1. Uji tabung
Sari dalam petrolium eter
sari ini mengandung zat kimia yang larut dalam minyak. Misalnya aatsiri,lemak dan asam
lemak tinggi, steroiid dan triterpenoid, juga karotenoid.
Cara penyarian :
25 gram serbuk simplisia dengan petrolium eter ( sampai serbuk terendam ) dengan
cara mengocokkan berkali-kali hingga larutan menyari jernih.
pekatkan sari petrolium eter sampai kira-kira 25 ml, sisihkan sebanyak 2 ml untuk uji
KLT
2. lemak dan asam lemak
uapkan 5 ml sari petrolium eter sampai kering, tambahkan larutan KOH 0,5 N dalam
etanol
refluks di tangas air sehingga tidak terlihat tetesan minyak pada permukaan cairan,
hilangkan etanol dengan cara dipanaasskan pada suhu 80⁰C di atas tangas air
lakukan penyulingan untuk menghilangkan etanol, sisa dilarutkan kembali dalam air
panas. dinginkan
sari dengan eter pada corong pisah berkali-kali tiap kali dengan 10 ml eter. pisahkan
sari eter, gunakan untuk identifikasi steroid,triterpenoid,dann karotenoid.
sari air alkalis mengandung asam lemak tinggi.
3. Steroid dan triterpenoid
uapkan 5 ml sari eter pada identifikasi lemak dan asam lemak tinggi sampai kering
larutkan sisanya dalam 0,5 ml anhidrida asam asetat P,tambahkan 0,5 ml kloroform P
tuangkan larutan tersebut pada tabung reaksi yang kering, teteskan asam sulfat pekat
melalui dinding tabung ( reaksi lieberman Burchard ). Adanya steroid atau
triterpenoid ditunjukkan dengan terjadinya cincin coklat kemerahan atau ungu pada
batas dua larutan, sedangkan bagian atas larutan menjadi hijau atau ungu.
Sari dalam eter
Sari ini mengandung senyawa alkaloid, senyawa-senyawa fenolik ( fenol-fenol, asam
fenolat, fenilpropanoid,flavonoid, antrakinon, xanton, dan stiben ), komponen minyak atsiri
tertentu, asam lemak.
Cara penyarian :
sari kembali serbuk sisa penyarian petrolium eter dengan eter P.
kocok berkali-kali sehingga hasil pengocokan terakhiir bila diupkan tidak
meninggalkan sisa
pekatkan sari eter yang diperoleh sampai 30 ml, sisihkan sebanyak 5 ml untuk KLT
1. alkaloid
uapkan 10 ml sari eter, larutkan sisanya dalam 1,5 ml asam klorida 2 %
bagi larutan menjadi 3 sama banyak dalam tabung reaksi. tabung 1 sebagai
pembanding,tabung 2 direaksikan dengan pereaksi Dragendorff ( 3-4 tetes ), tabung
3 ditetesi pereaksi Mayer atau reaksi pengendap lain. Adanya endapan menunjukan
kandungan alkaloid dalam simplisia dan ditegaskan dengan uji KLT
2. senyawa fenolik
Uapkan lebih kurang 1 ml sari eter, tetesi sisanya dengan larutan FeCl₃. Adanya
senyawa fenolik terutama fenol bebas, ditunjukkan dengan warna hijau, ungu, biru,
sampai hittam.
a. Fenol-fenol
Uapkan 1 ml sari eter, tetesi sisa dengan campuran kalium heksasianoferat (
III ) dan FeCl₃. Adanya feenol-fenol ditunjukan dengan munculnya warna biru
sampai hitam.
b. Fenilproppanoid
c. Flavonoid
uapkan 3 ml sari eter, larutkan sisanya dalam 1-2 ml mmetanol 50 %,
panaskan bila pelu.
tambahkan logam Mg dan 4 tetes HCl pekat. adanya aglukon
flavonoid diitunjukkan dengan terjadinya warna merah atau jingga
d. Antrakinon
tuangkan 3 ml sari eter ke dalam tabung reaksi.
tambahkan 1 ml amonia 25% atau NaOH 10%,, kemudian kocok. bila
larutan berubah warna menjadi merah, menunjukkan adanya
antrakuinon.
3. Asm lemak
Uapkan 5 ml sari eter sampai kering. Jjiika sisa berminyak, maka pada sari eter
tersebut terdapat asam lemak. Identifikasi asam lemak dilakukan dengan
kromatografi lapis tipis.
Sari etanol air
Cara penyarian
sari serbuk sisa penyarian eter dengan campuran etanol 70% berkali-kali
hingga pelarut hampiir jernih
pekatkan sari yang diperoleh menjadi 40 ml. sisihkan 5 ml , pekatkan,
gunakan sebagai pelarut percobaan untuk KLT
1. Garam alkkaloid, allkaloid basa kuantener, dan amina teroksidasi
Uapkan 10 ml sari etanol-air, tambahkan HCl 10 % pada sisanya sambil
dipanaskan dan diaduk.
Bagi larutan menjadi 2. Larutan 1 untuk garam alkaloid, larutan 2 untuk amina
teroksidasi dan basa kuantioner.
a) Larutan I
tambahkan amonia encer hingga pH 8-9, sari dengan kloroform
upkan sari kloroform ssampai kering, larutkan sisanya dalam HCl 2%
sisihkan 0,5 ml untuk larutan percobaan KLT alkaloid, bagi sisa
larutan menjadi tiga bagian. tabung A sebagai pembanding, tabung
B direaksikan dengan Mayer LP , tabung C direaksikan dengan
dragendorff LP atau reagen pengendap lain. adanya alkaloid
ditunjukkan dengan timbulnya endapan atau kekeruhan pada
larutan percobaan. selain itu adanya alkaloid dapat pula ditunjukka
denga KLT.
b) Larutan II
Tambahkan sedikit NaCl padat sambil diaduk,saring larutan.
Cuci kertas saring dengan HCl 10% LP, sisihkan 0,5 ml untuklarutan
percobaan KLT
Uji sisa larutan dengan meyer LP atau Dragendroff,adanya
kekeruhan menunjukkan adanya kuartener atau amina teroksidasi.
2. Antosian
Warna larutan menjadi merah jika sari dalam etanol-air bereaksi asam. Tetapi menjadi
ungu jika pH netral dan berwarna biru atau hijau jika bereaksi alkaliss. Perubahan
warna demikian menunjukkan adanya antosian. selain itu dapat ditunjukkan dengan
KLT.
3. Glikosida
Tambahkan 15 ml HCl 10% LP kedalam 20 ml sari etanol air.
Refluks selama 30 menit, dinginkan.
Sari larutan tersebut kedalam corong pisah sebanyak 3 kali,masing-masing
dengan 8 ml eter P
Pisahkan lapisan eter, tambahkan natrium sulfat anhidrat. Sisihkan sebagian
untuk uji KLT.
Gunakan sisa sari eter untuk pengujian aglikon steroid,triterpenoid,
kumarin,dll (seperti pada sari eter )
Netralkan fase air-asam dan gunakan untuk pengujian gula dengan pereaksi
Molisch.
4. Saponin
Uapkan 2 ml sari etanol-air hingga kira-kira tinggal separuhnya.
Encerkan dengan air sama banyak, kemudia kocok selama 15 menit.
Terbentuknya buih stabil menunjukkan adanya saponin. Bisa juga ditunjukkan
dengan pereaksi liebermann-Buchard yang didasarkan atas reaksi terhadap
aglikon triterpenoid atau steroid yang menyusunnya.
5. Tanin
Encerkan 1 ml sari etanol-air dengan 2 ml air.
Tambahkan FeCl₃ P. Munculnya warna biru-hijau kehitaman menunjukkan
adanya tanin. Dapat pula ditunjukkan dengan uji KLT.
6. Karbohidrat
Kemungkinan sedikit senyawa karbohidrat dapat tersari dalam etanol-air. Sebagian
masih terdapat pada sserbuk sisa penyarian bersama dengan senyawa-senyawa
anorganik.
a) Uapkan 2 ml sari etanol-air hingga kering. Tambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat,
tambahkan pereaksi Molisch. Terbentuknya warna merah menunjukkan adanya
kerbohidrat.
b) Enaptuangkan 5 ml sari dan encerkan. Tambahkan larutan Lugol LP. Terjadinya
warna biru menunjukkan adanya pati.
4. Uji kualitatif secara Kromatografi Lapis Tipis
Analisis dengan KLT dapat digunakan untuk mengidentifikasi simplisia yang kelompok kandungan
kimianya telah diketahui dari uji tabung.
Penyediaan laruttan percobaan
1. Alkaloid
a) Uapkan 2 ml sari eter (larutan B ) hingga kering, basahi dengan sedikit HCl dan metanol.
b) Ambil sedikit larutan yang digunakan untuk identifikasi garam alkaloid dan alkaloid basa
kuartener pada sari etanol air ( larutan C ).
2. Antraglikosida, flavonoid,dan kumarin.
Gunakan sarii eter ( Larutan B ) yang telah dipekatkan.
3. Saponin dan tanin
Gunakan sari etanol-air ( larutan C ) yang telah dipekatkan.
4. Minyak atsiri
Gunakan sari petrolium eter ( Larutan A ) yang telah dipekatkan.
5. Glikosida jantung
Gunakan sari eter hasil hidrolisis sari etanol-air ( Larutan C ) yang digunakan untuk uji
glikosida. Pekatkan larutan.
Lempeng KLT
Silika gel F 254
Fase gerak
Gunakan fase gerak yang sesuai yang digunakan untuk masing-masing kandungan kimia yang
akan diperiksa. Perhatikan skema sistem KLT, bila tidak terdapat fase gerak yang sesuai,
carilah literatur. Diskusikan dengan dosen∕instruktur praktikum.
Pereaksi penampak atau cara deteksi
Gunakan pereaksi penampak bercak yang sesuai untuk masing-masing kandungan kimia yang
akan diperiksa. Perhatikan skema sistem KLT,bila tidak ada yang sesuai carilah literatur.
Diskusikan dengan dosen∕instruktur praktikum.