BAB 2
Menurut Bohlander dan Snell (2010 : 04) manajemen sumber daya manusia
Menurut Mathis dan Jackson (2006 : 05) manajemen sumber daya manusia
Hoon (2002 : 4), manajemen sumber daya manusia adalah suatu fungsi yang
untuk digunakan karyawan dalam mencapai tujuan individu maupun organisasi. Jadi,
dari berbagai definisi sumber daya manusia diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah suatu fungsi dari organisasi yang terdiri
atas proses dan sistem yang dapatmempengaruhi kepegawaian agar dapat berjalan
efektif dan efisien sehingga tujuan individu karyawan dan organisasi keseluruhan
dapat tercapai.
8
1.) Recruitment
Merupakan pengembangan kumpulan calon tenaga kerja yang berhubungan
dengan rencana sumber daya manusia (Stoner, Freeman, dan Gilbert : 71).
Tujuan dari recruitment adalah menyediakan kelompok calon tenaga kerja yang
cukup banyak agar manajer dapat memilih calon karyawan yang mempunyai
apakah akan menerima tawaran tersebut atau tidak (Stoner, Freeman, dan
Gilbert : 79)
Gilbert : 87).
5) Compensation Management
Tahap yang terakhir adalah proses pemberian kompensasi, dimana setiap
151).
2.2 Seleksi
organisasional bagi seorang pemberi kerja mungkin berasal dari perubahan dalam
program insentif, pelatihan yang lebih baik atau rancangan pekerjaan yang lebih
baik. Namun jika pemberi kerja tidak memulainya dengan banyak orang yang
dibutuhkan yang memiliki kapabilitas yang sesuai yang siap untuk bekerja, banyak
definisi dari seleksi adalah proses pemilihan banyak orang yang memiliki kualifikasi
Definisi lain dari seleksi menurut Justine T. Sirait (2006:69) adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk dapat mengambil
keputusan tentang siapa-siapa dari calon pegawai yang paling tepat (memenuhi
syarat) untuk bisa diterima menjadi pegawai dan siapa-siapa yang seharusnya
yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja yang qualified dan
kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan.
perusahaan. Tujuan dari proses seleksi adalah untuk memilih orang yang cocok
sebuah organsasi memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk berhasil. Organisasi-
organisasi biasanya menolak sebagian besar pelamar. Dalam beberapa situasi, sekitar
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar
baru. Proses ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
11
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2010:61) proses tersebut
1. Penerimaan Pendahuluan
2. Tes-tes Penerimaan
a. Interview
b. Tes Psikologi
d. Pusat penilaian
e. Biodata
f. Referensi
3. Wawancara Seleksi
4. Pemeriksaan Referensi
a. Personal References
12
b. Employment References
5. Evaluasi Medis
bertanggung jawab atas para karyawan baru yang diterima. Oleh karena itu,
7. Keputusan Penerimaan
kembali para pelamar yang ditolak untuk lowongan pekerjaan yang lain
karena mereka telah melewati berbagai macam proses seleksi. Surat lamaran
para pelamar yang diterima merupakan data awal file personalia dan berisi
13
selanjutnya.
penting yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi ini, yaitu reliabilitas
lainnya yang sangat superior, tekanan waktu atau terpesona pada kemampuan
dengan validitas adalah skor yang diberikan pada waktu tes atau wawancara
sesuai dengan kinerja pekerjaan yang nyata. Hasil tes seseorang dikatakan
valid, bila skornya tinggi dan kenyataan di dalam lapangan memang sesuai.
Metode seleksi mungkin saja dapat dipercaya tetapi tidak valid, namun
metode seleksi yang tidak dapat dipercaya tentu saja tidak akan valid.
• Surat-surat rekomendasi
• Borang lamaran
• Tes kepribadian
• Tes psikologi
14
• Wawancara
• Assessment center
• Drug test
• Honesty test
• Handwriting analysis
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2010:178) dalam hal ini
perlu disadari bahwa proses seleksi karyawan baru merupakan kegiatan penting bagi
keberhasilan perusahaan. Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2010:179-
180), sistem seleksi yang efektif pada dasarnya memiliki 3 sasaran, yaitu :
a) Keakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat
kerja?
Perhitungan dengan menggunakan komputer yang menghasilkan jawaban
yang salah?
b) Keadilan, artinya memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi
konsisten
Menggunakan standar penerimaan yang sama untuk semua pelamar
15
oleh manajemen. Sementara itu, karyawan semakin sering berpindah perusahaan dan
karier, untuk mendapatkan predikat karyawan yang ideal dan dapat memenuhi
proses seleksi yang efektif agar dapat mengidentifikasikan siapa yang mampu dan
mau melaksanakan suatu pekerjaan selama jangka waktu tertentu. Veithzal Rivai dan
Ella Jauvani Sagala (2010:180-181) menyatakan bahwa tanpa sistem seleksi yang
biaya.
b. Motivasi karyawan yang rendah.
c. Kualitas pelayanan yang rendah atau menurun yang dirasakan oleh
pelanggan.
d. Kurangnya upaya manager / supervisor dalam membimbing
diharapkan.
16
yang mereka miliki. Jenis-jenis seleksi menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani
Sagala (2010:181-182) :
a) Seleksi Administrasi
1) Ijazah
2) Riwayat hidup
4) Surat lamaran
6) Pas foto
8) Pengalaman kerja
9) Umur
1) Wawancara
2) Praktik
3) Kesehatan / medis
2.3 Rekrutmen
menggambarkanperekrutansebagaipencariandanakuisisi calon
mereka.
mengaturprosesperekrutansebagaiterdiri dariprosedurempatbertahapsistematis.
rekrutmen adalah proses menarik banyak orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah
yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam
organisasi.
18
untuk mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian,
dalam perencanaan kepegawaian. Aktivitas rekrutmen dimulai pada saat calon mulai
dicari dan berakhir tatkala lamaran mereka diserahkan. Melalui rekrutmen, individu
dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada
1) Metode Tertutup
2) Metode Terbuka
memasang iklan pada media massa, cetak maupun elektronik, agar tersebar
19
lebih besar.
dua, yaitu:
1). Walk-ins, dan Write-ins (Pelamar yang datang dan menulis lamaran
sendiri),
3). Pengiklanan (surat kabar, majalah, televisi, radio dan media lainnya).
siap kerja
membutuhkan.
2.3.4Penempatan Karyawan
yaitu:
21
kualifikasi kondisi fisik dan mental yang dimiliki pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan untuk mengisi jabatan tertentu. Sehingga the right
man on the right place tercapai. Keputusan penempatan lebih banyak dibuat
oleh manajer lini dan supervisor karyawan dalam divisi tertentu. Peranan
departemen SDM adalah memberikan usulan dan nasihat kepada manajer lini
karyawan.
2.4 Pelatihan
dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada
organisasi. Sedangkan Menurut Ivancevich dan Lee Soo Hoon (2002:145) pelatihan
tujuan organisasi.
padapencapaianpeningkatantujuan organisasi.
bahwa pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai
untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Menurut Barak dalam Jimoh (2011)
perusahaanmenguntungkan.
adalah salah satu jenis proses pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan
keterampilan di luar sistem pengembangan SDM yang berlaku dalam waktu yang
relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori.
untuk belajar.
atau diterapkan.
memenuhi kebutuhan.
untuk:
24
negeri
keterampilan dasar untuk bekerja dengan teknologi yang baru, seperti proses-
(3) Membantu para karyawan dalam memahami cara bekerja secara efektif
dan efisien di dalam tim agar dapat memberikan kontribusi terhadap produk
cara yang baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi pada
organisasi/perusahaan
(6) Mempersiapkan para karyawan untuk menerima dan bekerja lebih efektif
organisasi/perusahaan. Pelatihan yang kurang baik, tidak sesuai atau tidak memadai
bisa menjadi sumber frustasi bagi setiap orang yang terlibat. Maka untuk
dari pelatihan itu sendiri. Proses pelatihan menurut Kaswan (2011) adalah sebagai
berikut:
pelatihan. Karakteristik itu antara lain sikap dan motivasi serta keterampilan
dasar.
ditetapkan.
26
Gary Dessler (2006), ada berbagai metode yang digunakan perusahaan untuk
Evaluasi Program pelatihan OJT yang paling dikenal adalah metode coaching
(2) Magang
di pekerjaan. Hal ini digunakan dengan melibatkan orang yang belajar itu
kepada karyawan. Dalam setiap langkah daftarkan pula hal penting yang
dilakukan.
27
memberikan orang yang belajar itu jawaban timbal balik yang akurat.
dilakukan karena biaya peralatan yang terlalu mahal atau terlalu bahaya untuk
Byars dan Rue (2006, p223) mengungkapkan bahwa penilaian kinerja adalah
Saat dilakukan secara tepat, penilaian kinerja tidak hanya memungkinkan karyawan
mengetahui seberapa baik merek berkinerja tetapi juga mempengaruhi tingkat usaha
dan arahan tugas mereka di masa depan. Sedangkan, menurut Mathis dan Jackson
(2006: 382), penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
mereka.
Salah satu penggunaan yang paling umum dari penilaian kinerja adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan (Byars dan Rue, 2006: 223).
kinerja. Dalam hal ini, penilaian kinerja digunakan sebagai sarana untuk
pengetahuan. Jenis umpan balik ini menjelaskan harapan pekerjaan dari manajer
29
kepada para karyawan. Umpan balik ini sering harus diikuti dengan pelatihan oleh
manajer untuk memandu usaha kerja karyawan (Byars dan Rue, 2006: 223-224).
Selain itu, dua penggunaan penting lain dari informasi yang diambil dari
penilaian kinerja adalah (1) input bagi validasi prosedur-prosedur kerja yang dipilih
dan (2) input bagi perencanaan sumber daya manusia (Byars dan Rue, 2006: 224).
kinerja dalam dua peran yang memiliki potensi konflik. Peran pertama untuk
lainnya mengenai karyawan. Promosi atau pemecatan dapat tergantung pada peran
ini, di mana sering kali menciptakan tekanan bagi para manajer untuk melakukan
penilaian. Peran kedua berfokus pada pengembangan individu. Dalam peran ini,
hakim, yang akan mengubah atmosfer hubungan. Peran kedua tersebut menekankan
Penilaian kerja dapat terjadi dalam dua cara: secara informal atau secara
mencegah kejutan selama evaluasi formal. (Mathis dan Jackson, 2006: 385)
30
adalah formal, dan di mana ada sistem untuk melaporkan kesandan observasi
manajerial pada kinerja karyawan. Satu survei menunjukkan bahwa hampir 90% dari
pemberi kerja mempunyai satu sistem atau proses manajemen kinerja formal (Mathis
karyawan secara realistis dan adil (Mathis dan Jackson, 2006: 388).
pada kinerja supervisor dan manajer (Mathis dan Jackson, 2006: 389).
390).
kinerja. Salah satu contoh dari penilaian ini adalah ketika dimana
Selain itu, pelanggan dan klien dari sebuah organisasi juga adalah
sumber nyata untuk penilaian dari luar (Mathis dan Jackson, 2006:
391).
umpan balik dari awal dan untuk terlibat dalam tindak lanjut yang
penilaian ini, manajer, rekan kerja, pelanggan pemasok atau kolega diminta untuk
manusia menyediakan hasilnya bagi karyawan (Byars dan Rue, 2006: 225).
32
Metode yang paling sederhana untuk menilai kinerja adalah metode penilaian
kategori. Metode penilaian kategori yang paling umum adalah skala penilaian grafis
sering digunakan. Ada dua jenis skala penilaian grafis yang digunakan di
masa kini. Jenis yang pertama dan yang paling umum memberikan daftar
kriteria pekerjaan seperti kuantitas kerja, kualitas kerja, kehadiran dan lain-
spesifik dan efektivitas dari masing-masing hal yang dinilai (Mathis dan
2006: 396).
Kerangka pemikiran
33
Rekrutmen
( X1 )
Penilaian kinerja
Pelatihan terhadap diri
sendiri( Z )
(Y)
-Penempatan
Seleksi
( X2 )
Sumber : -Keadilan
Hasil pengolahan data,2013
Hipotesis
Hipotesis
Hipotesis
Hipotesis
Hipotesis
Hipotesis
Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh seleksi dan rekrutmen terhadap penilaian kinerja.
Hipotesis
Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh seleksi dan rekrutmen terhadap pelatihan yang
H1: Ada pengaruh seleksi dan rekrutmen terhadap pelatihan yang berdampak
Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh seleksi dan rekrutmen yang berdampak kepada
H1: Ada pengaruh seleksi dan rekrutmen yang berdampak kepada penilaian