Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Pasar Bebas


Adam Smith, seorang filsuf dan pelopor ilmu ekonomi modern memberikan pandangannya
mengenai pasar bebas yaitu suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari
produksi, distribusi, dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.Contoh
pasar bebas adalah NAFTA (North America Free Trade Area), CAFTA (Central America Free
Trade Area), dan AFTA (ASEAN Free Trade Area), dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
B. Ciri-Ciri Pasar Bebas
1. Alat, barang modal, dan sumber produksi bebas dimiliki dan digunakan oleh
perseorangan, masyarakat, atau perusahaan.
2. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang
lain (seperti peraturan, hukum, kuota impor, atau subsidi yang memberatkan
pengusaha).
3. Pergerakan bebas modal dan tenaga kerja ke luar maupun ke dalam wilayah suatu
negara.
4. Akses bebas ke pasar; pedagang dapat langsung menjual produknya ke konsumen.
5. Segala aktivitas ekonomi bertujuan untuk memperoleh laba (profit oriented).
6. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta) dan tidak ada
intervensi dari pemerintah (pemerintah hanya berperan sebagai pengawas).
C. Fungsi Pasar Bebas
1. Produk barang, jasa, dan tenaga kerja lebih leluasa keluar masuk melewati batas negara.
2. Kemudahan akses dan informasi yang lebih cepat mengenai kebutuhan pasar.
3. Meningkatkan pembangunan ekonomi suatu negara.
4. Daya saing antar pengusaha meningkat, sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas
barang, jasa, dan tenaga kerja.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas karena setiap aktivitas ekonomi didasarkan
untuk memperoleh laba (profit oriented).
D. Dampak Pasar Bebas terhadap Indonesia
Dampak Positif:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
2. Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.
3. Peningkatan ekspor sehingga meninkatkan pendapatan nasional Indonesia.
4. Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis
produksi di Indonesia.
5. Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
6. Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
7. Peningakatan lapangan kerja.
8. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke Indonesia.
- Dampak Negatif:
1. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang luar
negeri yang lebih murah dan berkualitas.
2. Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
3. Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.
4. Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi
negara dan meningkatkan jumlah pengangguran.
5. Munculnya sifat konsumerisme.
Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam berbagai literatur yang
menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis. Persaingan berasal dari bahasa Inggris
yaitu competition yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan,
dan kompetisi.
Pengertian Pasar Monopoli
Pengertian pasar monopoli secara etimologis adalah berasal dari kata mono artinya satu dan
polist artinya penjual dari bahasa Yunani.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi diantara permintaan dan penawaran yang
bercirikan hanya ada produsen tunggal yang berhadapan dengan banyaknya konsumen atau
pembeli. Contohnya: perusahaan tv kabel lokal yang ada di kota-kota besar bisa dipandang
sebagai monopoli.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Sebuah pasar bisa dianggap sebagai struktur pasar monopoli apabila memenuhi ciri ciri atau
karakteristik pasar monopoli diantaranya adalah:
1. Hanya ada satu penjual
Dalam pasar monopoli hanya terdapat satu produsen, sehingga harga akan terbentuk langsung
tanpa pengaruh dari pembeli. Jadi fungsi penjual adalah sebagai penentu harga (price maker).
2. Terdapat banyak pembeli, produk tidak memiliki substitusi yang dekat.
Artinya adalah penjual lainnya tidak ada yang bisa menggantikan dengan baik output/produk
yang dijual oleh produsen pasar monopolis.
3. Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar (barriers to entry).
Yang menjadi hambatan untuk memasukki pasar adalah kekuatan utama monopoli. Adanya
hambatan disebabkan oleh hambatan yang timbul secara alami atau buatan. Hambatan ini lah
yang akan membuat kondisi persaingan yang kuang menguntungkan sehingga merugikan
pendatang baru. Hambatan yang dimaksud seperti:
1. Prodsen yang mempunyai hak paten untuk output yang diciptakan. Contohnya merek
dagang dan hak cipta.
2. Produsen memiliki sumber daya yang penting dan unik sehingga menjadi modal yang
dirahasiakan kepada perusahaan lain, misalnya pengetahuan lebih tentang teknis
produksi dan sebagainya.
3. Adanya skala ekonomi yang memungkinkan pasar hanya bisa dilayani oleh satu
perusahaan karena sangat besar sehingga akan lebih efisien. Contohnya pada bidang
listrik, air, transportasi dan komunikasi.
4. Produsen sangat menguasai dalam menetapkan kebijakan pembatasan harga. Kebijakan
pembatasan harga ini dari harga sampai pada tingkat yang sangat rendah maksudya agar
perusahaan baru akan sulit atau tidakbisa ikut memasuki pasar.
Contoh Pasar Monopoli
Pasar monopoloi juga dibedakan menjadi 2 (seperti pasar oligopoli) yaitu:
1. Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly) adalah bentuk pasar yang ekstrim sepeti
PLN, PT. Kereta Api dan PAM.
2. Pasar Near Monopoly atau yang mendekati monopoli adalah pasar yang terdiri dari
satu orang pengusaha (single producer). Contohnya adalah penjual sate pada suatu
daerah disebut sebagai monopoli murni untuk daerah tersebut, namun ia juga disebut
near monopoly karena diluar daerah tersebut juga ada penjual sate yang sama.
Kebaikan Pasar Monopoli
Pasar monopoli sering dianggap sebagai pasar yang dapat mengeksploitasi pekerja, merusak
sumberdaya sehingga mendapat tanggapan yang negatif oleh masyarakat atas kehadirann pasar
ini. Namun seperti bentuk pasar pada umumnya, pasar monopoli juga mempunyai beberapa
kebaikan diantaranya:
1. Efisiensi dan Pertumbuhan Ekonomi
Kelebihan pertama pada perusahaan monopoli adalah kemampuannya mengakumulasi
keuntungan super normal dalam jangka panjang. Dampaknya riset dan pengembangan
teknologi bisa terdanai dengan kemampuan perusahaan ini. Dengan peningkatan efisiensi ini
akan meningkatkan pula output yang lebih besar dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Menghindari Produk Tiruan dan Persaingan yang Tidak Bermanfaat
Dengan banyak perusahaan pesaing tentu akan terjad pemborosan (inefisien) karena
perusahaan akan mementingkan keuntungan yang lebih besar dibandingkanperusahaan
pesaing. Sehingga dikhawatirkan akan menurunkan kualitas produk.
3. Menimbulkan Skala Ekonomi yang Menurunkan Biaya Produksi
Perusahaan monopoli yang pada umumnya adalah perusahaan besar sehingga dapat menikmati
skala ekonomi yang bisa menurunkan biaya produksi. Hal ini bisa dimaklumi karena di dalam
pasar monopoli, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya penjualan seperti biaya promosi
atau iklan yang dialami pada pasar persaingan sempurna.
4. Efisiensi dalam Pengadaan Barang Publik
Tidak semua barang bisa disediakan secara lebih efisien lewat pasar. Barang ini dikenal
sebagai barang publik (public goods). Pengadaan barang publik ini akan lebih efisien dalam
sekala besar. Contohnya adalah pengadaan jembatan, jalan raya, pelabihan laut,
telekomunikasi, transportasi dan air minum.
Keburukan Pasar Monopoli
Tadi sudah dijelaskan tentang peran pasar monopoli yang mungkin selama ini banyak belum
kita ketahui. Nah dibawah ini adalah keburujan dari sistem pasar monopoli seperti:
1. Penyimpangan Alokasi Sumber Daya
Penyalahgunaan alokasi sumberdaya bisa saja dilakukan mengingat kekuatan monopoli yang
dimiliki. Perusahaan monopoli bisa dengan sengaja membatasi produksinya atau tingkat
outputnya untuk memaksimalkan laba. Hal tersebut dilakukan dengan cara menetapkan harga
yang tinggi ketika permintaan atas barang meningkat namun tidak disertai dengan cukupnya
persediaan barang sehingga mendorong kenaikan harga.
2. Adanya Ketidakadilan atau Kesenjangan dalam Pembagian Pendapatan
Kekuatan yang dimiliki oleh seorang monopois bisa digunakan untuk mempengaruhi harga,
sehingga akan dia bisa mendapatkan keuntungan diatas normal dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
3. Mengurangi Kesejahteraan Konsumen
Setelah tadi terjadi peningkatan “permainan” harga dari monopolis, dampaknya pada
konsumen harus membayar harga diatas biaya guna memproduksi komoditas sehingga akan
menurunkan kesejahteraan konsumen.
4. Adanya Eksploitasi terhadap Konsumen dan Pekerja
Eksploitasi bisa terjadi terhadap konsumen maupun terhadap tenaga kerja. Eksploitasi ini
timbul oleh karena perusahaan monopoli selalu melakukan produksi (baik dalam keadaan
memperoleh laba atau rugi) padaharga yang lebih tinggi dari biaya marjinalnya (P>MC).
Dengan ini, konsumen akan dirugikan karena mereka harus membayar harga lebih tinggi
dibandingkan biaya produksinya. Di sisi lain, gaji para pekerja akan dibayar lebih rendah dari
harga jual yang diterima oleh monopolis.
5. Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
Tidak adanya persaingan perusahaan bisa menimbulkan penurunan kualitas dan kuantitias
barang yang diproduksi. Keseimbangan dalam pasar monopoli terjadi di bawah keseimbangan
ekonomi dikarenakan tidak semuanya terpakai sesuai dengan kapasitas produksi yang
menyebabkan pengangguran.
Keadaan ini menyebabkan melemahnya daya beli dan memaksa perusahaan memproduksi
sedikit barang. Jika hal ini dibiarkan dan terus berlanjut akan berdampak kepada kondisi
ekonomi keseluruhan menjadi lebih buruk seperti mengakibatkan stagasi (kemandegan dalam
pertumbuhan ekonomi dan inflasi).
6. Memburuknya Kondisi Perekonomian Dunia
Adanya perdagangan bebas memang dirasa bisa meningkatkan efisiensi, namun dengan adanya
perusahaan-perusahaan multinasional ini telah menjadi perusahaan monopoli secara alamiah.
Saham yang dimiliki oleh pihak swasta mengakibatkan perusahaan ini bertujuan untuk
memaksimalkan laba. Jika hal ini dibiarkan, tentu akan menggilas perusahaan-perusahaan yang
ada di negara berkembang.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Monopoli
1. Memiliki sumberdaya yang unik
Adanya monopoli tidak terlepas dari satu sumber penting yaitu kepemilikan sumber daya yang
unik (istimewa) yang perusahaan lain tidak miliki. Dalam kasus perekonomian, monopoli juga
bisa disebabkan karena suatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar dari bahan
mentah yang tersedia.
2. Perusahaan menikmati skala ekonomis (economics of scale)
Skala ekonomis yang maksumum bisa dinikmati oleh perusahaan apabila tingkat produksinya
dalam jumlah besar. Pada saat suatu perusahaan mencapau kondisi dimana biaya produksi
mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud
di pasar.
Sifat perusahaan yang demikian ini dapat menurunkan harga barangnya jika produksi semakin
tinggi dan pada tingkat produksi yang tinggi ini, harga dibuat serendah-rendahnya sehingga
perusahaan baru tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan yang lebih dahulu
berkembang. Keadaan inilah yang mewujudkan pasar monopoli.
3. Mendapatkan hak monopoli dari pemerintah:
Peraturan pemerintah juga bisa mewujudkan kekuasan monopoli seperti adanya:
1. Peraturan hak paten dan hak cipta
Hak cipta dan hak paten adalah jaminan hukum yang fungsinya untuk menghindari
penjiplakan. Usaha pengembangan teknologi untuk menciptakan barang baru akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan. Sehingga teknologi tersebut dilarang dan
pemerintah memberikan hukuman pada kegiatan menjiplak tersebut.
2. Hak usaha eksklusif
Jika perusahaan tidak mempunyai hak eksklusif maka akan timbul halangan duna menikmati
skala ekonomi secara maksimum. Sehingga perusahaan akan menetapkan harga/tarif yang
tinggi ke atas barang atau jasa yang dihasilkan.
1) Monopoli alamiah

Monopoli alamiah muncul karena keadaan alam yang khas (berciri khusus), seperti kesuburan
tanah, iklim yang sesuai atau karena mengandung kekayaan bahan tambang tertentu. Monopoli
alamiah hanya dimiliki oleh daerah-daerah tertentu. Contoh: Bali memiliki monopoli dalam
penjualan salak bali, kemudian Pontianak dengan jeruknya, Malang dengan apelnya,
Kalimantan dengan rotannya, Brebes dengan bawang merahnya, Tulungagung dengan
marmernya, Martapura dengan intannya, dan lain-lain. Akan tetapi, dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, monopoli alamiah mulai memudar keunggulannya, karena mulai
ada beberapa tanaman dan buah tertentu yang sudah bisa ditanam di tempat yang bukan
asalnya.
2) Monopoli masyarakat

Monopoli masyarakat terjadi jika masyarakat mempunyai kepercayaan khusus terhadap suatu
produk. Misalnya, obat batuk merek “A” mampu menguasai pasar karena masyarakat amat
mempercayai kemanjuran obat batuk tersebut, sehingga mereka tidak mau berpindah ke merek
yang lain.
3) Monopoli undang-undang
Monopoli undang-undang muncul karena adanya pemberlakuan kebijakan atau undang-undang
tertentu. Ada beberapa bentuk monopoli undang-undang, yaitu monopoli negara, hak cipta, hak
paten, dan hak merek. a) Monopoli negara Monopoli negara, yaitu monopoli yang diberlakukan
oleh negara dalam rangka melayani kepentingan umum. Monopoli negara dilakukan dengan
cara mendirikan perusahaan negara, seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara), PT Pos
Indonesia dalam penjualan perangko, Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak Nasional),
PT Kereta Api, dan lain-lain.

4) Monopoli karena kemampuan efisiensi

Monopoli ini terjadi bila suatu perusahaan mampu memproduksi dengan biaya yang rendah
sehingga mampu menjual produk dengan harga yang rendah pula. Karena perusahaan lain tidak
mampu memproduksi dengan biaya serendah itu maka perusahaan tersebut dapat memonopoli
(menguasai) pasar. Monopoli jenis ini umumnya dipegang oleh perusahaan yang bermodal
besar dan dikelola secara modern.

5) Monopoli karena penguasaan bahan baku

Bila suatu perusahaan menguasai bahan baku tertentu (misalnya, gandum) dengan berperan
sebagai importir tunggal dan kemudian perusahaan tersebut tidak bersedia menjual gandumnya
kepada perusahaan lain, melainkan diolah sendiri menjadi tepung terigu maka dapat dipastikan
perusahaan tersebut akan memonopoli industri pembuatan tepung terigu.

6) Monopoli karena penguasaan teknologi dan tenaga ahli

Bila suatu perusahaan menguasai teknologi dan tenaga ahli dalam pengolahan suatu produk,
dapat dipastikan perusahaan tersebut akan menjadi monopolis. Contohnya, PT Freeport dari
Amerika Serikat memonopoli pembangunan dan pengolahan tembaga di Indonesia karena
mengusai teknologi dan tenaga ahli yang tidak dimiliki perusahaan lain.

Pasar monopoli pernah terjadi di era penjajahan colonial Belanda di Indonesia. Pada saat itu,
VOC yang merupakan perusahaan dagang memonopoli pasar rempah-rempah di Indonesia.
Kendati Indonesia telah merdeka, monopoli belum musnah. Monopoli moderen bisa kita lihat
pada PT Freeport yang betul-betul memonopoli hasil tambang Indonesia.
3. Kasus PT Pertamina

Contoh kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PERTAMINA adalah:

1. Fungsi PT. PERTAMINA sebagai pengkilang, distribusi, dan penjual minyak. Swasta
diizinkan berpartisipasi dalam upaya pengkilangan minyak. Sementara untuk distribusi dan
penjualan tetap ditangani PT. PERTAMINA. Saat ini telah ada 30 Independent Power Producer
di Indonesia. Tetapi dalam menentukan harga minyak yang harus dibayar masyarakat tetap
ditentukan oleh PT. PERTAMINA sendiri.

2. Krisis minyak memuncak saat PT. Perusahaan tambang minyak Negara (PT.
PERTAMINA) memberlakukan kenaikan harga pembelian bahan bakar minyak (BBM)
premium di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode 20-29 agustus
2009. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi bakal dikenakan bagi industri
yang membandel. Dengan alasan klasik, PERTAMINA berdalih kenaikan dilakukan akibat
pasokan cadangan minyak bumi yang semakin parah karena adanya gangguan pendistribusian
dan persedian minyak bumi.
Dikarenakan PT. PERTAMINA memonopoli minyak nasional, kebutuhan minyak
masyarakat sangat bergantung pada PT. PERTAMINA, tetapi mereka sendiri tidak mampu
secara merata dan adil memenuhi kebutuhan minyak masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan minyaknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
kelangkaan BBM secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan
kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.

Monopoli PT. PERTAMINA ditinjau dari teori etika deontology

Konsep teori etika deontologi ini mengemukakan bahwa kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik, suatu tindakan itu bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada
dirinya sendiri dan harus bernilai moral karena berdasarkan kewajiban yang memang harus
dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu. Etika deontologi sangat
menekankan motivasi, kemauan baik dan watak yang baik dari pelaku.

Dalam kasus ini, PT. Perusahaan tambang minyak negara sesungguhnya mempunyai
tujuan yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan minyak nasional. Akan tetapi
tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik, karena PT. PERTAMIN belum mampu
memenuhi kebutuhan minyak secara adil dan merata. Jadi menurut teori etika deontologi tidak
etis dalam kegiatan usahanya.

Monopoli PT. PERTAMINA ditinjau dari teori etika teleologi

Berbeda dengan etika deontologi, etika teleologi justru mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat
yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dalam kasus ini, monopoli di PT. PERTAMINA terbentuk
secara tidak langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD 1945, dimana pengaturan,
penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan
hubungan hukumnya ada pada negara untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Maka PT. PERTAMINA dinilai etis bila ditinjau dari teori etika
teleologi.

Monopoli PT. PERTAMINA ditinjau dari teori etika utilitarianisme

Etika utilitarianisme adalah teori etika yang menilai suatu tindakan itu etis apabila
bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang. Tindakan PT. PERTAMINA bila ditinjau dari teori
etika utilitarianisme dinilai tidak etis, karena mereka melakukan monopoli. Sehingga
kebutuhan masyarakat akan minyak sangat bergantung pada PT. PERTAMINA.

C. Kesimpulan
Dari contoh kasus yang sudah dibahas didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
A .Pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri untuk tidak mendapatkan
keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain.
B.Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat.
C.Pelaku bisnis hendaknya menciptakan persaingan bisnis yang sehat.
D.Pelaku bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi
perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang.
E.Pelaku bisnis harus konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama.
2. Berkaca dari beberapa contoh kasus di atas, kita dapat melihat etika dan bisnis sebagai dua
hal yang berbeda. Memang, beretika dalam berbisnis tidak akan memberikan keuntungan
dengan segera, karena itu para pelaku bisnis harus belajar untuk melihat prospek jangka
panjang.
3. Dari pembahasan pada kasus PT Pertamina dapat disimpulkan bahwa PT. Perusahaan
tambang minyak negara telah melakukan tindakan monopoli, yang menyebabkan kerugian
pada masyarakat. Tindakan PT. PERTAMINA ini telah melanggar Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
Persaingan Bisnis, Apa Penyebab dan Manfaatnya?
Persaingan bisnis menjadi salah satu risiko besar yang harus dihadapi para pelaku bisnis.
Bagaimana tidak, minat untuk menjalankan bisnis saat ini sangat besar bahkan banyak sekali
yang menjalankan bisnis di bidang yang sama. Tentu hal tersebut tidak dapat dipungkiri dan
dicegah oleh mereka yang telah menjalankan bisnis, karena kreativitas dan inovasi juga terus
berkembang. Persaingan bisnis selain terjadi karena adanya seseorang yang menjalankan bisnis
di bidang yang sama dengan lainnya juga dapat disebabkan karena beberapa hal. Seperti,
ketidakmampuan pelaku bisnis sebelumnya untuk menciptakan produk atau jasa yang lebih
memenuhi kebutuhan konsumen. Seorang pesaing dapat muncul karena ia menemukan celah
untuk masuk, menciptakan produk atau jasa yang lebih unggul dari yang sudah ada sebelumnya
dan tentunya lebih memenuhi kebutuhan konsumen. Mengingat dalam hal berbisnis saat ini
konsumen memegang kekuasan yang cukup tinggi sehingga banyak pelaku bisnis berlomba-
lomba untuk tetap menarik perhatian konsumen agar tidak berpaling. Selain itu, persaingan
bisnis dapat disebabkan adanya kesalahan dalam memilih lokasi. Apa hubungannya dengan
lokasi? Lokasi bisnis menjadi hal yang penting dalam berbisnis. Lokasi yang strategis dapat
memudahkan pelaku bisnis dalam menjual atau mempromosikan produk atau jasa yang
dimiliki, dan bahkan dengan lokasi yang strategis dapat menarik begitu banyak konsumen
untuk datang. Sehingga jika ada pelaku bisnis yang mengalami kesalahan dalam memilih
lokasi, tentu ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis lain untuk membuka bisnis yang serupa
dengan lokasi yang tepat dan lebih mendekatkan pada konsumen, karena konsumen tentunya
akan memilih lokasi yang mudah dijangkau.
Persaingan bisnis pada intinya disebabkan oleh kesalahan strategi yang mana kesalahan
tersebut dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh pelaku bisnis lainnya sebagai peluang yang
mampu mencuri perhatian konsumen. Akan tetapi, diluar itu semua persaingan menjadi hal
yang wajar dalam dunia bisnis dan pelaku bisnis pun sudah sadar penuh akan risiko tersebut.
Untuk itu, tidak heran jika sudah sewajarnya pelaku bisnis mengerti, memahami dan menyusun
strategi dengan hati-hati serta bijak. Hal itu dikarenakan persaingan dalam berbisnis bukan
suatu hal yang mengerikan yang harus selalu dihindari begitu saja tanpa ada sisi positifnya.
Persaingan bisnis menghadirkan berbagai manfaat bagi pelaku bisnis yang sering kali tidak
terduga dan banyak.
Apa saja manfaat dari persaingan bisnis? berikut uraiannya
1. Menghadirkan motivasi tinggi bagi pelaku bisnis
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa persaingan dapat disebabkan karena adanya
kesalahan yang dapat dijadikan peluang bagi pelaku bisnis lain dengan menciptakan produk
atau jasa yang lebih unggul. Tentunya hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk para pelaku
bisnis. Mengingat kesalahan atau kekurangan dalam suatu produk pasti ada tetapi bagaimana
pelaku bisnis tersebut tetap mempertahankan bisnis dari ketatnya persaingan itu membutuhkan
motivasi tinggi. Mengapa? Persaingan bisnis yang ketat cenderung membuat kondisi yang
tidak nyaman atau keras yang sering kali membuat para pelaku bisnis cenderung pesimis
dengan keadaan. Padahal mereka belum tentu akan tergeser dengan produk yang baru asalkan
adanya keinginan untuk selalu memperbaiki, dan membuat bagaimana produk tersebut tidak
dapat disaingi seperti misalnya dengan terus menonjolkan sisi positif atau keunggulan yang
menjadi ciri khas dan berbeda dari produk atau jasa lain. Hal tersebut tentu menjadi
pertimbangan tersendiri bagi para konsumen yang berniat berpaling dan menggunakan produk
atau jasa yang lain.
2. Membantu untuk keluar dari zona nyaman
Persaingan bisnis memiliki zona yang penuh dengan tantangan. Untuk itu, pelaku bisnis harus
mau keluar dari zona nyaman yang selama ini telah dijalankan. Bukan meninggalkan semua
yang telah dijalankan tetapi lebih pada memutar strategi kembali, dan mencoba hal baru. Hal
tersebut tentunya menunjukkan sisi manfaat dari adanya persaingan dalam berbisnis karena
pelaku bisnis akan keluar dari zona nyamannya dan mencoba untuk melakukan hal lain agar
tidak tertinggal ditengah persaingan yang ketat.
3. Membantu meningkatkan kinerja berbisnis
Selain dapat memberikan motivasi yang tinggi dan membantu untuk keluar dari zona nyaman,
dengan adanya persaingan bisnis secara otomatis juga dapat membantu meningkatkan kinerja
berbisnis. Dari motivasi yang tinggi dalam menghadapi persaingan dan mempertahankan
bisnisnya, dapat berpengaruh pada kinerja bisnis. Seperti misalnya, pelaku bisnis dapat lebih
maksimal lagi dalam melakukan kegiatan promosi agar meningkatkan angka penjualan, dan
melakukan strategi bisnis lainnya yang mampu meningkatkan dan mempertahankan bisnisnya.
Mengingat adanya persaingan mendorong seseorang untuk melakukan hal yang lebih baik dari
sebelumnya, dan hal ini juga berlaku pada saat menghadapi persaingan bisnis.
4. Menciptakan konsumen yang loyal
Mendapatkan konsumen yang loyal merupakan suatu hal yang patut dipertahankan. Dengan
menghadapi persaingan berbisnis maka pelaku bisnis akan terdorong untuk memperbaiki
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, hingga kualitas pelayanan terhadap konsumen.
Sehingga jika hal tersebut diterapkan, otomatis keloyalan konsumen akan didapatkan dan
tentunya akan membuat para pesaing mengalami kesulitan untuk mencoba bersaing.
Dari beberapa informasi diatas, dapat dikatakan bahwa risiko bisnis tidak akan menjadi risiko
yang berarti jika mampu diselesaikan dengan bijak dan cara yang tepat. Hal tersebut juga
berlaku pada persaingan bisnis yang tidak hanya menghadirkan sisi negatif yang mengancam
kondisi bisnis tetapi juga dapat memberikan berbagai manfaat yang berpengaruh pada
kesuksesan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai