Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan analisa gas darah atau (Blood Gas Analyzer/ BGA) adalah

suatu pemeriksaan untuk mengetahui tekanan gas karbondioksida (CO2),

oksigenasi, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan

asam basa (Severinghaus John, 2010). Tujuan dari pemeriksaan ini antara lain

untuk mengetahui keadaan oksigen dalam metabolisme sel, efisiensi pertukaran

oksigen dan karbondioksida, mengetahui kemampuan Hb dalam melakukan

transportasi oksigen dalam darah arteri dan jaringan secara terus menerus

(Severinghaus John, 2010; Wiliam Marshall, 2008). Pemeriksaan gas darah ini

sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien-

pasien penyakit berat dan menahun. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk

mendiagnosis suatu penyakit, harus disertai dengan pemeriksaan klinis dan

penunjang lainnya (Severinghaus John, 2010). Namun analisis gas darah memiliki

keterbatasan, yaitu tidak dapat menghasilkan diagnosis spesifik dan tidak dapat

menunjukkan derajat abnormalitas yang sebenarnya berpengaruh terhadap pasien.

PaO2 rendah tidak langsung menandakan hipoksia jaringan dan PaO2 normal juga

tidak pasti menandakan oksigenasi jaringan yang adekuat, karena penggunaan

oksigen dipengaruhi oleh faktor lain seperti aliran darah regional, afinitas

hemoglobin terhadap oksigen, dan curah jantung ( Abhishek V dan Paul R, 2010).

1
Proses perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses perubahan yang

bersifat metabolik (adanya perubahan konsentrasi bikarbonat yang disebabkan

gangguan metabolisme) dan yang bersifat respiratorik (adanya perubahan tekanan

parsial CO2 yang ddisebabkan gangguan respirasi). Perubahan PaCo2 akan

menyebabkan perubahan pH darah. pH darah akan turun /asidosis jika PaCO2

meningkat (asidosis respiratorik primer) atau jika HCO3- /asidosis metabolik

primer, pH darah akan naik/alkalosis jika PaCO2 /alkalosis respiratorik primer tau

jika HCO3- /alkalosis metabolik primer. Asidosis ada dua macam, yaitu asidosis

akut dan asidosis kronik, juga alkalosis ada dua macam, yaitu alkalosis akut dan

alkalosis kronik. Penggolongan asidosis/alkalosis akut berdasrkan kejadiaanya

belum lama dan belum ada upaya tubuh untuk mengkompensasi perubahan pH

darah, sedangkan kronik jika kejadiannyatelah melampaui 48 jam dan telah

terdapat hasil upaya tubuh untuk mengkompensasi perubahan pH.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat penulis rumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara interpretasi hasil dari analisis gas darah?

2. Apa yang menyebabkan hasil rendah pada analisis gas darah?

3. Apa yang menyebabkan hasil tinggi pada analisis gas darah?

4. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan analisis gas darah?

2
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara interpretasi hasil dari analisis gas darah.

2. Untuk mengetahui menyebabkan hasil rendah pada analisis gas darah.

3. Untuk mengetahui menyebabkan hasil rendah pada analisis gas darah.

4. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan analisis gas darah.

1.4 Manfaat penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

2. Secara Praktis untuk menambah ilmu pengetahuan bagi Individu,

Kelompok dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung.

Daftar pustaka bab 1

1. Abhishek V & Paul R. 2010. The Interpretasi of Arterial Blood Gases. Australian
Prescriber. Vol 33:124-129.
2. Severinghaus John. 2010. Blood Gas Analysis and Critical Care.
3. William Marshall. Blood Gas Analysis. Annals of Biochemical Chemistry.
2008. http://acb.rsmjournals.com/content/47/3/283.full.

Anda mungkin juga menyukai