Anda di halaman 1dari 9

RSUD PASAMAN BARAT

INSTALASI BEDAH SENTRAL


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD
PASAMAN BARAT

Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan oleh :


Pemeliharaan Direktur RS
Alat Elektro Medik
di Intalasi Bedah
Sentral Dr.Budi Sujono¸MM
Nip. 19650624 200212 1 001

PENGERTIAN
Terlaksananya sistim dan penatalaksanaan pemantauan alat secara
profesional untuk mencegah terjadinya kerusakan alat.

Mengatur dan mengelola alat elektro medik efektif & efisien dari IBS
TUJUAN
untuk dilaporkan/dikoordinasikan pada bagian terkait apabila terjadi
kerusakan.

KEBIJAKAN
1. Keputusan Direktur
2. Peraturan Instalasi Kamar Bedah
3. Protap instalasi instalasi pemeliharaan sarana
1. Setiap pemakaian alat sesuai dengan standar operating
PROSEDUR
prosedur penggunaan alat
2. Melakukan pemanasan alat sebelum bekerja sesuai dengan
petunjuk buku operasional alat/SOP alat
3. Menjaga dan membersihkan alat baik insidentil maupun secara
berkala dan teratur
4. Mengecek fungsi dari masing masing kontrol pesawat/alat
5. Memberikan pelumas dari bagian tertentu sesuai petunjuk
tekhnis perawatan alat
6. Melaporkan kebagian instalasi pemeliharaan sarana, ababila
ada kerusakan atau ada kendala pada alat/pesawat
7. Mengkalibrasi alat elektro medik secara teratur/berkala
8. Setiap penggunaan alat baru harus ada tenaga yang dilatih
untuk menggunakan alat secara baik dan benar
9. Memberikan informasi yang jelas dan benar bagi tenaga baru
dan tata cara penggunaan alat
10. Bagian logistik IBS secara rutin mengadakan koordinasi
dengan bagian instalasi pemeliharaan sarana untuk perawatan
dan pengawasan alat
UNIT TERKAIT Instalasi Bedah Sentral RSUD Pasaman Barat dan bagian terkait
dalam ruang lingkup RSUD Pasaman Barat.
RSUD PASAMAN BARAT
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman
PASAMAN BARAT

Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan oleh :


Pemberian Direktur RS
Informasi
Penerimaan
Pasien di Kamar Dr.Budi Sujono¸MM
Operasi Nip. 19650624 200212 1 001

Terlaksananya sistim penerimaan pasien yang profesional dengan


PENGERTIAN
penjelelasan yang sopan ,santun dan dipahami oleh pasien tentang
pelaksanan operasi

Mengatur tata cara pelaksanan Informed Consent di Instalasi Bedah


TUJUAN
Sentral RSUD Pasaman Barat untuk memberikan : rasa aman,
nyaman bagi pasien yang akan dilakukan operasi

1. Keputusan direktur
KEBIJAKAN
2. Peraturan Instalasi Bedah Sentral

1. Setiap pasien yang akan dilakukan operasi petugas kamar


PROSEDUR
terima wajib melakukan pengecekan identitas dan
pemeriksaan yang menunjang kelancaran operasi.
2. Petugas kamar terima memberikan penyuluhan dan informasi
yang berkaitandengan pelaksanaan operasi kepada pasien
3. Petugas kamar operasi memberikan informasi secara
sopan,santun dan jelas kepada pasien tentang tata tertip
selama dikamar operasi pada pasien sehingga pasien merasa
nyaman aman, dan mampu menghilangkan rasa takut serta
emosi yang berlebihan.
4. Petugas secara seksama akan menerima keluhan pasien,
sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara petugas
dan pasien.
5. Setiap petugas diwajibkan menjelaskan hal hal yang berkaitan
dengan keluhan pasien, sesuai dengan tugas pokok dan
wewenang masing masing petugas.
6. Setiap petugas yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan
operasi secara terus menerus wajib melakukan koordinasi dan
saling memberikan informasi tentang kelengkapan
pelaksanaan operasi

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah RSUD Pasaman Barat


RSUD PASAMAN BARAT
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman
PASAMAN BARAT

Tanggal terbit Ditetapkan oleh :


Prosedur Direktur RS
Pengiriman Alat
Tenun Kotor Ke
laundry Dr.Budi Sujono¸MM
Nip. 19650624 200212 1 001

Terlaksananya sistim dan penatalaksanaan pengiriman alat tenun


PENGERTIAN
kotor yang profesional,untuk mencegah terjadinya penularan penyakit.

Mengatur & mengelola alat tenun secara efektif & efisien dari IBS ke
TUJUAN
laundry

1. Keputusa Direktur
KEBIJAKAN
2. Peraturan Instalasi Bedah Sentral
3. Protap Unit Laundry
I. Tenaga Keperawatan
PROSEDUR
1. Setelah Operasi
a. Kain kotor yang tidak berdarah dantidak infeksi
dimasukkan kekantong putih
b. Kain kotor yang berdarah dan tidak ter-infeksi
dimasukkan ke kantong merah
c. Kain kotor yang terinfeksi (penyakit menular)
dimasukkan kekantong biru
2. Setelah kain dimasukkan kekantong harus diikat &
dikeluarkan dari ruangan OK.
II. Tenaga Rumah Tangga :
1. Menyiapkan kantong kain bersih sesuai jumlah pasien
di masing masing OK
2. Mengumpulkan kantong kain kotor yang telah terisi
kedalam gerobak Dirty Area
3. Petugas laundry mengambil kain kotor ke OK pada jam
07.30 & jam 12.00 Wib
4. Menghitung dan mencatat jumlah kain kotor bersama
petugas laundry
5. Kain bersih diantar oleh petugas laundry setelah
menyerahkan kain kotor yang diterima sebelumnya
oleh petugas laundry.

UNIT TERKAIT Instalasi Bedah Sentral RSUD Pasaman Barat & Petugas Laundry
RSUD PASAMAN BARAT
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman
PASAMAN BARAT

Tanggal terbit Ditetapkan oleh :


Prosedur Sistem Direktur RS
Pelayanan di
Instalasi Bedah
Sentral Dr.Budi Sujono¸MM
Nip. 19650624 200212 1 001

Terlaksananya sistem dan penatalaksanaan dan pelayanan yang


PENGERTIAN
profesisional, terkoordinir dengan SMF/ bagian terkait.

Mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan,pengelolaan pelayanan


TUJUAN
tersistem,efektif & efisien.
1. Instalasi Bedah Sentral dikepalai oleh seorang dokter/
dokter ahli atau perawat senior yang berpengalaman
ditetapkan dengan keputusan direktur.
2. Kepala IBS bertanggung jawab kepada kabid
pelayanan dan dibantu oleh wakil kepala instalasi dan
sekretaris instalasi.
3. Kepala IBS dalam pelaksanaan manajemen dan
pengelolaan administrasi dibantu oleh sekretaris
dengan keputusan direktur.
KEBIJAKAN 4. Pengelola IBS harus stanby 24 jam
5. Dalam kamar operasi harus tersedia alat-alat dan obat-
obatan yang siap pakai
6. Pasien yang akan dioperasi harus menandatangani
surat persetujuan tindakan operasi
7. Dokter/Perawat/Pasien/Petugas yang masuk kamar
operasi harus memakai pakaian khusus yang telah
disediakan.
8. Selain petugas IBS dilarang masuk kekamar operasi.
9. Sebelum operasi dimulai rekam medik/status pasien
harus sudah ada pada ruang administrasi untuk
diregistrasi.
10. Kebersihan kamar operasi/ruang operasi harus tetap
terjaga.
11. Pembersihankamar operasi diharuskan setiap selesai
operasi.
12. Pembersihan umum dan pembongkoran ruangan
( Halaman 1 dari
dilakukan setiap hari jumat, pada hari itu IBS tidak
enam halaman)
menerima operasi elektif.

1. PROSEDUR PASIEN
a) Minimal sehari sebelum operasi ada pencalonan pasien
dari ruangan ke IBS
b) Sesuai jadwal calon operasi pasien diberitahu oleh
perawat ruangan untuk dibawa ke IBS
c) Status pasien diregistrasi diloket administrasi oleh
petugas administrasi dan akan di check oleh perawat
PROSEDUR kamar operasi tentang persyaratan administrasi obat
dan alat-alat keperluan operasi
d) Pakaian pasien dari ruangan diganti dengan pakaian
operasi ditempat timbang terima
e) Persiapan fisik pasien di check oleh perawat penerima
sesuai prosedur timbang terima pasien
f) Pasien dibawa kekamar induksi dan diperiksa
tensi,nadi,suhu,dan ditulis dalam catatan perawatan
g) Pasang infus sesuai program di kamar induksi
h) Pasien dibawa masuk ke kamar operasi oleh penata
anestesi dan dokter anestesi
2. PROSEDUR TENTANG RUANGAN DAN ALAT
A. Ruangan harus selalu dalam keadaan bersih dan siap
pakai
B. Alat-alat yang akan dibutuhkan diatur/disiapkan
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan sudah
dalam keadaan steril
3. PROSEDUR SELAMA OPERASI
A. Semua petugas yang akan melakukan operasi mencuci
tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan
B. Memakai jas operasi steril menurut metode yang
berlaku
C. Memakai sarung tangan steril sesuai ukuran
D. Asisten instrument menyiapkan alat-alat yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan operasi diatas
meja instrument yang sebelumnya dialas 2 lapis kain
steril
E. Instrument menghitung jumlah kassa dan alat sebelum
operasi
F. Assisten operasi mengadakan desinfeksi di daerah
operasi dengan betadine solution 10%
G. Assisten operasi menutup tubuh pasien dengan doek
steril dan terbuka hanya pada daerah operasi
H. Petugas yang tidak ikut cuci tangan memasang alat-
alat yang dibutuhkan dan memonitor keadaan pasien
kemudian melaporkan pada operator bahwa operasi
dapat dimulai
I. Operato dan assisten melakukan operasi
J. Petugas yang tidak ikut serta dalam operasi siap
ditempatkan untuk keperluan mendadak dan :
 Menghitung serta menimbang kassa basah
pasca pakai
 Memberikan askep dan monitoring keadaan
pasien bersama dokter anestesi
4. PROSEDUR SESUAI OPERASI
A. Operator/assisten operator membuka doek penutup
pasien setelah operasi selesai dan luka ditutup dengan
kassa steril serta difiksasi dengan plester.
B. Assisten instrumen mengumpulkan kembali alat-alat
yang dipakai dan menghitung dibantu oleh petugas lain
(Halaman 2 dari (onlop), apabila sudah selesai dimasukkan kedalam
enam halaman) waskom/loyang dan direndam dalam larutan cholorine
2% selama 10 menit untuk dicuci.
C. Pasien dibersihkan oleh petugas kamar operasi dan
dipasangkan pakaian pasien.
D. Petugas kamar operasi lainnya membersihkan alat-alat
kamar operasi.
E. Pasien diawasi oleh pelaksana anestesi dikirim
keruang pulih sadar.
F. Diruang pulih sadar pasien diawasi oleh petugas pulih
sadar dibawah kontrol dokter anestesi.
G. Petugas pulih sadar memonitor Aldret Skort :
 Aktifitas motorik
 Respirasi
 Sirkulasi
 Kesadaran
 Warna kulit
H. Petugas pulih sadar menghubungi ruangan dimana
pasien dirawat setelah Aldret Skort minimal 8(Delapan)
yang sebelum nya dicatat dibuku registrasi.
I. Baju operasi diganti dengan baju perawatan ruangan
ditempat timbang terima pasien selesai operasi.
J. Perawat ruangan menilai Aldret Skort, apabila sesuai
dangan nilai dari petugas ruang pulih sadar, perawat
penerima pasien menandatangani format anestesi dan
buku timbang terima antara ruang pulih sadar dengan
penerima.
K. Pasien dipindahkan keruang perawatan dengan
brankar bersama status pasien
5. PROSEDUR PENCATATAN
A. Data pasie :
 Dicatat dalam buku registrasi kamar
operasi,antara lain : Nama, Umur, Registrasi,
Diagnosa, Jenis operasi, Dokter Operator dan
Dokter Anestesia.
 Pencatatan dilakukan oleh petugas
administrasi.
B. Petugas anestesia mencatat tindakan dan medikasi
yang dilakukan selama operasi diformat anestesia.
C. Operator mencatat laporan operasi pada format (CM)
beserta tindakan yang dilakukan oleh operator maupun
anestesia.
D. Operator menandatangani format permintaan PA
apabila diperlukan.
E. Permintaan PA dicatat dalam buku catatan permintaan
PA setiap kamar operasi,lalu diserahkan kepada
( Halaman 3 dari petugas laboratorium dan menandatanganibukti
enam halaman ) penerimaan spesimen bila spesimentelah diterima.
F. Petugas kamar operasi mencatat dalam buku catatan
dalam buku catatan :
 Pemakaian obat-obatan, alat-alat habis pakai
dan melaporkan ke petugas farmasi.
 Keluhan,kegagalan dalam operasi,kecelakaan,
kematian dimeja operasi dicatat pada buku
catatan masalah dan akan dimasukkan kedalam
buku analisa masalah pelayanan kamar
operasi.
G. Buku catatan analisa masalah :
Buku catatan analisa masalah adalah untuk mencatat,
menganalisa masalah-masalah yang timbul di IBS dan
akan dibahas pemecahannya dalam rapat tiap bulan
SDA pada hari sabtu minggu pertama
H. Petugas kamar operasi (TJ/Komandan kamar)
membuat laporan infentarisasi kepada Penjab logistik
mengenai :
 Perawatan alat
 Kerusakan alat-alat yang ada dikamar operasi
 Perluasan/ penambahan alat-alat
6. PROSEDUR KOMUNIKASI/ INFORMASI
A. PETUGAS ADMINISTRASI & FARMASI
 Petugas administrasi bertanggung jawab
menyampaikan informasi kepada keluarga pasiien
tentang hal-hal yang berhubungan dengan
keadministrasian : Resep obat-obat yang diperlukan
mendadak, dll.
 Menginformasikan kepada perawat ruangan
tentang pengiriman dan pengambilan pasien dari/
ke ruang rawat inap.
 Menerima hal-hal mengenai informasi yang
diinginkan keluarga pasien yang sedang dioperasi
dan menyampaikan ke :
 Operator operasi apabila informasi tersebut
berkaitan dengan medis
 Perawat kamar operasi apabila informasi
tersebut berkaitan dengan keperawatan
B. PERAWAT KAMAR OPERASI
 Perawat kamar operasi akan memberikan informasi
kepada keluarga pasien yang bersifat
menentramkan dan memberikan ketenangan
apabila operasi 1 jam lebih dari waktu yang
diperkirakan, atau sebelum selesai ( apabila alasan-
alasan kemunduran selesainya operasi bersifat
teknis)
 Perawat kamar operasi akan memberikan informasi
yang berkaitan dengan medis apabila ada
pendelegasian dari operator/ dokter dalam batas-
batas tertentu
 Perawat kamar operasi akan menginformasikan
kepada petugas administrasi apabila ada resep
obat/alat yang diperlukan mendadak untuk operasi
 Perawat kamar operasi akan menginformasikan
kepada operator secepat mungkin apabila ada
gangguan , kerusakan alat-alat yang berkaitan
dengan operasi
(Halaman IV dari C. DOKTER OPERATOR/ DOKTER ANESTESI
enam halaman)  Operator menginformasikan tentang hal-hal penting
yang harus diinformasikan kepada keluarga pasien
yang berkaitan dengan Tim dalam operasi/
anestesia
 Operator menginformasiakan tentang informasi
yang diminta keluarga pasien mengenai segala
sesuatu berkaitan dengan kondisi pasien sehingga
SDA dapat dimengerti dengan jelas
 Operator/ Dokter anestesi menginformasikan
kepada pasien dan keluarga apabila ada
kegagalan/ penundaan operasi yang disebabkan
oleh pertimbangan medis (Operator/Anestesi)
 Bila diperkirakan pelaksanaan operasi melebihi jam
14.00 wib, maka Tim (IBS & Anestesia) berhak
untuk menunda atau mengundur operasi dan
pasien tersebut diprioritaskan untuk pencalonan
pada hari berikutnya
7. PROSEDUR PENANGANAN PASIEN YANG MENINGGAL
SELAMA OPERASI
A. Dokter operator/Anestesia menjelaskan kepada
keluarga penyebab kematian sehingga dapat
dimengerti dengan jelas.
B. Jenazah dikirim keruang dimana pasien dirawat dan
disemayamkan selama 2 jam diruangan khusus
dilingkungan tersebut.
C. Perawat kamar operasi melakukan timbang terima
dengan perawat ruangan melalui pintu belakang

(Halaman V dari
enam halaman)

PADA, 02 OKTOBER 2017


INSTALASI BEDAH SENTRAL
KEPALA

NIP.

TEMBUSAN DISAMPAIKAN KEPADA YTH :


1. DIREKTUR
2. KETUA KOMITE
3. KABID PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN
4. KASI PELAYANAN DAN PERAWATAN
5. PARA KA SMF
6. PARA KA INSTALASI
7. UNIT TERKAIT
8. ARSIP

Anda mungkin juga menyukai