Anda di halaman 1dari 4

BAB 25 AKUNTANSI UNTUK ENTITAS PARTAI POLITIK :

STUDI PARTAI POLITIK DI INDONESIA


PENDAHULUAN
Modal dasar untuk menciptakan pemerintahan yang solid & berwibawa dengan
pengawasan efektif dari lembaga legislatif, adalah dengan mewujudkan
demokrasi yang berkredibilitas.
Pertanggungjawaban keuangan yang transparan oleh partai politik merupakan
bentuk kepatuhan terhadap undang undang partai politik & undang undang
pemilu.
Selain menekan potensi kecurangan dalam penggalangan dana, standarisasi
laporan keuangan partai politik juga bisa dijadikan dasar pertimbangan untuk
menetapkan pilihan secara cerdas & rasional.
Sementara itu, realitas yang ada menunjukkan masih lemahnya kesadaran &
kepatuhan partai politik untuk membuat laporan pertanggungjawaban atas
penggunaan dananya.
Artikel ini akan membahas tentang sistem akuntansi pada partai politik yang
selama ada berjalan & apakah perlu mengembangkan standar akuntansi yang
khusus mengatur perlakuan akuntansi & pelaporan keuangan sesuai dengan
karakteristik partai politik.

PARTAI POLITIK SEBAGAI SEBUAH ENTITAS :


PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, DAN LINGKUNGANNYA
Definisi Partai Politik
Pengertian partai politik menurut UU RI No 2 Tahun 2008 adalah organisasi yang
bersifat nasional & dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak & cita cita untuk memperjuangkan &
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa & negara, serta
memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila & UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Tujuan Partai Politik
Tujuan umum partai politik adalah sebagai berikut :
 Mewujudkan cita cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam NKRI.
 Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan tujuan khusus partai politik adalah untuk memperjuangkan cita cita
para anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara
yang diwujudkan secara konstitusional.
Fungsi & Peran Partai Politik
Sebagai salah satu lembaga demokrasi, partai politik berfungsi sebagai berikut :
 Partai politik berfungsi untuk mengembangkan kesadaran atas hak &
kewajiban politik rakyat.
 Partai politik berfungsi menyalurkan kepentingan masyarakat dalam
pembuatan kebijakan negara.
 Partai politik berfungsi untuk membina & mempersiapkan anggota
masyarakat untuk mengisi jabatan politik sesuai dengan mekanisme
demokrasi.
 Partai politik sebagai sarana pengatur konflik dengan mengatasi
persaingan & perbedaan pendapat dalam masyarakat.
Karakteristik Aktivitas Partai Politik
Pada dasarnya aktivitas politik adalah aktivitas untuk memperoleh, mengelola, &
mengatur kekuasaan sebagai amanat & mandat dari konstituennya dengan cara
yang demokratis.
Keberhasilan suatu partai politik diukur dengan banyaknya jumlah suara yang
direbutnya lewat pemilu.
Struktur & Mekanisme Dalam Organisasi Partai Politik
 Sekretariat.
Sekretariat ini ada di tingkat pusat, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan,
& desa. Biaya yang keluar untuk menjalankan sekretariat ini dapat
digolongkan kepada biaya rutin.

 Rapat yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam partai.


Kongres yang menentukan kepemimpinan biasanya dalam jangka waktu
tertentu. Juga ada rapat kerja baik di tingkat nasional, daerah, cabang
atau ranting. Ada pula rapat rutin di sekretariat.

 Kegiatan pencarian dana.


Karena partai politik tidak boleh memiliki badan usaha & tidak boleh
memiliki saham, maka cara pencarian dana politik adalah lewat
sumbangan pribadi dari anggota, sumbangan yang sah menurut hukum
seperti dari perusahaan atau kegiatan khusus yang dikoordinasi untuk
pencarian dana.

 Kegiatan kampanye.
Kegiatan dalam kampanye ini antara lain perjalanan kampanye oleh calon
legislatif atau calon presiden, rapat akbar, iklan di media massa,
pembuatan poster, pembuatan bendera, rally, & kegiatan karitatif.

 Kegiatan pendidikan politik.


Partai juga melakukan seminar, lokakarya, diskusi atau pelatihan untuk
anggota, pengurus, & simpatisannya.

 Kegiatan partai politik di luar kampanye banyak yang spontan dilakukan,


baik oleh calon legislatif dan atau capres ataupun oleh anggota &
fungsionaris di tingkat daerah.

 Partai membentuk yayasan atau think-tank untuk menyebarluaskan


ideologi maupun pengaruhnya.

 Kekayaan partai.
Kekayaan partai bisa berbentuk gedung, kantor, kendaraan, alat kantor,
dll. Kekayaan ini bisa didapat dari hibah, membeli sendiri dari dana partai
atau membeli dengan dana dari sumbangan donatur.

BAB 27 AKUNTANSI UNTUK ENTITAS TEMPAT IBADAH


PENDAHULUAN
Berdasarkan ukuran kepemilikannya, organisasi dibagi menjadi 2 yaitu organisasi
sektor privat / swasta & organisasi sektor publik.
Namun Untoro (2010) menemukan adanya pembedaan antara organisasi sektor
privat dengan organisasi sektor publik dengan menggunakan pendekatan
kepublikan.
Organisasi sektor publik seringkali dipandang sebagai organisasi yang dianggap
tidak efisien & jauh tertinggal dengan kemajuan & perkembangan yang terjadi di
sektor swasta sehingga kedudukannya dianggap lebih rendah & tertinggal jauh
dibandingkan dengan sektor swasta, kondisi ini juga terjadi pada tempat ibadah.
Selama ini tempat ibadah hanya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan atau
melayani aktivitas ritual peribadatan seperti sholat, berdoa, sembahyang,
menyembah, berdzikir, dll. Namun sebenarnya tempat ibadah apabila disadari
sebagai salah satu bentuk organisasi memiliki peranan yang sangat strategis
dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat bahkan tidak kalah strategisnya
dengan jenis organisasi publik lainnya.

TEMPAT IBADAH SEBAGAI SEBUAH ENTITAS :


KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGANNYA
Entitas seringkali diartikan sebagai satuan organisasi. Entitas & akuntansi
memiliki keterkaitan yang sangat erat karena dalam salah satu asumsi dasar
akuntansi terdapat asumsi entitas akuntansi.
Organisasi tempat ibadah merupakan organisasi yang fokus gerakannya terkait
dengan agama tertentu yang menyangkut juga permasalahan ibadah atau
menjalankan segala kewajiban Tuhan terkait agama atau kepercayaan tertentu.
Tujuan Organisasi Peribadatan
Tujuan utama organisasi peribadatan adalah untuk memberikan pelayanan dan
menyelenggarakan seluruh aktivitas yang dibutuhkan maupun yang telah
menjadi ritual ibadah rutin dalam organisasi keagamaan yang bersangkutan. Jadi
inti tujuan dari semua organisasi keagamaan adalah untuk melayani umat atau
pengikut agamanya.
Pelayanan bagi umat ini dapat dimaknai secara sempit & luas. Secara sempit,
pelayanan yang dilakukan oleh organisasi keagamaan kepada umatnya
bertujuan agar proses peribadatan di dalam organisasi keagamaan tersebut
dapat dijalankan sebaik mungkin. Namun dalam konteks pelayanan secara luas
dapat dimaknai sebagai pelayanan kepada umat secara menyeluruh
menyangkut berbagai aspek kehidupan beragama & bermasyarakat dari umat
beragama tersebut.
Meskipun tujuan utamanya adalah untuk pelayanan umat, bukan berarti
organisasi keagamaan tidak memiliki tujuan keuangan. Tujuan keuangan
ditujukan untuk mendukung terlaksananya tujuan pelayanan peribadatan yang
memadai yang memenuhi standar sesuai dengan aturan ajaran agama tersebut
serta menunjang tujuan lainnya seperti tujuan sosial kemasyarakatan &
pendidikan. Tentunya tujuan keuangan ini bukan untuk memperoleh keuntungan
tetapi lebih ke arah bagaimana membiayai kebutuhan beribadah umat dalam
tempat ibadah & fungsi sosial keagamaan lainnya.
Seperti organisasi atau lembaga publik lainnya, organisasi keagamaan juga
tengah mengalami tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya
ekonomis & biaya sosial, serta dampak positif & negatif dari aktivitas yang
dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai