ATmega8535 [3]

2.2.4 Peta Memori

AVR AT-Mega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program
yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 buah bagian, yaitu 32 buah register umum,
64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal. Register keperluan umum menempati
space data pada alamat terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus
untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat
berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang
khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler,
seperti kontrol register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Alamat memori
berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Memori SRAM adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data sementara (memori
kerja). Semua memori “biasa” akan ditempatkan dalam SRAM .
Memori program yang terletak dalam flash PEROM tersusun dalam word atau 2 byte
karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR AT-Mega8535 memiliki
4Kbyte x 16-bit flash PEROM dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut
memiliki 12-bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi flash.
Memori flash adalah salah satu jenis ROM yang cara penulisan dan penghapusannya
secara elektrik. Memori ini digunakan untuk menempatakan kode-kode program yang akan
dieksekusi oleh CPU. Namun memori ini juga dapat digunakan untuk menyimpan angka-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

angka / data konstan, string yang ketika chip running tidak pernah diubah. Selain itu, AVR
ATMega8535 juga memiliki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte.
Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF. Memori EEPROM dapat digunakan
untuk menyimpan data pada saat chip running dan tidak dapat terhapus meskipun catu
daya mati (non volatile) [3].

2.2.5 Status Register (SREG)

Status Register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang
dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU
mikrokontroler.

a. Bit 7-I: Global Interrupt Enable


Set bit dilakukan untuk mengaktifkan interupsi. Setelah itu, mengaktifkan pilihan
interupsi yang akan gunakan dengan cara bit kontrol registernya dibuat enable secara
individu. Apabila terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, maka bit harus
dibuat clear dan bit tidak akan mengizinkan terjadinya interupsi, serta instruksi RETI
akan melakukan set bit.
b. Bit 6-T: Bit Copy Storage
Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi
bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit-T menggunakan instruksi
BST, dan sebaliknya bit-T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR
menggunakan instruksi BLD.
c. Bit 5-H: Half Carry Flag
d. Bit 4-S: Sign Bit
Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (Negatif) dan flag V (Komplemen
dua overflow).
e. Bit 3-V: Two’s Complement Overflow Flag
Bit ini berguna untuk mendukung operasi aritmatika.
f. Bit 2-N: Negative Flag
Set bit pada flag-N dilakukan, apabila operasi menghasilkan bilangan negatif.
g. Bit I-Z: Zero Flag
Set bit dilakukan bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

h. Bit 0-C: Carry Flag


Set bit pada carry flag dilakukan, apabila suatu operasi menghasilkan carry.

2.2.6 Timer / counter

AVR AT-Mega8535 memiliki tiga buah timer/counter, yaitu 2 buah timer/counter 0 (8


bit) dan 1 buah timer/counter 1(16-bit). Ketiga modul ini dapat diatur dalam mode yang
berbeda-beda secara individu dan saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu semua
timer/counter juga dapat difungsikan sebagai interupsi.

Timer / counter 0 adalah 8 bit timer/counter yang multifungsi. Deskripsi untuk


timer/counter 0 pada ATMega8535 adalah sebagai berikut [3]:
a. Sebagai counter 1 kanal.
b. Timer dinolkan saat match compare (auto reload).
c. Dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glich-free.
d. Frekuensi Generator.
e. Prescaler 10-bit untuk timer.
f. Intrupsi timer yang disebabkan timer overflow dan match compare.

Timer/counter 1 adalah 16 bit timer/counter yang memungkinkan program pewaktuan


lebih akurat. Berbagai fitur dari timer/counter1 adalah [3]:
a. Desain 16-bit (juga memungkinkan 16-bit PWM).
b. Dua buah compare unit.
c. Dua buah register pembanding.
d. Satu buah unit capture unit.
e. Timer dinolkan saat match compare (auto reload).
f. Dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glich-free.
g. Periode PWM yang dapat diubah-ubah.
h. Pembangkit frekuensi.
i. Empat buah sumber interupsi (TOV1,OCF1A,OCF1B,dan ICF1).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

2.2.7 ADC

AT-Mega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC
(Analog To Digital Converter) internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya,
ADC AT-Mega8535 dapat dikonfigurasi, baik sebagai single ended input maupun
differential input. Selain itu, ADC AT-Mega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan,
tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel
sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri [3].
Rangkaian internal ADC ini memiliki catu daya tersendiri yaitu pin AVCC. Tegangan
AVCC harus sama dengan VCC .

Data hasil konversi ADC untuk resolusi 10-bit dirumuskan sebagai berikut [2]:

(2.1)

Data hasil konversi ADC untuk resolusi 8-bit dirumuskan sebagai berikut [2]:

(2.2)

dengan Vin adalah tegangan masukan pada pin yang dipilih sedangkan Vref adalah
tegangan referensi yang dipilih.
Fitur dari ADC AT-Mega8535 adalah sebagai berikut [2]:
a. Resolusi mencapai 10-bit.
b. Terdapat 0.5 LSB Integral Non-linearity.
c. Akurasi mencapai ± 2 LSB.
d. Waktu konversi 13 – 60 µs.
e. Mempunyai 8 saluran ADC yang dapat digunakan secara bergantian.
f. Optional Left Adjustment untuk pembacaan hasil ADC.
g. Mempunyai 0 – VCC Range input ADC.
h. Disediakan 2.56V tegangan referensial internal ADC.
i. Mode konversi kontinyu (free running) atau mode konversi tunggal (single
conversion).
j. Interupsi ADC complete.
k. Sleep Mode Noise canceler.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

2.2.8 Inisialisasi ADC


Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan referensi, format
output data, dan mode pembacaaan. Register yang perlu diatur nilai bit adalah ADMUX
(ADC Multiplexer Selection Register), ADCSRA (ADC Control and Status Register A),
dan SFIOR (Special Function IO Register). ADMUX merupakan register 8-bit yang
berfungsi menentukan tegangan referensi ADC, format data output, dan saluran ADC yang
digunakan [3]. Konfigurasi register ADMUX ditunjukkan seperti pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Register ADMUX [2]

Bit –bit penyusunnya dapat dijelaskan sebgai berikut :

a. REFS [1..0] merupakan bit pengatur tegangan referensi ADC AT-Mega8535.


Memiliki nilai awal 00 sehingga referensi tegangan berasal dari pin AREF. Detail
nilai dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Pemilihan Mode Tegangan Referensi ADC [3]


REFS [0 1] Mode tegangan Referensi
00 Berasal dari pin AREF
01 Berasal dari pin AVCC
10 Tidak dipergunakan
11 Berasal dari tegangan referensi internal sebesar 2.56V

b. ADLAR merupakan bit pemilih mode data keluaran ADC. Bernilai awal 0 sehingga
2 bit tertinggi data hasil konversinya berada di register ADCL dan 8-bit sisanya
berada di register ADCL, seperti ditunjukkan Gambar 2.5 dan jika bernilai 1,maka
hasilnya ditunjukkan pada Gambar 2.6.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

Gambar 2.5. Format Data ADC dengan ADLAR=0 [2]

Gambar 2.6. Format Data ADC dengan ADLAR=1 [2]

c. MUX [ 4..0] merupakan bit pemilih saluran pembacaan ADC yang bernilai awal
0000. Untuk mode single ended input, MUX[4..0] bernilai dari 00000 – 00111 [3].
Untuk lebih jelasnya pemilihan bit saluran pembacaan ADC dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC [3]
MUX (4…0) Single Ended Pos Differential Neg Differential Gain
Input Input Input
00000 ADC0
00001 ADC1
00010 ADC2
00011 ADC3
00100 ADC4 N/A
00101 ADC5
00110 ADC6
00111 ADC7
01000 ADC0 ADC0 10x
01001 ADC1 ADC0 200x
01010 ADC0 ADC0 200x
01011 ADC1 ADC0 10x
01100 ADC2 ADC2 10x
01101 ADC3 ADC2 200x
01110 ADC2 ADC2 200x
01111 N/A ADC3 ADC2 1x
10000 ADC0 ADC1 1x
10001 ADC1 ADC1 1x
10010 ADC2 ADC1 1x
10011 ADC3 ADC 1x
10100 ADC4 ADC 1x
10101 ADC5 ADC 1x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

Tabel 2.4. (Lanjutan) Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC [3]
MUX (4…0) Single Ended Pos Differential Neg Differential Gain
Input Input Input
10110 ADC6 ADC 1x
10111 ADC7 ADC 1x
11001 ADC1 ADC 1x
N/A
11010 ADC2 ADC 1x
11011 ADC3 ADC 1x
11100 ADC4 ADC 1x
11101 ADC5 ADC 1x
11110 1.22V(VBG) N/A
11111 0V(GND)

2.3 Penguat Operasional


Penguat operasional (operational amplifier) secara umum menggambarkan tentang
sebuah rangkaian penguat penting yang membentuk dasar dari rangkaian-rangkaian
penguat audio dan video, penyaring, buffer, komparator atau pembanding, dan berbagai
macam rangkaian analog lainnya. Penguat operasional secara umum dikenal dengan nama
op-amp. Op-amp merupakan sebuah penguat arus searah dengan gain tinggi (besarnya gain
pada umumnya lebih besar dari 100.000 atau lebih besar dari 100 dB) [4]. Penguat
operasional memiliki simbol dengan 2 terminal masukan non-pembalik (diberi tanda V-)
dan pembalik (diberi tanda V+) serta 1 terminal keluaran (diberi tanda Vout). Op-amp
juga memiliki 2 buah saluran catu daya yaitu tegangan positif (diberi tanda Vs+) dan
tegangan negatif (diberi tanda Vs-). Untuk lebih jelasnya simbol penguat operasional dapat
dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Simbol skematik Penguat operasional [4]

Tegangan pada terminal keluaran op-amp merupakan perkalian antara selisih tegangan
di antara masukan pembalik (V-) dan non-pembalik (V+) dengan besarnya gain yang
dimiliki. Dengan demikian, op-amp merupakan sebuah penguat diferensial. Jika masukan
pembalik (V-) memiliki potensial yang lebih tinggi, maka tegangan keluaran akan menjadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

lebih negatif. Demikian juga jika masukan non pembalik (V+) memiliki potensial yang
lebih tinggi, maka tegangan keluaran op-amp akan menjadi lebih positif.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, op-amp harus memiliki umpan
balik. Hampir seluruh rancangan rangkaian yang ada pada umumnya menggunakan umpan
balik negatif untuk mengendalikan besarnya gain serta memperoleh operasi kerja op-amp
linear [5]. Umpan balik negatif dapat diperoleh melalui penggunaan komponen-komponen
rangkaian, misalnya resistor yang dihubungkan di antara terminal keluaran op-amp dan
masukan pembalik op-amp yaitu terminal masukan yang bertanda (V-).

2.3.1 Penguat pembalik


Penguat pembalik adalah rangkaian penguat operasional yang paling dasar. Ia
menggunakan umpan balik negatif unutk menstabilkan perolehan tegangan secara
keseluruhan. Perolehan tegangan yang tak terduga dan variasinya menjadi tidak berguna
tanpa umpan balik [4]. Untuk lebih jelasnya penguat rangkaian pembalik dapat dilihat pada
Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Penguat rangkaian pembalik [4]

Jika perolehan tegangan kalang terbuka (AOL) naik karena sesuatu sebab, tegangan
keluaran akan naik dan mengumpanbalikkan lebih banyak tegangan ke masukan pembalik.
Tegangan umpan balik yang berlawanan ini mengurangi V2 karena itu, meskipun AOL
naik, V2 turun, dan keluaran akhir naik kira-kira sama dengan tanpa umpan balik negatif.
Hasil keseluruhannya adalah kenaikan yang sangat kecil pada tegangan keluaran, begitu
kecil sehingga hampir tidak di perhatikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

Dengan adanya sebuah virtual ground pada masukan pembalik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.8, maka perhitungan tegangan dapat dituliskan sebagai berikut
:

Ujung kanan R1 adalah ground tegangan, jadi besarnya tegangan masukan adalah

Vin = (2.3)

Demikian pula, ujung kiri R2 terdapat ground tegangan, jadi besarnya tegangan keluaran
adalah

Vout = (2.4)

Perolehan penguatan tegangan (AV) diperoleh dengan membagi Vout dengan Vin

Av =

atau

Av = (2.5)

Av adalah perolehan tegangan kalang tertutup (ACL). Ini disebut dengan perolehan
tegangan kalang tertutup karena ini adalah tegangan tempat terdapat jalur umpan balik
antara keluaran dan masukan. Karena umpan balik negatif, perolehan tegangan kalang
tertutup ACL selalu lebih kecil daripada perolehan tegangan kalang terbuka AOL. Penguat
pembalik memiliki arus yang sama dengan kedua resistor [4].

2.3.2 Penguat Non-Pembalik


Penguat non-pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk menstabilkan
perolehan tegangan keseluruhan. Dengan jenis penguat ini, umpan balik negatif juga
menaikkan impedansi masukan dan menurunkan impedansi keluaran [4].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

Gambar 2.9. Penguat rangkaian non-pembalik [4]

Gambar 2.9 menunjukkan rangkaian sebuah penguat non-pembalik. Sebuah tegangan


masukan Vin menggerakkan masukan non-pembalik. Tegangan masukan ini diperkuat dan
menghasilkan tegangan keluaran in-phase seperti yang ditunjukkan. Bagian dari tegangan
keluaran diumpanbalikkan ke masukan melalui pembagi tegangan. Tegangan pada R1
adalah tegangan umpan balik yang diberikan ke masukan pembalik. Tegangan umpan balik
ini besarnya hampir sama dengan tegangan masukan. Karena perolehan tegangan kalang-
terbuka yang tinggi, perbedaan V1 dan V2 menjadi sangat kecil. Karena tegangan umpan
balik berlawanan dengan tegangan masukan, maka op-amp menghasilkan umpan balik
negatif.
Gambar 2.9 memperlihatkan sebuah hubungan singkat virtual antara terminal masukan
penguat operasional. Hubungan singkat virtual menyebabkan tegangan masukan muncul
pada R1, maka persamaan tegangan masukan dapat ditulis :

Vin = I1 * R1 (2.6)

Karena tidak ada arus yang mengalir melalui hubungan singkat virtual, arus I1 yang
sama harus mengalir melalui R2, yang berarti bahwa tegangan keluar ditentukan oleh :

Vout= I1(R2+R1) (2.7)

Perolehan penguatan tegangan diperoleh dengan membagi Vout dengan Vin:

ACL= (2.8)

atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

ACL = ( )+1 (2.9)

Tegangan masukan muncul pada R2 dan arus yang sama mengalir melalui resistor-resistor
[4].

Beberapa contoh aplikasi rangkaian dengan op-amp [5] :

1. Op-amp sebagai penjumlah tegangan atau arus.


2. Op-amp sebagai konverter arus ke tegangan.
3. Op-amp sebagai konverter tegangan ke arus.
4. Op-amp sebagai buffer yang sempurna.
5. Op-amp sebagai pengurang.
6. Op-amp sebagai integrator.
7. Op-amp penguat suara.
8. Op-amp penguat video.
9. Op-amp penguat RF dan IF.
10. Op-amp regulator tegangan.

2.4 LED Infra merah

LED infra merah (infra red) ini merupakan piranti yang sangat umum digunakan dalam
suatu sistem instrumentasi. LED infra merah dapat didefenisikan sebagai alat pemberi
sinyal pada sensor [1]. Sinar infra merah tidak terlihat oleh mata manusia. Dioda arsenide
gallium merubah energi menjadi panas dan sinar infra merah. LED infra merah memiliki
tegangan maju yang lebih tinggi daripada dioda silikon. LED infra merah bekerja di atas
tegangan 0.7 V dan memiliki batas tegangan maju (VF) antara 1.5 V sampai 2.5 V
tergantung dari tipe LED infra merah. LED infra merah memiliki 2 buah kaki yaitu kaki
anoda (A) yang diberi masukan positif dan kaki katoda (K) yang diberi masukan negatif ,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.10 simbol LED infra merah [7].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

Gambar 2.10. Simbol Led Infra Merah [7]

LED infra merah digunakan dalam sistem instrumen pengukuran kecepatan benda
bergerak berupa cahaya yang memiliki panjang gelombang dan radiasi yang tajam. Adapun
pemancar atau penembak cahaya yang dapat digunakan, seperti LED infra merah dan
dioda laser.

Prinsip kerja LED infra merah sama dengan LED biasa. Perbedaanya cahaya yang
dipancarkan pada LED infra merah berupa cahaya tak tampak. LED infra merah memiliki
arus maksimal sebesar 100mA. Kelemahan dari LED infra merah ini adalah daya jelajah
yang tidak jauh hanya sekitar 7 – 8 meter dengan sudut radiasi sebesar 45° [10].

LED infra merah bekerja pada arus (IF) 20mA dengan tegangan maju (VF) antara 1.2
V sampai 1.5 V. Nilai resistor dari LED infra merah dihitung berdasarkan hukum ohm,
persamaan untuk mencari nilai resistor LED infra merah adalah sebagai berikut [6] :

R= (2.10)

dengan VS adalah nilai tegangan masukan, VF adalah nilai tegangan maju, dan IF adalah
arus LED infra merah.
Mengingat tingkat keamanan LED infra merah, maka nilai arus (IF’) yang dipakai
adalah 80 % dari nilai arus maksimum LED infra merah (IF). Cara menghitung nilai IF’
seperti yang ditunjukkan pada persamaan 2.11 [7].

IF’ = 80% * IF (2.11)

2.5 Fototransistor

Fototransistor dalam sistem instrumentasi berfungsi sebagai sensor yang digunakan


sebagai pendekteksi cahaya. Fototransistor yang paling sering dijumpai adalah transistor
bipolar NPN dengan sambungan kolektor-basis PN yang peka cahaya. Apabila sambungan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang membuka pada bungkus transistor, maka timbul
aliran arus kontrol yang menghidupkan transistor ON. Aksi ini sama dengan yang terjadi
pada arus basis emitor dari transistor NPN biasa. Fototransistor dapat sebagai alat dengan
dua kaki atau tiga kaki. Dalam perancangan ini penulis menggunakan fototransistor dua
kaki yaitu kaki kolektor yang diberi masukan positif dan kaki emitor yang diberi masukkan
negatif [10]. Simbol fototransistor dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Kolektor

Emiter

Gambar 2.11. Simbol fototransistor [6]

Fototransistor adalah sensor optic peka cahaya yang akan bertambah resistansinya bila
terkena radiasi cahaya minimal 0,1 m W/sr pada sudut 200. Apabila tidak ada cahaya yang
masuk pada lensa yang membuka, arus akan mengalir kecil antara kolektor dan emitor.
Arus ini disebut arus gelap. Apabila cahaya mengenai sambungan PN kolektor-basis, maka
arus basis yang dihasilkan berbanding langsung dengan intensitas cahaya. Aksi tersebut
menghasilkan arus kolektor yang dikuatkan. Untuk arus basis yang dibangkitkan,
fototransistor bertindak seperti transistor bipolar konvensional. Perubahan resistansinya
dapat diketahui dengan cara mengukur perubahan tegangan pada keluarannya [10].

Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang tergantung pada
datasheet jenis fototransistor yang digunakan, oleh karena itu untuk tingkat keamanan
fototransistor tahanan pembatas (resistor) perlu dipakai [6]. Nilai tahanan fototransistor
(R) memakai perhitungan berdasarkan pada hukum ohm, persamaannya adalah sebagai
berikut:

R= (2.12)

dengan nilai resistor fototransistor simbolkan R, tegangan masukan adalah V, dan I


sebagai arus maksimal fototransistor.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

2.6 LCD

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu perangkat penampil yang
sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai menggantikan fungsi dari
penampil Cathode Ray Tube (CRT), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia
sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun berwarna [1].

Terdapat 2 jenis LCD yaitu LCD karakter dan LCD grafik. LCD karakter adalah LCD
yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti
karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD grafik, adalah
LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD grafik inilah
yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook/laptop [14].
Bentuk fisik LCD karakter dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12. Bentuk fisik LCD karakter 16x2 [2]

Jenis LCD yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan bilangan matriks dari
jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah kolom karakter
dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD 16x2, artinya terdapat 16 kolom dalam
baris ruang karakter sehingga karakter yang dapat dituliskan adalah sebanyak 32 karakter
[1]. Untuk lebih jelasnya baris dan kolom karakter LCD 16x2 ditunjukkan pada Gambar
2.13.

BARIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BARIS
KOLOM 1 KOLOM 16

Gambar 2.13. Baris dan kolom Karakter pada LCD 16x2 [14]

LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan
pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah [1]:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat


program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit
control.
3. Ukuran modul yang proposional
4. Daya yang digunakan relatif kecil.

Agar dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, koneksi yang benar tentu
diperlukan. Untuk itu perlu diketahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.14 dan Tabel 2.5 LCD karakter yang beredar di
pasaran memiliki 16 pin antarmuka.

Gambar 2.14. Konfigurasi Kaki LCD 16x2 [13]

Tabel 2.5. Konfigurasi kaki LCD 16x2 [1]


Nomor PIN Simbol Fungsi
1 Vss GND
2 Vdd/Vcc +5V
3 Vee/Vo Kontras
4 RS Intruksi input/Data input
5 R/W Read/Write
6 E Enable signal
7 DB0 Data pin 0
8 DB1 Data pin 1
9 DB2 Data pin 2
10 DB3 Data pin 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

Tabel 2.5.(Lanjutan) Konfigurasi kaki LCD 16x2 [1]


Nomor Simbol Fungsi
PIN
11 DB4 Data pin 4
12 DB5 Data pin 5
13 DB6 Data pin 6
14 DB7 Data pin 7
15 VB+ Back light (+5V)
16 VB- Back light (-5V)

Ada dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam mengendalikan LCD karakter: 4
Bit, dan 8 Bit. Dalam antarmuka 4 Bit hanya membutuhkan empat pin data komunikasi
data pararel, DB4 (pin 11) sampai DB7 (pin 14), yang dikoneksikan dengan rangkaian
pengendali [1].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
PERANCANGAN PENELITIAN

Bab III ini akan membahas mengenai perancangan perangkat keras dan perancangan
perangkat lunak.

3.1 Perencanaan Sistem


Perencanaan sistem ini membahas tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi,
agar alat ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan. Sistem penentuan jenis
golongan darah manusia berbasis mikrokontroler AT-Mega8535 terdiri dari beberapa
bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.1 diagram blok sistem penentuan jenis golongan darah manusia.

Kaca Preparat LCD 16x12(penampil)

Sensor LED infra merah MIKROKONTROLER Op-Amp IC LM741


dan Fototransistor AT-Mega8535

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia

25
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

Sensor akan mengidentifikasi terjadinya proses aglutinasi pada kaca preparat yang telah
diteteskan sampel darah manusia. Tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan dikuatkan
oleh op-amp LM741 dan dikirimkan untuk diolah ke dalam mikrokontroler AT-Mega8535
sehingga hasil pengolahan dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2.

3.2 Perancangan Mekanik

Perancangan mekanik alat pendekteksi golongan darah manusia terdiri dari LCD,
saklar ON/OFF, tombol start, tombol reset, kaca preparat, dan sensor. Desain mekanik
tampak atas seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 dan desain mekanik tampak samping
ditunjukkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.2. Desain Mekanik Tampak Atas


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27

Gambar 3.3. Desain Mekanik Tampak Samping

Panjang badan alat adalah 35 cm dengan pembagian setiap bagian papan terdapat 2
sensor yang memiliki panjang 7.5 cm, jarak antara sensor setiap papannya 3 cm sehingga
sisa jarak dipakai untuk memisahkan setiap papannya berjarak 1 cm. Jarak antara
fototransistor, kaca preparat, dan LED infra merah masing-masing adalah 3 cm, lebih
jelasnya jarak sensor dengan kaca preparat dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan jarak antara
sensor seperti terlihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.4. Jarak sensor dengan kaca preparat


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 28

Gambar 3.5. Jarak antara sensor

Jarak secara keseluruhan badan alat dapat dilihat pada Gambar 3.6 dengan perincian pada
Tabel 3.1.

Gambar 3.6. Jarak badan alat secara keseluruhan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 29

Tabel 3.1. Tabel perincian jarak mekanik


Komponen Jarak Keterangan
Panjang 35 cm
Lebar 15 cm
Tinggi 10 cm
LCD 3 cm 3 cm (tepi atas) dan 3 cm (tepi kiri)
Saklar 3cm 3cm (tepi atas) dan 3 cm (tepi kanan)
Start 3cm 3cm (tepi bawah) dan 8 cm (tepi
Reset)
Reset 3 cm 3 cm (tepi bawah) dan 3 cm(tepi
kanan)

3.3 Perencanaan Perangkat Keras


Ada beberapa bagian utama dalam perancangan subsistem perangkat alat penentuan
jenis golongan darah manusia berbasis AT-Mega8535, yaitu meliputi rangkaian sensor
sebagai input data, rangkaian penguat operasional sebagai penguat tegangan masukan,
rangkaian mikrokontroler, dan rangkaian LCD 16x2 sebagai penampil.

3.3.1 Rangkaian Sensor


Rangkaian sensor pada perancangan ini merupakan rangkaian paling utama dalam
proses pengambilan data. Sensor dalam rangkaian ini menggunakan dua komponen yaitu
LED infra merah dan fototransistor. LED infra merah memancarkan cahaya sehingga
menembus sampel darah pada kaca preparat dan fototransistor digunakan untuk
mendeteksi intensitas cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah. Rangkaian sensor
dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Rangkaian Sensor Darah


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 30

Keluaran dari fototransistor adalah tegangan yang dipengaruhi reaksi penggumpalan


darah pada kaca preparat. Besarnya tegangan keluaran berbeda-beda, tergantung dari
terjadi penggumpal darah jenis golongan darahnya. Dari hal ini dapat ditentukan jenis
golongan darahnya apakah golongan darah A,B,AB, dan O.
Rangkaian sensor darah dalam perancangan ini membutuhkan 8 buah sensor untuk 4
sampel darah manusia, dengan pembagian masing-masing 2 buah sensor menguji 1 sampel
darah. Keluaran sensor yang telah dikuatkan oleh op-amp dihubungkan ke pin
mikrokontroler AT-Mega8535 yaitu PORT A (ADC). Konfigurasi keluaran sensor ke
mikrokontroler AT-Mega8535 ditunjukkan seperti pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Konfigurasi Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler ATmega8535


Keluaran Sensor Port ATmega 8535
Sensor 1 PA0 (ADC0)
Sensor 2 PA1 (ADC1)
Sensor 3 PA2 (ADC2)
Sensor 4 PA3 (ADC3)
Sensor 5 PA4 (ADC4)
Sensor 6 PA5 (ADC5)
Sensor 7 PA6 (ADC6)
Sensor 8 PA7 (ADC7)

Fototransistor yang digunakan dalam perancangan tidak memiliki kepekaan yang


sama, maka keluaran fototransistor perlu ditambahkan resistor variabel (Rvar), sehingga
nilai tegangan pada keluaran semua sensor menjadi sama. Nilai resistor variabel (trimpot)
yang digunakan dalam perancangan rangkaian sensor sebesar 5KΩ. Nilai R1 dan R2
dihitung berdasarkan pada persamaan 2.10 dan persamaan 2.12. Untuk tingkat keamanan
nilai arus yang melewati fototransistor (IR1), nilai arus IR1 akan dikurangi menjadi 80%
berdasarkan pada persamaan 2.11. Perhitungan nilai IR1, R1 dan R2 adalah sebagai
berikut :
Perhitungan nilai aman arus pada LED infra merah (IF’) :
IR1 = 80% * IF
IR1 = 0.8 * 20 mA
IR1 = 16 mA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 31

Setelah nilai aman arus LED infra merah (IR1) didapat, maka perhitungan nilai resistor
LED infra merah (R1) adalah :

R1 =

R1 =

R1 = 218.75 ohm
nilai resistor yang ada dipasaran adalah 220 ohm.

Perhitungan nilai resistor fototransistor (R2) :

R2 =

R2 =

R2 = 1250 ohm

nilai resistor yang ada dipasaran adalah 1200 ohm.

3.2.2 Rangkaian konfigurasi Penguat Tegangan


Tegangan keluaran dari fototransistor masih sangat kecil untuk dipakai secara
langsung. Tegangan ini perlu diperkuat oleh sebuah rangkaian penguat tegangan.
Rangkaian penguat yang dipakai adalah sebuah penguat operasional yang di
konfigurasikan sebagai penguat tidak-pembalik (non-inverting). Dalam perancangan ini,
penulis menggunakan IC LM741, yang dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Rangkaian op-amp penguat sensor [5]


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 32

Seperti terlihat pada Gambar 3.8 masukan op-amp dihubungkan ke keluaran sensor
sedangkan keluaran op-amp dihubungkan ke Port A (ADC) mikrokontroler AT-Mega8535.
Konfigurasi pin-pin keluaran op-amp dapat di lihat pada Tabel 3.1. Dalam perancangan
rangkaian sensor darah menghasilkan tegangan keluaran sebesar 0.1 V, sehingga
membutuhkan penguatan sebanyak 40 kali. Berdasarkan pada persamaan 2.9, perhitungan
nilai penguatan tegangan adalah sebagai berikut :

ACL = 1+

ACL = 1 + = 40 x

Voutput = Vinput * ACL


Voutput = 0.1 V * 40x
= 4 Volt
Sehingga nilai tegangan keluaran dari penguat operasional (op-amp) adalah 4 Volt.

3.3.3 Rangkaian konfigurasi LCD 16x2


Dengan menggunakan informasi pada Tabel 2.2, rangkaian pendukung LCD 16x2
dapat dibuat seperti pada Gambar 3.9. Penentuan konfigurasi kaki LCD menuju
mikrokontroler ditentukan dengan melihat pada software compiler yang digunakan (Code
Vision AVR) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.9. Rangkaian LCD 16x2 [9]


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 33

Gambar 3.10. Pengaturan Port LCD Pada Code Vision AVR [9]

3.3.4 Rangkaian Mikrokontroler


Rangkaian mikrrokontroler akan mengolah data dari sensor dan menampilkan di LCD
16x12 (Display). Mikrokontroler membutuhkan sistem minimum yang terdiri dari
rangkaian eksternal yaitu rangkaian osilator dan rangkaian reset.

3.3.4.1 Rangkaian Osilator


Rangkaian osilator ini berfungsi sebagai sumber clock bagi mikrokontroler.
Rangkaian osilator menggunakan crystal dengan frekuensi sebesar 11,0592 MHz dan
menggunakan kapasitor 22pf pada pin XTAL1 dan XTAL2 di mikrokontroler seperti yang
terlihat pada gambar 3.11. Pemberian kapasitor bertujuan untuk memperbaiki kestabilan
frekuensi yang diberikan oleh osilator eksternal [9].

Gambar 3.11. Rangkaian Osilator AT-Mega8535 [9]


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 34

3.3.4.2 Rangkaian Reset


Perancangan rangkaian reset bertujuan untuk memaksa proses kerja pada
mikrokontroler dapat diulang dari awal. Saat tombol reset ditekan, mikrokontroler
mendapat input logika rendah, sehingga akan menghentikan seluruh proses yang sedang
dilakukan mikrokontroler. Gambar 3.12 menunjukan rangkaian reset untuk AT-Mega8535.

Gambar 3.12. Rangkaian Reset AT-Mega8535 [9]

Resistor dan kapasitor berfungsi untuk tunda waktu tegangan yang masuk ke reset.
Waktu yang dibutuhkan untuk reset eksternal tidak sama dengan waktu masukan VCC,
sehingga waktu reset diberikan setelah waktu pengisian kapasitor sebagai jedanya. Untuk
memperoleh waktu pengisian 47us dengan menggunakan kapasitor sebesar 10nF, nilai
resistor minimum dapat dihitung dengan persamaan :

T=R*C

Maka R = 47us/10nF

= 4700 Ω

Perancangan penggunaan port sebagai masukan dan keluaran pada AT-Mega8535


disesuaikan dengan kebutuhan, untuk konfigurasi port AT-Mega8535 dapat dilihat pada
Tabel 3.3 yang disesuaikan dengan minimum sistem AT-Mega8535 seperti pada Gambar
3.13.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 35

Tabel 3.3. Penggunaan Port Pada Mikrokontroler


FUNGSI Hardware PORT Mikro
INPUT Sensor 1 PORTA.0
Sensor 2 PORTA.1
Sensor 3 PORTA.2
Sensor 4 PORTA.3
Sensor 5 PORTA.4
Sensor 6 PORTA.5
Sensor 7 PORTA.6
Sensor 8 PORTA.7
OUTPUT LCD PORTB. 0-7

Gambar 3.13. Sistem Minimun AT-Mega8535 [9]

Konfigurasi port dan gambar rangkaian sensor dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan
Gambar 3.7, sedangkan untuk konfigurasi port LCD 16x2 dapat di lihat pada Gambar 3.10.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 36

3.4 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan perangkat lunak merupakan tahap pembuatan program yang nantinya
difungsikan untuk menjalankan rancangan alat agar sesuai dengan tujuannya. Gambar 3.14
menunjukkan program dimulai dengan inisialisasi hardware yang berhubungan dengan
sistem, antara lain AT-Mega8535, sensor, dan LCD. Setelah menginisialisasi, sensor mulai
melakukan pembacaaan data dengan scan sampel darah yang diujikan. Data analog yang
dihasilkan oleh sensor kemudian akan dikonversi menjadi digital pada ADC yang telah
terintregrasi secara internal pada mikrokontroler AT-Mega8535. Proses selanjutnya adalah
data yang telah dikonversikan akan diproses dan kemudian akan ditampilkan di LCD
berupa nama sensor beserta hasil golongan darah. Setelah itu proses dilanjutkan dengan
mengambil data berikutnya secara bergantian.

START

Inisialisasi Konfigurasi
Umum ATMega8535
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD

Scan Sampel
Darah Oleh
Sensor

Olah Data
YA ADC di
ATMega8535

Menampilkan Hasil
di LCD

Ambil Data
Lagi ?

TIDAK

STOP

Gambar 3.14. Diagram Alir Utama


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 37

3.4.1 Perangkat lunak Scan Sampel Darah


Perangkat lunak ini berguna untuk mendeteksi sampel darah yang dibaca oleh sensor.
Proses diawali dengan menginisialisasi konfigurasi umum AT-Mega8535 termasuk pada
port masukan maupun port keluaran. Sensor akan membaca data lalu dikirimkan untuk
diproses, sampel darah akan dicek sesuai dengan program yang telah dimasukkan di dalam
mikrokontroler. Jika bukan golongan darah A, maka proses dilanjutkan dengan pengecekan
golongan darah lainnya, tetapi jika data yang dimasukkan sesuai maka hasil akan
ditampilkan pada LCD. Diagram alir Scan sampel darah dapat dilihat pada Gambar 3.15.

START

Inisialisasi Konfigurasi
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD

TIDAK

CEK SAMPEL
DARAH

YA

CEK CEK CEK CEK


GOLONGAN TIDAK GOLONGAN TIDAK GOLONGAN TIDAK GOLONGAN
DARAH A DARAH B DARAH AB DARAH O

YA YA YA YA

TAMPILKAN KE
LCD

Gambar 3.15. Diagram Alir Scan Sampel Darah


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 38

3.4.2 Perangkat Lunak Pengolahan Data ADC Pada AT-Mega8535


Perangkat lunak ini berguna untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
agar dapat diproses didalam mikrokontroler AT-Mega 8535. Proses penginisialisasi ADC
terjadi di PORT A sedangkan inisialisasi LCD di PORT C. Data berupa tegangan
dikonversi ke dalam ADC (Vin), akan dibandingkan dengan tegangan yang telah
ditetapkan (Vref) di dalam Mikrokontroler AT-Mega8535. Jika Vin>=Vref maka data
tersebut berlogika 1 sedangkan jika Vin<Vref maka data berlogika 0, perbandingan antar
logika 1 dan logika 0 akan diproses dan ditampilkan hasil berupa jenis golongan darah di
penampil LCD. Dalam perancangan ini tegangan referensi (Vref) yang digunakan sebesar
2.56 Volt, diambil dari tegangan referensi dalam AT-Mega8535. Diagram alir mengolah
data ADC pada AT-Mega8535 dapat dilihat pada Gambar 3.16.

START

Inisialisasi Konfigurasi
ATMega8535
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD

Data analog
Sensor
(Tegangan)

Proses ADC
Vref = 2.56 Volt
Sensor 1 Sensor 2

YA
Vin >= Vref = LOGIKA 1 Vin >= Vref = LOGIKA 1
Vin < Vref = LOGIKA 0 Vin < Vref = LOGIKA 0

Pengolahan Hasil Logika


Ditampilkan ke Logika 10 = Gol.Darah A
Saklar RESET
LCD Logika 01 = Gol.Darah B
Logika 11 = Gol.Darah AB
Logika 00 = Gol. Darah O

TIDAK

STOP

Gambar 3.16. Diagram Alir Mengolah Data ADC Pada AT-Mega8535


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan membahas mengenai hasil pengujian alat yang telah dibuat. Tujuan
pengujian ini adalah untuk membuktikan sistem yang diimplementasikan telah memenuhi
spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil pengujian akan dimanfaatkan untuk
menyempurnakan kinerja sistem alat dan sekaligus digunakan untuk pengembangan lebih
lanjut. Tahap pengujian sampel golongan darah manusia dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Tahap Pengujian Sampel Golongan Darah Manusia

Alat ini mempunyai fungsi sebagai penentu jenis golongan darah manusia, dengan
masukan data melalui sensor dan dapat ditampilkan pada LCD 16x2. Tahap pengujian alat

39
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 40

dilakukan dengan menempatkan sampel darah dengan anti reagen A pada titik 1 kaca
preparat dan anti reagen B pada titik 2 kaca preparat. Langkah selanjutnya letakkan kaca
preparat diantara sensor LED infra merah dan sensor fototransistor, kemudian tekan
tombol start. Tunggu beberapa saat, sensor akan membaca sampel darah dan menghasilkan
tegangan yang akan dikuatkan oleh Op-Amp. Tegangan yang telah dikuatkan oleh Op-Amp
akan dikirimkan ke mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses sehingga dapat
ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Penempatan letak tombol start, tombol stop, saklar
on/off dan LCD 16x2 pada perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Penempatan Letak Tombol Start/stop, Saklar On/off Dan LCD 16x2 Pada
Perangkat Keras.

Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat
yang dibuat yaitu :
1. Pengujian rangkaian sensor
2. Pengujian rangkaian LCD 16x2
3. Pengujian rangkaian pengendali/pengontrol
4. Pengujian sistem keseluruhan

4.1 Pengujian Rangkaian Sensor


Bagian utama dari perangkat ini adalah sensor darah yang meliputi LED infra merah
dan fototransistor. Sensor darah diperlukan untuk mendekteksi proses aglutinasi pada dua
titik sampel darah yang diujikan. LED infra merah akan memancarkan cahaya yang akan
menembus sampel darah dan sebuah fototransistor diperlukan untuk menerima cahaya dari
LED infra merah yang telah menembus sampel darah. Pengujian dilakukan dengan cara
menghalangi sinar yang dipancarkan oleh LED infra merah menuju fototransistor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 41

menggunakan benda padat sehingga perbedaaan nilai tegangan yang diukur dapat
diketahui. Dalam pengujian ini benda padat yang digunakan adalah kertas yang tak tembus
oleh cahaya. Nilai tegangan dc yang diukur pada keluaran sensor penerima fototransistor
telah dikuatkan oleh Op-Amp. Keterangan letak sensor dan kaca preparat pada perangkat
keras dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Keterangan Letak Sensor Dan Kaca Preparat Pada Perangkat Keras

Untuk mendapatkan nilai tegangan rata-rata setiap sensor maka dilakukan pengambilan
data dari keluaran fototransistor sebanyak 10 kali pengujian. Data yang diambil dari
keluaran sensor fototransistor berupa nilai tegangan DC. Pengukuran nilai tegangan
keluaran sensor penerima fototransistor dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pengukuran Nilai Tegangan Keluaran Sensor


Pengujian Pengujian Sensor
Tegangan ke
(Volt) A1 A2 B1 B2 C1 C2 D1 D2
Terhalang 1 0.02 V 0.06 V 0.07 V 0.10 V 0.25 V 0.20 V 0.13 V 0.19 V

2 0.01 V 0.03 V 0.03 V 0.05 V 0.20 V 0.20 V 0.47 V 0.41 V

3 0.04 V 0.10 V 0.03 V 0.06 V 0.55 V 0.52 V 0.08 V 0.11 V

4 0.01 V 0.02 V 0.03 V 0.07 V 0.20 V 0.19 V 0.15 V 0.23 V

5 0.04 V 0.12 V 0.03 V 0.06 V 0.18 V 0.18 V 0.07 V 0.10 V

6 0.02 V 0.05 V 0.03 V 0.07 V 0.23 V 0.20 V 0.18 V 0.25 V

7 0.06 V 0.14 V 0.08 V 0.11 V 0.29 V 0.14 V 0.04 V 0.05 V

8 0.03 V 0.07 V 0.17 V 0.23 V 0.15 V 0.16 V 0.18 V 0.26 V


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 42

Tabel 4.1. (Lanjutan) Pengukuran Nilai Tegangan Keluaran Sensor


Pengujian Pengujian Sensor
Tegangan ke
(Volt) A1 A2 B1 B2 C1 C2 D1 D2
9 0.05 V 0.11 V 0.16 V 0.22 V 0.15 V 0.15 V 0.06 V 0.09 V

10 0.03 V 0.06 V 0.09 V 0.12 V 0.13 V 0.12 V 0.05 V 0.07 V

Tak 1 2.56 V 2.22 V 2.48 V 1.55 V 1.83 V 1.04 V 2.40 V 2.34 V

Terhalang 2 2.55 V 2.21 V 2.47 V 1.54 V 1.80 V 1.03 V 2.38 V 2.34 V

3 2.55 V 2.21 V 2.47 V 1.54 V 1.79 V 1.03 V 2.38 V 2.33 V

4 2.55 V 2.22 V 2.59 V 1.73 V 1.79 V 1.02 V 2.45 V 2.43 V

5 2.56 V 2.23 V 2.47 V 1.55 V 1.78 V 1.02 V 2.47 V 2.46 V

6 2.55 V 2.20 V 2.60 V 1.75 V 1.99 V 1.21 V 2.40 V 2.36 V

7 2.54 V 2.19 V 2.47 V 1.55 V 1.88 V 1.11 V 2.50 V 2.49 V

8 2.54 V 2.19 V 2.47 V 1.55 V 2.09 V 1.30 V 2.53 V 2.55 V

9 2.56 V 2.25 V 2.47 V 1.55 V 2.05 V 1.26 V 2.44 V 2.41 V

10 2.54 V 2.20 V 2.48 V 1.56 V 1.86 V 1.09 V 2.40 V 2.36 V

Dari pengujian yang dilakukan pada Tabel 4.1 terlihat nilai keluaran tegangan dari
setiap sensor berbeda-beda, hal ini disebabkan karakteristik setiap sensor tidak sama dan
juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk dari luar . Berdasarkan hasil
pengukuran nilai tegangan yang diperoleh pada Tabel 4.1, nilai tegangan rata-rata setiap
sensor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini :

Vrata-rata = ……………………………….(4.1)

Dari persamaan 4.1 nilai tegangan rata-rata didapat dari jumlah nilai tegangan 10 kali
pengujian terhadap sensor dibagi jumlah pengujian sebanyak 10 kali. Dari perhitungan
yang dilakukan maka didapatkan nilai tegangan rata-rata setiap sensor. Untuk lebih
jelasnya nilai tegangan rata-rata setiap sensor dapat dilihat pada Tabel 4.2.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 43

Tabel 4.2. Nilai Tegangan Rata-Rata Setiap Sensor


Sensor Tidak Terhalang Terhalang
A1 2.58 Volt 0.02 Volt
A2 2.24 Volt 0.05 Volt
B1 1.96 Volt 0.13 Volt
B2 1.59 Volt 0.23 Volt
C1 1.62 Volt 0.12 Volt
C2 1.00 Volt 0.12 Volt
D1 2.37 Volt 0.19 Volt
D2 2.33 Volt 0.26 Volt

Nilai tegangan sensor saat terhalang akan lebih kecil dibandingkan dengan nilai
tegangan sensor saat tidak terhalang . Ketika sensor terhalang, sinar yang diterima oleh
fototransistor akan berkurang sehingga menghasilkan tegangan yang sangat kecil,
begitupun sebaliknya saat sensor tidak terhalang maka sinar yang diterima oleh
fototransistor bertambah banyak sehingga tegangan yang dihasilkan bertambah besar. Cara
pengujian sensor dapat dilihat pada Gambar 4.4 saat sensor tidak terhalang dan pada saat
sensor terhalang dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Pegukuran nilai tegangan
sensor dilakukan menggunakan rumus ADC yang ditampilkan pada penampil LCD 16x2.
Untuk lebih jelasnya pengukuran nilai ADC dan tegangan sensor dapat dilihat pada
Gambar 4.7 saat sensor tidak terhalang dan Gambar 4.8 saat sensor terhalang.

Gambar 4.4. Sensor Tidak Terhalang


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 44

Gambar 4.5.Sensor Dibuat terhalang Gambar 4.6. Semua Sensor Terhalang

Sensor A1 dan A2 Sensor B1 dan B2

Sensor C1 dan C2 Sensor D1 dan D


Gambar 4.7. Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Sensor Saat Tidak Terhalang

Sensor A1 dan A2 Sensor B1 dan B2


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 45

Sensor C1 dan C2 Sensor D1 dan D2


Gambar 4.8. Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Keluaran Sensor Saat Terhalang

Pengukuran nilai tegangan menggunakan rumus ADC yang diproses oleh


mikrokontroler dan ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Rumus ADC yang digunakan
dalam pengujian nilai tegangan sensor adalah sebagai berikut [2]:

Nilai ADC = ………………………………......................(4.2)

Nilai Vin = x Vref…………..………………………………(4.3)

Terlihat pada Gambar 4.7 tegangan yang didapatkan pada sensor yang tidak terhalang
lebih besar dibanding tegangan pada sensor yang terhalang, seperti pada Gambar 4.8. Hal
ini membuktikan bahwa sensor A1, sensor A2, sensor B1, sensor B2, sensor C1, sensor C2,
sensor D1, dan sensor D2 dapat bekerja dengan baik.

4.2 Pengujian Rangkaian LCD 16x2


Rangkaian LCD 16x2 digunakan untuk menampilkan data golongan darah manusia
yang mampu menampilkan 16 kolom dan 2 baris karakter . Untuk melakukan pengujian
LCD, program harus didownload ke mikrokontroler. Setelah program didownload ke
mikrokontroler AT-Mega8535, pertama program akan mengeksekusi konfigurasi LCD
agar dapat menampilkan data, setelah proses pembacaan konfigurasi LCD barulah LCD
dapat menampilkan data pesan sesuai dengan karakter yang dimasukkan. Contoh list kode
program LCD dapat dilihat pada Tabel 4.3.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 46

Tabel 4.3. List Kode Program Konfigurasi Dan Perintah LCD 16x2
Listkode Program Keterangan
'konfigurasi pin LCD
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 Konfigurasi port LCD ke mikrokontroler AT-
Db6 = Portb.6 Mega8535
Config Lcdpin = Pin , Db7 = Portb.7 , E = Portb.3 ,
Rs = Portb.2
Config Lcd = 16 * 2 Konfigurasi LCD 16x2
Cursor Off Kursor mati
Main: Menampilkan karakter pesan pada LCD
Locate 1 , 2 : Lcd " +CREATED+ " Karakter pesan pada baris 1 kolom 2
Locate 2 , 1 : Lcd "By Theo Lering" Karakter pesan pada baris 2 kolom 1

Dari list kode program terlihat port yang digunakan untuk menghubungkan LCD 16x2
ke mikrokontroler AT-Mega8535 adalah port B. Perintah penampil awal pada kolom 1
baris 2 adalah karakter “+ CREATED +” dan pada baris 2 kolom 1 adalah karakter “By
Theo Lering”.
Dari hasil pengujian LCD 16x2 bisa menampilkan karakter dengan sangat baik. Hasil
pengujian tampilan awal pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9. Tampilan Awal Pada Penampil LCD 16x2

4.3 Pengujian Rangkaian Pengendali/Pengontrol


Pada rangkaian pengendali atau pengontrol akan dilakukan pengujian pada rangkaian
mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan pemorses data utama dalam perancangan ini.
Mikrokontroler yang digunakan dalam rangkaian pengendali/pengontrol ini adalah AT-
Mega8535, yang pengujiannya dilakukan dengan menghubungkan port ke beberapa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 47

rangkaian. Port mikrokontroler AT-Mega 8535 yang digunakan dalam perancangan dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Port Mikrokontroler AT-Mega8535

Port AT-Mega8535 Rangkaian


Port A Sensor
Port B LCD 16x2
Port C.2 Tombol Stop
Port C.3 Tombol Start

Pengujian rangkaian pengendali/pengontrol dilakukan pada tombol start dan tombol


stop. Ketika tombol perintah pada perangkat keras ditekan (tombol start dan tombol stop)
mikrokontroler akan memproses perintah program dan menampilkan data pada penampil
LCD. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian tombol start dan tombol stop pada LCD 16x2
dapat dilihat pada Gambar 4.10 dan Gambar 4.11.

Gambar 4.10. Hasil Pengujian Tombol Start Pada LCD 16x2

Gambar 4.11. Hasil Pengujian Tombol Stop Pada LCD 16x2


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 48

Terlihat pada Gambar 4.10 ketika tombol start aktif, LCD akan menampilkan hasil
berupa data golongan darah sesuai dengan perintah program pada mikrokontroler,
sedangkan ketika tombol stop aktif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.11 maka
LCD akan menampilkan karakter “THANK YOU” pada baris ke 1 dan karakter “GOD
BLESSING” pada baris ke 2, setelah karakter ditampilkan mikrokontroler akan
menghentikan sistem program secara keseluruhan . Dari hasil pengujian yang dilakukan
menunjukan rangkaian pengendali/pengontrol bekerja dengan baik. List kode program
tombol start dan stop dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. List Kode Program Tombol Start Dan Tombol Stop
List kodeProgram Keterangan
‘sub berhenti Perintah program saat tombol stop aktif
Berhenti:
Cls Membersihkan karakter LCD
Baris 1 kolom 16
Locate 1 , 16
Karakter (+) dan tulisan “THANK YOU”
Lcd Chr(1) ; "THANK YOU" ; Chr(1)
Baris 2 kolom 14
Locate 2 , 14 Karakter (+) dan tulisan “GOD BLESSING”
Lcd Chr(1) ; "GOD BLESSING" ; Chr(1)

For Kiri = 1 To 12 Geser kekiri sebanyak 12 kali


Shiftlcd Left
Waitms 20 Waktu 20 milisecon
Next
End Perintah menghentikan program
‘sub utama Perintah program saat tombol start aktif
Utama:
Locate 1 , 1 : Lcd " Golongan Darah " Menampilkan tulisan pada baris 1 kolom 1
Call Sensor_a() Memanggil sensor_a
Call Sensor_b() Memanggil sensor_b
Call Sensor_c() Memanggil sensor_c
Call Sensor_d() Memanggil sensor_d
Return
Do
If Pinc.2 = 0 Then Gosub Utama Tombol Start

If Pinc.3 = 0 Then Gosub Berhenti Tombol Stop


Loop
End
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 49

4.4 Pengujian Sistem Keseluruhan


Pengujian secara keseluruhan merupakan tahap akhir dari pengujian. Semua bagian
dari perangkat keras dihubungkan dan data golongan darah manusia ditampilkan pada
penampil hasil LCD 16x2. Supaya komponen pendukung dapat saling berkomunikasi
program secara keseluruhan didownload ke mikrokontroler terlebih dahulu. Adapun
beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menguji sistem secara keseluruhan. Tahap
pertama perangkat keras dihubungkan ke tegangan sumber, maka mikrokontroler akan
memproses perintah program awal berupa pesan karakter pada LCD 16x2 berupa karakter
“+ CREATED +” pada baris pertama dan karakter “By Theo Lering” pada baris kedua.
Tampilan awal pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 4.9. Selanjutnya
mikrokontroler akan memproses dan menjalankan data yang dikirimkan oleh setiap sensor.
Data yang dibaca oleh sensor berupa tegangan DC. Tampilan pada penampil LCD 16x2
saat siap membaca data berupa tulisan pesan karakter yaitu karakter “Tekan” pada baris
pertama dan karakter “Tombol Start” pada baris kedua. Tampilan pada penampil LCD
16x2 saat siap membaca data dari sensor dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Tampilan Pada Penampil LCD 16x2 Saat Siap Membaca Data Dari Sensor

Tahap kedua yaitu meneteskan darah manusia yang akan diujikan pada pada kaca
preparat. Terdapat 2 titik darah pada setiap kaca preparat, titik A untuk untuk darah yang
dicampur anti reagen A dan titik B untuk darah yang akan dicampur anti reagen B. Titik
darah dan titik anti reagen pada kaca preparat dapat dilihat pada Gambar 4.13.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 50

Gambar 4.13. Titik Darah Dan Titik Anti Reagen Pada Kaca Preparat

Setelah darah dan anti reagen dicampur pada masing-masing titik, maka sampel darah
pada kaca preparat ditempatkan pada setiap sensor. Dalam penelitian ini menggunakan 4
buah kaca preparat yang masing-masing preparat menguji jenis golongan darah untuk 1
sampel darah manusia. Untuk lebih jelasnya penempatan kaca preparat pada sensor dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Tahap ketiga adalah proses pembacaan sampel darah oleh sensor lalu dikirimkan ke
mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses. Data yang dikirimkan oleh sensor ke
mikrokontroler berupa nilai tegangan ADC. Nilai tegangan sensor bergantung pada ada
tidaknya proses aglutinasi pada sampel darah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.14 ketika darah mengalami proses aglutinasi dan darah tidak mengalami proses
aglutinasi.

Gambar 4.14. Proses Aglutinasi Pada Sampel Darah

Ketika darah tidak mengalami proses aglutinasi maka tegangan dari sensor akan
mengecil, begitupun sebaliknya ketika terjadi proses aglutinasi maka tegangan dari sensor
akan membesar. Batas nilai tegangan setiap sensor berbeda-beda, hal ini dikarenakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 51

karakteristik setiap sensor tidak sama dan ketepatan titik setiap sensor tidak akurat
sehingga tegangan yang didapatkan tidak maksimal. untuk menentukan nilai tegangan
referensi setiap sensor, maka diambil nilai tengah setiap sensor saat terhalang dan tidak
terhalang. Nilai Tegangan Referensi setiap sensor dapat dlihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Nilai Tegangan Referensi Setiap Sensor


Nama Sensor Tegangan Rata-Rata
Terhalang Tidak Tegangan Referensi
Terhalang
Sensor A1 2.58 Volt 0.02 Volt 1.30 Volt
Sensor A2 2.24 Volt 0.05 Volt 1.15 Volt
Sensor B1 1.96 Volt 0.13 Volt 1.05 Volt
Sensor B2 1.59 Volt 0.23 Volt 0.91 Volt
Sensor C1 1.62 Volt 0.12 Volt 1.74 Volt
Sensor C2 1.00 Volt 0.12 Volt 0.56 Volt
Sensor D1 2.37 Volt 0.19 Volt 1.28 Volt
Sensor D2 2.33 Volt 0.26 Volt 1.30 Volt

Nilai pada Tabel 4.5 didapat nilai tengah tegangan rata-rata antara sensor saat terhalang
dan saat sensor tidak terhalang. Untuk persamaan perhitungan nilai tegangan referensi
sensor adalah sebagai berikut :

Vref = …………(4.4)

Seperti pada sensor A1 nilai tegangan rata-rata sensor saat terhalang sebesar 2.58 Volt dan
saat tidak terhalang sebesar 0.02 Volt. Maka perhitungan nilai tegangan referensi sensor
A1 adalah sebagai berikut :

Vref =

Vref = 1.30 V
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 52

Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan nilai tegangan referensi untuk sensor A1
adalah sebesar 1.30 Volt. Perhitungan ini juga berlaku untuk sensor lainnya, seperti yang
terlihat pada Tabel 4.6.
Tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan nilai tegangan saat terjadi proses
aglutinasi dan saat tidak terjadi proses aglutinasi pada sampel darah karen penentuan jenis
golongan darah bergantung pada ada tidaknya proses aglutinasi pada sampel darah yang
diujikan. Nilai tegangan yang didapatkan dari keluaran sensor dipengaruhi oleh proses
aglutinasi, sehingga perlu ditentukan batas nilai tegangan keluaran setiap sensor saat
terjadinya proses aglutinasi darah. Untuk lebih jelasnya batas nilai tegangan referensi saat
tidak terjadi proses aglutinasi dan saat terjadi proses aglutinasi dapat dilihat pada Tabel
4.7.
Tabel 4.7. Batas Nilai Tegangan Referensi Proses Aglutinsi
Sensor Nilai Tegangan Referensi

Aglutinasi Tidak Aglutinasi


Sensor A1 > 1.30 Volt < 1.30 Volt
Sensor A2 > 1.15 Volt < 1.15 Volt
Sensor B1 > 1.05 Volt < 1.05 Volt
Sensor B2 > 0.91 Volt < 0.91 Volt
Sensor C1 > 1.74 Volt < 1.74 Volt
Sensor C2 > 0.56 Volt < 0.56 Volt
Sensor D1 > 1.28 Volt < 1.28 Volt
Sensor D2 > 1.30 Volt < 1.30 Volt

Terlihat pada Tabel 4.7 darah mengalami proses aglutinasi jika nilai tegangan
keluaran sensor melebihi nilai tegangan referensi sensor dan jika darah tidak mengalami
proses aglutinasi maka nilai tegangan keluaran sensor lebih kecil dari nilai tegangan
referensi sensor. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.7, jika darah mengalami proses
aglutinasi maka nilai tegangan keluaran sensor A1 akan melebihi batas nilai tegangan
referensi yaitu sebesar 1,3 Volt dan jika nilai tegangan keluaran sensor A1 kurang dari 1,30
volt maka sampel darah tidak mengalami proses aglutinasi. Berikut ini adalah nilai
tegangan keluaran sensor yang diambil dari sampel darah manusia. Data tegangan dari
keluaran sensor dapat dilihat pada Tabel 4.8.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 53

Tabel 4.8. Data Tegangan DC Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler


Nilai Tegangan
Nama Sampel Darah Keterangan
Sensor Titik 1 Titik 2
Melia Restyanty PBI / 2007 Sensor A 1.57 V 1.04 V
Cornelius Florry Saputra TI / 2006 Sensor B 1.05 V 1.40 V
Kristianto Wibison So INSTIPER / 2011 Sensor C 1.65 V 0.60 V
Totok Dwi Apriyanto TI / 2006 Sensor D 0.99 V 0.99 V
Ricky Roland Manurung TE / 2006 Sensor A 0.44 V 1.58 V
Heripson Samuel TM / 2011 Sensor B 1.17 V 1.37 V
Kristianto Wibison So INSTIPER / 2011 Sensor C 1.70 V 0.49 V
Aris Nugroh TM / 2005 Sensor D 0.45 V 0.47 V
Virgilius Y.C. Jelarut UPN / 2008 Sensor A 1.37 V 0.90 V
Dwi Elok P. Ningtyas BK / 2008 Sensor B 1.43 V 0.63 V
Benediktus Y. Adipradana TI / 2006 Sensor C 0.97 V 0.40 V
Yulius Djangga Bewa RESPATI / 2005 Sensor D 0.99 V 1.66 V

Dari Tabel 4.8 diatas terlihat bahwa ada perbedaan tegangan ketika terjadi proses
aglutinasi pada sampel darah. Seperti pada sampel darah “Cornelius Florry Saputra”
terlihat pada sensor B titik 1 tegangan yang didapatkan sebesar 1.05 V dan pada titik 2
tegangan sebesar 1.40 V. Dari nilai tegangan yang didapatkan menunjukan terjadi proses
aglutinasi pada titik 1 dan tidak terjadi aglutinasi pada titik 2. Untuk sampel darah “Aris
Nugroho” sensor D pada titik 1 tegangan sebesar 0.45 V dan pada titik 2 tegangan sebesar
0.47 V, dari nilai tegangan didapatkan bahwa pada titik 1 dan titik 2 tidak mengalami
proses aglutinasi. Untuk lebih jelasnya proses aglutinasi dan tidak terjadi aglutinasi dapat
dilihat pada Gambar 4.15 untuk sampel darah “Cornelius Florry Saputra” dan pada
Gambar 4.16 untuk sampel darah “Aris Nugroho” .

Gambar 4.15. Sampel Darah “Cornelius Florry Saputra”


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 54

Gambar 4.16. Sampel Darah “Aris Nugroho”

Dari data yang didapat diatas, selanjutnya mikrokontroler akan memproses dan
menentukan jenis golongan darah yang diujikan sesuai dengan perintah program yang ada
dalam mikrokontroler AT-Mega8535. Mengacu pada persamaan 4.1 maka nilai tegangan
yang dihasilkan dapat diubah kedalam bentuk nilai ADC sehingga dapat dibaca dan
diproses oleh mikrokontroler.Pengubahan nilai tegangan referensi kedalam nilai ADC
dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Pengubahan Nilai Tegangan Referensi Ke Nilai ADC


Sensor Nilai Tegangan Nilai ADC
Referensi
Sensor A1 1.30 Volt 266
Sensor A2 1.15 Volt 235
Sensor B1 1.05 Volt 215
Sensor B2 0.91 Volt 186
Sensor C1 1.74 Volt 356
Sensor C2 0.56 Volt 115
Sensor D1 1.28 Volt 262
Sensor D2 1.30 Volt 266

Setelah didapat nilai ADC tegangan referensi, maka mikrokontroler AT-Mega 8535 dapat
memproses data sehingga dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Contoh list kode
program untuk sensor A dapat dilihat pada Tabel 4.10.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 55

Tabel 4.10. List Program Untuk Sensor A


List Kode Program Keterangan
'sub sensor_a Sub Sensor A
Sub Sensor_a()
Memanggil nilai ADC pin A.0
A1 = Getadc(0) Memanggil nilai ADC pin A.1
A2 = Getadc(1)

If A1 > 266And A1 <= 550 And A2 < 235 Then


Locate 2 , 3
Lcd "A" Program Golongan Darah A
Elseif A1 < 266 And A2 > 235 And A2 <= 500
Then
Locate 2 , 3 Program Golongan darah B
Lcd "B
Elseif A1 <= 550 And A1 > 266 And A2 > 235
And A2 <= 500 Then
Locate 2 , 3
Lcd "AB" Progam Golongan Darah AB
Elseif A1 < 266 And A2 < 235 Then
Locate 2 , 3
Lcd "O" Program Golongan Darah O
Else
Locate 2 , 3
Lcd "X" Tidak terdapat kaca preparat
End If

Waitms 100
End Sub

Dari program diatas terlihat nilai tegangan referensi telah diubah kedalam nilai ADC.
pada sensor A1 menjadi 266 dan sensor A2 menjadi 235. Apabila tejadi proses aglutinasi
pada sensor A1 maka nilai ADC akan lebih dari 266 dan jika tidak mengalami proses
aglutinasimaka nilai ADC akan kurang dari 266. Sama seperti pada sensor A2, jika terjadi
aglutinasi maka nilai ADC akan lebih dari 235 dan jika tidak terjadi proses aglutinasi
maka nilai ADC kurang dari 235. Untuk mengetahui ada tidaknya kaca preparat pada
sensor maka dibuat batasan maksimum nilai ADC pada program, masing-masing sensor
memiliki batasan nilai maksimum ADC yang berbeda. Batas nilai maksimum ADC sensor
A1 sebesar 550 dan untuk sensor A2 sebesar 500. Ketika nilai ADC yang masuk dari
setiap sensor melebihi batas maksimum maka mikrokontroler akan menampilkan karakter
“X” yang artinya tidak terdapat kaca preparat pada perangkat keras. Penampil LCD saat
tidak terdapat kaca preparat pada perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4.17.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 56

Gambar 4.17. Penampil LCD Saat Tidak Terdapat Kaca Preparat

Dari data sampel darah manusia yang telah diujikan pada Tabel 4.5. Didapatkan hasil
secara keseluruhan yang ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Pengujian dilakukan pada
4 sampel darah manusia, sampel darah ditempatkan pada masing-masing sensor yaitu pada
sensor A, sensor B, sensor C, dan sensor D. Gambar 4.18 menunjukan hasil pengujian
untuk 4 sampel darah pada penampil LCD 16x2.

Gambar 4.18. Hasil Pengujian 4 Sampel Darah Manusia Pada Penampil LCD 16x2

Hasil Pengujian yang didapat pada Gambar 4.18 sesuai dengan program yang telah
dimasukkan kedalam mikrokontroler AT-Mega8535. Untuk perhitungan nilai tegangan dan
pengubahan kedalam nilai ADC dapat dilihat pada Tabel 4.11.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 57

Tabel 4.11. Hasil Nilai Tegangan Dan Nilai ADC


Nilai Tegangan Nilai ADC Gol.
Sampel Darah Sensor Darah
Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2
Melia Restyanty Sensor A 1.27 V 1.04 V 260 213 O
Cornelius Florry S Sensor B 1.05 V 1.40 V 236 267 B
Kristianto W. So Sensor C 1.65 V 0.60 V 337 123 A
Totok Dwi A. Sensor D 0.99 V 0.99 V 202 203 O

Dari data pada Tabel 4.11 didapatkan sampel darah sensor A1 dan sensor A2 tidak
mengalami aglutinasi ,hal ini terlihat karena nilai tegangan yang didapat pada sensor A1
sebesar 1,27 V dan sensor A2 sebesar 1,04 V kurang dari tegangan referensi yang telah
ditentukan pada program yaitu sensor A1 sebesar 1,34 V dan sensor A2 sebesar 1,22 V.
Nilai tegangan referensi dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari data yang didapat maka sampel
darah untuk sensor A adalah golongan darah O. Untuk sensor B pada titik 1 nilai tegangan
yang didapat kurang dari nilai tegangan referensi sedangkan pada titik 2 nilai tegangan
yang didapat lebih besar dari tegangan referensi sehingga hasil untuk sensor B adalah
golongan darah B. Pada sensor C titik 1 nilai tegangan sensor lebih besar dari nilai
tegangan referensi dan pada titik 2 nilai tegangan yang didapat kurang dari tegangan
referensi sehingga pada sensor C sehingga hasil golongan darah untuk sensor C adalah
darah A. Untuk sensor D pada titik 1 dan titik 2 mendapatkan nilai tegangan yang kurang
dari tegangan referensi sehingga hasil untuk sensor D adalah golongan darah O. Untuk
hasil pengujian golongan darah manusia pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada
Gambar 4.18. Pembuktian kebenaran hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.19 untuk
sampel darah sensor B dan Gambar 4.20 untuk sampel darah D.

Gambar 4.19. Pembuktian Kebenaran Data Sensor B


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 58

Gambar 4.20. Pembuktian Kebenaran Data Sensor D

Pada Gambar 4.19 sampel darah sensor B menunjukan terjadinya proses aglutinasi
pada titik 2 sehingga jenis golongan darah sampel “Cornelius Florry S” adalah golongan
darah B. Sedangkan Gambar 4.20 sampel “Totok Dwi A” yang terdapat pada sensor D,
tidak terjadi aglutinasi pada kedua titik sehingga golongan darah yang ditampilkan adalah
golongan darah O. Untuk Pembuktian pengujian sampel darah manusia secara keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Pembuktian Pengujian Sampel Darah Manusia Secara Keseluruhan


Sampel Darah Golongan Pembuktian menurut KTP
Darah (Kartu Tanda Penduduk)
Melia Restyanty O Golongan Darah O
Cornelius Florry S B Golongan Darah B
Kristianto W. So A Golongan Darah A
Totok Dwi A. O Golongan Darah O
Ricky Roland M. A Golongan Darah A
Heripson Samuel O Golongan Darah O
Kristianto Wibison So B Golongan Darah B
Aris Nugroho O Golongan Darah O
Virgilius Y.C. Jelarut A Golongan Darah A
Dwi Elok P. Ningtyas A Golongan Darah A
Benediktus Y. Adipradana O Golongan Darah O
Yulius Djangga Bewa B Golongan Darah B
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 59

Pembuktian kebenaran hasil pengujian dicocokkan dengan golongan darah yang tertera
pada KTP (Kartu Tanda Penduduk), gambar pembuktian KTP terlampir. Dari hasil
pengujian secara keseluruhan membuktikan bahwa perancangan perangkat keras yang
telah dibuat sesuai dengan perhitungan pada program yang terdapat dalam mikrokontroler
AT-Mega8535 sehingga dapat menunjukan hasil pengujian golongan darah dengan baik
dan benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian alat maka didapatkan kesimpulan tentang sistem ini,
diantaranya adalah :

1. Tegangan yang dihasilkan setiap sensor berbeda-beda karena kepekaan setiap sensor
tidak sama.
2. Sensor dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan tingkat aglutinasi pada sampel
darah.
3. Nilai tegangan dari sensor dapat dibaca dan diproses didalam mikrokontroler AT-
Mega 8535 sesuai dengan hasil perancangan.
4. Hasil data sampel darah yang diujikan dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2
dengan baik dan benar.
5. Alat sudah berhasil menampilkan hasil golongan darah manusia yang diujikan.

5.2 Saran
1. Penempatan kaca preparat pada alat dibuat lebih mudah dan praktis.
2. Ketepatan titik dan jarak antara sensor pemancar LED infra merah dan sensor
penerima foto transistor harus diperhatikan seakurat mungkin.
3. Alat dibuat lebih portable sehingga mudah dibawa dan tidak membutuhkan sumber
tegangan dari luar.
4. Dibuat sistem database sehingga lebih muda dalam pengarsipan.

60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN

62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pembuktian Golongan Darah Dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Sampel Darah Golongan Pembuktian menurut KTP


Darah (Kartu Tanda Penduduk)
Melia Restyanty O -
Cornelius Florry S

Kristianto W. So A

Totok Dwi A.

Ricky Roland M. A -
Heripson Samuel O -
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Kristianto Wibison So B

Aris Nugroho

Virgilius Y.C. Jelarut

A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Dwi Elok P. Ningtyas

Benediktus Y.
Adipradana

Yulius Djangga Bewa

B
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

RANGKAIAN SENSOR DAN OP-AMP


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

RANGKAIAN KESELURUHAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

$regfile = "8535def.dat"

$crystal = 12000000

'Deklarasi Variabel

Declare Sub Sensor_a()

Declare Sub Sensor_b()

Declare Sub Sensor_c()

Declare Sub Sensor_d()

Config Porta = Input

Config Portc = Input

Config Portb = Output

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc

'Konfigurasi tipe data pada variabel yang dipakai

Dim A1 As Word

Dim A2 As Word

Dim B1 As Word

Dim B2 As Word

Dim C1 As Word

Dim C2 As Word

Dim D1 As Word
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Dim D2 As Word

Dim Kiri As Integer

Dim Kanan As Integer

'konfigurasi pin LCD

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6

Config Lcdpin = Pin , Db7 = Portb.7 , E = Portb.3 , Rs = Portb.2

Config Lcd = 16 * 2

Cursor Off

Deflcdchar 1 , 32 , 32 , 4 , 14 , 4 , 4 , 4 , 32

'Memulai program

Cls

Locate 1 , 4 : Lcd Chr(1) ; " CREATED " ; Chr(1)

Waitms 100

Locate 2 , 2 : Lcd "By Theo Lering"

Waitms 200

'Teks kekiri

Locate 1 , 4 : Lcd Chr(1) ; " CREATED " ; Chr(1)

Locate 2 , 2 : Lcd "By Theo Lering"


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Waitms 50

For Kiri = 1 To 15

Shiftlcd Left

Waitms 20

Next

'Teks kekanan

Cls

Locate 1 , 3 : Lcd " PENDEKTEKSI "

Locate 2 , 2 : Lcd "GOLONGAN DARAH"

Waitms 200

Locate 1 , 3 : Lcd " PENDEKTEKSI "

Locate 2 , 2 : Lcd "GOLONGAN DARAH"

Waitms 50

For Kanan = 1 To 15

Shiftlcd Right

Waitms 20

Next

Cls
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

'Memulai adc

Start Adc

Do

If Pinc.2 = 1 Then Gosub Teks_1

If Pinc.2 = 0 Then Gosub Utama

If Pinc.3 = 0 Then Gosub Berhenti

Loop

End

'Sub utama

Utama:

Cls

Locate 1 , 2 : Lcd "Blood Scanner"

Locate 2 , 4 : Lcd "Progresss...."

Waitms 200

Locate 1 , 2 : Lcd "Blood Scanner"

Locate 2 , 4 : Lcd "Progresss...."

For Kanan = 1 To 15

Shiftlcd Right

Waitms 15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Next

Cls

Locate 1 , 1 : Lcd " Golongan Darah "

Call Sensor_a()

Call Sensor_b()

Call Sensor_c()

Call Sensor_d()

Waitms 500

Cls

Return

'sub sensor_a

Sub Sensor_a()

A1 = Getadc(0)

A2 = Getadc(1)

If A1 > 266 And A1 <= 550 And A2 < 235 Then

Locate 2 , 3

Lcd "A"

Elseif A1 < 266 And A2 > 235 And A2 <= 500 Then

Locate 2 , 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lcd "B"

Elseif A1 <= 550 And A1 > 266 And A2 > 235 And A2 <= 500 Then

Locate 2 , 3

Lcd "AB"

Elseif A1 < 266 And A2 < 235 Then

Locate 2 , 3

Lcd "O"

Else

Locate 2 , 3

Lcd "X"

End If

Waitms 100

End Sub

'sub sensor_b

Sub Sensor_b()

B1 = Getadc(2)

B2 = Getadc(3)

If B1 > 215 And A1 <= 560 And B2 < 186 Then

Locate 2 , 7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lcd "A"

Elseif B1 < 215 And B2 > 186 And B2 <= 380 Then

Locate 2 , 7

Lcd "B"

Elseif B1 <= 560 And B1 > 215 And B2 > 186 And B2 <= 380 Then

Locate 2 , 7

Lcd "AB"

Elseif B1 < 215 And B2 < 186 Then

Locate 2 , 7

Lcd "O"

Else

Locate 2 , 7

Lcd "X"

End If

Waitms 100

End Sub

'sub sensor_c

Sub Sensor_c()

C1 = Getadc(4)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C2 = Getadc(5)

If C1 > 356 And C1 <= 480 And C2 < 115 Then

Locate 2 , 10

Lcd "A"

Elseif C1 < 356 And C2 > 115 And C2 <= 300 Then

Locate 2 , 10

Lcd "B"

Elseif C1 <= 480 And C1 > 356 And C2 > 115 And C2 <= 300 Then

Locate 2 , 10

Lcd "AB"

Elseif C1 < 356 And C2 < 115 Then

Locate 2 , 10

Lcd "O"

Else

Locate 2 , 10

Lcd "X"

End If

Waitms 100

End Sub
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

'sub sensor_d

Sub Sensor_d()

D1 = Getadc(6)

D2 = Getadc(7)

If D1 > 262 And D1 <= 540 And D2 < 266 Then

Locate 2 , 14

Lcd "A"

Elseif D1 < 262 And D2 > 266 And D2 <= 540 Then

Locate 2 , 14

Lcd "B"

Elseif D1 <= 540 And D1 > 262 And D2 > 266 And D2 <= 540 Then

Locate 2 , 14

Lcd "AB"

Elseif D1 < 262 And D2 < 266 Then

Locate 2 , 14

Lcd "O"

Else

Locate 2 , 14

Lcd "X"
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

End If

Waitms 100

End Sub

'sub berhenti

Berhenti:

Cls

Locate 1 , 16 : Lcd Chr(1) ; "THANK YOU" ; Chr(1)

Locate 2 , 14 : Lcd Chr(1) ; "GOD BLESSING" ; Chr(1)

For Kiri = 1 To 12

Shiftlcd Left

Waitms 20

Next

End

'sub teks_1

Teks_1:

Locate 1 , 6 : Lcd "Tekan"

Locate 2 , 3 : Lcd "Tombol Start"

Waitms 5

Return
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A 3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
April 1999
Revised December 2005

LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 •


LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 •
LM7805A • LM7806A • LM7808A •LM7809A •
LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator
General Description Features
The LM78XX series of three terminal positive regulators are O Output Current up to 1A
available in the TO-220 package and with several fixed output
voltages, making them useful in a wide range of applications.
O Output Voltages of 5, 6, 8, 9, 12, 15, 18, 24
Each type employs internal current limiting, thermal shut down O Thermal Overload Protection
and safe operating area protection, making it essentially inde-
structible. If adequate heat sinking is provided, they can deliver
O Short Circuit Protection
over 1A output current. Although designed primarily as fixed O Output Transistor Safe Operating Area Protection
voltage regulators, these devices can be used with external
components to obtain adjustable voltages and currents.

Ordering Code:

Product Number Output Voltage Tolerance Package Operating Temperature


LM7805CT
LM7806CT
LM7808CT
LM7809CT
LM7810CT r4% 40qC - 125qC
LM7812CT
LM7815CT
LM7818CT
LM7824CT
TO-220
LM7805ACT
LM7806ACT
LM7808ACT
LM7809ACT
LM7810ACT r2% 0qC - 125qC
LM7812ACT
LM7815ACT
LM7818ACT
LM7824ACT

© 2005 Fairchild Semiconductor Corporation DS400018 www.fairchildsemi.com


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A

www.fairchildsemi.com
PLAGIAT

Internal Block Diagram


PLAGIATMERUPAKAN

2
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Absolute Maximum Ratings(Note 1)

Parameter Symbol Value Unit


Input Voltage (for VO = 5V to 18V) VI 35 V
(for VO = 24V) VI 40 V
Thermal Resistance Junction-Cases (TO-220) RTJC 5 qC/W
Thermal Resistance Junction-Air (TO-220) RTJA 65 qC/W
Operating Temperature Range TOPR 0 a 125 qC
LM78xx 40 a 125 qC
LM78xxA 0 a 125 qC
Storage Temperature Range TSTG 65 a 150 qC

Note 1: Absolute maximum ratings are those values beyond which damage to the device may occur. The datasheet specifications should be met, without exception, to ensure
that the system design is reliable over its power supply, temperature, and output/input loading variables. Fairchild does not recommend operation outside datasheet specifica-
tions.

Electrical Characteristics (LM7805)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 10V, CI = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 4.8 5.0 5.2


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 7V to 20V 4.75 5.0 5.25

Line Regulation Regline TJ = 25qC VO = 7V to 25V – 4.0 100


mV
(Note 2) VI = 8V to 12V – 1.6 50.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 100


mV
IO = 250mA to 750mA – 4.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – 0.03 0.5


mA
VI = 7V to 25V – 0.3 1.3

Output Voltage Drift (Note 3) 'VO/'T IO = 5mA – 0.8 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 42.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 3) RR f = 120Hz, VO = 8V to 18V 62.0 73.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 3) rO f = 1KHz – 15.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 230 – mA

Peak Current (Note 3) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 2: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 3: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

3 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7806)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 11V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 5.75 6.0 6.25


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 8.0V to 21V 5.7 6.0 6.3

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 8V to 25V – 5.0 120


mV
(Note 4) VI = 9V to 13V – 1.5 60.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 120


mV
(Note 4) IO = 250mA to 750mA – 3.0 60.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5


mA
VI = 8V to 25V – – 1.3

Output Voltage Drift (Note 5) 'VO/'T IO = 5mA – 0.8 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 45.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 5) RR f = 120Hz, VO = 8V to 18V 62.0 73.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 5) rO f = 1KHz – 19.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 5) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 4: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 5: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

Electrical Characteristics (LM7808)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 14V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 7.7 8.0 8.3


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 10.5V to 23V 7.6 8.0 8.4

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 10.5V to 25V – 5.0 160


mV
(Note 6) VI = 11.5V to 17V – 2.0 80.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 10.0 160


mV
(Note 6) IO = 250mA to 750mA – 5.0 80.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – 0.05 0.5


mA
VI = 10.5V to 25V – 0.5 1.0

Output Voltage Drift (Note 7) 'VO/'T IO = 5mA – 0.8 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 52.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 7) RR f = 120Hz, VO = 11.5V to 21.5V 56.0 73.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 7) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 230 – mA

Peak Current (Note 7) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 6: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 7: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Electrical Characteristics (LM7809)
(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 15V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 8.65 9.0 9.35


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 11.5V to 24V 8.6 9.0 9.4

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 11.5V to 25V – 6.0 180


mV
(Note 8) VI = 12V to 17V – 2.0 90.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 180


mV
(Note 8) IO = 250mA to 750mA – 4.0 90.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5


mA
VI = 11.5V to 26V – – 1.3

Output Voltage Drift (Note 9) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 58.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 9) RR f = 120Hz, VO = 13V to 23V 56.0 71.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 9) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 9) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 8: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 9: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

Electrical Characteristics (LM7810)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 16V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 9.6 10.0 10.4


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 12.5V to 25V 9.5 10.0 10.5

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 12.5V to 25V – 10.0 200


mV
(Note 10) VI = 13V to 25V – 3.0 100

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 200


mV
(Note 10) IO = 250mA to 750mA – 4.0 400

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.1 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5


mA
VI = 12.5V to 29V – – 1.0

Output Voltage Drift (Note 11) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 58.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 11) RR f = 120Hz, VO = 13V to 23V 56.0 71.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 11) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 11) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 10: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 11: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

5 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7812)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 19V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 11.5 12.0 12.5


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 14.5V to 27V 11.4 12.0 12.6

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 14.5V to 30V – 10.0 240


mV
(Note 12) VI = 16V to 22V – 3.0 120

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 11.0 240


mV
(Note 12) IO = 250mA to 750mA – 5.0 120

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.1 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – 0.1 0.5


mA
VI = 14.5V to 30V – 0.5 1.0

Output Voltage Drift (Note 13) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 76.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 13) RR f = 120Hz, VI = 15V to 25V 55.0 71.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 13) rO f = 1KHz – 18.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 230 – mA

Peak Current (Note 13) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 12: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 13: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

Electrical Characteristics (LM7815)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 23V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 14.4 15.0 15.6


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 17.5V to 30V 14.25 15.0 15.75

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 17.5V to 30V – 11.0 300


mV
(Note 14) VI = 20V to 26V – 3.0 150

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 300


mV
(Note 14) IO = 250mA to 750mA – 4.0 150

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5


mA
VI = 17.5V to 30V – – 1.0

Output Voltage Drift (Note 15) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 90.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 15) RR f = 120Hz, VI = 18.5V to 28.5V 54.0 70.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 15) rO f = 1KHz – 19.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 15) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 14: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 15: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Electrical Characteristics (LM7818)
(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 27V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 17.3 18.0 18.7


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 21V to 33V 17.1 18.0 18.9

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 21V to 33V – 15.0 360


mV
(Note 12) VI = 24V to 30V – 5.0 180

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 360


mV
(Note 12) IO = 250mA to 750mA – 5.0 180

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5


mA
VI = 21V to 33V – – 1.0

Output Voltage Drift (Note 17) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 110 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 17) RR f = 120Hz, VI = 22V to 32V 53.0 69.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 17) rO f = 1KHz – 22.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 17) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 16: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 17: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

Electrical Characteristics (LM7824)


(Refer to the test circuits. 40qC  TJ  125qC, IO = 500mA, VI = 33V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 23.0 24.0 25.0


V
5mA d IO d 1A, PO d 15W, VI = 27V to 38V 22.8 24.0 25.25

Line Regulation Regline TJ = 25qC VI = 27V to 38V – 17.0 480


mV
(Note 18) VI = 30V to 36V – 6.0 240

Load Regulation Regload TJ = 25qC IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 480


mV
(Note 18) IO = 250mA to 750mA – 5.0 240

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – 0.1 0.5


mA
VI = 27V to 38V – 0.5 1.0

Output Voltage Drift (Note 19) 'VO/'T IO = 5mA – 1.5 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 60.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 19) RR f = 120Hz, VI = 28V to 38V 50.0 67.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 19) rO f = 1KHz – 28.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 230 – mA

Peak Current (Note 19) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 18: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 19: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

7 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7805A)


(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 10V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 4.9 5.0 5.1


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 7.5V to 20V 4.8 5.0‘ 5.2

Line Regulation Regline VI = 7.5V to 25V, IO = 500mA – 5.0 50.0

(Note 20) VI = 8V to 12V – 3.0 50.0


mV
TJ = 25qC VI = 7.3V to 20V – 5.0 50.0

VI = 8V to 12V – 1.5 25.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 100

(Note 20) IO = 5mA to 1mA – 9.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 4.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 8V to 25V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 7.5V to 20V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 21) 'VO/'T IO = 5mA – 0.8 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 21) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 8V to 18V – 68.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 21) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 21) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 20: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 21: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Electrical Characteristics (LM7806A)
(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 11V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 5.58 6.0 6.12


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 8.6V to 21V 5.76 6.0 6.24

Line Regulation Regline VI = 8.6V to 25V, IO = 500mA – 5.0 60.0

(Note 22) VI = 9V to 13V – 3.0 60.0


mV
TJ = 25qC VI = 8.3V to 21V – 5.0 60.0

VI = 9V to 13V – 1.5 30.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 100

(Note 22) IO = 5mA to 1mA – 4.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 4.3 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 19V to 25V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 8.5V to 21V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 23) 'VO/'T IO = 5mA – 0.8 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 23) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 9V to 19V – 65.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 23) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 23) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 22: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 23: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

9 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7808A)


(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 14V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit

Output Voltage VO TJ = 25qC 7.84 8.0 8.16


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 10.6V to 23V 7.7 8.0 8.3

Line Regulation Regline VI = 10.6V to 25V, IO = 500mA – 6.0 80.0

(Note 24) VI = 11V to 17V – 3.0 80.0


mV
TJ = 25qC VI = 10.4V to 23V – 6.0 80.0

VI = 11V to 17V – 2.0 40.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100

(Note 24) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 11V to 25V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 10.6V to 23V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 25) 'VO/'T IO = 5mA – 0.8 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 25) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 11.5V to 21.5V – 62.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 25) rO f = 1KHz – 18.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 25) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 24: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 25: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Electrical Characteristics (LM7809A)
(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 15V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units

Output Voltage VO TJ = 25qC 8.82 9.0 9.16


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 11.2V to 24V 8.65 9.0 9.35

Line Regulation Regline VI = 11.7V to 25V, IO = 500mA – 6.0 90.0

(Note 26) VI = 12.5V to 19V – 4.0 45.0


mV
TJ = 25qC VI = 11.5V to 24V – 6.0 90.0

VI = 12.5V to 19V – 2.0 45.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.0mA – 12.0 100

(Note 26) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 12V to 25V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 11.7V to 25V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 27) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 27) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 12V to 22V – 62.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 27) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 27) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 26: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 27: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

11 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7810A)


(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 16V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units

Output Voltage VO TJ = 25qC 9.8 10.0 10.2


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 12.8V to 25V 9.6 10.0 10.4

Line Regulation Regline VI = 12.8V to 26V, IO = 500mA – 8.0 100

(Note 28) VI = 13V to 20V – 4.0 50.0


mV
TJ = 25qC VI = 12.5V to 25V – 8.0 100

VI = 13V to 20V – 3.0 50.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100

(Note 28) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 12.8V to 25V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 13V to 26V, TJ = 25qC – – 0.5

Output Voltage Drift (Note 29) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 29) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 14V to 24V – 62.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 29) rO f = 1KHz – 17.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 29) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 28: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 29: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 12
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Electrical Characteristics (LM7812A)
(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 19V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units

Output Voltage VO TJ = 25qC 11.75 12.0 12.25


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 14.8V to 27V 11.5 12.0 12.5

Line Regulation Regline VI = 14.8V to 30V, IO = 500mA – 10.0 120

(Note 30) VI = 16V to 22V – 4.0 120


mV
TJ = 25qC VI = 14.5V to 27V – 10.0 120

VI = 16V to 22V – 3.0 60.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100

(Note 30) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.1 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 14V to 27V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 15V to 30V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 31) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 31) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 14V to 24V – 60.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 31) rO f = 1KHz – 18.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 31) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 30: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 31: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

13 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7815A)


(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 23V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units

Output Voltage VO TJ = 25qC 14.75 15.0 15.3


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 17.7V to 30V 14.4 15.0 15.6

Line Regulation Regline VI = 17.4V to 30V, IO = 500mA – 10.0 150

(Note 32) VI = 20V to 26V – 5.0 150


mV
TJ = 25qC VI = 17.5V to 30V – 11.0 150

VI = 20V to 26V – 3.0 75.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100

(Note 32) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.2 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 17.5V to 30V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 17.5V to 30V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 33) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 33) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 18.5V to 28.5V – 58.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 33) rO f = 1KHz – 19.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 33) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 32: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 33: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 14
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Electrical Characteristics (LM7818A)
(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 27V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units

Output Voltage VO TJ = 25qC 17.64 18.0 18.36


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 21V to 33V 17.3 18.0 18.7

Line Regulation Regline VI = 21V to 33V, IO = 500mA – 15.0 180

(Note 34) VI = 21V to 33V – 5.0 180


mV
TJ = 25qC VI = 20.6V to 33V – 15.0 180

VI = 24V to 30V – 5.0 90.0

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 100

(Note 34) IO = 5mA to 1mA – 15.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 7.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.2 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 12V to 33V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 12V to 33V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 35) 'VO/'T IO = 5mA – 1.0 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 35) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 22V to 32V – 57.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 35) rO f = 1KHz – 19.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 35) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 34: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 35: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

15 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Electrical Characteristics (LM7824A)


(Refer to the test circuits. 0qC  TJ  125qC, IO = 1A, VI = 33V, CI = 0.33P F, CO = 0.1P F, unless otherwise specified)

Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units

Output Voltage VO TJ = 25qC 23.5 24.0 24.5


V
IO = 5mA to 1A, PO d 15W, VI = 27.3V to 38V 23.0 24.0 25.0

Line Regulation Regline VI = 27V to 38V, IO = 500mA – 18.0 240

(Note 36) VI = 21V to 33V – 6.0 240


mV
TJ = 25qC VI = 26.7V to 38V – 18.0 240

VI = 30V to 36V – 6.0 120

Load Regulation Regload TJ = 25qC, IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 100

(Note 36) IO = 5mA to 1mA – 15.0 100 mV

IO = 250mA to 750mA – 7.0 50.0

Quiescent Current IQ TJ = 25qC – 5.2 6.0 mA

Quiescent Current Change 'IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5

VI = 27.3V to 38V, IO = 500mA – – 0.8 mA

VI = 27.3V to 38V, TJ = 25qC – – 0.8

Output Voltage Drift (Note 37) 'VO/'T IO = 5mA – 1.5 – mV/qC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25qC – 10.0 – PV/VO


Ripple Rejection (Note 37) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 28V to 38V – 54.0 – dB

Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25qC – 2.0 – V

Output Resistance (Note 37) rO f = 1KHz – 20.0 – m:

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25qC – 250 – mA

Peak Current (Note 37) IPK TJ =25qC – 2.2 – A

Note 36: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.

Note 37: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.

www.fairchildsemi.com 16
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Typical Performance Characteristics

FIGURE 1. Quiescent Current FIGURE 2. Peak Output Current

FIGURE 3. Output Voltage FIGURE 4. Quiescent Current

17 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Typical Applications

FIGURE 5. DC Parameters

FIGURE 6. Load Regulation

FIGURE 7. Ripple Rejection

FIGURE 8. Fixed Output Regulator

www.fairchildsemi.com 18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Typical Applications (continued)

FIGURE 9.
Note: To specify an output voltage, substitute voltage value for “XX”. A common ground is required between the Input and the Output voltage. The input voltage must remain typ-
ically 2.0V above the output voltage even during the low point on the input ripple voltage.

Note: CI is required if regulator is located an appreciable distance from the power supply filter.

Note: CO improves stability and transient response.

IRI t 5 IQ
VO = VXX (1 R2 / R1)  IQ R2
FIGURE 10. Circuit for Increasing Output Voltage

IRI t 5 IQ
VO = VXX (1 R2 / R1)  IQ R2
FIGURE 11. Adjustable Output Regulator (7V to 30V)

19 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Typical Applications (continued)

FIGURE 12. High Current Voltage Regulator

FIGURE 13. High Output Current with Short Circuit Protection

FIGURE 14. Tracking Voltage Regulator

www.fairchildsemi.com 20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A


LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Typical Applications (continued)

FIGURE 15. Split Power Supply (r15V - 1A)

FIGURE 16. Negative Output Voltage Circuit

FIGURE 17. Switching Regulator

21 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A

Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted

Package Number TO-220

www.fairchildsemi.com 22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A 3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
DISCLAIMER
FAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TO ANY
PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUME ANY LIABILITY
ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES IT
CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.

LIFE SUPPORT POLICY


FAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT DEVICES
OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF FAIRCHILD SEMICONDUCTOR CORPORATION
As used herein: provided in the labeling, can be reasonably expected to
1. Life support devices or systems are devices or systems result in significant injury to the user.
which, (a) are intended for surgical implant into the body, or 2. A critical component is any component of a life support
(b) support or sustain life, or (c) whose failure to perform device or system whose failure to perform can be reason-
when properly used in accordance with instructions for use ably expected to cause the failure of the life support device
or system, or to affect its safety or effectiveness.

PRODUCT STATUS DEFINITIONS


Definition of terms
Datasheet Identification Product Status Definition
Advance Information Formative or In Design This datasheet contains the design specifications for product develop-
ment. Specifications may change in any manner without notice.
Preliminary First Production This datasheet contains preliminary data, and supplementary data will
be published at a later date. Fairchild Semiconductor reserves the right
to make changes at any time without notice in order to improve design.
No Identification Needed Full Production This datasheet contains final specifications. Fairchild Semiconductor
reserves the right to make changes at any time without notice in order
to improve design.
Obsolete Not In Production This datasheet contains specifications on a product that has been dis-
continued by Fairchild Semiconductor. The datasheet is printed for ref-
erence information only.

23 www.fairchildsemi.com
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SFH 313
SFH 313 FA

.Neu:
NPN-Silizium-Fototransistor SFH 313
New: Silicon NPN Phototransistor SFH 313 FA

fex06626
Area not flat
9.0
0.6 8.2
0.4 7.8 5.9
7.5 5.5
0.8
0.4
2.54 mm
spacing

ø5.1
ø4.8

1.8 5.7 0.6


1.2 5.1 0.4
29
27 Chip position
Cathode (Diode) GEX06260
Collector (Transistor)
Approx. weight 0.5 g

fexf6626
Maße in mm, wenn nicht anders angegeben/Dimensions in mm, unless otherwise specified.

Wesentliche Merkmale Features


● Speziell geeignet für Anwendungen im ● Especially suitable for applications from
Bereich von 460 nm bis 1080 nm (SFH 313) 460 nm to 1080 nm (SFH 313) and of
und bei 880 nm (SFH 313 FA) 880 nm (SFH 313 FA)
● Hohe Linearität ● High linearity
● 5 mm-Plastikbauform ● 5 mm plastic package

Anwendungen Applications
● Computer-Blitzlichtgeräte ● Computer-controlled flashes
● Lichtschranken für Gleich- und ● Photointerrupters
Wechsellichtbetrieb ● Industrial electronics
● Industrieelektronik ● For control and drive circuits
● “Messen/Steuern/Regeln”

Semiconductor Group 1 1997-11-27


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SFH 313
SFH 313 FA

Typ Bestellnummer
Type Ordering Code
SFH 313 Q62702-P1667
SFH 313-2 Q62702-P1751
SFH 313-3 Q62702-P1752
SFH 313 FA Q62702-P1674
SFH 313 FA-2 Q62702-P1753
SFH 313 FA-3 Q62702-P1754

Grenzwerte
Maximum Ratings

Bezeichnung Symbol Wert Einheit


Description Symbol Value Unit
Betriebs- und Lagertemperatur Top; Tstg – 55 ... + 100 °C
Operating and storage temperature range
Löttemperatur bei Tauchlötung TS 260 °C
Lötstelle ≥ 2 mm vom Gehäuse,
Lötzeit t ≤ 5 s
Dip soldering temperature ≥ 2 mm distance
from case bottom, soldering time t ≤ 5 s
Löttemperatur bei Kolbenlötung TS 300 °C
Lötstelle ≥ 2 mm vom Gehäuse,
Lötzeit t ≤ 3 s
Iron soldering temperature ≥ 2 mm distance
from case bottom t ≤ 3 s
Kollektor-Emitterspannung VCE 70 V
Collector-emitter voltage
Kollektorstrom IC 50 mA
Collector current
Kollektorspitzenstrom, τ < 10 µs ICS 100 mA
Collector surge current
Emitter-Kollektorspannung VEC 7 V
Emitter-collector voltage
Verlustleistung, TA = 25 °C Ptot 200 mW
Total power dissipation
Wärmewiderstand RthJA 375 K/W
Thermal resistance

Semiconductor Group 2 1997-11-27


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SFH 313
SFH 313 FA

Kennwerte (TA = 25 °C, λ = 950 nm)


Characteristics

Bezeichnung Symbol Wert Einheit


Description Symbol Value Unit
SFH 313 SFH 313 FA
Wellenlänge der max. Fotoempfindlichkeit λS max 850 870 nm
Wavelength of max. sensitivity
Spektraler Bereich der Fotoempfindlichkeit λ 460 ... 1080 740 ... 1080 nm
S = 10 % von Smax
Spectral range of sensitivity
S = 10 % of Smax
Bestrahlungsempfindliche Fläche A 0.55 0.55 mm2
Radiant sensitive area
Abmessung der Chipfläche L×B 1×1 1×1 mm × mm
Dimensions of chip area L×W
Abstand Chipoberfläche zu Gehäuseober- H 5.1 ... 5.7 5.1 ... 5.7 mm
fläche
Distance chip front to case surface
Halbwinkel ϕ ± 10 ± 10 Grad
Half angle deg.
Kapazität, VCE = 0 V, f = 1 MHz, E = 0 CCE 15 15 pF
Capacitance
Dunkelstrom ICEO 10 (≤ 200) 10 (≤ 200) nA
Dark current
VCE = 10 V, E = 0
Fotostrom
Photocurrent
Ee = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 V IPCE ≥ 2.5 ≥ 2.5 mA
Ev = 1000 Ix, Normlicht/standard light A, IPCE 30 – mA
VCE = 5 V

Semiconductor Group 3 1997-11-27


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SFH 313
SFH 313 FA

Die Fototransistoren werden nach ihrer Fotoempfindlichkeit gruppiert und mit arabischen
Ziffern gekennzeichnet.
The phototransistors are grouped according to their spectral sensitivity and distinguished
by arabian figures.

Bezeichnung Symbol Wert Einheit


Description Value Unit
-1 -2 -3 -4
Fotostrom, λ = 950 nm
Photocurrent
Ee = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 V IPCE 2.5 ... 5 4 ... 8 6.3 ... 12.5 ≥ 10 mA
Anstiegszeit/Abfallzeit tr, tf 8 10 12 14 µs
Rise and fall time
IC = 1 mA, VCC = 5 V,
RL = 1 kΩ
Kollektor-Emitter- VCEsat 150 150 150 150 mV
Sättigungsspannung
Collector-emitter saturation
voltage
IC = IPCEmin1) × 0.3,
Ee = 0.5 mW/cm2

1) IPCEmin ist der minimale Fotostrom der jeweiligen Gruppe


1)
IPCEmin is the min. photocurrent of the specified group

Directional characteristics Srel = f (ϕ)


40 30 20 10 0 OHF02330

ϕ 1.0
50

0.8

60
0.6

70 0.4

80 0.2

0
90

100
1.0 0.8 0.6 0.4 0 20 40 60 80 100 120

Semiconductor Group 4 1997-11-27


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SFH 313
SFH 313 FA

TA = 25 °C, λ = 950 nm
Rel.spectral sensitivity SFH 313, Srel = f (λ) Rel.spectr.sensitivity SFH 313FA, Srel= f(λ) Dark current, ICEO = f (VCE), E = 0
OHF02332 OHF02331 OHF02341
100 100 10 2
nA
S rel % S rel % Ι CEO

80 80
10 1
70 70

60 60

50 50 10 0

40 40

30 30
10 -1
20 20

10 10

0 0 10 -2
400 500 600 700 800 900 nm 1100 400 500 600 700 800 900 nm 1100 0 10 20 30 40 50 V 70
λ λ V CE
Photocurrent IPCE = f (TA), Photocurrent Collector-emitter capacitance
VCE = 5 V, normalized to 25oC IPCE = f (Ee), VCE = 5 V CCE = f (VCE), f = 1 MHz
OHF01524 OHF02337 OHF02344
1.6 10 2 50
Ι PCE mA
Ι PCE 25 Ι PCE C CE pF
1.4
40
1.2 10 1

1.0
30
0
0.8 10

20
0.6

0.4 10 -1
10
0.2

0 10 -2 -3 0 -2
-25 0 25 50 75 C 100 10 10 -2 mW/cm 2 10 0 10 10 -1 10 0 10 1 V 10 2
TA Ee VCE
Photocurrent IPCE= f (VCE) Dark current Total power dissipation
E = parameter ICEO = f (TA), VCE = 10 V, E = 0 Ptot = f (TA)
OHF02336 OHF02342 OHF02340
10 2 10 2 250
mA nA mW
Ι PCE Ι CEO Ptot

mW 200
1
cm 2 10 1

mW
0.5 150
cm 2
1 0
10 10
mW
0.25
cm 2 100
mW
0.1 2
cm 10 -1
50

10 0 10 -2 0
0 10 20 30 40 50 V 70 0 20 40 60 80 ˚C 100 0 20 40 60 80 ˚C 100
VCE TA TA

Semiconductor Group 5 1997-11-27


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Technical Data Sheet


5mm Infrared LED , T-1 3/4

IR333/H0/L10
Features
․High reliability
․High radiant intensity
․Peak wavelength λp=940nm
․2.54mm Lead spacing
․Low forward voltage
․Pb free
․The product itself will remain within RoHS compliant version.

Descriptions
․EVERLIGHT’S Infrared Emitting Diode(IR333/H0/L10) is a
high intensity diode , molded in a blue transparent plastic package.
․The device is spectrally matched with phototransistor , photodiode
and infrared receiver module.

Applications
․Free air transmission system
․Infrared remote control units with high power requirement
․Smoke detector
․Infrared applied system

Device Selection Guide


Chip
LED Part No. Lens Color
Material
IR GaAlAs Blue

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 1 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IR333/H0/L10
Package Dimensions

Notes: 1.All dimensions are in millimeters


2.Tolerances unless dimensions ±0.25mm

Absolute Maximum Ratings (Ta=25℃)


Parameter Symbol Rating Units
Continuous Forward Current IF 100 mA
Peak Forward Current IFP 1.0 A
Reverse Voltage VR 5 V
Operating Temperature Topr -40 ~ +85 ℃
Storage Temperature Tstg -40 ~ +85 ℃
Soldering Temperature Tsol 260 ℃
Power Dissipation at(or below) Pd 150 mW
25℃Free Air Temperature
Notes: *1:IFP Conditions--Pulse Width≦100μs and Duty≦1%.
*2:Soldering time≦5 seconds.

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 2 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IR333/H0/L10

Electro-Optical Characteristics (Ta=25℃)


Parameter Symbol Condition Min. Typ. Max. Units
IF=20mA 11 12 --
IF=100mA -- 45 --
Radiant Intensity Ee Pulse Width≦100μs ,Duty≦1% mW/sr
IF=1A -- 400 --
Pulse Width≦100μs ,Duty≦1%.
Peak Wavelength λp IF=20mA -- 940 -- nm
Spectral Δλ IF=20mA -- nm
45 --
Bandwidth
IF=20mA 1.2 1.5
IF=100mA --
Forward Voltage VF Pulse Width≦100μs ,Duty≦1%
1.4 1.8 V
IF=1A --
Pulse Width≦100μs ,Duty≦1%.
2.6 4.0

Reverse Current IR VR=5V -- -- 10 μA


View Angle 2θ1/2 IF=20mA -- 40 -- deg

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 3 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IR333/H0/L10
Typical Electro-Optical Characteristics Curves
Fig.1 Forward Current vs. Fig.2 Spectral Distribution
Ambient Temperature

140 100
IF=20mA
120 Ta=25° C
80
100

80 60

60 40
40
20
20

0 0
-40 -20 0 20 40 60 80 100

Fig.3 Peak Emission Wavelength Fig.4 Forward Current


Ambient Temperature vs. Forward Voltage

4
980 10

960
3
10

940
2
10
920

1
900 10
-25 0 25 50 75 100 0 1 2 3 4

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 4 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IR333/H0/L10
Typical Electro-Optical Characteristics Curves
Fig.5 Relative Intensity vs. Fig.6 Relative Radiant Intensity vs.
Forward Current Angular Displacement

1000 -20 -10 0 10 20


Ie-Radiant Intensity(mW/sr)

30

100
1.0 40

0.9 50
10
0.8 60
0.7 70
80
0 0 1 2 3
10 10 10 10 10 4
0.6 0.4 0.2 0 0.2 0.4 0.6
IF-Forward Current (mA)

Fig.7 Relative Intensity vs. Fig.8 Forward Voltage vs.


Ambient Temperature(°C) Ambient Temperature(°C)

15 1.3

IF=20mA
10 1.2
IF=20mA

5 1.1

0 1
25 50 75 100 120 25 50 75 100 120

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 5 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IR333/H0/L10
Reliability Test Item And Condition
The reliability of products shall be satisfied with items listed below.
Confidence level:90%
LTPD:10%
NO. Item Test Conditions Test Hours/ Sample Failure Ac/Re
Cycles Sizes Judgement
Criteria
1 Solder Heat TEMP.:260℃±5℃ 10secs 22pcs 0/1
2 Temperature Cycle H : +100℃ 15mins 300Cycles 22pcs IR≧U×2 0/1
5mins Ee≦L×0.8
L : -40℃ 15mins VF≧U×1.2
3 Thermal Shock H :+100℃ 5mins 300Cycles 22pcs 0/1
10secs U:Upper
L :-10℃ 5mins Specification
4 High Temperature TEMP.:+100℃ 1000hrs 22pcs Limit 0/1
Storage L:Lower
5 Low Temperature TEMP.:-40℃ 1000hrs 22pcs Specification 0/1
Storage Limit
6 DC Operating Life IF=20mA 1000hrs 22pcs 0/1
7 High Temperature/ 85℃ / 85% R.H 1000hrs 22pcs 0/1
High Humidity

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 6 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IR333/H0/L10

Packing Quantity Specification


1.500PCS/1Bag,5Bags/1Box
2.10Boxes/1Carton

Label Form Specification

CPN: Customer’s Production Number


P/N : Production Number
QTY: Packing Quantity
RoHS AT: Ranks
IR333/H0/L10 HUE: Peak Wavelength
REF: Reference
LOT No: Lot Number
MADE IN TAIWAN: Production Place

Notes
1. Above specification may be changed without notice. EVERLIGHT will reserve authority on
material change for above specification.
2. When using this product, please observe the absolute maximum ratings and the instructions
for using outlined in these specification sheets. EVERLIGHT assumes no responsibility for
any damage resulting from use of the product which does not comply with the absolute
maximum ratings and the instructions included in these specification sheets.
3. These specification sheets include materials protected under copyright of EVERLIGHT
corporation. Please don’t reproduce or cause anyone to reproduce them without
EVERLIGHT’s consent.

EVERLIGHT ELECTRONICS CO., LTD. Tel: 886-2-2267-2000, 2267-9936


Office: No 25, Lane 76, Sec 3, Chung Yang Rd, Fax: 886-2267-6244, 2267-6189, 2267-6306
Tucheng, Taipei 236, Taiwan, R.O.C http:\\www.everlight.com

Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 7 of 7


Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LM741

LM741 Operational Amplifier

Literature Number: SNOSC25B


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LM741 Operational Amplifier


August 2000

LM741
Operational Amplifier
General Description output, no latch-up when the common mode range is ex-
ceeded, as well as freedom from oscillations.
The LM741 series are general purpose operational amplifi-
The LM741C is identical to the LM741/LM741A except that
ers which feature improved performance over industry stan-
the LM741C has their performance guaranteed over a 0˚C to
dards like the LM709. They are direct, plug-in replacements
+70˚C temperature range, instead of −55˚C to +125˚C.
for the 709C, LM201, MC1439 and 748 in most applications.
The amplifiers offer many features which make their appli-
cation nearly foolproof: overload protection on the input and
Features

Connection Diagrams
Metal Can Package Dual-In-Line or S.O. Package

00934102 00934103

Note 1: LM741H is available per JM38510/10101 Order Number LM741J, LM741J/883, LM741CN
Order Number LM741H, LM741H/883 (Note 1), See NS Package Number J08A, M08A or N08E
LM741AH/883 or LM741CH
See NS Package Number H08C
Ceramic Flatpak

00934106
Order Number LM741W/883
See NS Package Number W10A

Typical Application
Offset Nulling Circuit

00934107

© 2004 National Semiconductor Corporation DS009341 www.national.com


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Absolute Maximum Ratings (Note 2)
If Military/Aerospace specified devices are required,
please contact the National Semiconductor Sales Office/
Distributors for availability and specifications.
(Note 7)

LM741A LM741 LM741C


Supply Voltage ± 22V ± 22V ± 18V
Power Dissipation (Note 3) 500 mW 500 mW 500 mW
Differential Input Voltage ± 30V ± 30V ± 30V
Input Voltage (Note 4) ± 15V ± 15V ± 15V
Output Short Circuit Duration Continuous Continuous Continuous
Operating Temperature Range −55˚C to +125˚C −55˚C to +125˚C 0˚C to +70˚C
Storage Temperature Range −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚C
Junction Temperature 150˚C 150˚C 100˚C
Soldering Information
N-Package (10 seconds) 260˚C 260˚C 260˚C
J- or H-Package (10 seconds) 300˚C 300˚C 300˚C
M-Package
Vapor Phase (60 seconds) 215˚C 215˚C 215˚C
Infrared (15 seconds) 215˚C 215˚C 215˚C
See AN-450 “Surface Mounting Methods and Their Effect on Product Reliability” for other methods of
soldering
surface mount devices.
ESD Tolerance (Note 8) 400V 400V 400V

Electrical Characteristics (Note 5)


Parameter Conditions LM741A LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Input Offset Voltage TA = 25˚C
RS ≤ 10 kΩ 1.0 5.0 2.0 6.0 mV
RS ≤ 50Ω 0.8 3.0 mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
RS ≤ 50Ω 4.0 mV
RS ≤ 10 kΩ 6.0 7.5 mV
Average Input Offset 15 µV/˚C
Voltage Drift
Input Offset Voltage TA = 25˚C, VS = ± 20V ± 10 ± 15 ± 15 mV
Adjustment Range
Input Offset Current TA = 25˚C 3.0 30 20 200 20 200 nA
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 70 85 500 300 nA
Average Input Offset 0.5 nA/˚C
Current Drift
Input Bias Current TA = 25˚C 30 80 80 500 80 500 nA
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 0.210 1.5 0.8 µA
Input Resistance TA = 25˚C, VS = ± 20V 1.0 6.0 0.3 2.0 0.3 2.0 MΩ
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX, 0.5 MΩ
VS = ± 20V
Input Voltage Range TA = 25˚C ± 12 ± 13 V
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX ± 12 ± 13 V

www.national.com 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LM741
Electrical Characteristics (Note 5) (Continued)
Parameter Conditions LM741A LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Large Signal Voltage Gain TA = 25˚C, RL ≥ 2 kΩ
VS = ± 20V, VO = ± 15V 50 V/mV
VS = ± 15V, VO = ± 10V 50 200 20 200 V/mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
RL ≥ 2 kΩ,
VS = ± 20V, VO = ± 15V 32 V/mV
VS = ± 15V, VO = ± 10V 25 15 V/mV
VS = ± 5V, VO = ± 2V 10 V/mV
Output Voltage Swing VS = ± 20V
RL ≥ 10 kΩ ± 16 V
RL ≥ 2 kΩ ± 15 V
VS = ± 15V
RL ≥ 10 kΩ ± 12 ± 14 ± 12 ± 14 V
RL ≥ 2 kΩ ± 10 ± 13 ± 10 ± 13 V
Output Short Circuit TA = 25˚C 10 25 35 25 25 mA
Current TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 10 40 mA
Common-Mode TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
Rejection Ratio RS ≤ 10 kΩ, VCM = ± 12V 70 90 70 90 dB
RS ≤ 50Ω, VCM = ± 12V 80 95 dB
Supply Voltage Rejection TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
Ratio VS = ± 20V to VS = ± 5V
RS ≤ 50Ω 86 96 dB
RS ≤ 10 kΩ 77 96 77 96 dB
Transient Response TA = 25˚C, Unity Gain
Rise Time 0.25 0.8 0.3 0.3 µs
Overshoot 6.0 20 5 5 %
Bandwidth (Note 6) TA = 25˚C 0.437 1.5 MHz
Slew Rate TA = 25˚C, Unity Gain 0.3 0.7 0.5 0.5 V/µs
Supply Current TA = 25˚C 1.7 2.8 1.7 2.8 mA
Power Consumption TA = 25˚C
VS = ± 20V 80 150 mW
VS = ± 15V 50 85 50 85 mW
LM741A VS = ± 20V
TA = TAMIN 165 mW
TA = TAMAX 135 mW
LM741 VS = ± 15V
TA = TAMIN 60 100 mW
TA = TAMAX 45 75 mW

Note 2: “Absolute Maximum Ratings” indicate limits beyond which damage to the device may occur. Operating Ratings indicate conditions for which the device is
functional, but do not guarantee specific performance limits.

3 www.national.com
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Electrical Characteristics (Note 5) (Continued)
Note 3: For operation at elevated temperatures, these devices must be derated based on thermal resistance, and Tj max. (listed under “Absolute Maximum
Ratings”). Tj = TA + (θjA PD).

Thermal Resistance Cerdip (J) DIP (N) HO8 (H) SO-8 (M)
θjA (Junction to Ambient) 100˚C/W 100˚C/W 170˚C/W 195˚C/W
θjC (Junction to Case) N/A N/A 25˚C/W N/A

Note 4: For supply voltages less than ± 15V, the absolute maximum input voltage is equal to the supply voltage.
Note 5: Unless otherwise specified, these specifications apply for VS = ± 15V, −55˚C ≤ TA ≤ +125˚C (LM741/LM741A). For the LM741C/LM741E, these
specifications are limited to 0˚C ≤ TA ≤ +70˚C.
Note 6: Calculated value from: BW (MHz) = 0.35/Rise Time(µs).
Note 7: For military specifications see RETS741X for LM741 and RETS741AX for LM741A.
Note 8: Human body model, 1.5 kΩ in series with 100 pF.

Schematic Diagram

00934101

www.national.com 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LM741
Physical Dimensions inches (millimeters)
unless otherwise noted

Metal Can Package (H)


Order Number LM741H, LM741H/883, LM741AH/883, LM741AH-MIL or LM741CH
NS Package Number H08C

5 www.national.com
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)

Ceramic Dual-In-Line Package (J)


Order Number LM741J/883
NS Package Number J08A

Dual-In-Line Package (N)


Order Number LM741CN
NS Package Number N08E

www.national.com 6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LM741 Operational Amplifier


Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)

10-Lead Ceramic Flatpak (W)


Order Number LM741W/883, LM741WG-MPR or LM741WG/883
NS Package Number W10A

National does not assume any responsibility for use of any circuitry described, no circuit patent licenses are implied and National reserves
the right at any time without notice to change said circuitry and specifications.
For the most current product information visit us at www.national.com.

LIFE SUPPORT POLICY


NATIONAL’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT DEVICES OR SYSTEMS
WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT AND GENERAL COUNSEL OF NATIONAL SEMICONDUCTOR
CORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices or systems 2. A critical component is any component of a life support
which, (a) are intended for surgical implant into the body, or device or system whose failure to perform can be reasonably
(b) support or sustain life, and whose failure to perform when expected to cause the failure of the life support device or
properly used in accordance with instructions for use system, or to affect its safety or effectiveness.
provided in the labeling, can be reasonably expected to result
in a significant injury to the user.
BANNED SUBSTANCE COMPLIANCE
National Semiconductor certifies that the products and packing materials meet the provisions of the Customer Products Stewardship
Specification (CSP-9-111C2) and the Banned Substances and Materials of Interest Specification (CSP-9-111S2) and contain no ‘‘Banned
Substances’’ as defined in CSP-9-111S2.

National Semiconductor National Semiconductor National Semiconductor National Semiconductor


Americas Customer Europe Customer Support Center Asia Pacific Customer Japan Customer Support Center
Support Center Fax: +49 (0) 180-530 85 86 Support Center Fax: 81-3-5639-7507
Email: new.feedback@nsc.com Email: europe.support@nsc.com Email: ap.support@nsc.com Email: jpn.feedback@nsc.com
Tel: 1-800-272-9959 Deutsch Tel: +49 (0) 69 9508 6208 Tel: 81-3-5639-7560
English Tel: +44 (0) 870 24 0 2171
www.national.com Français Tel: +33 (0) 1 41 91 8790
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

IMPORTANT NOTICE
Texas Instruments Incorporated and its subsidiaries (TI) reserve the right to make corrections, modifications, enhancements, improvements,
and other changes to its products and services at any time and to discontinue any product or service without notice. Customers should
obtain the latest relevant information before placing orders and should verify that such information is current and complete. All products are
sold subject to TI’s terms and conditions of sale supplied at the time of order acknowledgment.
TI warrants performance of its hardware products to the specifications applicable at the time of sale in accordance with TI’s standard
warranty. Testing and other quality control techniques are used to the extent TI deems necessary to support this warranty. Except where
mandated by government requirements, testing of all parameters of each product is not necessarily performed.
TI assumes no liability for applications assistance or customer product design. Customers are responsible for their products and
applications using TI components. To minimize the risks associated with customer products and applications, customers should provide
adequate design and operating safeguards.
TI does not warrant or represent that any license, either express or implied, is granted under any TI patent right, copyright, mask work right,
or other TI intellectual property right relating to any combination, machine, or process in which TI products or services are used. Information
published by TI regarding third-party products or services does not constitute a license from TI to use such products or services or a
warranty or endorsement thereof. Use of such information may require a license from a third party under the patents or other intellectual
property of the third party, or a license from TI under the patents or other intellectual property of TI.
Reproduction of TI information in TI data books or data sheets is permissible only if reproduction is without alteration and is accompanied
by all associated warranties, conditions, limitations, and notices. Reproduction of this information with alteration is an unfair and deceptive
business practice. TI is not responsible or liable for such altered documentation. Information of third parties may be subject to additional
restrictions.
Resale of TI products or services with statements different from or beyond the parameters stated by TI for that product or service voids all
express and any implied warranties for the associated TI product or service and is an unfair and deceptive business practice. TI is not
responsible or liable for any such statements.
TI products are not authorized for use in safety-critical applications (such as life support) where a failure of the TI product would reasonably
be expected to cause severe personal injury or death, unless officers of the parties have executed an agreement specifically governing
such use. Buyers represent that they have all necessary expertise in the safety and regulatory ramifications of their applications, and
acknowledge and agree that they are solely responsible for all legal, regulatory and safety-related requirements concerning their products
and any use of TI products in such safety-critical applications, notwithstanding any applications-related information or support that may be
provided by TI. Further, Buyers must fully indemnify TI and its representatives against any damages arising out of the use of TI products in
such safety-critical applications.
TI products are neither designed nor intended for use in military/aerospace applications or environments unless the TI products are
specifically designated by TI as military-grade or "enhanced plastic." Only products designated by TI as military-grade meet military
specifications. Buyers acknowledge and agree that any such use of TI products which TI has not designated as military-grade is solely at
the Buyer's risk, and that they are solely responsible for compliance with all legal and regulatory requirements in connection with such use.
TI products are neither designed nor intended for use in automotive applications or environments unless the specific TI products are
designated by TI as compliant with ISO/TS 16949 requirements. Buyers acknowledge and agree that, if they use any non-designated
products in automotive applications, TI will not be responsible for any failure to meet such requirements.
Following are URLs where you can obtain information on other Texas Instruments products and application solutions:
Products Applications
Audio www.ti.com/audio Communications and Telecom www.ti.com/communications
Amplifiers amplifier.ti.com Computers and Peripherals www.ti.com/computers
Data Converters dataconverter.ti.com Consumer Electronics www.ti.com/consumer-apps
DLP® Products www.dlp.com Energy and Lighting www.ti.com/energy
DSP dsp.ti.com Industrial www.ti.com/industrial
Clocks and Timers www.ti.com/clocks Medical www.ti.com/medical
Interface interface.ti.com Security www.ti.com/security
Logic logic.ti.com Space, Avionics and Defense www.ti.com/space-avionics-defense
Power Mgmt power.ti.com Transportation and Automotive www.ti.com/automotive
Microcontrollers microcontroller.ti.com Video and Imaging www.ti.com/video
RFID www.ti-rfid.com
OMAP Mobile Processors www.ti.com/omap
Wireless Connectivity www.ti.com/wirelessconnectivity
TI E2E Community Home Page e2e.ti.com

Mailing Address: Texas Instruments, Post Office Box 655303, Dallas, Texas 75265
Copyright © 2011, Texas Instruments Incorporated

Anda mungkin juga menyukai