Anda di halaman 1dari 7

MONOPOLI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

MONOPOLI
Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir
perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang mirip
dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidang industri atau
bisnis tersebut. Ciri-ciri pasar monopoli;
1. Dalam industri hanya terdapat sebuah perusahaan
2. Produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna
3. Perusahaan baru sulit memiliki industri
4. Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga atau price maker
5. Promosi iklan kurang di perlukan

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli;


1. Perusahaan mungkin menguasai sepenuhnya persediaan bahan baku yang di butuhkan
untuk memproduksi bahan.
Contohnya : hingga perang dunia II, perusahaan aluminium Amerika menguasai hampir
setiap sumber bauksit (bahan baku aluminium) dan dengan demikian perusahaan tersebut
bisa memonopoli produksi aluminium di Amerika Serikat.

2. Perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten dan hak cipta yang melarang
perusahaan lain menggunakan proses produksi tertentu atau melarang menghasilkan
produk yang sama. Misalnya ketika Cellophane diperkenalkan, DuPont memiliki
kekuatan monopoli dalam proses produksinya karena memiliki hak paten.Demikian
pula,Xerox memiliki kekuatan monopoli atas mesin fotocopy dan polaroid atas produksi
kamera foto langsung jadi.

3. Dalam industri tertentu bisa saja terjadi skala ekonomis (artinya, kurva biaya rata-rata
jangka panjangnya bisa menurun) jika jumlah output yang dihasilkan cukup besar,
sehingga terdapat satu perusahaan yang memenuhi kebutuhan seluruh pasar (monopoli
alamiah).
4. Monopoli bisa terjadi akibat adanya hak monopoli pemerintah contoh paling tepat
terjadinya monopoli karena adanya hak monopoli dari pemerintah adalah kantor pos.

Monopoli dibedakan menjadi 2 macam.


Pertama adalah monopoli alamiah dan yang kedua adalah monopoli artifisial. Monopoli
alamiah lahir karena mekanisme murni dalam pasar. Monopoli ini lahir secara wajar dan
alamiah karena kondisi objektif yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang menyebabkan
perusahaan ini unggul dalam pasar tanpa bisa ditandingi dan dikalahkan secara memadai oleh
perusahaan lain.Dalam jenis monopoli ini sesungguhnya pasar bersifat terbuka.Karena
itu,perusahaan lain bebas masuk dalam jenis industri yang sama. Hanya saja,perusahaan lain
tidak mampu menandingi perusahaan monopolistis tadi.Sehingga perusahaan yang unggul tadi
relatif menguasai pasar dalam jenis industri pasar tersebut.Tidak ada persoalan moral yang serius
dengan jenis monopoli ini, monopoli itu dinikmati karena kondisi objektif.Jadi, monopoli ini
lahir secara fair yaitu karena keunggulan tehnologi,keunggulan managemen,keunggulan
komposisi ramuan produk tertentu yang di gemari konsumen tanpa bisa di tiru perusahaan
lain,dan semacamnya.contoh yang paling jelas adalah industri telepon,air,dan listrik.umumnya
perusahaan yang memonopoli industri semacam ini adalah perusahaan pemerintah demi efisien
dan kepentingan bersama.
Monopoli artifisial lahir karena persengkongkolan atau kolusi politis dan ekonomi antara
pengusaha dan penguasa demi melindungi kepentingan kelompok usaha tersebut.Monopoli
semacam ini bisa lahir karena pertimbangan rasional maupun irasional.Pertimbangan rasional
misalnya demi melindungi industri dalam negeri,demi memenuhi ekonomic scale dan
seterusnya.pertimbangan yang irasional bisa sangat pribadi sifatnya dan bisa dari yang samar-
samar dan besar muatan idiologisnya sampai pada yang kasar dan terang-terangan.Monopoli ini
merupakan suatu rekayasa sadar yang pada akhirnya akan menguntungkan kelompok yang
mendapat monopoli dan merugikan kepentingan kelompok lain, Bahkan kepentingan mayoritas
masyarakat. Monopoli artifisial umumnya bersifat sepihak sewenang-wenang,dan karena itu
dianggap curang.kalaupun monopoli itu didasarkan pada alasan rasional misalnya demi
perlindungan industri dalam negeri atau demi meningkatkan daya saing ekonomi
kita,prosedurnya tidak pernah transparan disertai kriteria objektif bagi perusahaan yang pantas
untuk mendapat monopoli itu.
Sumber paling pokok dari monopoli ini adalah bantuan dari pemerintah entah secara
langsung atau tidak langsung, demi melindungi kepentingan bisnis kelompok tertentu dengan
mengorbankan kepentingan bisnis kelompok lain, atau mengorbankan kepentingan bersama,atau
pula dengan mengorbankan rasa keadilan dalam masyarakat. Jadi pemerintah memberikan
dukungan bahkan perlindungan politik secara istimewa melalui aturan dan kebijaksanaan politik
ekonomi tertentu, yang pada akhirnya akan menghambat perusahaan dan kelompok usaha lain
untuk masuk dalam bisnis industri yang sama,demi kepentingan perusahaan monopolistis
tersebut.

Oligopoli
Oligopoli adalah salah satu bentuk monopoli tetapi agak berbeda yakni pasar dimana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.Inti dari oligopoli adalah bahwa
beberapa perusahaan sepakat baik secara tersirat maupun tersurat untuk menetapkan harga
produk dari industri sejenis pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari harga berdasarkan
mekanisme murni dalam pasar.Dalam hal ini setiap perusahaan sejenis sangat peka terhadap
harga dan strategi pasar yang di ambil oleh masing-masing perusahaan.
Dengan demikian, baik secara tersirat (diam-diam) maupun secara tersurat (melalui
perjanjian) mereka akan menyesuaikan harga dan strategi pasar sesuai dengan langkah yang
ditempuh perusahaan lain.
Dalam pasar oligopoli,setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.
Struktur plasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi seperti industri semen,mobil,dan industri kertas.

Suap
Salah satu praktek yang sampai tingkat tertentu juga mengarah pada monopoli dan juga
merusak pasar adalah suap. Suap mengarah pada monopoli karena dengan suap penyuap
mencegah perusahaan lain untuk masuk dalam pasar untuk bersaing secara fair. Dengan suap,
perusahaan penyuap mendapat hak istimewa untuk melakukan bisnis tertentu yang tidak bisa
dimasuki oleh perusahaan lain.Melalui suap,pihak pemerintah mengeluarkan peraturan tertentu
untuk melindungi kegiatan bisnis perusahaan penyuap tadi atau mengeluarkan langkah atau
kebijaksanaan tertentu yang bertujuan untuk melindungi perusahan penyuap tadi.Jadi,
sesungguhnya suap pun berkaitan langsung dengan monopoli. Dengan kata lain,praktek suap
juga akhirnya menyebabkan perusahaan lain kalah dan tersingkir secara menyakitkan melalui
permainan yang tidak fair. Bersamaan dengan itu, dalam situasi tertentu penyuap sesukanya
menentukan harga dan demikian mendikte dan merugikan konsumen. Sebagaimana dikatakan
velasquez,”perusahaan penyuap bisa menetapkan harga yang lebih tinggi,melakukan pemborosan
sumber daya, dan mengabaikan kualitas dan kontrol biaya karena monopoli yang diperolehnya
melalui suap akan menjamin keuntungan yang besar tanpa perlu membuat harga atau kualitas
produknya kompetitif dengan harga atau kualitas produk perusahaan lain.sebelum kita lihat jauh
aspek moral dari suap ini ada baiknya perlu dibuat pembedaan antara suap dan tip.
Tip adalah bentuk perilaku etis sebagai ungkapan perusahaan atas jasa orang lain. Suap
justru berbeda sekali dengan tip. Suap di berikan sebelum pelayanan dan bantuan diberikan, yang
merupakan syarat bagi pelaksanaan pelayanan dan bantuan tersebut yang sesungguhnya sudah
menjadi tugas tanggung jawab dan kewajiban pihak pelaksana itu.Maka bisa ditebak bahwa
dalam kasus tertentu suap menjadi semacam intimidasi.Tentu saja dalam budaya kita tip pun bisa
berubah hakikat menjadi suap. Misalnya pihak tertentu yang diberi tip selalu merasa seakan
terikat secara moral untuk memuluskan jalan bagi pemberi tip dalam relasi selanjutnya di
kemudian hari.Demikian pula pihak yang pernah memberi tip tak harus menganggap pihak
penerima tip tadi sebagai “tak tau balas budi”.Kalau itu terjadi,tip yang semula merupakan tanda
terima kasih telah berubah fungsi menjadi suap karena itu, si pemberi itu sendiri yang
sebenarnya punya motifasi jelek.

Undang-undang anti monopoli


Terlepas dari kenyataan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan perusahaan
besar dengan kekuatan ekonomi yang besar dalam banyak hal praktek
monopoli,oigopoli,suap,harus dibatasi dan dikendalikan karena merugikan kepentingan
masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Strategi yang
paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh negara maju semacam amerika,adalah
undang-undang anti monopoli.dalam undang-undang anti monopoli itu sudah terkandung pula
larangan untuk oligopoli dan suap.
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5
TAHUN 1995 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN
USAHA TIDAK SEHAT

UMUM

Pembangunan ekonomi pada Pembangunan Jangka Panjang Pertama telah menghasilkan


banyak kemajuan, antana lain dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat.
Kemajuan pembangunan yang telah dicapai di atas, didorong oleh kebijakan
pembangunan di berbagai bidang, termasuk kebijakan pembangunan bidang ekonomi yang
tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Rencana Pembangunan Lima Tahunan,
serta berbagai kebijakan ekonomi Iainnya. Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai
selama Pembangunan Jangka Panjang Pertama, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, tetapi masih banyak pula tantangan atau persoalan, khususnya dalam pembangunan
ekonomi yang belum terpecahkan, seiring dengan adanya kecenderungan globalisasi
perekonomian serta dinamika dan perkembangan usaha swasta sejak awal tahun 1990-an.
Peluang-peluang usaha yang tercipta selama tiga dasawarsa yang lalu dalam
kenyataannya belum membuat seluruh masyarakat mampu dan dapat berpartisipasi dalam
pembangunan di berbagai sektor ekonomi. Perkembangan usaha swasta selama periode tersebut,
di satu sisi diwarnai oleh berbagai bentuk kebijakan Pemerintah yang kurang tepat sehingga
pasar menjadi terdistorsi. Di sisi lain , perkembangan usaha swasta dalam kenyataannya
sebagian besar merupakan perwujudan dan kondisi persaingan usaha yang tidak sehat.
Fenomena di atas telah berkembang dan didukung oleh adanya hubungan yang terkait antara
pengambil keputusan dengan para pelaku usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung,
sehingga lebih memperburuk keadaan. Penyelenggaraan ekonomi nasional kurang mengacu
kepada amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, serta cenderung menunjukkan corak yang
sangat monopolistik.

Para pengusaha yang dekat dengan elit kekuasaan mendapatkan kemudahan-kemudahan


yang berlebihan sehingga berdampak kepada kesenjangan sosial. Munculnya konglomerasi dan
sekelompok kecil pengusaha kuat yang tidak didukung oleh semangat kewirausahaan sejati salah
satu faktor yang mengakibatkan ketahanan ekonomi menjadi sangat rapuh dan tidak mampu
bersaing.
Memperhatikan situasi dan kondisi tersebut di atas , menuntut kita untuk
mencermati dan menata kembali kegiatan usaha di Indonesia, agar dunia usaha dapat
tumbuh serta berkembang secara sehat dan benar, sehingga tercipta iklim persaingan usaha
yang sehat, serta terhindarnya pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau kelompok
tertentu, antara lain dalam bentuk praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
yang merugikan masyarakat , yang bertentangan dengan cita - cita keadilan sosial. Oleh karena
itu, perlu disusun Undang – undang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat yang dimaksudkan untuk menegakkan aturan hukum dan memberikan
perlindungan yang sama bagi setiap pelaku usaha di dalam upaya untuk
menciptakan persaingan usaha yang sehat . Undang - undang ini memberikan jaminan
kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan umum , serta sebagai implementasi dan semangat dan jiwa
Undang-Undang Dasar 1945.
Agar implementasi undang - undang ini serta peraturan pelaksananya dapat berjalan
efektif sesuai asas dan tujuannya , maka perlu dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha,
yaitu lembaga independen yang terlepas dan pengaruh pemerintah dan pihak lain, yang
berwenang melakukan pengawasan persaingan usaha dan menjatuhkan sanksi. Sanksi
tersebut berupa tindakan administratif, sedangkan sanksi pidana adalah wewenang
pengadilan.}
Secara umum , materi dari Undang - undang tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat ini mengandung 6 (enam) bagian pengaturan yang terdiri dari:

1. perjanjian yang dilarang;


2. kegiatan yang dilarang;

3. posisi dominan;

4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha;

5. penegakan hukum;

6. ketentuan lain-lain.

Undang-undang ini disusun berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta
berasaskan kepada demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum dengan tujuan untuk: menjaga kepentingan
umum dan melindungi konsumen; menumbuhkan iklim usaha yang kondusif melalui terciptanya
persaingan usaha yang sehat, dan menjamin kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
setiap orang; mencegah praktek-praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan pelaku usaha; serta menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
dalam rangka meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Berikut ini Kami Jabarkan undang-undang tentang larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat :

Anda mungkin juga menyukai