Anda di halaman 1dari 13

SIKLUS HIDUP MIKROORGANISME

Disusun Oleh:

Kelompok 1 :
Khoirotul Masruroh (14.401.16.048)
Krisna Prasetya Budi (14.401.16.049)
Kurnia Hadi Santoso (14.401.16.050)
Lailatul Mukharomah (14.401.16.051)
Lailiya Kripsiana (14.401.16.052)
Lambang Kurniawan (14.401.16.053)
Lia Isti Kholilah (14.401.16.054)
M. Davit Hidayat (14.401.16.055)
Manistia Ayu Audrina (14.401.16.056)
Marshella Harindra Sukma (14.401.16.057)
Maulida Nur Imama (14.401.16.058)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PRODI D III KEPERAWATAN
KLIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SIKLUS
HIDUP MIKROORGANISME” menurut beberapa ahli.Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas MANAGEMEN PATIENT SAFETY.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai
salah satu metode pembelajaran bagi mahasiwa-mahasisi Sekolah Tinggi DIII Keperawatan
Rustida Krikilan.

Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku. Dalam
penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu, oleh karena itu
kami tidak lupa mengucapkan banyak trimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya serta
jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, harapan kami agara tulisan ini dapat diterima dan dapat
berguna bagi semua pihak.Untuk itu kami mengharapkan adanya kritikan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Krikilan, 11 september 2017

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

 I.I Latar Belakang ........................................................................................................ 1


 I.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
 I.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2
 I.4 Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

 2.I Siklus Hidup Mikroorganisme................................................................................ 3


 2.2 Jenis Mikroorganisme ............................................................................................ 7
 2.3 Perkembangbiakan Mikroorganisme ..................................................................... 9
 2.4 Cara Penularan Mikroorganisme .......................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11

 3.I Kesimpulan ............................................................................................................. 13


 3.2 Saran ...................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu hal yang patut kita syukuri, karena kesehatan merupakan
nikmat terbesar yang dapat kita rasakan, jika tubuh sakit maka melakukan kegiatan sehari-hari
pun tidak terasa nyaman. Karena itulah kesehatan harus benar-benar kita jaga. Suatu penyakit
bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk ke
dalam tubuh dan kekebalan tubuh kita yang mungkin sedang menurun.

Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang sehat dan terjaga dari berbagai
bentuk virus dan bakteri penyebab penyakit, mencegah klien dalam lingkungan keperawatan
berisiko terkena infeksi karena daya tubuh menurun terhadap mikroorganisme infeksius,
meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
dan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan akut, klien dapat terpajan pada mikroorganisme
baru atau berbeda yang beberapa dari mikroorganisme tersebut dapat saja resisten terhadap
banyak antibiotik. Dengan cara mempraktikan teknik pencegahan dan penembalian infeksi
perawat dapat menghindari penyebaran mikroorganisme terhadap klien.

Berpengaruhnya kehadiran mikroorganisme yang berdampak pada kesehatan membuat


perawat sebagai tenagan kesehatan, harus mampu memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan perkembangan mikroorganisme tentang bagaimana pengembangbiakannya,
cara penularannya, dan jenis organisme penyakit yang ditimbulkan. Oleh karena itu, kami
membuat makalah yang berjudul Siklus Hidup Mikroorganisme.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud siklus mikroorganisme?


2. Ada berapa jensi mikroorganisme?
3. Bagaimana kembang biak mikroorganisme?
4. Bagaimana cara penularan mikroorganisme?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami siklus hidup mikroorganisme


2. Untuk mengetahui dan memahami jenis mikroorganisme
3. Untuk mengetahui dan memahami kembang biak mikroorganisme
4. Untuk mengetahui dan memahami cara penularan mikroorganisme

1.4 Manfaat
1. Manfaat Penulis
mendapatkan pengetahuan yang lebih luas mengenai siklus hidup mikroorganisme dan
bisa menerapkan apa yang telah dituangkan dalam makalah ini.
2. Manfaat Pembaca
Agar bisa lebih mengetahui tentang mikroorganisme, karena mikroorganisme memiliki
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Bisa mengetahui peranan positif dan
negatif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Siklus Hidup Mikroorganisme

A. Pengertian Mikroorganisme
a. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berkuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan bantuan. Mikroorganisme disebut juga
organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler)
maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa Protista bersel tunggal
masih terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme
meskipun tidak bersifat seluler.
b. Mikroorganisme adalah agen penyebab infeksi termasuk didalamnya bakteri,
virus, jamur dan parasit.

2.2 Jenis Mikroorganisme

1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam perkembangannya
bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab, dan pada temperature yang
tepat, contoh: Eccerecia Coli, Staphylococcus, dan Diphtheria bacillus.
2. Virus
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang tidak
bisa dilihat,walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini
menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh: virus hepatitis.
Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan atau susu.
3. Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasite yang hidup di air, minyak,
buah atau sayuran dan makanan yang lain
4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya jamur
ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada makanan.
Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada perkumakaan daging, bisa dibuang
bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging
5. Ragi
Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan
kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada karbondioksida. Ragi
biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol dan pembuatan roti

2.3 Perkembangbiakan Mikroorganisme


1. Perkembangbiakan aseksual
Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual yang paling
banyak terjadi adalah perkembangbiakan aseksual atau vegetative. Reproduksi aseksual
tidak melibatkan pertukaran bahan genetic sehingga tidak terjadi variasi genetic, suatu
kerugian karena organisme tersebut menjadi terbatas kemampuannya dalam berespon dan
beradaptasi terhadap tekanan lingkungan. Macam-macam perkembangbiakan aseksual
adalah sebagai berikut:
a. Pembelahan biner (binary fission), yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel
anak. Kemudian masing-masing sel anak lagi dan seterusnya. Pembelahan biner
yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner suatu proses aseksual
sederhana berupa pembelahan suatu sel bakteri menjadi dua sel anak yang secara
genetis identik. Kecepatan pembelahan biner bergantung pada spesies yang
bersangkutan ndan keadaan lingkungan. Dalam kondisi ideal (Mis. Bangsal
rumah sakit yang hangat dan lembab) basil negatif-gram tipikal misalnya E. coli
akan membelah diri setiap 20 menit. Kuman lain, misalnya M.tuberculosis,
membelah dengan sangat lambat. Hasil uji laboratorium untuk E.coli tersedia
dalam 24 jam, tapi diagnosis pasti tuberculosis mungkin belum selesai setelah
beberap minggu. Namun pengobatan untuk tuberculosis dapat dimulai
berdasarkan temuan klinis uji lain, misalnya uji kulit, radiografi, dan adanya BTA
di spesien sputum
b. Pembelahan ganda (multiple fission), yakni satu sel induk membelah menjadi
lebih dari dua sel anak
c. Perkuncupan (budding), yakni pembentukkan kuncup dimana tiap kuncup aakan
membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru dan seterusnya,
sehingga akhirnya akan membentuk semacam mata rantai.
d. Pembelahan tunas, yakni kombinasi antara pertunasan dan pembelahan. Biasanya
terdiri pada khamir, misalnya Saccharomycees cerevisiae. Sel induk akan
membentuk tunas. Jika ukuran tunas hamper sama besar dengan inangnya intil sel
induk membelah menjadi dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel anak lalu
melepaskan diri dari induk atau menempel pada induknya dan membentuk tunas
baru. Pada khamir terdapat berbagai bentuk pertunasan, yakni:
a) Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, missal pada
sel bebrbentuk silinder dan oval (saccharomyces)
b) Pertunasan disetiap tempat pada permukaan sel yakni
terjadi pada sel khamir berbentuk bulat, missal
Debaryomyces
c) Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada salah
satu atau kedua ujung sel yang memanjang, missal sel
terbentuk lemon seperti Hanseniaspora dan Kloeckre
d) Pertunasan triangukar yakni pertunasan yang terjadi pada
ketiga ujung sel yang memanjang seperti Trigonopsis
e) Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari induknya
f) Pembentukkan spora atau sporulasi adalah
perkembangbiakan dengan pembentukan spora. Spora ini
terbagi menjadi dua, yakni spora seksual (reproduksi
vegatatif) dan spora seksual (reproduksi generative)

2. Perkembangbiakan seksual
Perkembangbiakan secara seksual umumnya terjadi pada jamur dan mikro alga serta
secara terbatas terjadi pada bakteri dapat terjadi secara:
a) Oogami, bila betina berbentuk telur
b) Anisogami, bila sel betina lebih besar daripada sel jantan
c) Isogamy, bila sel jantan dan btina mempenyuai bentuk yang sama
Reproduksi bakteri secara seksual atau generative, yaitu dengan pertukaran materi genetic
dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi disebut rekombinasi genetic atau rekombiansi dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetic disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetic dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Konjugasi adalah pemindahan materi genetic berupa plasmid secara langsung melalui
komntak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri
yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negative
b. Tranduksi adalah pemindahan materi gentik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
c. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic, bahkan satu gen saja dari
satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

3. Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan virus mempunyai arti penting, agar mengetahui bagaimana
virus masuk dank e luar dari sel, bagaimana virus bisa mematikan satau mentransformasi
sel,.
Adapun tahap-tahap replikasi vitus adalah sebagai berikut:
1. Adsorpsi, merupakan tahap penempelan (attachment) virus pada dinding sel inang.
Virus menempelkan sisi temple atau reseptor site ke dinding sel bakteri.
2. Penetrasi sel inang. Setelah reseptor site, bagian ini kemudian mengeluarkan enzim
untuk membuka dinding sel bakteri. Molekul asam nukleat (RNA dan DNA) virus
bergerak keluar melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel melalui dinding
sel yang terbuka tersebut. Pada virus telanjang, proses penyusupan ini terjadi dengan
cara fagositosis virion (viropexis), sedangkan pada virus berselubung dapat terjadi
dengan cara fusi yang diikuti nukleokapsid ke sitoplasma
3. Eklipase. Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk membentuk
bagian-bagian tubuh virus terbentu, seperti protein, asam nukleat, dan kapsid. Bahan
yang digunakan berasal dari protein, enzim, dan asam nukleat sel bakteri.
4. Pembentukkan virus (bakteriofage) baru. Setelah bagian-bagian tubuh virus
terbentuk, maka pada fase ini bagian-bagian itu akan digabungkan untuk menjadi
virus yang baru. Dari 1 sel bakteri akan dihasilkan 100-300 virus baru
5. Pemecahan sel inag. Akhir dari siklus adalah pecahnya sel bakteri. Di dalam sel
bakteri terbentuk enzim lisoenzim yang mampu melarutkan ikatan kimia dinding sel
bakteri. Setelah dinding sel pecah maka keluarlah virus-virus baru itu dan selanjutnya
mencari sel bakteri lainnya.

2.4 Cara penularan Mikroorganisme

Semua manusia rentan terhadap infeksi bakteri dan sebagian besar virus. Jumlah
organisme (inoculum) yang dapat menyebabkan infeksi pada pejamu yang rentang
berbeda pada setiap lokasi. Jika organisme bersentuhan denagn kulit, risiko infeksi
rendag. Sedangkan setiap hari kita bersentuhan dengan bahan-bahan yang mengandung
beberapa organisme. Jika organisme bersentuhan dengan selapu lender atau kulit yang
terkelupa, risiko infeksi meningkat. Risiko infeksi bertambah besar ketika organisme
bersentuhan dengan bagian dalam tubuh yang steril. Walaupun harus sedikit organisme
yang masuk dapat menyebabkan penyakit. Proses penyebaran mikroorganisme ke dalam
tubuh, baik pada manusia maupun hewan, dapat melalui berbagai cara diantaranya:
a. Kontak tubuh
Kontak adalah rute utama penyebaran kuman di rumah sakit juga mungkin di
masyarakat. Di rumah sakit, bakteri disebarkan terutama melalui tangan staf karena
mereka sering menangani pasien dan peralatan, sehingga terjadi peningkatan
kemungkinan infeksi silang. Hubungan antara mencuci tangan dan penurunan angka
infrksi pertama kali dibuktikan oleh Ignas Semmelwers dalam serangkaian studi
epidemiologi pada tahun 1940-an. Kuman masuk kedalam tubuh melalui proses
penyebaran langsung maupun tidak langsung, penyebaran secara langsung melalui
sentuhan dengan kulit sedangkan secara tidak langsung dapat melukai benda yang
terkontaminasi.
b. Makanan dan Minuman
Makanan yang tercemar cepat berfungsi sebagai kendaraan bagi bakteri. Infeksi
seperti ini terjadi hygiene yang buruk di rumah, restoran, tempat penjualan cepat saj,
took, dan pabrik. Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang
telah terkontaminasi, seperti pada tifus abdominalis, penyakit infeksi cacing, dan lain-
lain.
c. Serangga
Proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran penyakit malaria oleh
plasmodium pada nyamuk anopheles dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang
dapat ditularkan melalui lalat.
d. Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran penyakit
system pernapasan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangbiakan pada mikroorganisme terdiri dari dua cara, yakni aseksual yang
meliputi pelembahan biner (binary fission), pembelahan ganda (multiple fission),perkuncupan
(budding), pembelahan tunas dan pembentukkan spra, kemudian perkembangbiakan secara
seksual yang terdiri atas Oogami, Anisogami, Isogami, dan Rekombinasi genetic dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu Konjugasi, Transduksi dan Transformasi.

Cara penularan mikroorganisme melalui udara, makanan, air yang tercemar, dan melalui
vector serangga, kontak, dan resevoar infeksi.

Jenis organisme yang menyebabkan penyakit antara lain virus, bakteri, fungi,
protozoa,helmintes (cacing), dan artropoda. Reservoir yang berpotensi menjadi tempat tinggal
organisme ini sangat beragam meliputi manusia, hewan, lingkungan, air serta makanan yang
terkontaminasi.

3.2 Saran
Kami berharap semoga para pembaca bisa lebih memahami tentang siklus hidup
mikroorganisme dan agar lebih bisa menjaga kebersihan agar tidak terkontaminasi oleh
mikroorganisme. Agar lebih memperhatikan lagi tentang mikroorganisme mengingat ada
peranan positif dan negatif di dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. (2014). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: CV Trans Info Media.

Dwijoseputro. (2005). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Esther, C. (2010). Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Gould&Brooker. (2003). Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai