PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Oleh:
STURMIUS THEOFANUS LERING
NIM : 065114026
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
Pemeriksaan darah mutlak dilakukan karena darah berperan penting dalam tubuh
manusia. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui adanya penurunan jumlah hemoglobin dari
yang semestinya, maka transfusi darah perlu dilakukan. Transfusi hanya bisa dilakukan
bila golongan darah antara penerima dan pendonor sejenis. Golongan darah manusia dibagi
empat yaitu A, B, O, dan AB.
Perancangan alat pendekteksi golongan darah manusia menggunakan metode ABO.
Darah diteteskan pada kaca preparat lalu dicampur dengan cairan anti reagen, kemudian
sensor yang terdiri dari LED infra merah sebagai pemancar cahaya dan fototransistor
sebagai penerima cahaya akan membaca tingkat penggumpalan (aglutinasi) darah sehingga
menghasilkan tegangan DC. Tegangan dari sensor akan dikuatkan oleh Op-Amp lalu
dikirimkan ke mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses sehingga dapat ditamplkan
pada penampil LCD 16x2.
Alat yang dibuat sudah berhasil membaca sampel darah yang diujikan dan dapat
ditampilkan dengan baik dan benar pada penampil LCD 16x2.
Kata kunci : Golongan darah, anti reagen, sensor, Op-Amp, mikrokontroler, LCD 16x2.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Blood tests to be conducted because of the blood plays an important role in the human
body. If the examination results are known a decrease in the amount of hemoglobin than
necessary, then the blood transfusion needs to be done. Transfusion can only be done if the
blood groups between donor and recipient alike. Divided by four human blood groups A,
B, O, and AB.
Design tool detections human blood group ABO method. Blood dripped on glass
preparations are then mixed with a liquid anti reagent, then the sensor consists of an infra
red LED as a light emitter and a phototransistor as the light receiver will read the level of
clumping (agglutination) of blood to produce a DC voltage. Voltage of the sensor will be
strengthened by the Op-Amp and then sent to the microcontroller AT-Mega8535 to be
processed so that it can displayed on 16x2 LCD viewer.
Tool created have managed to read blood samples were tested, and can be displayed
properly on 16x2 LCD viewer.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGHANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Mama Bunda Maria
atas segala kasih, anugerah, dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan
banyak bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat, penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T. dan Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T.
selaku dosen pembimbing akademik angkatan 2006 yang telah memberikan
kesempatan dan semangat untuk selalu rajin kuliah dan menyelesaikan tugas akhir.
4. Bapak Martanto, S.T.,M.T. selaku pembimbing atas segala pemikiran, waktu dan
tenaganya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir
penulisan tugas akhir.
5. Bapak Damar Wijaya, S.T.,M.T. dan Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T.
selaku penguji dalam membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan
penulisan karya tugas akhir.
6. Seluruh dosen di Fakultas Teknik Elektro yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah mendidik dan membimbing penulis dalam memperdalam dunia Teknik
Elektronika.
7. Seluruh Staf & Laboran Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma : Mas
Mardi, Mas Suryono, Mas Hardi, Mas Broto yang sudah memberikan bantuan
selama proses pembuatan karya tugas akhir.
8. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma :
Mbak Rina, Mas Tri, Mbak Tukija, dan karyawan/i sekretariat lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu , terima kasih untuk pemberian pelayanan
terbaik buat penulis selama masa studi.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9. Seluruh Personil Satpam Kampus III Universitas Sanata Dharma : Mas Tri, Mas
sunny dan semua personil yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih untuk pelayanan dan menjadi “teman ngobrol” selama masa studi.
10. Untuk kedua orang tua penulis ( Bapa dan Mama Tercinta) yang telah memberikan
doa, dorongan moril maupun material, terima kasih untuk kasih dan kesabaran yang
tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Untuk Saudara dan Saudariku tercinta : “My Brotha” Pater Edi Lering, SVD. ,
“My Sista” Kakak Venta, Kakak Yosi, dan Kakak Helmi terima kasih doanya dan
dukungan baik moril maupun materi yang diberikan serta “serangkaian nasihat”
yang “tak pernah habis” tapi “membangun”.
12. Untuk Om dan Tanta di Kampung Aibura, Kampung Hagarahu, Kampung Keut,
Kampung Belat, Kampung Riit, Kampung Nita, Kampung Kei, dan Kampung
Nangarasong : Bapa Kecil dan Mama Kecil Aibura, Om dan Tanta Guru Keut,
Bapa Fano dan Mama Fano Hagarahu, Tanta Siti Aibura, Mama Tin dan Bapa Tin
Kei, Bapa Kecil dan Mama Kecil Kei, Dede Hero dan Mama Nedis Nangarasong,
Doi Nela dan Doi Nona Nita Kloang Terima Kasih untuk dukungan dan Doa
semuanya.
13. Untuk “Someone One Special In My Life” , terimakasih untuk Doa serta dukungan
yang tak pernah henti serta menjadi tempat berbagi cerita baik saat di Jogja maupun
diluar Jogja.
14. Untuk Keluarga Besar Teknik Sanata Dharama Pecinta Alam (Teksapala) : Bang
Cegopara, Wereng, Cecak, Walang, Rambo, Daki, Babon, Pacet, Odong, Malaria,
Bagor, Semar, Bayam dan Terong untuk dukungan persaudaraan dan semangat
berpetualang bersama untuk alam.
“Gak ada loe Gak rame BRO …. !! “
15. Untuk Purnapala Teksapala : Bang Gondes, Kang Gadul, Bang jinggo, Bang
Jembat, Bang Krowot, Mas U’uk, Bang Luncang, Mas Cagak, Mas Krupuk, Kak
Selet, Mas Lunyem, Mas Jangis, Mas Sapi, Mbak Jungkel, Mbak Kencot, Mbak
piret dan Mbak Buncis terima kasih untuk dukungan dan semangatnya abang-abang
dan mbak-mbak semua.
16. Untuk teman-teman Kost Damai : “My Best Friend” Si Gendut Florry Saputra, Si
Pemabuk Hari Kuntoro, Si Seniman “Bravo” Jelarut, Si Galau “Nyawa” Wibison,
Si Nelayan “Cakcuk”, Si Peace “Jo”, Bli “Made Rai”, Kae Valen, Krisna, Si “Big
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Boy” Umbu Indra dan masih banyak teman-teman lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan teman untuk mengisi dan
mengobati “Kegalauan” selama di Jogja.
17. Untuk Komunitas Sekretariat Bersama MAPALA Yogyakarta, Komunitas SAN’T
EGIDIO Yogyakarta, Komunitas IKAMASI Yogyakarta, Komunitas GLADIAN
MAPALA Indonesia, Komunitas GUNUNG HUTAN, Komunitas
FLOBAMORATA Kampus III Paingan, terima kasih untuk dukungan dan
pengalaman yang telah diberikan. “Good Luck Guys ..!!!”
Penulis Menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dari penulisan
tugas akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca semuanya.
Penulis
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 3.16 Diagram Alir Mengolah Data ADC pada ATMEga 8535 …………. 39
Gambar 4.1 Tahap Pengujian Sampel Golongan Darah Manusia.......................... 40
Gambar 4.2 Penempatan Letak Tombol Start/stop, Saklar On/off Dan LCD 16x2 41
Pada Perangkat Keras ......................................................................
Gambar 4.3 Keterangan Letak Sensor Dan Kaca Preparat Pada Perangkat Keras 42
Gambar 4.4 Sensor Tidak Terhalang ..................................................................... 44
Gambar 4.5 Sensor dibuat terhalang …………………………………………...... 45
Gambar 4.6 Semua Sensor Terhalang ………………………………………....... 45
Gambar 4.7 Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Sensor Saat Tidak 45
Terhalang …………………………………………………………...
Gambar 4.8 Pengukuran Nilai ADC dan Tegangan Keluaran Sensor Saat 45-
Terhalang …………………………………………………………...
46
Gambar 4.9 Tampilan Awal Pada Penampil LCD 16x2 ........................................ 47
Gambar 4.10 Hasil Pengujian Tombol Start pada LCD 16x2 ................................. 48
Gambar 4.11 Hasil Pengujian Tombol Stop pada LCD 16x2 .................................. 48
Gambar 4.12 Tampilan Pada Penampil LCD 16x2 Saat Siap Membaca Data Dari 50
Sensor ………………………………………………………………
Gambar 4.13 Titik Darah Dan Titik Anti Reagen Pada Kaca Preparat …………... 51
Gambar 4.14 Proses Aglutinasi Pada Sampel Darah ……………………............... 51
Gambar 4.15 Sampel Darah “Cornelius Florry Saputra” ........................................ 54
Gambar 4.16 Sampel Darah “Aris Nugroho”…………….. .................................... 55
Gambar 4.17 Penampil LCD Saat Tidak Terdapat Kaca Preparat .......................... 57
Gambar 4.18 Hasil Pengujian 4 Sampel Darah Manusia Pada Penampil LCD 57
16x2 ...................................................................................................
Gambar 4.19 Pembuktian Kebenaran Data Sensor B ……………………………. 58
Gambar 4.20 Pembuktian Kebenaran Data Sensor D ……………………………. 59
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun maju semakin pesat, kemajuan tersebut
mencakup berbagai bidang kehidupan. Bidang kesehatan merupakan salah satu bagian
yang tidak luput dari dukungan teknologi. Kesehatan merupakan aspek penting dalam
kehidupan manusia, oleh karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara
berkala di laboratorium. Pada umumnya, pemeriksaan darah mutlak dilakukan karena
darah berperan penting dalam tubuh manusia. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui adanya
penurunan jumlah hemoglobin dari yang semestinya, maka transfusi darah perlu dilakukan.
Transfusi hanya bisa dilakukan bila golongan darah antara penerima dan pendonor sejenis.
Dalam dunia kedokteran, golongan darah manusia dibagi empat yaitu A, B, O, dan AB
[12].
Selama ini untuk pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO yang
prosesnya dilakukan secara manual. Menurut sistem penggolongan darah ABO, darah
dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, O, dan AB. Penentuan golongan darah manusia
menggunakan cairan reagen yang disebut antisera yaitu antisera A dan antisera B yang
akan dicampurkan pada sampel darah manusia [12]. Hal ini tentunya akan menjadi lebih
rumit dan membutuhkan perhatian yang lebih apabila sampel darah yang hendak diuji
jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu, otomasi alat diperlukan untuk memudahkan
proses pendekteksian golongan darah sehingga lebih mudah, cepat dan tepat dalam
penentuan sampel darah manusia. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Haryono
Budi Susilo “Penentuan Golongan Darah Manusia Dengan Sistem Elektronik” dengan
menggunakan Op-Amp sebagi penguat sekaligus pembanding tegangan dan ditampilkan
pada 7-segmen , serta penelitian yang dilakukan oleh Edmon Syah Putra yaitu “penentuan
jenis golongan darah manusia berbasis mikrokontroler AT89S51”.
Berdasarkan hal tersebut, perancang membuat alat pendeteksi golongan darah manusia
yang berbasis pada mikrokontroler AT-Mega 8535 dengan menggunakan metode ABO.
Dalam perancangan, alat ini menggunakan LED infra Merah dan fototransistor sebagai
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 2
sensor dengan tegangan keluaran yang dikuatkan oleh op-amp, kemudian mikrokontroler
menentukan golongan darah dari sampel yang dideteksi dan ditampilkan pada LCD.
Dengan latar belakang tersebut, salah satu bentuk perkembangan teknologi sederhana
dalam bidang kesehatan yang dapat dilakukan yaitu “PENENTUAN JENIS
GOLONGAN DARAH MANUSIA BERBASIS AT-Mega 8535”. Kelebihan penelitian
ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah dapat menentukan jenis golongan
darah 4 orang secara bersamaan sehingga penelitian ini lebih efekif dan efisien.
Tujuan :
Merancang dan membuat alat pendekteksi golongan darah manusia secara otomatis
berbasis pada mikrokontoler AT-Mega 8535.
Manfaat :
a. Sebagai alat bantu dalam bidang kesehatan untuk mempermudah proses penentuan
jenis golongan darah manusia.
b. Mempermudah proses penentuan jenis golongan darah manusia yang efektif dalam
jumlah banyak.
c. Dapat menghemat tenaga yang dibutuhkan dalam menentukan jenis golongan darah
manusia.
Dalam penelitian ini diberikan batasan-batasan masalah agar dapat terarah dan lebih
sistematis. Berikut daftar spesifikasi batasan masalah :
e. Dalam 2 buah kaca preparat, terdapat 1 sampel darah manusia yang akan di ujikan.
f. Di setiap sampel darah terdapat 2 titik yaitu titik A dan titik B.
g. Jarak antara titik pada kaca preparat adalah 3.5 cm.
h. Setiap titik sampel darah, terdapat 1 tetes darah manusia dan 2 tetes anti reagen.
i. Menggunakan LED infra merah dan fototransistor sebagai sensor pendekteksi
berjumlah 8 buah.
j. Setiap kaca preparat ditempatkan satu buah sensor.
k. Menggunakan Op-Amp sebagai penguat tegangan dari sensor menuju
mikrokontroler AT-Mega 8535.
l. Menggunakan AT-Mega 8535 sebagai pembanding dan penentuan hasil sampel
golongan darah manusia.
m. Rangkaian penampil digital hasil golongan darah manusia berupa LCD 16x2.
Untuk merancang dan membuat suatu perangkat keras dengan hasil yang cukup teliti
dan akurat dalam menentukan jenis golongan darah manusia, maka perancang
menggunakan metode seperti berikut ini :
dengan menekan tombol start pada perangkat keras sehingga sensor (led infra
merah dan fototransistor) dapat membaca sampel darah yang diujikan, lalu
tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan dikuatkan oleh op-amp sehingga dapat
diproses oleh mikrokontoler AT-Mega 8535 dan dapat ditampilkan hasil pada
penampil LCD 16x2. Untuk lebih jelasnya diagram blok penetuan jenis golongan
darah dapat dilihat Gambar 1.1.
f. Melakukan analisa dan kesimpulan data dengan melihat hasil pada penampil LCD
yang sama dan akurat dengan contoh sampel darah yang diujikan. Kesimpulan
dapat dilihat pada proses kerja perangkat keras yang mampu membaca data dari
sensor dan dapat diproses oleh AT-Mega 8535 sehingga menghasilkan data pada
penampil LCD.
LCD (Display)
(1 buah)
BAB II
DASAR TEORI
Jika darah dari golongan yang bertentangan ditransfusikan akan mengakibatkan bahan
dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi hemolisis
(memecahnya) sel darah merah[12]. Sampai tahun 1900, transfusi darah pada manusia
sering menyebabkan kematian. Kemudian Landsteiner mengajukan konsep mengenai
golongan darah, yang kini merupakan dasar pemberian transfusi darah.
Sistem golongan darah yang utama berdasar pada ada tidaknya mukopolisakarida yang
disebut aglutinogen, yang terdapat di permukaan sel darah merah manusia. Aglutinogen itu
dinamakan A dan B. Seseorang yang mempunyai aglutinogen A pada sel darah merahnya,
digolongkan dalam golongan darah A. Mereka yang mempunyai aglutinogen B, termasuk
golongan darah B. Mereka yang mempunyai aglutinogen A dan B termasuk golongan
darah AB. Mereka yang tidak mempunyai aglutinogen A maupun B, termasuk golongan
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 6
darah O (biasanya diucapkan sebagai huruf O dan bukan sebagai angka 0 atau nol). Sistem
pengujian golongan darah seperti ini disebut sebagai metode ABO, yang prosesnya
dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan dua jenis cairan atau reagen pada
sampel darah. Dalam proses pengujian sampel darah menggunakan metode ABO, sampel
darah akan diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel darah akan terjadi proses
aglutinasi atau penggumpalan darah. Hasil reaksi aglutinasi / non-aglutinasi pengujian
golongan darah dapat di lihat pada Tabel 2.2 dan pada Gambar 2.1 [11].
Tabel 2.2. Reaksi aglutinasi dan non-aglutinasi pada golongan darah [11]
Anti A Anti B Golongan
+ - A
- + B
+ + AB
- - O
+ = Aglutinasi - = non-aglutinasi
Gambar 2.1. Reaksi aglutinasi dan non-aglutinasi pada Golongan Darah [15]
Agar tidak terjadi aglutinasi, maka pada transfusi, penderita harus diberi darah yang sama
golongannya. Maka transfusi darah dapat dilakukan seperti terlihat dalam Gambar 2.2.
O AB
Jadi, bila tidak tersedia darah dengan golongan yang sesuai, darah golongan O dapat
diberikan kepada ketiga golongan yang lain. Golongan darah O disebut darah donor
universal. Golongan darah A dan B dapat diberikan kepada AB, tetapi tidak kepada O.
Darah AB hanya dapat ditransfusikan kepada resipen (penerima) AB. Penderita dengan
golongan darah AB dapat menerima darah dari golongan manapun sehingga darah AB
disebut resipen universal [11].
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10-bit sebanyak 8 saluran.
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.
d. CPU yang terdiri dari atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer denga osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
h. Kecepatan maksimal 16 MHz.
i. Tegangan operasi 4,5VDC s/d 5,5VDC.
j. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write.
k. Unit interupsi internal dan eksternal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 8
a. Sistem mikroprosesor 8-bit berbasis RISC (Reduced Intruction Set Computer) dengan
kecepatan 16 Mhz.
b. Kapabilatas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
c. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
e. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
Konfigurasi pin AT-Mega8535 bisa dilihat pada Gambar 2.3. Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin AT-Mega8535 sebagai berikut [3]:
a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
b. GND merupkan pin ground.
c. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
d. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.
e. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
komparator analog, dan Timer Oscilator.
f. Prot D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mengembalikan proses kerja
mikrokontroler diulang dari awal.
h. XTAL1 dan XTAL2 dan merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 9
AVR AT-Mega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program
yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 buah bagian, yaitu 32 buah register umum,
64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal. Register keperluan umum menempati
space data pada alamat terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus
untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat
berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang
khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler,
seperti kontrol register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Alamat memori
berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Memori SRAM adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data sementara (memori
kerja). Semua memori “biasa” akan ditempatkan dalam SRAM .
Memori program yang terletak dalam flash PEROM tersusun dalam word atau 2 byte
karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR AT-Mega8535 memiliki
4Kbyte x 16-bit flash PEROM dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut
memiliki 12-bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi flash.
Memori flash adalah salah satu jenis ROM yang cara penulisan dan penghapusannya
secara elektrik. Memori ini digunakan untuk menempatakan kode-kode program yang akan
dieksekusi oleh CPU. Namun memori ini juga dapat digunakan untuk menyimpan angka-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
angka / data konstan, string yang ketika chip running tidak pernah diubah. Selain itu, AVR
ATMega8535 juga memiliki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte.
Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF. Memori EEPROM dapat digunakan
untuk menyimpan data pada saat chip running dan tidak dapat terhapus meskipun catu
daya mati (non volatile) [3].
Status Register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang
dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU
mikrokontroler.
2.2.7 ADC
AT-Mega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC
(Analog To Digital Converter) internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya,
ADC AT-Mega8535 dapat dikonfigurasi, baik sebagai single ended input maupun
differential input. Selain itu, ADC AT-Mega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan,
tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel
sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri [3].
Rangkaian internal ADC ini memiliki catu daya tersendiri yaitu pin AVCC. Tegangan
AVCC harus sama dengan VCC .
Data hasil konversi ADC untuk resolusi 10-bit dirumuskan sebagai berikut [2]:
(2.1)
Data hasil konversi ADC untuk resolusi 8-bit dirumuskan sebagai berikut [2]:
(2.2)
dengan Vin adalah tegangan masukan pada pin yang dipilih sedangkan Vref adalah
tegangan referensi yang dipilih.
Fitur dari ADC AT-Mega8535 adalah sebagai berikut [2]:
a. Resolusi mencapai 10-bit.
b. Terdapat 0.5 LSB Integral Non-linearity.
c. Akurasi mencapai ± 2 LSB.
d. Waktu konversi 13 – 60 µs.
e. Mempunyai 8 saluran ADC yang dapat digunakan secara bergantian.
f. Optional Left Adjustment untuk pembacaan hasil ADC.
g. Mempunyai 0 – VCC Range input ADC.
h. Disediakan 2.56V tegangan referensial internal ADC.
i. Mode konversi kontinyu (free running) atau mode konversi tunggal (single
conversion).
j. Interupsi ADC complete.
k. Sleep Mode Noise canceler.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
b. ADLAR merupakan bit pemilih mode data keluaran ADC. Bernilai awal 0 sehingga
2 bit tertinggi data hasil konversinya berada di register ADCL dan 8-bit sisanya
berada di register ADCL, seperti ditunjukkan Gambar 2.5 dan jika bernilai 1,maka
hasilnya ditunjukkan pada Gambar 2.6.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
c. MUX [ 4..0] merupakan bit pemilih saluran pembacaan ADC yang bernilai awal
0000. Untuk mode single ended input, MUX[4..0] bernilai dari 00000 – 00111 [3].
Untuk lebih jelasnya pemilihan bit saluran pembacaan ADC dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC [3]
MUX (4…0) Single Ended Pos Differential Neg Differential Gain
Input Input Input
00000 ADC0
00001 ADC1
00010 ADC2
00011 ADC3
00100 ADC4 N/A
00101 ADC5
00110 ADC6
00111 ADC7
01000 ADC0 ADC0 10x
01001 ADC1 ADC0 200x
01010 ADC0 ADC0 200x
01011 ADC1 ADC0 10x
01100 ADC2 ADC2 10x
01101 ADC3 ADC2 200x
01110 ADC2 ADC2 200x
01111 N/A ADC3 ADC2 1x
10000 ADC0 ADC1 1x
10001 ADC1 ADC1 1x
10010 ADC2 ADC1 1x
10011 ADC3 ADC 1x
10100 ADC4 ADC 1x
10101 ADC5 ADC 1x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
Tabel 2.4. (Lanjutan) Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC [3]
MUX (4…0) Single Ended Pos Differential Neg Differential Gain
Input Input Input
10110 ADC6 ADC 1x
10111 ADC7 ADC 1x
11001 ADC1 ADC 1x
N/A
11010 ADC2 ADC 1x
11011 ADC3 ADC 1x
11100 ADC4 ADC 1x
11101 ADC5 ADC 1x
11110 1.22V(VBG) N/A
11111 0V(GND)
Tegangan pada terminal keluaran op-amp merupakan perkalian antara selisih tegangan
di antara masukan pembalik (V-) dan non-pembalik (V+) dengan besarnya gain yang
dimiliki. Dengan demikian, op-amp merupakan sebuah penguat diferensial. Jika masukan
pembalik (V-) memiliki potensial yang lebih tinggi, maka tegangan keluaran akan menjadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
lebih negatif. Demikian juga jika masukan non pembalik (V+) memiliki potensial yang
lebih tinggi, maka tegangan keluaran op-amp akan menjadi lebih positif.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, op-amp harus memiliki umpan
balik. Hampir seluruh rancangan rangkaian yang ada pada umumnya menggunakan umpan
balik negatif untuk mengendalikan besarnya gain serta memperoleh operasi kerja op-amp
linear [5]. Umpan balik negatif dapat diperoleh melalui penggunaan komponen-komponen
rangkaian, misalnya resistor yang dihubungkan di antara terminal keluaran op-amp dan
masukan pembalik op-amp yaitu terminal masukan yang bertanda (V-).
Jika perolehan tegangan kalang terbuka (AOL) naik karena sesuatu sebab, tegangan
keluaran akan naik dan mengumpanbalikkan lebih banyak tegangan ke masukan pembalik.
Tegangan umpan balik yang berlawanan ini mengurangi V2 karena itu, meskipun AOL
naik, V2 turun, dan keluaran akhir naik kira-kira sama dengan tanpa umpan balik negatif.
Hasil keseluruhannya adalah kenaikan yang sangat kecil pada tegangan keluaran, begitu
kecil sehingga hampir tidak di perhatikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
Dengan adanya sebuah virtual ground pada masukan pembalik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.8, maka perhitungan tegangan dapat dituliskan sebagai berikut
:
Ujung kanan R1 adalah ground tegangan, jadi besarnya tegangan masukan adalah
Vin = (2.3)
Demikian pula, ujung kiri R2 terdapat ground tegangan, jadi besarnya tegangan keluaran
adalah
Vout = (2.4)
Perolehan penguatan tegangan (AV) diperoleh dengan membagi Vout dengan Vin
Av =
atau
Av = (2.5)
Av adalah perolehan tegangan kalang tertutup (ACL). Ini disebut dengan perolehan
tegangan kalang tertutup karena ini adalah tegangan tempat terdapat jalur umpan balik
antara keluaran dan masukan. Karena umpan balik negatif, perolehan tegangan kalang
tertutup ACL selalu lebih kecil daripada perolehan tegangan kalang terbuka AOL. Penguat
pembalik memiliki arus yang sama dengan kedua resistor [4].
Vin = I1 * R1 (2.6)
Karena tidak ada arus yang mengalir melalui hubungan singkat virtual, arus I1 yang
sama harus mengalir melalui R2, yang berarti bahwa tegangan keluar ditentukan oleh :
ACL= (2.8)
atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
Tegangan masukan muncul pada R2 dan arus yang sama mengalir melalui resistor-resistor
[4].
LED infra merah (infra red) ini merupakan piranti yang sangat umum digunakan dalam
suatu sistem instrumentasi. LED infra merah dapat didefenisikan sebagai alat pemberi
sinyal pada sensor [1]. Sinar infra merah tidak terlihat oleh mata manusia. Dioda arsenide
gallium merubah energi menjadi panas dan sinar infra merah. LED infra merah memiliki
tegangan maju yang lebih tinggi daripada dioda silikon. LED infra merah bekerja di atas
tegangan 0.7 V dan memiliki batas tegangan maju (VF) antara 1.5 V sampai 2.5 V
tergantung dari tipe LED infra merah. LED infra merah memiliki 2 buah kaki yaitu kaki
anoda (A) yang diberi masukan positif dan kaki katoda (K) yang diberi masukan negatif ,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.10 simbol LED infra merah [7].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20
LED infra merah digunakan dalam sistem instrumen pengukuran kecepatan benda
bergerak berupa cahaya yang memiliki panjang gelombang dan radiasi yang tajam. Adapun
pemancar atau penembak cahaya yang dapat digunakan, seperti LED infra merah dan
dioda laser.
Prinsip kerja LED infra merah sama dengan LED biasa. Perbedaanya cahaya yang
dipancarkan pada LED infra merah berupa cahaya tak tampak. LED infra merah memiliki
arus maksimal sebesar 100mA. Kelemahan dari LED infra merah ini adalah daya jelajah
yang tidak jauh hanya sekitar 7 – 8 meter dengan sudut radiasi sebesar 45° [10].
LED infra merah bekerja pada arus (IF) 20mA dengan tegangan maju (VF) antara 1.2
V sampai 1.5 V. Nilai resistor dari LED infra merah dihitung berdasarkan hukum ohm,
persamaan untuk mencari nilai resistor LED infra merah adalah sebagai berikut [6] :
R= (2.10)
dengan VS adalah nilai tegangan masukan, VF adalah nilai tegangan maju, dan IF adalah
arus LED infra merah.
Mengingat tingkat keamanan LED infra merah, maka nilai arus (IF’) yang dipakai
adalah 80 % dari nilai arus maksimum LED infra merah (IF). Cara menghitung nilai IF’
seperti yang ditunjukkan pada persamaan 2.11 [7].
2.5 Fototransistor
tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang membuka pada bungkus transistor, maka timbul
aliran arus kontrol yang menghidupkan transistor ON. Aksi ini sama dengan yang terjadi
pada arus basis emitor dari transistor NPN biasa. Fototransistor dapat sebagai alat dengan
dua kaki atau tiga kaki. Dalam perancangan ini penulis menggunakan fototransistor dua
kaki yaitu kaki kolektor yang diberi masukan positif dan kaki emitor yang diberi masukkan
negatif [10]. Simbol fototransistor dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Kolektor
Emiter
Fototransistor adalah sensor optic peka cahaya yang akan bertambah resistansinya bila
terkena radiasi cahaya minimal 0,1 m W/sr pada sudut 200. Apabila tidak ada cahaya yang
masuk pada lensa yang membuka, arus akan mengalir kecil antara kolektor dan emitor.
Arus ini disebut arus gelap. Apabila cahaya mengenai sambungan PN kolektor-basis, maka
arus basis yang dihasilkan berbanding langsung dengan intensitas cahaya. Aksi tersebut
menghasilkan arus kolektor yang dikuatkan. Untuk arus basis yang dibangkitkan,
fototransistor bertindak seperti transistor bipolar konvensional. Perubahan resistansinya
dapat diketahui dengan cara mengukur perubahan tegangan pada keluarannya [10].
Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang tergantung pada
datasheet jenis fototransistor yang digunakan, oleh karena itu untuk tingkat keamanan
fototransistor tahanan pembatas (resistor) perlu dipakai [6]. Nilai tahanan fototransistor
(R) memakai perhitungan berdasarkan pada hukum ohm, persamaannya adalah sebagai
berikut:
R= (2.12)
2.6 LCD
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu perangkat penampil yang
sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai menggantikan fungsi dari
penampil Cathode Ray Tube (CRT), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia
sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun berwarna [1].
Terdapat 2 jenis LCD yaitu LCD karakter dan LCD grafik. LCD karakter adalah LCD
yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti
karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD grafik, adalah
LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD grafik inilah
yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook/laptop [14].
Bentuk fisik LCD karakter dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Jenis LCD yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan bilangan matriks dari
jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah kolom karakter
dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD 16x2, artinya terdapat 16 kolom dalam
baris ruang karakter sehingga karakter yang dapat dituliskan adalah sebanyak 32 karakter
[1]. Untuk lebih jelasnya baris dan kolom karakter LCD 16x2 ditunjukkan pada Gambar
2.13.
BARIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BARIS
KOLOM 1 KOLOM 16
Gambar 2.13. Baris dan kolom Karakter pada LCD 16x2 [14]
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan
pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah [1]:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23
Agar dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, koneksi yang benar tentu
diperlukan. Untuk itu perlu diketahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.14 dan Tabel 2.5 LCD karakter yang beredar di
pasaran memiliki 16 pin antarmuka.
Ada dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam mengendalikan LCD karakter: 4
Bit, dan 8 Bit. Dalam antarmuka 4 Bit hanya membutuhkan empat pin data komunikasi
data pararel, DB4 (pin 11) sampai DB7 (pin 14), yang dikoneksikan dengan rangkaian
pengendali [1].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
PERANCANGAN PENELITIAN
Bab III ini akan membahas mengenai perancangan perangkat keras dan perancangan
perangkat lunak.
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia
25
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26
Sensor akan mengidentifikasi terjadinya proses aglutinasi pada kaca preparat yang telah
diteteskan sampel darah manusia. Tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan dikuatkan
oleh op-amp LM741 dan dikirimkan untuk diolah ke dalam mikrokontroler AT-Mega8535
sehingga hasil pengolahan dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2.
Perancangan mekanik alat pendekteksi golongan darah manusia terdiri dari LCD,
saklar ON/OFF, tombol start, tombol reset, kaca preparat, dan sensor. Desain mekanik
tampak atas seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 dan desain mekanik tampak samping
ditunjukkan pada gambar 3.3.
Panjang badan alat adalah 35 cm dengan pembagian setiap bagian papan terdapat 2
sensor yang memiliki panjang 7.5 cm, jarak antara sensor setiap papannya 3 cm sehingga
sisa jarak dipakai untuk memisahkan setiap papannya berjarak 1 cm. Jarak antara
fototransistor, kaca preparat, dan LED infra merah masing-masing adalah 3 cm, lebih
jelasnya jarak sensor dengan kaca preparat dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan jarak antara
sensor seperti terlihat pada Gambar 3.5.
Jarak secara keseluruhan badan alat dapat dilihat pada Gambar 3.6 dengan perincian pada
Tabel 3.1.
Setelah nilai aman arus LED infra merah (IR1) didapat, maka perhitungan nilai resistor
LED infra merah (R1) adalah :
R1 =
R1 =
R1 = 218.75 ohm
nilai resistor yang ada dipasaran adalah 220 ohm.
R2 =
R2 =
R2 = 1250 ohm
Seperti terlihat pada Gambar 3.8 masukan op-amp dihubungkan ke keluaran sensor
sedangkan keluaran op-amp dihubungkan ke Port A (ADC) mikrokontroler AT-Mega8535.
Konfigurasi pin-pin keluaran op-amp dapat di lihat pada Tabel 3.1. Dalam perancangan
rangkaian sensor darah menghasilkan tegangan keluaran sebesar 0.1 V, sehingga
membutuhkan penguatan sebanyak 40 kali. Berdasarkan pada persamaan 2.9, perhitungan
nilai penguatan tegangan adalah sebagai berikut :
ACL = 1+
ACL = 1 + = 40 x
Gambar 3.10. Pengaturan Port LCD Pada Code Vision AVR [9]
Resistor dan kapasitor berfungsi untuk tunda waktu tegangan yang masuk ke reset.
Waktu yang dibutuhkan untuk reset eksternal tidak sama dengan waktu masukan VCC,
sehingga waktu reset diberikan setelah waktu pengisian kapasitor sebagai jedanya. Untuk
memperoleh waktu pengisian 47us dengan menggunakan kapasitor sebesar 10nF, nilai
resistor minimum dapat dihitung dengan persamaan :
T=R*C
Maka R = 47us/10nF
= 4700 Ω
Konfigurasi port dan gambar rangkaian sensor dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan
Gambar 3.7, sedangkan untuk konfigurasi port LCD 16x2 dapat di lihat pada Gambar 3.10.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 36
START
Inisialisasi Konfigurasi
Umum ATMega8535
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD
Scan Sampel
Darah Oleh
Sensor
Olah Data
YA ADC di
ATMega8535
Menampilkan Hasil
di LCD
Ambil Data
Lagi ?
TIDAK
STOP
START
Inisialisasi Konfigurasi
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD
TIDAK
CEK SAMPEL
DARAH
YA
YA YA YA YA
TAMPILKAN KE
LCD
START
Inisialisasi Konfigurasi
ATMega8535
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD
Data analog
Sensor
(Tegangan)
Proses ADC
Vref = 2.56 Volt
Sensor 1 Sensor 2
YA
Vin >= Vref = LOGIKA 1 Vin >= Vref = LOGIKA 1
Vin < Vref = LOGIKA 0 Vin < Vref = LOGIKA 0
TIDAK
STOP
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas mengenai hasil pengujian alat yang telah dibuat. Tujuan
pengujian ini adalah untuk membuktikan sistem yang diimplementasikan telah memenuhi
spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil pengujian akan dimanfaatkan untuk
menyempurnakan kinerja sistem alat dan sekaligus digunakan untuk pengembangan lebih
lanjut. Tahap pengujian sampel golongan darah manusia dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Alat ini mempunyai fungsi sebagai penentu jenis golongan darah manusia, dengan
masukan data melalui sensor dan dapat ditampilkan pada LCD 16x2. Tahap pengujian alat
39
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 40
dilakukan dengan menempatkan sampel darah dengan anti reagen A pada titik 1 kaca
preparat dan anti reagen B pada titik 2 kaca preparat. Langkah selanjutnya letakkan kaca
preparat diantara sensor LED infra merah dan sensor fototransistor, kemudian tekan
tombol start. Tunggu beberapa saat, sensor akan membaca sampel darah dan menghasilkan
tegangan yang akan dikuatkan oleh Op-Amp. Tegangan yang telah dikuatkan oleh Op-Amp
akan dikirimkan ke mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses sehingga dapat
ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Penempatan letak tombol start, tombol stop, saklar
on/off dan LCD 16x2 pada perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Penempatan Letak Tombol Start/stop, Saklar On/off Dan LCD 16x2 Pada
Perangkat Keras.
Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat
yang dibuat yaitu :
1. Pengujian rangkaian sensor
2. Pengujian rangkaian LCD 16x2
3. Pengujian rangkaian pengendali/pengontrol
4. Pengujian sistem keseluruhan
menggunakan benda padat sehingga perbedaaan nilai tegangan yang diukur dapat
diketahui. Dalam pengujian ini benda padat yang digunakan adalah kertas yang tak tembus
oleh cahaya. Nilai tegangan dc yang diukur pada keluaran sensor penerima fototransistor
telah dikuatkan oleh Op-Amp. Keterangan letak sensor dan kaca preparat pada perangkat
keras dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Keterangan Letak Sensor Dan Kaca Preparat Pada Perangkat Keras
Untuk mendapatkan nilai tegangan rata-rata setiap sensor maka dilakukan pengambilan
data dari keluaran fototransistor sebanyak 10 kali pengujian. Data yang diambil dari
keluaran sensor fototransistor berupa nilai tegangan DC. Pengukuran nilai tegangan
keluaran sensor penerima fototransistor dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Dari pengujian yang dilakukan pada Tabel 4.1 terlihat nilai keluaran tegangan dari
setiap sensor berbeda-beda, hal ini disebabkan karakteristik setiap sensor tidak sama dan
juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk dari luar . Berdasarkan hasil
pengukuran nilai tegangan yang diperoleh pada Tabel 4.1, nilai tegangan rata-rata setiap
sensor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini :
Vrata-rata = ……………………………….(4.1)
Dari persamaan 4.1 nilai tegangan rata-rata didapat dari jumlah nilai tegangan 10 kali
pengujian terhadap sensor dibagi jumlah pengujian sebanyak 10 kali. Dari perhitungan
yang dilakukan maka didapatkan nilai tegangan rata-rata setiap sensor. Untuk lebih
jelasnya nilai tegangan rata-rata setiap sensor dapat dilihat pada Tabel 4.2.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 43
Nilai tegangan sensor saat terhalang akan lebih kecil dibandingkan dengan nilai
tegangan sensor saat tidak terhalang . Ketika sensor terhalang, sinar yang diterima oleh
fototransistor akan berkurang sehingga menghasilkan tegangan yang sangat kecil,
begitupun sebaliknya saat sensor tidak terhalang maka sinar yang diterima oleh
fototransistor bertambah banyak sehingga tegangan yang dihasilkan bertambah besar. Cara
pengujian sensor dapat dilihat pada Gambar 4.4 saat sensor tidak terhalang dan pada saat
sensor terhalang dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Pegukuran nilai tegangan
sensor dilakukan menggunakan rumus ADC yang ditampilkan pada penampil LCD 16x2.
Untuk lebih jelasnya pengukuran nilai ADC dan tegangan sensor dapat dilihat pada
Gambar 4.7 saat sensor tidak terhalang dan Gambar 4.8 saat sensor terhalang.
Terlihat pada Gambar 4.7 tegangan yang didapatkan pada sensor yang tidak terhalang
lebih besar dibanding tegangan pada sensor yang terhalang, seperti pada Gambar 4.8. Hal
ini membuktikan bahwa sensor A1, sensor A2, sensor B1, sensor B2, sensor C1, sensor C2,
sensor D1, dan sensor D2 dapat bekerja dengan baik.
Tabel 4.3. List Kode Program Konfigurasi Dan Perintah LCD 16x2
Listkode Program Keterangan
'konfigurasi pin LCD
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 Konfigurasi port LCD ke mikrokontroler AT-
Db6 = Portb.6 Mega8535
Config Lcdpin = Pin , Db7 = Portb.7 , E = Portb.3 ,
Rs = Portb.2
Config Lcd = 16 * 2 Konfigurasi LCD 16x2
Cursor Off Kursor mati
Main: Menampilkan karakter pesan pada LCD
Locate 1 , 2 : Lcd " +CREATED+ " Karakter pesan pada baris 1 kolom 2
Locate 2 , 1 : Lcd "By Theo Lering" Karakter pesan pada baris 2 kolom 1
Dari list kode program terlihat port yang digunakan untuk menghubungkan LCD 16x2
ke mikrokontroler AT-Mega8535 adalah port B. Perintah penampil awal pada kolom 1
baris 2 adalah karakter “+ CREATED +” dan pada baris 2 kolom 1 adalah karakter “By
Theo Lering”.
Dari hasil pengujian LCD 16x2 bisa menampilkan karakter dengan sangat baik. Hasil
pengujian tampilan awal pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 4.9.
rangkaian. Port mikrokontroler AT-Mega 8535 yang digunakan dalam perancangan dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Port Mikrokontroler AT-Mega8535
Terlihat pada Gambar 4.10 ketika tombol start aktif, LCD akan menampilkan hasil
berupa data golongan darah sesuai dengan perintah program pada mikrokontroler,
sedangkan ketika tombol stop aktif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.11 maka
LCD akan menampilkan karakter “THANK YOU” pada baris ke 1 dan karakter “GOD
BLESSING” pada baris ke 2, setelah karakter ditampilkan mikrokontroler akan
menghentikan sistem program secara keseluruhan . Dari hasil pengujian yang dilakukan
menunjukan rangkaian pengendali/pengontrol bekerja dengan baik. List kode program
tombol start dan stop dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. List Kode Program Tombol Start Dan Tombol Stop
List kodeProgram Keterangan
‘sub berhenti Perintah program saat tombol stop aktif
Berhenti:
Cls Membersihkan karakter LCD
Baris 1 kolom 16
Locate 1 , 16
Karakter (+) dan tulisan “THANK YOU”
Lcd Chr(1) ; "THANK YOU" ; Chr(1)
Baris 2 kolom 14
Locate 2 , 14 Karakter (+) dan tulisan “GOD BLESSING”
Lcd Chr(1) ; "GOD BLESSING" ; Chr(1)
Gambar 4.12. Tampilan Pada Penampil LCD 16x2 Saat Siap Membaca Data Dari Sensor
Tahap kedua yaitu meneteskan darah manusia yang akan diujikan pada pada kaca
preparat. Terdapat 2 titik darah pada setiap kaca preparat, titik A untuk untuk darah yang
dicampur anti reagen A dan titik B untuk darah yang akan dicampur anti reagen B. Titik
darah dan titik anti reagen pada kaca preparat dapat dilihat pada Gambar 4.13.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 50
Gambar 4.13. Titik Darah Dan Titik Anti Reagen Pada Kaca Preparat
Setelah darah dan anti reagen dicampur pada masing-masing titik, maka sampel darah
pada kaca preparat ditempatkan pada setiap sensor. Dalam penelitian ini menggunakan 4
buah kaca preparat yang masing-masing preparat menguji jenis golongan darah untuk 1
sampel darah manusia. Untuk lebih jelasnya penempatan kaca preparat pada sensor dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Tahap ketiga adalah proses pembacaan sampel darah oleh sensor lalu dikirimkan ke
mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses. Data yang dikirimkan oleh sensor ke
mikrokontroler berupa nilai tegangan ADC. Nilai tegangan sensor bergantung pada ada
tidaknya proses aglutinasi pada sampel darah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.14 ketika darah mengalami proses aglutinasi dan darah tidak mengalami proses
aglutinasi.
Ketika darah tidak mengalami proses aglutinasi maka tegangan dari sensor akan
mengecil, begitupun sebaliknya ketika terjadi proses aglutinasi maka tegangan dari sensor
akan membesar. Batas nilai tegangan setiap sensor berbeda-beda, hal ini dikarenakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 51
karakteristik setiap sensor tidak sama dan ketepatan titik setiap sensor tidak akurat
sehingga tegangan yang didapatkan tidak maksimal. untuk menentukan nilai tegangan
referensi setiap sensor, maka diambil nilai tengah setiap sensor saat terhalang dan tidak
terhalang. Nilai Tegangan Referensi setiap sensor dapat dlihat pada Tabel 4.6.
Nilai pada Tabel 4.5 didapat nilai tengah tegangan rata-rata antara sensor saat terhalang
dan saat sensor tidak terhalang. Untuk persamaan perhitungan nilai tegangan referensi
sensor adalah sebagai berikut :
Vref = …………(4.4)
Seperti pada sensor A1 nilai tegangan rata-rata sensor saat terhalang sebesar 2.58 Volt dan
saat tidak terhalang sebesar 0.02 Volt. Maka perhitungan nilai tegangan referensi sensor
A1 adalah sebagai berikut :
Vref =
Vref = 1.30 V
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 52
Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan nilai tegangan referensi untuk sensor A1
adalah sebesar 1.30 Volt. Perhitungan ini juga berlaku untuk sensor lainnya, seperti yang
terlihat pada Tabel 4.6.
Tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan nilai tegangan saat terjadi proses
aglutinasi dan saat tidak terjadi proses aglutinasi pada sampel darah karen penentuan jenis
golongan darah bergantung pada ada tidaknya proses aglutinasi pada sampel darah yang
diujikan. Nilai tegangan yang didapatkan dari keluaran sensor dipengaruhi oleh proses
aglutinasi, sehingga perlu ditentukan batas nilai tegangan keluaran setiap sensor saat
terjadinya proses aglutinasi darah. Untuk lebih jelasnya batas nilai tegangan referensi saat
tidak terjadi proses aglutinasi dan saat terjadi proses aglutinasi dapat dilihat pada Tabel
4.7.
Tabel 4.7. Batas Nilai Tegangan Referensi Proses Aglutinsi
Sensor Nilai Tegangan Referensi
Terlihat pada Tabel 4.7 darah mengalami proses aglutinasi jika nilai tegangan
keluaran sensor melebihi nilai tegangan referensi sensor dan jika darah tidak mengalami
proses aglutinasi maka nilai tegangan keluaran sensor lebih kecil dari nilai tegangan
referensi sensor. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.7, jika darah mengalami proses
aglutinasi maka nilai tegangan keluaran sensor A1 akan melebihi batas nilai tegangan
referensi yaitu sebesar 1,3 Volt dan jika nilai tegangan keluaran sensor A1 kurang dari 1,30
volt maka sampel darah tidak mengalami proses aglutinasi. Berikut ini adalah nilai
tegangan keluaran sensor yang diambil dari sampel darah manusia. Data tegangan dari
keluaran sensor dapat dilihat pada Tabel 4.8.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 53
Dari Tabel 4.8 diatas terlihat bahwa ada perbedaan tegangan ketika terjadi proses
aglutinasi pada sampel darah. Seperti pada sampel darah “Cornelius Florry Saputra”
terlihat pada sensor B titik 1 tegangan yang didapatkan sebesar 1.05 V dan pada titik 2
tegangan sebesar 1.40 V. Dari nilai tegangan yang didapatkan menunjukan terjadi proses
aglutinasi pada titik 1 dan tidak terjadi aglutinasi pada titik 2. Untuk sampel darah “Aris
Nugroho” sensor D pada titik 1 tegangan sebesar 0.45 V dan pada titik 2 tegangan sebesar
0.47 V, dari nilai tegangan didapatkan bahwa pada titik 1 dan titik 2 tidak mengalami
proses aglutinasi. Untuk lebih jelasnya proses aglutinasi dan tidak terjadi aglutinasi dapat
dilihat pada Gambar 4.15 untuk sampel darah “Cornelius Florry Saputra” dan pada
Gambar 4.16 untuk sampel darah “Aris Nugroho” .
Dari data yang didapat diatas, selanjutnya mikrokontroler akan memproses dan
menentukan jenis golongan darah yang diujikan sesuai dengan perintah program yang ada
dalam mikrokontroler AT-Mega8535. Mengacu pada persamaan 4.1 maka nilai tegangan
yang dihasilkan dapat diubah kedalam bentuk nilai ADC sehingga dapat dibaca dan
diproses oleh mikrokontroler.Pengubahan nilai tegangan referensi kedalam nilai ADC
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Setelah didapat nilai ADC tegangan referensi, maka mikrokontroler AT-Mega 8535 dapat
memproses data sehingga dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Contoh list kode
program untuk sensor A dapat dilihat pada Tabel 4.10.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 55
Waitms 100
End Sub
Dari program diatas terlihat nilai tegangan referensi telah diubah kedalam nilai ADC.
pada sensor A1 menjadi 266 dan sensor A2 menjadi 235. Apabila tejadi proses aglutinasi
pada sensor A1 maka nilai ADC akan lebih dari 266 dan jika tidak mengalami proses
aglutinasimaka nilai ADC akan kurang dari 266. Sama seperti pada sensor A2, jika terjadi
aglutinasi maka nilai ADC akan lebih dari 235 dan jika tidak terjadi proses aglutinasi
maka nilai ADC kurang dari 235. Untuk mengetahui ada tidaknya kaca preparat pada
sensor maka dibuat batasan maksimum nilai ADC pada program, masing-masing sensor
memiliki batasan nilai maksimum ADC yang berbeda. Batas nilai maksimum ADC sensor
A1 sebesar 550 dan untuk sensor A2 sebesar 500. Ketika nilai ADC yang masuk dari
setiap sensor melebihi batas maksimum maka mikrokontroler akan menampilkan karakter
“X” yang artinya tidak terdapat kaca preparat pada perangkat keras. Penampil LCD saat
tidak terdapat kaca preparat pada perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4.17.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 56
Dari data sampel darah manusia yang telah diujikan pada Tabel 4.5. Didapatkan hasil
secara keseluruhan yang ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Pengujian dilakukan pada
4 sampel darah manusia, sampel darah ditempatkan pada masing-masing sensor yaitu pada
sensor A, sensor B, sensor C, dan sensor D. Gambar 4.18 menunjukan hasil pengujian
untuk 4 sampel darah pada penampil LCD 16x2.
Gambar 4.18. Hasil Pengujian 4 Sampel Darah Manusia Pada Penampil LCD 16x2
Hasil Pengujian yang didapat pada Gambar 4.18 sesuai dengan program yang telah
dimasukkan kedalam mikrokontroler AT-Mega8535. Untuk perhitungan nilai tegangan dan
pengubahan kedalam nilai ADC dapat dilihat pada Tabel 4.11.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 57
Dari data pada Tabel 4.11 didapatkan sampel darah sensor A1 dan sensor A2 tidak
mengalami aglutinasi ,hal ini terlihat karena nilai tegangan yang didapat pada sensor A1
sebesar 1,27 V dan sensor A2 sebesar 1,04 V kurang dari tegangan referensi yang telah
ditentukan pada program yaitu sensor A1 sebesar 1,34 V dan sensor A2 sebesar 1,22 V.
Nilai tegangan referensi dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari data yang didapat maka sampel
darah untuk sensor A adalah golongan darah O. Untuk sensor B pada titik 1 nilai tegangan
yang didapat kurang dari nilai tegangan referensi sedangkan pada titik 2 nilai tegangan
yang didapat lebih besar dari tegangan referensi sehingga hasil untuk sensor B adalah
golongan darah B. Pada sensor C titik 1 nilai tegangan sensor lebih besar dari nilai
tegangan referensi dan pada titik 2 nilai tegangan yang didapat kurang dari tegangan
referensi sehingga pada sensor C sehingga hasil golongan darah untuk sensor C adalah
darah A. Untuk sensor D pada titik 1 dan titik 2 mendapatkan nilai tegangan yang kurang
dari tegangan referensi sehingga hasil untuk sensor D adalah golongan darah O. Untuk
hasil pengujian golongan darah manusia pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada
Gambar 4.18. Pembuktian kebenaran hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.19 untuk
sampel darah sensor B dan Gambar 4.20 untuk sampel darah D.
Pada Gambar 4.19 sampel darah sensor B menunjukan terjadinya proses aglutinasi
pada titik 2 sehingga jenis golongan darah sampel “Cornelius Florry S” adalah golongan
darah B. Sedangkan Gambar 4.20 sampel “Totok Dwi A” yang terdapat pada sensor D,
tidak terjadi aglutinasi pada kedua titik sehingga golongan darah yang ditampilkan adalah
golongan darah O. Untuk Pembuktian pengujian sampel darah manusia secara keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Pembuktian kebenaran hasil pengujian dicocokkan dengan golongan darah yang tertera
pada KTP (Kartu Tanda Penduduk), gambar pembuktian KTP terlampir. Dari hasil
pengujian secara keseluruhan membuktikan bahwa perancangan perangkat keras yang
telah dibuat sesuai dengan perhitungan pada program yang terdapat dalam mikrokontroler
AT-Mega8535 sehingga dapat menunjukan hasil pengujian golongan darah dengan baik
dan benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian alat maka didapatkan kesimpulan tentang sistem ini,
diantaranya adalah :
1. Tegangan yang dihasilkan setiap sensor berbeda-beda karena kepekaan setiap sensor
tidak sama.
2. Sensor dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan tingkat aglutinasi pada sampel
darah.
3. Nilai tegangan dari sensor dapat dibaca dan diproses didalam mikrokontroler AT-
Mega 8535 sesuai dengan hasil perancangan.
4. Hasil data sampel darah yang diujikan dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2
dengan baik dan benar.
5. Alat sudah berhasil menampilkan hasil golongan darah manusia yang diujikan.
5.2 Saran
1. Penempatan kaca preparat pada alat dibuat lebih mudah dan praktis.
2. Ketepatan titik dan jarak antara sensor pemancar LED infra merah dan sensor
penerima foto transistor harus diperhatikan seakurat mungkin.
3. Alat dibuat lebih portable sehingga mudah dibawa dan tidak membutuhkan sumber
tegangan dari luar.
4. Dibuat sistem database sehingga lebih muda dalam pengarsipan.
60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kristianto W. So A
Totok Dwi A.
Ricky Roland M. A -
Heripson Samuel O -
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kristianto Wibison So B
Aris Nugroho
A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Benediktus Y.
Adipradana
B
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
RANGKAIAN KESELURUHAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
$regfile = "8535def.dat"
$crystal = 12000000
'Deklarasi Variabel
Dim A1 As Word
Dim A2 As Word
Dim B1 As Word
Dim B2 As Word
Dim C1 As Word
Dim C2 As Word
Dim D1 As Word
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dim D2 As Word
Config Lcd = 16 * 2
Cursor Off
Deflcdchar 1 , 32 , 32 , 4 , 14 , 4 , 4 , 4 , 32
'Memulai program
Cls
Waitms 100
Waitms 200
'Teks kekiri
Waitms 50
For Kiri = 1 To 15
Shiftlcd Left
Waitms 20
Next
'Teks kekanan
Cls
Waitms 200
Waitms 50
For Kanan = 1 To 15
Shiftlcd Right
Waitms 20
Next
Cls
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
'Memulai adc
Start Adc
Do
Loop
End
'Sub utama
Utama:
Cls
Waitms 200
For Kanan = 1 To 15
Shiftlcd Right
Waitms 15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Next
Cls
Call Sensor_a()
Call Sensor_b()
Call Sensor_c()
Call Sensor_d()
Waitms 500
Cls
Return
'sub sensor_a
Sub Sensor_a()
A1 = Getadc(0)
A2 = Getadc(1)
Locate 2 , 3
Lcd "A"
Elseif A1 < 266 And A2 > 235 And A2 <= 500 Then
Locate 2 , 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lcd "B"
Elseif A1 <= 550 And A1 > 266 And A2 > 235 And A2 <= 500 Then
Locate 2 , 3
Lcd "AB"
Locate 2 , 3
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 3
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
'sub sensor_b
Sub Sensor_b()
B1 = Getadc(2)
B2 = Getadc(3)
Locate 2 , 7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lcd "A"
Elseif B1 < 215 And B2 > 186 And B2 <= 380 Then
Locate 2 , 7
Lcd "B"
Elseif B1 <= 560 And B1 > 215 And B2 > 186 And B2 <= 380 Then
Locate 2 , 7
Lcd "AB"
Locate 2 , 7
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 7
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
'sub sensor_c
Sub Sensor_c()
C1 = Getadc(4)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C2 = Getadc(5)
Locate 2 , 10
Lcd "A"
Elseif C1 < 356 And C2 > 115 And C2 <= 300 Then
Locate 2 , 10
Lcd "B"
Elseif C1 <= 480 And C1 > 356 And C2 > 115 And C2 <= 300 Then
Locate 2 , 10
Lcd "AB"
Locate 2 , 10
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 10
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
'sub sensor_d
Sub Sensor_d()
D1 = Getadc(6)
D2 = Getadc(7)
Locate 2 , 14
Lcd "A"
Elseif D1 < 262 And D2 > 266 And D2 <= 540 Then
Locate 2 , 14
Lcd "B"
Elseif D1 <= 540 And D1 > 262 And D2 > 266 And D2 <= 540 Then
Locate 2 , 14
Lcd "AB"
Locate 2 , 14
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 14
Lcd "X"
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
End If
Waitms 100
End Sub
'sub berhenti
Berhenti:
Cls
For Kiri = 1 To 12
Shiftlcd Left
Waitms 20
Next
End
'sub teks_1
Teks_1:
Waitms 5
Return
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A 3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
April 1999
Revised December 2005
Ordering Code:
www.fairchildsemi.com
PLAGIAT
2
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 1: Absolute maximum ratings are those values beyond which damage to the device may occur. The datasheet specifications should be met, without exception, to ensure
that the system design is reliable over its power supply, temperature, and output/input loading variables. Fairchild does not recommend operation outside datasheet specifica-
tions.
Note 2: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 3: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
3 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 4: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 5: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Note 6: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 7: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 8: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 9: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Note 10: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 11: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
5 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 12: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 13: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Note 14: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 15: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 16: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 17: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Note 18: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 19: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
7 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 20: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 21: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 22: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 23: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
9 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 24: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 25: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 26: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 27: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
11 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 28: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 29: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 12
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 30: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 31: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
13 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 32: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 33: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 14
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Note 34: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 35: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
15 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Note 36: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with
low duty is used.
Note 37: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
www.fairchildsemi.com 16
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
Typical Applications
FIGURE 5. DC Parameters
www.fairchildsemi.com 18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
FIGURE 9.
Note: To specify an output voltage, substitute voltage value for “XX”. A common ground is required between the Input and the Output voltage. The input voltage must remain typ-
ically 2.0V above the output voltage even during the low point on the input ripple voltage.
Note: CI is required if regulator is located an appreciable distance from the power supply filter.
IRI t 5 IQ
VO = VXX (1 R2 / R1) IQ R2
FIGURE 10. Circuit for Increasing Output Voltage
IRI t 5 IQ
VO = VXX (1 R2 / R1) IQ R2
FIGURE 11. Adjustable Output Regulator (7V to 30V)
19 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
www.fairchildsemi.com 20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21 www.fairchildsemi.com
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
www.fairchildsemi.com 22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
•LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A 3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A
DISCLAIMER
FAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TO ANY
PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUME ANY LIABILITY
ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES IT
CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.
23 www.fairchildsemi.com
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SFH 313
SFH 313 FA
.Neu:
NPN-Silizium-Fototransistor SFH 313
New: Silicon NPN Phototransistor SFH 313 FA
fex06626
Area not flat
9.0
0.6 8.2
0.4 7.8 5.9
7.5 5.5
0.8
0.4
2.54 mm
spacing
ø5.1
ø4.8
fexf6626
Maße in mm, wenn nicht anders angegeben/Dimensions in mm, unless otherwise specified.
Anwendungen Applications
● Computer-Blitzlichtgeräte ● Computer-controlled flashes
● Lichtschranken für Gleich- und ● Photointerrupters
Wechsellichtbetrieb ● Industrial electronics
● Industrieelektronik ● For control and drive circuits
● “Messen/Steuern/Regeln”
Typ Bestellnummer
Type Ordering Code
SFH 313 Q62702-P1667
SFH 313-2 Q62702-P1751
SFH 313-3 Q62702-P1752
SFH 313 FA Q62702-P1674
SFH 313 FA-2 Q62702-P1753
SFH 313 FA-3 Q62702-P1754
Grenzwerte
Maximum Ratings
Die Fototransistoren werden nach ihrer Fotoempfindlichkeit gruppiert und mit arabischen
Ziffern gekennzeichnet.
The phototransistors are grouped according to their spectral sensitivity and distinguished
by arabian figures.
ϕ 1.0
50
0.8
60
0.6
70 0.4
80 0.2
0
90
100
1.0 0.8 0.6 0.4 0 20 40 60 80 100 120
TA = 25 °C, λ = 950 nm
Rel.spectral sensitivity SFH 313, Srel = f (λ) Rel.spectr.sensitivity SFH 313FA, Srel= f(λ) Dark current, ICEO = f (VCE), E = 0
OHF02332 OHF02331 OHF02341
100 100 10 2
nA
S rel % S rel % Ι CEO
80 80
10 1
70 70
60 60
50 50 10 0
40 40
30 30
10 -1
20 20
10 10
0 0 10 -2
400 500 600 700 800 900 nm 1100 400 500 600 700 800 900 nm 1100 0 10 20 30 40 50 V 70
λ λ V CE
Photocurrent IPCE = f (TA), Photocurrent Collector-emitter capacitance
VCE = 5 V, normalized to 25oC IPCE = f (Ee), VCE = 5 V CCE = f (VCE), f = 1 MHz
OHF01524 OHF02337 OHF02344
1.6 10 2 50
Ι PCE mA
Ι PCE 25 Ι PCE C CE pF
1.4
40
1.2 10 1
1.0
30
0
0.8 10
20
0.6
0.4 10 -1
10
0.2
0 10 -2 -3 0 -2
-25 0 25 50 75 C 100 10 10 -2 mW/cm 2 10 0 10 10 -1 10 0 10 1 V 10 2
TA Ee VCE
Photocurrent IPCE= f (VCE) Dark current Total power dissipation
E = parameter ICEO = f (TA), VCE = 10 V, E = 0 Ptot = f (TA)
OHF02336 OHF02342 OHF02340
10 2 10 2 250
mA nA mW
Ι PCE Ι CEO Ptot
mW 200
1
cm 2 10 1
mW
0.5 150
cm 2
1 0
10 10
mW
0.25
cm 2 100
mW
0.1 2
cm 10 -1
50
10 0 10 -2 0
0 10 20 30 40 50 V 70 0 20 40 60 80 ˚C 100 0 20 40 60 80 ˚C 100
VCE TA TA
IR333/H0/L10
Features
․High reliability
․High radiant intensity
․Peak wavelength λp=940nm
․2.54mm Lead spacing
․Low forward voltage
․Pb free
․The product itself will remain within RoHS compliant version.
Descriptions
․EVERLIGHT’S Infrared Emitting Diode(IR333/H0/L10) is a
high intensity diode , molded in a blue transparent plastic package.
․The device is spectrally matched with phototransistor , photodiode
and infrared receiver module.
Applications
․Free air transmission system
․Infrared remote control units with high power requirement
․Smoke detector
․Infrared applied system
IR333/H0/L10
Package Dimensions
IR333/H0/L10
IR333/H0/L10
Typical Electro-Optical Characteristics Curves
Fig.1 Forward Current vs. Fig.2 Spectral Distribution
Ambient Temperature
140 100
IF=20mA
120 Ta=25° C
80
100
80 60
60 40
40
20
20
0 0
-40 -20 0 20 40 60 80 100
4
980 10
960
3
10
940
2
10
920
1
900 10
-25 0 25 50 75 100 0 1 2 3 4
IR333/H0/L10
Typical Electro-Optical Characteristics Curves
Fig.5 Relative Intensity vs. Fig.6 Relative Radiant Intensity vs.
Forward Current Angular Displacement
30
100
1.0 40
0.9 50
10
0.8 60
0.7 70
80
0 0 1 2 3
10 10 10 10 10 4
0.6 0.4 0.2 0 0.2 0.4 0.6
IF-Forward Current (mA)
15 1.3
IF=20mA
10 1.2
IF=20mA
5 1.1
0 1
25 50 75 100 120 25 50 75 100 120
IR333/H0/L10
Reliability Test Item And Condition
The reliability of products shall be satisfied with items listed below.
Confidence level:90%
LTPD:10%
NO. Item Test Conditions Test Hours/ Sample Failure Ac/Re
Cycles Sizes Judgement
Criteria
1 Solder Heat TEMP.:260℃±5℃ 10secs 22pcs 0/1
2 Temperature Cycle H : +100℃ 15mins 300Cycles 22pcs IR≧U×2 0/1
5mins Ee≦L×0.8
L : -40℃ 15mins VF≧U×1.2
3 Thermal Shock H :+100℃ 5mins 300Cycles 22pcs 0/1
10secs U:Upper
L :-10℃ 5mins Specification
4 High Temperature TEMP.:+100℃ 1000hrs 22pcs Limit 0/1
Storage L:Lower
5 Low Temperature TEMP.:-40℃ 1000hrs 22pcs Specification 0/1
Storage Limit
6 DC Operating Life IF=20mA 1000hrs 22pcs 0/1
7 High Temperature/ 85℃ / 85% R.H 1000hrs 22pcs 0/1
High Humidity
IR333/H0/L10
Notes
1. Above specification may be changed without notice. EVERLIGHT will reserve authority on
material change for above specification.
2. When using this product, please observe the absolute maximum ratings and the instructions
for using outlined in these specification sheets. EVERLIGHT assumes no responsibility for
any damage resulting from use of the product which does not comply with the absolute
maximum ratings and the instructions included in these specification sheets.
3. These specification sheets include materials protected under copyright of EVERLIGHT
corporation. Please don’t reproduce or cause anyone to reproduce them without
EVERLIGHT’s consent.
LM741
LM741
Operational Amplifier
General Description output, no latch-up when the common mode range is ex-
ceeded, as well as freedom from oscillations.
The LM741 series are general purpose operational amplifi-
The LM741C is identical to the LM741/LM741A except that
ers which feature improved performance over industry stan-
the LM741C has their performance guaranteed over a 0˚C to
dards like the LM709. They are direct, plug-in replacements
+70˚C temperature range, instead of −55˚C to +125˚C.
for the 709C, LM201, MC1439 and 748 in most applications.
The amplifiers offer many features which make their appli-
cation nearly foolproof: overload protection on the input and
Features
Connection Diagrams
Metal Can Package Dual-In-Line or S.O. Package
00934102 00934103
Note 1: LM741H is available per JM38510/10101 Order Number LM741J, LM741J/883, LM741CN
Order Number LM741H, LM741H/883 (Note 1), See NS Package Number J08A, M08A or N08E
LM741AH/883 or LM741CH
See NS Package Number H08C
Ceramic Flatpak
00934106
Order Number LM741W/883
See NS Package Number W10A
Typical Application
Offset Nulling Circuit
00934107
www.national.com 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Electrical Characteristics (Note 5) (Continued)
Parameter Conditions LM741A LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Large Signal Voltage Gain TA = 25˚C, RL ≥ 2 kΩ
VS = ± 20V, VO = ± 15V 50 V/mV
VS = ± 15V, VO = ± 10V 50 200 20 200 V/mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
RL ≥ 2 kΩ,
VS = ± 20V, VO = ± 15V 32 V/mV
VS = ± 15V, VO = ± 10V 25 15 V/mV
VS = ± 5V, VO = ± 2V 10 V/mV
Output Voltage Swing VS = ± 20V
RL ≥ 10 kΩ ± 16 V
RL ≥ 2 kΩ ± 15 V
VS = ± 15V
RL ≥ 10 kΩ ± 12 ± 14 ± 12 ± 14 V
RL ≥ 2 kΩ ± 10 ± 13 ± 10 ± 13 V
Output Short Circuit TA = 25˚C 10 25 35 25 25 mA
Current TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 10 40 mA
Common-Mode TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
Rejection Ratio RS ≤ 10 kΩ, VCM = ± 12V 70 90 70 90 dB
RS ≤ 50Ω, VCM = ± 12V 80 95 dB
Supply Voltage Rejection TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
Ratio VS = ± 20V to VS = ± 5V
RS ≤ 50Ω 86 96 dB
RS ≤ 10 kΩ 77 96 77 96 dB
Transient Response TA = 25˚C, Unity Gain
Rise Time 0.25 0.8 0.3 0.3 µs
Overshoot 6.0 20 5 5 %
Bandwidth (Note 6) TA = 25˚C 0.437 1.5 MHz
Slew Rate TA = 25˚C, Unity Gain 0.3 0.7 0.5 0.5 V/µs
Supply Current TA = 25˚C 1.7 2.8 1.7 2.8 mA
Power Consumption TA = 25˚C
VS = ± 20V 80 150 mW
VS = ± 15V 50 85 50 85 mW
LM741A VS = ± 20V
TA = TAMIN 165 mW
TA = TAMAX 135 mW
LM741 VS = ± 15V
TA = TAMIN 60 100 mW
TA = TAMAX 45 75 mW
Note 2: “Absolute Maximum Ratings” indicate limits beyond which damage to the device may occur. Operating Ratings indicate conditions for which the device is
functional, but do not guarantee specific performance limits.
3 www.national.com
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Electrical Characteristics (Note 5) (Continued)
Note 3: For operation at elevated temperatures, these devices must be derated based on thermal resistance, and Tj max. (listed under “Absolute Maximum
Ratings”). Tj = TA + (θjA PD).
Thermal Resistance Cerdip (J) DIP (N) HO8 (H) SO-8 (M)
θjA (Junction to Ambient) 100˚C/W 100˚C/W 170˚C/W 195˚C/W
θjC (Junction to Case) N/A N/A 25˚C/W N/A
Note 4: For supply voltages less than ± 15V, the absolute maximum input voltage is equal to the supply voltage.
Note 5: Unless otherwise specified, these specifications apply for VS = ± 15V, −55˚C ≤ TA ≤ +125˚C (LM741/LM741A). For the LM741C/LM741E, these
specifications are limited to 0˚C ≤ TA ≤ +70˚C.
Note 6: Calculated value from: BW (MHz) = 0.35/Rise Time(µs).
Note 7: For military specifications see RETS741X for LM741 and RETS741AX for LM741A.
Note 8: Human body model, 1.5 kΩ in series with 100 pF.
Schematic Diagram
00934101
www.national.com 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Physical Dimensions inches (millimeters)
unless otherwise noted
5 www.national.com
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LM741
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)
www.national.com 6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
National does not assume any responsibility for use of any circuitry described, no circuit patent licenses are implied and National reserves
the right at any time without notice to change said circuitry and specifications.
For the most current product information visit us at www.national.com.
IMPORTANT NOTICE
Texas Instruments Incorporated and its subsidiaries (TI) reserve the right to make corrections, modifications, enhancements, improvements,
and other changes to its products and services at any time and to discontinue any product or service without notice. Customers should
obtain the latest relevant information before placing orders and should verify that such information is current and complete. All products are
sold subject to TI’s terms and conditions of sale supplied at the time of order acknowledgment.
TI warrants performance of its hardware products to the specifications applicable at the time of sale in accordance with TI’s standard
warranty. Testing and other quality control techniques are used to the extent TI deems necessary to support this warranty. Except where
mandated by government requirements, testing of all parameters of each product is not necessarily performed.
TI assumes no liability for applications assistance or customer product design. Customers are responsible for their products and
applications using TI components. To minimize the risks associated with customer products and applications, customers should provide
adequate design and operating safeguards.
TI does not warrant or represent that any license, either express or implied, is granted under any TI patent right, copyright, mask work right,
or other TI intellectual property right relating to any combination, machine, or process in which TI products or services are used. Information
published by TI regarding third-party products or services does not constitute a license from TI to use such products or services or a
warranty or endorsement thereof. Use of such information may require a license from a third party under the patents or other intellectual
property of the third party, or a license from TI under the patents or other intellectual property of TI.
Reproduction of TI information in TI data books or data sheets is permissible only if reproduction is without alteration and is accompanied
by all associated warranties, conditions, limitations, and notices. Reproduction of this information with alteration is an unfair and deceptive
business practice. TI is not responsible or liable for such altered documentation. Information of third parties may be subject to additional
restrictions.
Resale of TI products or services with statements different from or beyond the parameters stated by TI for that product or service voids all
express and any implied warranties for the associated TI product or service and is an unfair and deceptive business practice. TI is not
responsible or liable for any such statements.
TI products are not authorized for use in safety-critical applications (such as life support) where a failure of the TI product would reasonably
be expected to cause severe personal injury or death, unless officers of the parties have executed an agreement specifically governing
such use. Buyers represent that they have all necessary expertise in the safety and regulatory ramifications of their applications, and
acknowledge and agree that they are solely responsible for all legal, regulatory and safety-related requirements concerning their products
and any use of TI products in such safety-critical applications, notwithstanding any applications-related information or support that may be
provided by TI. Further, Buyers must fully indemnify TI and its representatives against any damages arising out of the use of TI products in
such safety-critical applications.
TI products are neither designed nor intended for use in military/aerospace applications or environments unless the TI products are
specifically designated by TI as military-grade or "enhanced plastic." Only products designated by TI as military-grade meet military
specifications. Buyers acknowledge and agree that any such use of TI products which TI has not designated as military-grade is solely at
the Buyer's risk, and that they are solely responsible for compliance with all legal and regulatory requirements in connection with such use.
TI products are neither designed nor intended for use in automotive applications or environments unless the specific TI products are
designated by TI as compliant with ISO/TS 16949 requirements. Buyers acknowledge and agree that, if they use any non-designated
products in automotive applications, TI will not be responsible for any failure to meet such requirements.
Following are URLs where you can obtain information on other Texas Instruments products and application solutions:
Products Applications
Audio www.ti.com/audio Communications and Telecom www.ti.com/communications
Amplifiers amplifier.ti.com Computers and Peripherals www.ti.com/computers
Data Converters dataconverter.ti.com Consumer Electronics www.ti.com/consumer-apps
DLP® Products www.dlp.com Energy and Lighting www.ti.com/energy
DSP dsp.ti.com Industrial www.ti.com/industrial
Clocks and Timers www.ti.com/clocks Medical www.ti.com/medical
Interface interface.ti.com Security www.ti.com/security
Logic logic.ti.com Space, Avionics and Defense www.ti.com/space-avionics-defense
Power Mgmt power.ti.com Transportation and Automotive www.ti.com/automotive
Microcontrollers microcontroller.ti.com Video and Imaging www.ti.com/video
RFID www.ti-rfid.com
OMAP Mobile Processors www.ti.com/omap
Wireless Connectivity www.ti.com/wirelessconnectivity
TI E2E Community Home Page e2e.ti.com
Mailing Address: Texas Instruments, Post Office Box 655303, Dallas, Texas 75265
Copyright © 2011, Texas Instruments Incorporated