Anda di halaman 1dari 6

KIE PENYAKIT

1. ISPA/Influenza J11 Influenza, virus not identified


Konseling dan Edukasi
a. Edukasi untuk individu dan lingkungannya, penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga
lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan rumah sehat terutama ukuran jendela untuk
pencahayaan dan ventilasi serta kepadatan hunian. Untuk mencegah penyebaran terhadap
orang-orang terdekat dan untuk memutuskan rantai penularan, maka perlu diberikan edukasi
etika batuk dan pemakaian masker.
b. Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap keluarga dan orang-orang terdekat juga
penting seperti peningkatan higiene dan sanitasi lingkungan.

2. Osteoartritis M19.9 Osteoarthrosis other


Konseling dan Edukasi
Modifikasi gaya hidup, dengan cara:
a. Menurunkan berat badan
b. Melatih pasien untuk tetap menggunakan sendinya dan melindungi sendi yang sakit
3. Diabetes Melitus Tipe 2 E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus
Konseling dan Edukasi
Edukasi meliputi pemahaman tentang:
- Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol
- Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya olahraga, menghindari rokok, dan
menjaga pola makan.
- Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu
- Perencanaan Makan
 Disesuaikan dengan kebiasaan makan pasien, dibagi menjadi tiga porsi besar dan dua
kali snack/makanan ringan
 Untuk porsi besar sebagai berikut:
Kopi tawar

Buah Nasi/ atau


Karbohidrat
Teh tawar
lain
+
Sayuran
Protein

Keterangan:
Karbohidrat lain = jagung, kentang, mie, roti
Protein = ikan (lele, bandeng, ikan asin, pindang, klothok), daging, ayam, tahu,
tempe
- Latihan Jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-5 kali seminggu selama kurang lebih 30-60
menit minimal 150 menit/minggu intensitas sedang). Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki
ke pasar, menggunakan tangga, berkebun, harus tetap dilakukan.

4. Hipertensi Esensial I10 Essential (primary) hypertension


Konseling dan Edukasi
a. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan yang harus
diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah) dan pemakaian
jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja tiap-
tiap obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari.
b. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol pengobatan
dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
c. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan pasokan obat-
obatan dan minum obat teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada gejala.
d. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar melakukan pengukuran kadar gula
darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan komplikasi hipertensi
dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.
e. Modifikasi gaya hidup:
Penurunan berat badan Jaga berat badan ideal
Diet Diet kaya buah, sayuran, produk
rendah lemak dengan jumlah lemak
total dan lemak jenuh yang rendah
Pembatasan asupan garam Mengurangi garam (1 sendok teh
garam per hari)
Aktivitas fisik Aktivitas fisik yang teratur (misal:
jalan cepat) 30 menit sehari, hampir
setiap hari dalam seminggu
Stop alkohol dan rokok

5. Gastritis K29.7 Gastritis, unspecified


Konseling dan Edukasi
Menghindari pemicu terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering
dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut
kembung seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.

6. Gastroenteritis (Kolera dan Giardiasis) A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed


infection origin
Konseling dan Edukasi
Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada keluarga untuk membantu asupan cairan.
Edukasi juga diberikan untuk mencegah terjadinya GE dan mencegah penularannya.
Pencegahan diare pada pasien anak menurut Pedoman Tatalaksana Diare Departemen
Kesehatan RI (2006) adalah sebagai berikut:
a. Pemberian ASI
b. Pemberian makanan pendamping ASI
c. Menggunakan air bersih yang cukup
d. Mencuci tangan
e. Menggunakan jamban
f. Membuang tinja bayi dengan benar
g. Pemberian imunisasi campak

7. Pioderma L01 Impetigo; L02 Cutaneous abscess, furuncle, and carbuncle; L08.0
Pyoderma
Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit dengan menjaga kebersihan diri dan
stamina tubuh.

8. Dermatitis Atopik L20 Atopic dermatitis


Konseling dan Edukasi
a. Penyakit bersifat kronis dan berulang sehingga perlu diberi pengertian kepada seluruh
anggota keluarga untuk menghindari faktor risiko dan melakukan perawatan kulit secara benar.
b. Memberikan informasi kepada keluarga bahwa prinsip pengobatan adalah menghindari
gatal, menekan proses peradangan, dan menjaga hidrasi kulit.
c. Menekankan kepada seluruh anggota keluarga bahwa modifikasi gaya hidup tidak hanya
berlaku pada pasien, juga harus menjadi kebiasaan keluarga secara keseluruhan.

9. Konjungtivitis infeksi H10.9 Conjunctivitis, unspecified


Konseling dan Edukasi
a. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau
mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
b. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
c. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.

10. Hordeolum H00.0 Hordeolum and other deep inflammation of eyelid


Konseling dan Edukasi
Penyakit hordeolum dapat berulang sehingga perlu diberi tahu pasien dan keluarga untuk
menjaga higiene dan kebersihan lingkungan.
11. Otitis Media Supuratif Kronik H66.1. Chronic tubotympanic suppurative otitis
media; H66.2. Chronic atticoantral suppurative otitis media; H66.3. Other chronic
suppurative otitis media
Konseling dan Edukasi
a. Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam.
b. Menjaga agar telinga tidak kemasukan air.
c. Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga dengan penanganan
yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan dapat mengakibatkan hilangnya
pendengaran serta komplikasi lainnya.

12. Tension Headache G44.2 Tension–type headache


Konseling dan Edukasi
1. Keluarga ikut meyakinkan pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala
atau otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya tumor otak atau penyakit intrakranial
lainnya.
2. Keluarga ikut membantu mengurangi kecemasan atau depresi pasien, serta menilai adanya
kecemasan atau depresi pada pasien.

13. Asma Bronkial (Asma Stabil) J45 Asthma


Konseling dan Edukasi
-Memberikan informasi kepada individu dan keluarga mengenai seluk beluk penyakit, sifat
penyakit, perubahan penyakit (apakah membaik atau memburuk), jenis, dan mekanisme kerja
obat-obatan dan mengetahui kapan harus meminta pertolongan dokter.
-Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor berat asma secara berkala (asthma
control test/ACT)
-Pola hidup sehat.
-Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
a) Menghindari setiap pencetus.
b) Menggunakan bronkodilator/ steroid inhalasi sebelum melakukan exercise untuk mencegah
exercise induced asthma.

14. Polimialgia Reumatik M53.3 Polymyalgia rheumatica


Konseling dan Edukasi
Edukasi keluarga bahwa penyakit ini mungkin menimbulkan gangguan dalam aktivitas
penderita, sehingga dukungan keluarga sangatlah penting.
15. Varisela B01.9 Varicella without complication (Varicella NOS)
Konseling dan Edukasi
Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada anak yang
imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena
itu, pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya dikarantina untuk
mencegah penularan.

Anda mungkin juga menyukai